...Kini cintaku padamu adalah mengikhlaskanmu mengejar yang kamu sebut dengan cinta. Biarlah rasa ini hanya menjadi serangkaian kata yang terungkap melalui doa....
...***...
Flashback On...
Nawasena Mahawira Rajendra
hey main COC juga?
^^^iya^^^
mau join clans ku?
^^^boleh^^^
ID?
^^^Nayyaaa. itu ID ku^^^
Ok. Acc ya
^^^Ok^^^
Semakin lama kita berdua semakin sering main bareng. Setiap pulang sekolah selalu bermain. Lama-lama kita berdua mulai dekat, saling berkabar setiap saat banyak obrolan yang menggunakan alasan mau main bareng. Aku semakin nyaman dengan kedekatan ini, maka dari itu aku tetap menjaga komunikasi intens ini. Beberapa kali dia mengirimkan fotonya kepadaku, aku melihat dia sangat sempurna. Dia dengan rahang yang tegas, mata sayu, hidung mancung, badan proposional, wajah blasteran Bangladesh-Indonesia, kulit putih, humble, humoris, baik, sangat idaman para kaun hawa. Sayang sekali jarak ku dengan Nawasena jauh. Kami hanya melakukan komunikasi menggunakan handphone melalui media sosial. Aku diam-diam menyukai Nawasena meskipun belum pernah bertemu. Aku dan Nawasena tidak menjalin hubungan karena Nawasena memiliki kekasih, dan aku tidak ingin merebutnya dari sang kekasih. Untuk itu aku memilih untuk berteman dekat dengannya. Sakit? Jelas, tapi aku bisa apa? Untuk jatuh cinta seperti ini saja rasanya tidak berhak. Akhirnya aku memutuskan untuk berteman juga dengan kekasihnya. Melihat mereka berdua romantis di sosial media membuat ku harus terus menahan cemburu dan itu membuatku sakit hati. Aku lampiaskan ini semua ke orang yang tidak bersalah. Aku mendekati orang lain hanya sebagai pelampiasan cemburu dan sakit hati supaya tidak berkelanjutan. Tapi aku salah melakukan hal ini, ternyata aku juga hanya dibuat pelampiasan olehnya. Akhirnya aku memutuskan untuk menjauhi keduanya. Aku down, aku stress, bahkan aku hampir menyerah dengan keadaan.
Flashback Off...
"Nay" Panggil Ibu sambil melambaikan tangan di depan wajahku.
"Ehh... Ibu dari kapan disini?" ujarku ketika melihat Ibu sudah berada di depan ku.
"Dari tadi. Kamu kenapa?" tanya Ibu dengan tatapan penuh selidik.
"Aku gapapa bu" jawabku dengan nada malas.
"Ibu perhatiin daritadi kamu ngelamun terus. Mikirin apa?" tanya Ibu dengan nada penuh kelembutan
"Ini bu" Aku menyodorkan handphone lalu Ibu menerima dan melihat story Nawasena yang aku lihat tadi. Lalu Ibu mengembalikan handphone itu kepadaku lagi sambil tersenyum.
"Kamu sekarang gimana?"
"Perasaanku ke Nawasena udah gak bisa seperti dulu bu, Ibu tahu sendiri usaha ku dulu ngubur perasaan itu gimana"
"Tapi kamu ke Diandra sekarang gimana? Sama aja seperti kamu ke Nawasena dulu kan? Gak berani ngungkapin, kamu juga cuma diam."
"Rasa gak bisa dipaksa singgahnya ke siapa, bu. Aku juga gak bisa berbuat apa-apa selain diam. Aku sebenarnya merasa gak pantas juga buat Diandra, tapi rasa ini gak bisa dipaksa untuk berhenti. Diandra juga sedang tidak menjalin hubungan dengan siapapun, jadi aku biarkan saja rasa ini sebagaimana mestinya"
"Ibu cuma takut kamu jadi menyakiti keduanya Nay, karena kamu tidak akan tahu apa yang sedang ada dipikiran mereka ketika dekat dengan kamu. Karmanya berat Nay"
"Mungkin ini ujian buat Nayyala"
"Kamu siap kalau semisal tahu Diandra diam-diam jalin hubungan dengan yang lain?" Aku hanya menggeleng lemah.
"Kenapa gak mencoba membuka hati lagi buat Nawasena?"
"Gak bu. Aku kapan hari pernah di chat mantannya Nawasena, dia tanya ke aku siapa cewek yang lagi dekat dengan Nawasena. Terus aku jawab, aku gak tau, gitu. Terus dia bilang katanya mau tanya langsung ke Nawasena. Setelah itu udah aku gak tau lagi gimana kelanjutannya, aku takut kalau aku dekat sama Nawasena malah aku nanti yang dilabrak"
"Yaudah, jangan sama orang yang belum selesai sama masa lalunya"
"Tapi Nawasena pernah cerita ya curhat gitu loh bu"
"Curhat gimana?"
"Dia udah gak mau sama mantannya itu"
"Selagi dia belum menjauhi mantannya, jangan percaya omongannya" Aku hanya mengangguk sembari bergumam.
"Yuk makan malam" Ajak Ibu dan aku hanya mengangguk sambil mengikuti langkah Ibu dari belakang.
Setelah selesai makan malam aku masuk kamar lagi untuk menyelesaikan beberapa tugas yang sempat tertunda. Aku mengerjakan dengan fokus, cukup lama aku berkutat dengan buku. Aku merasakan pegal karena duduk terlalu lama. Aku memilih menyenderkan punggung di tempat tidur sambil chatan dengan Diandra
M. Diandra Partha K.
^^^Ehh Ndraa^^^
Apa Nay?
^^^Aku mau bilang ke kamu^^^
Iyaaa Nayyalaaa bilang aja
^^^Kapan hari kamu jadi bahan ghibah loh sama teman sekelasku^^^
Hah siapa Nay?
^^^Ada lah pokoknyaaa^^^
Dighibahin gimana Nay?
^^^Samar-samar sih aku dengernya. Soalnya waktu itu aku lagi pake headset. Tapi pas namamu ke sebut aku denger^^^
^^^Intinya mereka ghibah tentang kedekatanmu dengan seseorang^^^
Julie?
^^^Bukan^^^
Lah siapa?
^^^Lah kamu merasa lagi dekat dengan siapa loh?^^^
Allah
^^^Ciptaan-Nya yang aku maksud^^^
^^^Eh kok aku jadi kepo gini^^^
^^^Gausah dijawab deh^^^
Wkwkwk, engga dekat sebenarnya
Gimana Nay gimana, hm?
^^^Gapapa, itu tadi loh kok aku kek kepo banget kesannya. Gausah dijawab, itukan privasimu^^^
Iya dekat, tapi ya dekatku kan dengan orang banyak. Enggak satu orang doang. Kalo orang gatau malah dikira pacaran kok
Iya Nay gimana?
^^^Nah kan, buka asrama putri wkwkwk^^^
^^^Ga Ndraa^^^
Wkwk, tapi banyak pun juga cuma lihat-lihat story doang
Dihhhhh, au ah serah Nay
^^^Gitu juga banyak yaaa^^^
^^^Gaenak kepo sama privasi orang tuh, gabaik juga kalo terlalu kepo^^^
Banyak juga tapi ya B aja, aku sekarang aja males kok. Kadang lihat-lihat story doang, engga komen
Gapapa gapapa, udah tenang aja
^^^Dasar penonton story wkwkwk^^^
^^^Kamu nanti marah^^^
Engga lah Nay
^^^Storymu kek lagi ga mood. Nanti kalo aku kepo, kamu tambah badmood^^^
Engga, itu udah tadi. Kamu tenang aja, aku bisa kontrol emosi kok
^^^yaudah, jadi gini... Tadikan aku bilang kalo kamu dighibahin lagi dekat dengan seseorang. Nah sedengerku nama nya Rania atau siapa gitu, samar-samar suaranya^^^
Rania? *emot ngakak*
Adek ekstra itu mah wkwkwk
^^^Dengerku sih itu, gatau bener apa salah. Yang tau siapa yang dekat sama kamu, ya kamu. Aku mah gatau. Intinya kamu dighibahi sama dia^^^
Bentar bentar, aku capek ngakak hahaha
^^^Kok ngakak si:(^^^
Ya ngga nyangka aja wkwk
...Habis badmood malah ngakak, ih gamaluuu...
Kamu sih bikin orang ngakak aja
^^^Serah-_-^^^
Kok bisaaa digosipkan sama Rania hahaha
Soalnya aku kalo sama Rania ya akrab banget, jadi orang ngira kita pacaran
^^^Entahlah, aku aja gatau Rania yang mana^^^
^^^Nah itu sadar^^^
^^^Tetep gatau aku wkwk^^^
Iya itu anaknya. Masih engga nyangka kalo aku digosipkan sama dia, padahal aku dekat bukan sama dia
^^^Eeeeee tuh kan ganti lagiiiiii^^^
Aku kan emang deket sama banyak orang. Tapi ada yang lebih dekat lagi. Satu.
^^^Siapa lagiiii^^^
Gaada yang tahu, kecuali Allah
^^^Dih gayaaa, sok-sokan jadi secret admirer^^^
wkwk iya dong
Aku hanya membaca chat dari Diandra. Lalu aku membaringkan tubuhku diatas kasur miring menghadap kanan sambil memeluk guling. Aku sadar, aku bukanlah orang yang kamu harapkan. Tapi kamu harus sadar, kamu adalah orang yang selalu aku harapkan. Aku hanya bisa menahan cemburu, memendam rasa kecewa. Kecewa pada diriku sendiri yang tak memiliki keberanian untuk sekedar mengungkapkan perasaan ini. Karena aku sadar, aku ini siapa? sampai detik ini, setidaknya aku tahu rasanya mencintai, memendam rindu sendiri. Melalui doa adalah cara terhebatku dalam mencintaimu. Hingga sedemikian rupa takdir akan terwujud, maka itu akan jadi akhir bahagia. Entah denganmu atau tidak. Aku akan ikhlas. Setelah beberapa waktu memendam apa yang aku rasa, aku mengerti bahwa mencinta tidak harus memaksa, oleh karenanya kini cintaku padamu adalah mengikhlaskanmu mengejar yang kamu sebut dengan cinta. Biarlah rasa ini hanya menjadi serangkaian kata yang terungkap melalui doa.
"Huuuffttt gini banget suka sama orang friendly ya Tuhaannn. Lindungi hatiku dari kekecewaan yang akan datang ya Tuhan. Untuk yang lalu lalu InsyaaAllah sudah aku ikhlaskan" Ucapku berbicara pada diri sendiri. Setelah itu aku memejamkan mata lalu terlelap dalam kenyamanan seperangkat alat tidur bukan karena ketenangan jiwa maupun pikiran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments