...Jika diperbolehkan egois, aku hanya ingin perhatian itu hanya berlaku untuk ku seorang....
...***...
Tak terasa waktu sudah siang, sekarang masuk waktu istirahat. Lalu shylla mengajakku ke masjid untuk menunaikan sholat. Aku dan Shylla berjalan pelan karena kaki ku masih terasa nyeri. Kami berdua berbincang dan sesekali bercanda, itulah Aku dan Shylla dimanapun dan apapun situasinya kami selalu terlihat bahagia dengan banyak tertawa, ada saja hal-hal kecil yang membuat kami tergelak. Tak terasa Aku dan Shylla sudah sampai di Masjid yang terlihat cukup ramai karena memang jam istirahat. Masjid ini tidak terlalu besar, maka dari itu kami menunggu giliran. Saat Aku asik ngobrol dengan Shylla, aku merasakan jika Diandra sedang ada di sekitar masjid, aku mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru masjid. Dan yang benar saja, firasatku tidak meleset. Ternyata Diandra dan kawan-kawannya sedang berjalan menuju Masjid.
"Kamu daritadi nyari apa sih Nay?" Kata Shylla bingung ketika melihatku seperti orang yang gelisah.
"Gak nyari apa-apa kok, cuma lagi lihatin orang lalu lalang aja nih" Ucapku berbohong.
Setelah kloter satu selesai sholat, Aku dan Shylla meletakkan mukenah kami dahulu supaya mendapatkan tempat. Setelah itu kami berdua menuju tempat wudhu wanita hanya ada sekat dinding antara tempat wudhu pria dan wanita. Aku selesai terlebih dahulu karena Shylla sebelum wudhu harus ke kamar mandi, buang air kecil. Aku berjalan menuju dalam masjid dengan menundukkan kepala.
"Heeeyyy" kata orang depanku yang hampir aku tabrak
"Ehh maaf maaf" kataku merasa bersalah
"Hmm gapapa, untung belum sampe nyentuh jadi aman gak batal" kata orang itu yang aku tidak asing dengan suaranya, lalu aku mendongakkan kepala
DEG!
"Diandra?!" kagetku saat tahu bahwa yang di depanku adalah Diandra
Diandra hanya tersenyum tipis padaku, setelah itu dia berlalu begitu saja. Akupun bergegas menuju tempat sholat dan membuang pikiranku tentang sikap Diandra barusan. Tidak lama Shylla sudah berada disampingku. Aku dan Shylla mengikuti sholat berjama'ah yang ternyata imamnya adalah Diandra. Setelah selesai sholat aku tersenyum tipis, bahagia rasanya bisa menjadi salah satu makmum yang dia adalah imamnya. Aku berharap suatu saat aku menjadi makmum satu-satunya di sholat sepertiga malamnya. Ahh, bahagia sekali rasanya membayangkan hal itu jika sungguh jadi nyata. Setelah membayangkan hal itu reflek aku menggelengkan kepala.
"Kenapa Nay geleng-geleng kepala gitu? Kepalamu sakitkah?" tanya Shylla sambil mengernyitkan alis melihat tingkahku
"Nggak kok Shyll" kataku tersenyum pada Shylla
"Ehem, tadi yang ngimamin Diandra ya?" Kata Shylla dengan senyum menggoda
"Iya, kenapa emang?" Jawabku dengan nada datar
"Gapapa" Kata Shylla singkat
Setelah selesai kami berdua kembali ke kelas. Tak membutuhkan waktu lama kami berdua sampai di kelas. Aku dan Shylla makan perbekalan kami. Setelah itu terdengar bunyi bell masuk tanda jam pelajaran akan segera dimulai. Pada jam terakhir yang seharusnya Ujian ternyata batal Ujian dikarenakan guru berhalangan hadir.
***
"Assalamualaikum" ucapku ketika sampai di depan pintu
"Waalaikumussalam Nay, gak kenapa-kenapa kan di jalan?" Kata Ibu dengan nada khawatir
"Alhamdulillah bu" Kata ku pelan
"Yaudah bersih-bersih dulu gih" Aku hanya bergumam menjawab Ibu. Akupun berjalan menaiki tangga menuju kamarku
"Makanannya mau dibawa ke kamar atau makan di meja makan Nay?" teriak Ibu dari arah dapur
"Mau makan di kamar aja bu" Teriakku dari atas. Aku pun masuk ke dalam kamar lalu membersihkan diri.
Setelah selesai aku duduk bersantai di sofa yang ada di kamarku. Tak lama kemudian Ibu datang membawakan makanan, minuman dan beberapa camilan.
"Banyak banget bu makanannya" Kataku ketika melihat nampan penuh dengan makanan dan minuman
"Iya ngabisin stok aja heheee" kata Ibu sambil terkekeh kecil. Ibu mendudukan diri disampingku.
"Oh iya bu, tadi orangnya gimana?" tanyaku pada Ibu tentang orang yang jatuh bersama ku tadi pagi. Aku sambil menyuapkan makanan kedalam mulut
"Udah beres itu, gausah kamu pikirin" Kata Ibu santai
"Lagian orang itu aneh banget, dia yang nabrak dia yang minta ganti rugi. Ibu awalnya melarang ayahmu buat ganti rugi. Lah wong bukan kamu yang salah, dia aja yang ngebut dan nggak lihat depan. Kalo dia lihat depan pasti dia pelanin kecepatan sih kalo lihat orang nyebrang" kata Ibu menggebu-gebu
"Terus sama ayah diganti bu?"
"Iya, orangnya minta 200 ribu padahal luka nya juga udah dibersihin dan diobatin loh sama Om Andi" Kata Ibu sambil memakan beberapa cemilan. Kami berdua memang suka seperti ini, banyak waktu berdua. Karena ayah sibuk kerja.
"Lah kok banyak banget bu" kataku dengan nada lemah
"Udah biarin aja, anggap saja kita lagi berbagi. Mungkin dengan cara ini Allah ngingetin kita untuk lebih sering berbagi pada sesama. Kita ambil positifnya saja yaa" kata Ibu sambil mengusap puncak kepalaku
"Tapi Ayah jadi kehilangan uang yang lumayan banyak jumlahnya" lirihku
"Yang terpenting Ayah dan Ibu gak kehilangan kamu" Kata Ibu tersenyum tulus kepadaku
"Makasih ya buuuu" ucapku sambil meletakkan piring diatas meja lalu berhambur kepelukan Ibu. Ibu hanya mengangguk dan membalas pelukanku
"Oh ya, ada yang luka kah?" Tanya Ibu memastikan
"Kalo berdarah sih nggak bu, cuma lebam biru biru gitu di kaki" kataku sambil menunjukkan luka di kaki kanan kiri.
"Nanti sebelum tidur dikasih obat oles biar lebam nya sembuh, ada yang lain kah?"
"Alhamdulillah itu aja kok bu. Aneh gak sih bu? Aku yang ditabrak kok akunya baik-baik aja" Ucapku pada Ibu
"Enggak ada yang aneh kalau Allah udah berkehendak kamu baik-baik aja" kata Ibu. Aku hanya membalasnya dengan senyuman
Lalu aku berbincang kecil dengan Ibu sambil menghabiskan cemilan. Terkadang kami juga tertawa bersama, membicarakan banyak hal dengan Ibu adalah momen yang paling membahagiakan. Cukup lama aku menghabiskan waktu bersama Ibu, tak terasa hari semakin gelap. Terdengar kumandang adzan maghrib, aku pun bergegas melaksanakan sholat. Tak membutuhkan waktu lama lalu aku bersantai diatas ranjang sambil bermain handphone
M. Diandra Partha K.
^^^Diandra^^^
Hai
^^^Udah Ujian Biologi?^^^
Sudah
2 sesi
^^^Gk butuh sesinya sih aku^^^
^^^Tapi butuh soalnya wkwkwk^^^
Soalnya gampang-gampang kok
^^^Soalnya sesi 1 & 2 sama kah?^^^
Ga sama, Nay
^^^Oh. Padahal aku lagi males mikir wkwkwk^^^
Tumben? Kenapa?
^^^Badan ku lagi sakit semua sih^^^
Lah kenapa?
^^^Tadi pagi habis ditabrak orang^^^
SERIUS?! KOK BISA?!
^^^Kronologinya panjang sangaaaaaatttt^^^
Gimana-gimana?
^^^Tadi pagi kan anginnya lumayan kenceng tuh, nah sedangkan helm yang aku pakai agak kebesaran gitu, terus jatuh deh tuh helm gegara angin. jatuh ditengan jalan, nah aku minggir dulu tuh buat markirin motor, aku lihat kanan kiri jalanan sepi, aku ambil deh helm di tengah jalan. Ehh waktu mau balik tiba-tiba ada bapak-bapak naik motor kenceng banget, terus aku ketabrak deh-_-^^^
^^^Terjadilah kecelakaan pagiii :)^^^
Yaa Allah terus sekarang keadaanmu gimana?
Gapapa kan?
^^^Orangnya malah minta ganti rugi njir. Sialan kan:)^^^
Orang tua sialan emang :)
Yang salah siapa yang disalahkan siapa-_-
^^^Nggak luka cuma biru lebam kakiku. Ku kira nggak ada luka makanya aku masuk. Baru kerasa tadi pas dikelas. Makanya tadi aku didalem kelas terus nggak keluar^^^
^^^Keluar cuma ke masjid aja tadi pas ketemu kamu^^^
Ganti berapa Nay?
Jadi tadi pas kamu nunduk itu kamu lagi sakit?
^^^Tadi waktu aku tanya Ibu katanya ganti 200 ribu, soalnya tadi habis jatuh langsung aku bawa ke rumah, dan dirumah pas ada Om ku aja kebetulan. Aku langsung balik ke sekolah soalnya inget kalo ada ujian biologi. Ehh malah ternyata nggak jadi^^^
^^^Iya :)^^^
Kenapa kok nggak jadi ujian?
Sabar yaa Nayy, Ujian dari Allah. Di terima dengan ikhlas yaa
^^^Gurunya ada acara katanya. Padahal pagi beliaunya ada, ngajar juga^^^
Hadeeeehhhhh, sabar lagi ya Nayy:)
^^^Sabar ku unlimited kok:)^^^
Sip semoga Allah mengganti dengan pahala yang berlebih
^^^Aamiin^^^
^^^Oh ya btw, ujian olahraga disuruh ngapain?^^^
Lari keliling lapangan dikasih waktu 4 menit
^^^Habis itu?^^^
Udah selesai
^^^Kalo bentar mungkin bisa aku tahan sakitnya kaki ini^^^
4 menit durasinya
Kalo nggak kuat jalan aja gapapa
^^^Lihat besok aja lah^^^
Cepat sembuh ya Naayyy
^^^Iyaaa, makasih yaaa^^^
Sama-sama Nay
Sejenak aku tersenyum saat chat bersama Diandra meskipun kalimatnya sederhana tapi entah mengapa hatiku terasa bahagia. Perhatian kecil itu membuatku bahagia meskipu hanya sekedar chat. Bisakah hanya aku satu-satunya yang mendapatkan perhatian itu? Rasanya sangat tidak mungkin. Tapi bisa kah aku meminta pada pemilik hatimu untuk ini? Aku ingin menjadi orang yang berarti dihidupmu kalau boleh aku meminta menjadi pendamping hidupmu. Terlihat konyol, tapi aku menginginkan hal itu. Masih setia mengagumimu meski tak pernah tahu olehmu. Mata teduh itu membuatku tenang saat melihatmu walaupun belum ada keberanian untuk mendekatimu lebih jauh, cukup berteman seperti ini. Karena belum siap menjalin keseriusan denganmu, atau lebih tepatnya aku tak ingin mengulangi patah hati lagi. Tapi apakah aku bisa memastikan dengan cara seperti ini hati ku akan baik-baik saja? Karena aku tahu yang mengagumimu bukan hanya aku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments