Aku berlari kecil menghindari sang mentari yang sangat terik siang itu, Karena menyipitkan Mata tak sengaja Aku menabrak tubuh seseorang yang berdiri kokoh di hadapanku.
“Maaf Aku tidak sengaja menabrakmu, mataharinya terlalu panas Aku tidak memperhatikan jalanku maafkan Aku” Lelaki yang bagiku sangat tampan di depanku tersenyum begitu manis menatapku “Ohh.. Aku tidak apa apa, boleh Aku tau namamu?” Sejenak Aku mencoba mencerna pertanyaannya Dan menjawab “namaku Adel.. adelin..” Aku langsung berlari menjauh dari pria itu.
Sejak kejadian itu Aku terus mengingatnya Aku bahkan tak sempat menanyakan siapa namanya bagaimana mungkin Aku bertemu lagi dengannya. Sungguh tidak mungkin.
Sudah hampir setengah jam Aku menunggu bus ke kantorku tidak terlihat sama sekali.
“Adel.. ” Seketika Aku berbalik mendengar seseorang memanggil namaku Dan dia ternyata pria itu, pria yang kutabrak beberapa Hari yang lalu. “Hai adel apa kabarmu?” “Aku baik, maaf Aku belum tau namamu” jawabku “Ahhh ya kau benar perkenalkan namaku Ryan.”
Setelah ngobrol banyak kami pun bertukar nomor telepon Dan menjadi dekat hanya dalam beberapa Hari Dan Ryan akhirnya mengajakku kencan. betapa bahagianya Aku dengan pacar pertamaku ini yang selalu Membuatku mabuk Asmara.
Setahun membina hubungan dengan Ryan tidak Ada masalah yang serius, hingga suatu hari salah satu temannya bertanya apa hubunganku dengan ryan Dan Aku menjawab tegas “kami sepasang kekasih” Dan betapa terkejutnya Aku setelah mengetahui Dan melihat foto sebagai bukti bahwa ternyata selama setahun ini Aku berpacaran dengan suami orang yang bahkan istrinya akan melahirkan dalam waktu dekat.
Segera Aku berlari Dan menjauh Dari kehidupan Ryan. pindah kota Dan tidak memberitahu Ryan. pacar pertama Dan cinta pertamaku itu sungguh menyakitiku. Bagaimana mungkin Aku Ada di antara mereka yang Sudah terikat janji Suci pernikahan, bagaimana mungkin Aku Ada di antara mereka selama ini.
Kini kujalani sisa cerita kita dengan rasa bersalah Pada dia wanita yang mencintai pacarku Dan rasa benci yang mendalam Pada pacar pertamaku itu.
Cerpen Karangan: Lina Tarigan Facebook: Lina Tarigan Aku sosok wanita yang pernah tau sakitnya patah hati Dan sangat mengerti rasanya berada di antara hubungan orang lain