Walau Tak Berarti
Saat kutermenung memandangi belahan langit biru yang luas. Aku merenung tentang sebuah hal yang ingin aku tanyakan. Apakah hakekat hidup itu? Itulah kata kata yang kutanyakan. Namun ini bukan soal itu
0
0
Anakku Rumbun
Malam ini aku merasa bimbang menunggu kepulangan anakku Rumbun. Tak seperti biasanya dia pulang selarut ini. Rumbun anakku itu setiap harinya selalu mengemban tugasnya sebagai tulang punggungku dengan
0
0
Arwah Yang Meminta Maaf Kepada Ibu
Ibunya sangat berharga baginya, bagaimana tidak. Setelah kepergian sang ayah tercinta yang sangat ia banggakan. Ibunya kini menjadi tulang punggung keluarga karena anak perempuan tercintanya masih dud
0
0
Bayangan Seorang Diri
Tulisan ini kupersembahkan untuk diriku sendiri, dimana aku yang sedang berada dalam kesulitan, kebingungan, dan lain-lainnya. Sekarang, hanya meja, kursi, pulpen, dan kertas yang bisa menjadi temanku
0
0
Sang Fajar Itu Milik Senja
Sejak awal musim itu, siapa yang akan menduga semua akan menjadi awal dalam cerita baru milik senja, yang biasanya hanya duduk di tepi danau dengan kertas origami, dan akan menjelma menjadi angsa-angs
0
0
Hanya Tinggal Kenangan
Namaku Edo saat ini aku duduk di kelas 1 SMA, mungkin banyak hal yang tak kumengerti tentang dunia ini apalagi Kakakku seorang yang menurutku menyebalkan, aku anak ke dua dari 3 bersaudara, dan kakakk
0
0
Bunga yang Layu Sore itu
Matahari menunjukkan senyumannya, awan-awan putih seakan menjadi perhiasan langit biru yang membentang bagai gulungan kertas polos. Benar-benar hari yang cerah. Cocok untuk menghabiskan waktu Minggu d
0
0
Biarkan Aku Yang Pergi Jangan Kakak
Waktu sudah menunjukan pukul 22.15 namun gadis berambut panjang ini belum juga tidur ia tiduran di ranjangnya sembari melihat jam dinding. Tapi tiba tiba ia merasakan sakit di bagian pinggangnya. “Mah
0
0
Yang Kuinginkan
Aku termenung sendirian. Ruangan remang-remang membuatku terus terfikir atas apa yang kualami hari ini. Suara azan berkumandang seiring mega yang berwarna jingga. Sisa-sisa rasa gugupku sayup-sayup ma
0
0
Rindu Ibu
“Kreeeek” suara pintu kubuka dengan pelan. Gara-gara matahari menyengat seperti lebah membuat seluruh tubuhku terasa panas. Kuistirahatkan sejenak tubuhku di atas kursi goyang dan kupejamkan mata samb
0
0
Rintihan Hatiku
Jangan tanya siapa aku. Itu tidak penting. Kalian tak perlu tahu namaku, seperti apa rupaku, alamat rumahku, dimana aku sekolah. Cukup kalian dengarkan ini saja. Ini tentang apa yang selalu menjadi be
0
0
Satu Dua Tiga
Dengan susah payah karena selang-selang rumah sakit memenuhi wajah dan tubuhnya, Arki memanggil-manggil orangtuanya. Suara lemah tak berdaya terdengar, bagai sebuah melodi sedih yang menggugah hati. “
0
0
Keluar Ga
Ini terjadi beberapa tahun lalu. Sebuah peristiwa yang merubahkan hidup keluarga kami. Namaku Anton, aku anak paling tua dari 3 bersaudara. Orangtua kami hidup dengan harmonis hampir tidak pernah kami
0
0
Delia Belajar Membaca Al Quran
Pada suatu hari Delia pergi bersama Ibunya ke Pasar, dalam perjalan menuju ke pasar delia melewati sebuah masjid delia mendengar orang orang sedamg membaca al quran. Setelah sampai ke pasar delia dan
0
0
Aku Ingin Pulang
Angin dingin yang berhembus kencang membuat seluruh tubuh ini terasa beku. Sepinya suasana membuat aku terpaku seorang diri. Sudah berapa lama aku melangkah, sudah berapa jauh aku berjalan… Hanya suar
0
0
Kenangan Dikala Senja Terbenam
“Asyikkkk, kita akan liburan ke pantai” teriak jihan, “kayaknya kamu seneng banget ya han” balas nia. “iyaa dong pastinya, kan kami di sana mau melihat senjaa”, jawab kak ega, “eh, eh tunggu dulu, kan
0
0
Akulah Tulang Rusukmu
Perlahan, kristal-kristal bening mengucur tenang di pelipis gadis itu. Wajahnya tetap memeancarkan keteduhan, walau sinar terik matahari menyiram seluruh inci bagian wajahnya. Cerahnya biru terang ter
0
0
Camelia Putih
Pagi itu indah sekali. Mentari bersinar lembut menyapu kabut tipis yang masih menggelayut di bukit ujung desa. Bukit yang penuh sesak dengan pohon cemara dan semak berbunga. Di sisi kanan bukit itu te
0
0
Mimpi
“Ayo, lompat saja! Tak apa, aku bersamamu” suara itu kembali muncul. Sejenak aku tertahan oleh hati nurani. Matahari mulai bersembunyi, langit berhenti menangis. Namun aku masih berdiri sendiri disini
0
0
Aku
Suara rintik hujan masih terdengar. Aku membuka jendela kamarku, melihat sekeliling rumahku. Jalanan sangat sepi, tidak ada satu orangpun disana. Aku kembali duduk termenung, dan menunggu hujan berhen
0
0