Denting jam mengeluarkan bara dari mimpinya, langkah sepatu ibu terdengar jelas di lantai kokoh itu. “Ibu” satu satunya orang yang bara kenali sedari remaja hingga mau tua seperti sekarang adalah adik kandung papa bara. Papa dan mama bara sudah meninggalkan dunia fana ini sejak 9 tahun lalu, tepatnya 2012 saat bara menginjak usia 15 tahun karena kobaran api yang membara di rumah mereka. Usia dimana bara masih baru mengerti dunia fana.
Hanya denting ranting yang menyebabkan semuanya, karna hobi aneh bara yang suka mengumpulkan ranting dan kemudian dibakar, akibatnya api unggun yang membarakan kebahagiaan bara sendiri lah yang membuat kesedihannya membara hari itu. 12 menit sebelumnya bara tanpa sengaja mengunci kedua orangtuanya karena berfikir tidak ada orang di gudang sana, di saat orangtuanya mengumpulkan barang lama untuk disumbangkan. Tidak pernah terbayangkan di benak bara bahwa dia penyebab kesedihannya sendiri, dia yang menghancurkan semuanya.
“Ibu kok lama sekali datangnya” ucap bara “Tadi ibu beliin ini buat bara, bara makan ya, bara kan suka ini” balas ibu “Wahhh, ada apa bu, tumben beliin ini buat bara. Ibu ngak kesepian di rumah kan?” Kata bara “Ini kan ulang tahun bara, selamat ulang tahun ya nak” ucap ibu sambil tersenyum dengan mata berkaca-kaca “Makasihh ibu, di ulang tahun bara yang ke 15 ini, bara harap mama dan papa cepat pulang dan jemput bara dari sini” semangat bara “Gimana kalau bara tinggal di rumah ibu?” ucap ibu getir “Tidak mau, kemaren ibu bilang mama dan papa mau jemput bara disini, nanti mereka susah nyari bara.” “Baiklah sayang” kata ibu yang sudah tidak dapat menahan air matanya
Seminggu setelah kebakaran hebat itu terjadi, bara tidak mau makan, tidak mau bicara, hanya bisa diam terlena. Setelah sebulan sejak kejadian bara bahkan mulai menyakiti dirinya sendiri, hingga kini bara tinggal di rumahnya ini bersama teman temannya. Beruntung masih ada “ibu” yang sering datang dan mencurahkan kasih dan sayang pada bara.
Ibu selalu datang ke pusat rehabilitasi untuk menengok bara yang selalu menganggap usianya masih 15 tahun. Kemarin dianggapan bara itu sudah 9 tahun yang lalu, Bara tidak menyadari bahwa orangtuanya mati terbakar, Bara menganggap bahwa orangtuanya pergi ke rumah eyangnya di Kediri karena Bara kecil sering ditinggal ke kediri oleh orangtuanya.
Selamat ulang tahun, Ardine El-Bara.
Cerpen Karangan: Anyaa_zidep Blog / Facebook: @blankhumans
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 2 Oktober 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com