Rencana

...Tenang, perihal bahagia itu ada porsinya....

...****************...

Setelah sampai di rumah, aku membersihkan diri. Lalu aku bersantai karena besok adalah hari libur. Aku melihat story WhatsApp orang-orang, ada yang lucu, ada yang galau, dan berbagai macam. Sedang asik melihat-lihat tiba-tiba ada panggilan video masuk dari Iravan.

"Halo, assalamualaikum." Ucap Iravan ketika panggilan mulai terhubung.

"Waalaikumussalam warahmatullah. Sumringah banget, van." Kata ku heran melihat ekspresi iravan yang sedari tadi senyum sumringah.

"Iyaa! Aku lagi seneng banget, soalnya ujianku nilainya sangat memuaskaaannn!" Kata Iravan excited.

"Waaahhh congrats brooo, ada traktiran ga nih?" kataku sambil mengendikkan aliss.

"Besok libur, mau jalan?" tawar Iravan.

"Mauuu, jalan kemana?" tanya ku.

"Kamu lagi pengen kemana?" Tanyanya kembali.

"Aku lagi pengen ke pantai." Jawabku

"Yaudah ke pantai." Jawabnya enteng.

"Gimana harimu hari ini? Happy or Bad?" Dia mengeluarkan suaranya lagi.

"Lumayan cape sih tadi harus ngajar ekstra, tapi aku happyy kookkk bisa berbagi ilmu." jawabku.

"Aku bisa ga ya, Van. Jadi guru?" ujarku sekali lagi.

"Pasti bisa dong. Semangat teruuss pokoknya. Ayo gapai semua impiannn." Ucapnya dengan antusias menyemangati.

"Thankss brooo."

"Yoii."

Tiba-tiba Bunda Iravan muncul di layar

"Halo, assalamualaikum cantik." Sapa Bunda Iravan

"Waalaikumussalam warahmatullah Bundaaa. Bagaimana kabarnya?" Sapa ku ke Bunda Iravan.

"Alhamdulillah, Bunda baik naakk. Nayya gimanaa?" Tanya Bunda Iravan ramah.

"Alhamdulillah Bundaa, baiikkk." Jawab ku.

"Kamu kok gak pernah main ke sini? Lagi sibuk banget ya sekolahnya?" Tanya Bunda Iravan.

"Iya Bun. Mau lomba, jadi banyak waktu buat belajar. Doakan ya Bun?" Jawab ku.

"Semangaattt ya naakk. Semoga sukses, dan lancarr. Doa Bunda menyertaimu" ujar Bunda sangat tulus.

"Makasiihh Bundaa." Ucap ku

"Sama-sama sayang." jawab Bunda.

"Kalau ada waktu luang main kesini yaa, Bunda kangen masak bareng kamu." Ucap bunda.

"InsyaaAllah Bundaa. Aku ikut anak Bunda ajaa. Kalo diajak ya aku berangkat."

Aku memang dekat dengan Bunda Iravan. Sudah seperti anaknya sendiri.

"Tuh van dengerin! Ajak Nayya kesini! Kamu ini bener-bener yaaa!" Ucap Bunda ke Iravan yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan ku dengan Bunda.

"Iya Bunda ku sayaangg. Nanti kapan-kapan aku ajak Nayya main ke rumah. Tapi besok aku mau ajak Nayya main ke pantai." Ucap Iravan.

"Iyaa, pokoknya hati-hati kalo bawa anak orang." ucap Bunda.

"Pasti Bunda." jawab Iravan.

"Udah ah Bun sanaaa, ngrecokin orang video call aja." ucap Iravan mengusir Bunda nya dengan nada bercanda.

"Dasar bocaahh. Yaudah Bunda keluar dulu. Jangan tidur larut malam!" Tegur Bunda.

"Iya Bundaaa" jawab Iravan.

Bunda sudah ke luar kamar Iravan.

"Kamu udah ngantuk Nay?" Tanya Iravan.

"Belum. Kenapa? Kamu udah ngantuk?" Tanya ku kembali.

"Beluumm." jawab Iravan.

"Van, kalo misal kamu suka sama seseorang tapi seseorang itu suka sama yang lain gimana?" tanya ku ke Iravan.

"Kamu lagi suka sama seseorang?" tanya Iravan.

"Jawab dulu pertanyaan aku." kataku.

"Ya aku biarin dia suka sama orang lain. Aku tinggal cari yang lain." jawabnya enteng.

"Serius semudah itu?" tanya ku heran.

"Iya lah. Ngapain dilanjutin suka kalo cuma bikin sakit? Ya kan?" Jawab Iravan

"Bener juga." kataku sambil manggut manggut.

"Sekarang gantian kamu yang jawab. Kamu lagi suka sama seseorang?" Tanya Iravan.

"Iya." Jawab ku jujur.

"Aku boleh tau ndak?" Tanya Iravan.

"Dia satu sekolahan sama aku, tapi beda kelas. Sayangnya dia udah punya cewek yang disuka hahaha." Jawab ku.

"Perasaan ga bisa di paksa. Kalo kamu kenapa-kenapa bilang sama aku ya?" Ujar Iravan.

"Iya, InsyaaAllah." jawabku.

"Yaudah tidur gihh, udah malem. Besok aku jemputt." Kata Iravan.

"Iya siap. Daaahhh, assalamualaikum." ujarku

"Waalaikumussalam warahmatullah." Ucap Iravan setelah itu video call terputus.

Tak lama dari itu, pintu kamarku di ketok.

Tok Tok Tok

"Masukk. Ga di kunci." ucapku sedikit teriak.

Ternyata Ibu yang ngetok pintu. Ibu masuk ke kamar lalu duduk di tepi ranjang.

"Kok belum tidur?" tanya ibu.

"Habis video call sama Iravan buu." jawab ku jujur.

"Ooo begitu. Baiklah. Gimana tadi di sekolah? Ada kesulitan?" Tanya Ibu.

"Alhamdulillah gaada buu. Lancar semuaa." Jawab ku tidak ingin membuat Ibu khawatir.

"Alhamdulillah." Ujar Ibu sambil tersenyum teduh.

"Bu, tadi waktu video call Iravan ngajak aku jalan besok. Boleh kan aku keluar sama Iravan?" tanya ku, izin ke Ibu.

"Boleh, Nay. Mau jalan kemana?" tanya Ibu.

"Pantai, buu." jawab ku.

"Okelah. Sekarang tidur gihh. Udah malem. Ibu keluar ya? Selamat tidur nyenyak." ujar Ibu.

"Iya bu, ibu juga tidur yang nyenyak yaa." ucapku.

Ibu tersenyum mengangguk sambil menyelimutiku. Ibu keluar menutup pintu kamarku. Aku mematikan lampu kamar, lalu tidak lama kemudian terlelap dalam mimpi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!