Membawa canda-canda yang dibagi bersama debat konyol tentang analogi logika versus hati. Membawa asa-asa yang dicita bersama kue ulang tahun dan halaman buku puisi, membawa gila-gila yang dirasa bersama wangi yang keterlaluan dekat, keterlaluan hangat, pun keterlaluan abadi.
Menyisakan derum ducati yang pecah mengiringi, jatuh terduduk dipelataran, menangkup wajah dengan kedua tangan, gemetar seluruh badan.
Lagi, untuk kesekian kali, menangis.
Menangisi bajingan pecundang yang asal hilang sehabis puas memorakmorandakan semesta, menangisi si brengsek paling jahat yang kepadanya aku pernah jatuh cinta.
Kehebatan dia adalah menceritakan orang yang dicintai, bagaimana kesehariannya dengan orang yang dicintai, sebesar apa cintanya ke orang yang dicintainya itu kepada orang yang mencintainya.
Kebodohan ku adalah menerima cerita itu dengan lapang dada meskipun hati penuh luka. Tapi, tidak bisa melakukan apa-apa selain menerima dan tetap mencintainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafisaarpm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cinta Dan Luka Komentar