...Musibah mengajariku tentang kerendahan hati...
...*** ...
Aku terbangun mendengar alarm berbunyi. Saat ku lihat ternyata jarum jam masih menunjuk pukul 04.00. Masih ada waktu 20 menit menunggu waktu subuh, Aku pun memutuskan untuk menunaikan sholat Tahajud. Setelah selesai lanjut dengan membaca Al-Qur'an, tak lama kemudian adzan subuh berkumandang. Bergegas aku menunaikan sholat subuh. Lalu aku bersiap untuk berangkat ke sekolah. Aku turun menuju dapur untuk membantu Ibu untuk menyiapkan sarapan. Ku lihat Ibu berpakaian rapi pagi ini
"Ibu tumben udah rapi aja"
"Iya, pagi ini Ibu mau dateng ke arisan"
Aku hanya mengangguk. Setelah itu aku membantu Ibu menyiapkan sarapan, sembari aku menata makanan di meja makan, ibu pergi memanggil ayah. Setelah semuanya siap kami bertiga sarapan bersama seperti hari-hari biasa. Setelah selesai sarapan aku berpamitan pada ayah Ibu.
Aku mengendarai motor kesayanganku dengan kecepatan sedang. Angin pagi ini cukup kencang sampai helm yang aku pakai lepas dari kepala. Helm ku jatuh ditengah jalan, lalu aku menepikan motor. Aku turun dari motor, aku melihat kanan kiri untuk memastikan tidak ada motor yang lewat. Lalu aku berjalan ke tengah jalan untuk mengambil helm, dan...
BRAAAAAKKKKKK!!!
Aku terpelanting dan tersungkur ke jalan. Aku ditolong oleh warga sekitar, lalu aku di tatih jalan ke pinggir dan minum air yang aku bawa dari rumah. Lalu orang yang menabrakku tadi menghampiriku.
"Gimana sih kalo nyebrang gak dilihat kanan kiri" Ucap bapak-bapak itu dengan nada tinggi
"Maaf bapak, tapi saya tadi sudah lihat kanan kiri dan jalanan terlihat sepi" Kataku dengan sopan
"Saya nggak mau tau pokoknya saya mau kamu ganti rugi dan mengobati luka saya" katanya sambil menunjuk jempol kakinya yang berdarah
"Tapi saya harus buru-buru ke sekolah pak, hari ini ada ujian" kataku masih dengan sabar
"Saya gamau tau. pokoknya saya minta ganti rugi!!!" kata bapak itu tetap ngeyel
"Yasudah mari ikut saya ke rumah, kebetulan rumah saya tidak jauh dari sini"
Aku pun pergi ke rumah lagi karena tidak tahu harus menghadapi bapak ini bagaimana lagi. Sesampainya dirumah, rumah sepi kosong tidak ada orang. Aku bingung harus apalagi sekarang.
"Loh Nayy kenapa ini? Siapa ini?" kata Om Andi muncul dari belakang kami berdua. Kebetulan rumah Om Andi ini sebelah rumahku
"Ini om tadi ada sedikit musibah. Bapak ini marah-marah minta ganti rugi sama minta diobatin lukanya" kataku dengan suara parau
"Kamunya gapapa?" kata Om Andi sambil memastikan aku baik-baik saja
"Alhamdulillah aku gapapa Om, tapi aku sekarang harus ke sekolah soalnya hari ini ada ujian"
"Kamu yakin mau sekolah? Ikut Ujian susulan aja" kata Om Andi khawatir
"Yakin Om aku mau ikut ujian hari ini, tapi urusan ini bagaimana?" kataku takut
"Biarin Om yang urus ini, kamu berangkat sekolah aja"
"Oke Om, makasih ya" kataku dan hanya dibalas anggukan
"Mari pak saya obati lukanya, maafkan ponakan saya ya pak" Kata Om Andi dengan sopan
Akupun melajukan motorku dengan sedikit takut karena masih shock akan musibah yang terjadi. Dengan perlahan aku sampai di sekolah tepat waktu. Aku merasakan kaki ku sedikit nyeri. Aku berjalan menuju kelas dengan perlahan. Sesampainya dikelas aku menenggelamkan kepalaku ditumpukan kedua tangan, tak terasa air mataku luruh. Tiba-tiba ada yang menepuk bahu ku
"Kamu habis nangis Nay?" tanya Shylla
Aku hanya tersenyum menanggapinya. Tak lama terdengar bel pertanda kelas sudah mulai masuk jam pertama, aku hari ini sangat tidak bergairah belajar, mood hilang, kaki nyeri, kepala pening. Tapi aku tahan hingga nanti di jam terakhir ada ujian biologi. Tak terasa masuk di jam ketiga.
"Assalamualaikum, maaf bu permisi mau mengganggu waktunya sebentar" Kata orang itu dari luar, dan ternyata orang itu adalah guru BK. Sontak ibu guru dan anak-anak menoleh kearah sumber suara
"Waalaikumussalam, iya pak silakan!" jawab Bu Guru
"yang namanya Nayyala Adhya apakah benar ada dikelas ini?" kata guru BK
"Nayy kamu ada masalah apa?" Tanya Shylla secara berbisik lalu aku memberi kode bahwa aku pun tidak tahu kenapa nama ku dipanggil oleh guru BK
"Iya pak, itu nama saya" kataku sambil angkat tangan
"Ikut saya ke ruang BK ya, ada yang nyari kamu" kata guru BK itu. Akupun kaget dan bingung.
"Minta ditemenin temanmu juga gapapa kok, boleh ya bu, izin bawa 2 anak dulu" kata guru BK itu meminta izin pada Bu Guru
"Iya pak boleh" kata Bu Guru
Lalu aku mengajak Shylla untuk mengikuti pak guru BK menuju ke ruang BK. Sesampainya diruang BK aku melihat siapa orang yang mencariku.
"Loh Ibu?" kata Ibu dan Ibu hanya tersenyum sambil melihatku dari atas sampai bawah. Aku pun menyalami Ibu diikuti dengan Shylla. Lalu aku duduk disamping Ibu dan Shylla disamping ku.
"Kamu gimana Nay? Kok nekat dateng ke sekolah sih" Tanya Ibu
"Ibu tau?" tanyaku dengan nada takut
"Iya, Ibu tadi dapat telpon dari Om Andi kalau kamu kecelakaan. Ibu belum sempat pulang, tadi juga belum dimulai arisannya. Habis di telpon Om Andi, Ibu langsung kesini lihat keadaan kamu" kata Ibu terlihat khawatir
"Aku gapapa bu, buktinya aku masih bisa berangkat kesekolah hehee" kata ku terkekeh supaya Ibu tidak terlalu khawatir
"Habis jatuh kah bu?" tanya pak guru BK
"Iya tadi pagi waktu mau berangkat ke sekolah pak" jawab Ibu ku sambil tersenyum.
"Loh kok tetap masuk sekolah sih, harusnya izin saja gapapa" kata guru BK
"Nah iya pak, saya juga setuju dengan anda. Tapi anak ini kalau udah mau susah untuk dilarang" kata Ibu menimpali ucapan pak guru
"Hari ini ada ujian bu makanya aku maksain masuk, aku gamau ikut ujian susulan"
"yasudah, ada yang luka nggak?" tanya ibu ku sambil melihat-lihat badanku
"Nggak tahu bu, belum aku cek. Tapi kaki ku kadang nyeri gitu, kayaknya ada yang lebam deh" Kataku lirih
"Ini ibu bawain vitamin, diminum ya nanti, biar tetap kuat sampai nanti pulang sekolah. Shylla Ibu titip Nayyala yaa" kata Ibu menyodorkan obat kepadaku dan aku menerimanya
"Iya Bu siaapp" kata Shylla
"Yasudah Ibu langsung pulang ya, inget pulang sekolah tidak usah kemana-mana dulu. Langsung pulang ke rumah!!!" Kata Ibu mengingatkanku
"Iya buu, yaudah aku ke kelas dulu ya bu, tadi masih pelajaran juga" Ibu hanya mengangguk lalu aku menyalami Ibu diikuti oleh Shylla. Setelah itu aku dan Shylla berjalan menuju kelas.
"Ehh Shyll ikut aku ke kamar mandi dulu bentar ya" ajakku kepada Shylla lalu kami berdua belok ke arah kamar mandi. Lalu aku masuk ke kamar mandi membasuh muka dan mengecek apakah ada lebam di kaki, karena kaki ku sangat nyeri.
"Iya, kamu kenapa gak cerita ke aku sih Nay kalau kamu habis jatuh" Kata Shylla dari luar
"Aku tadi belum mood ngomong sama siapapun" kataku dari dalam kamar mandi
"Iya sih kamu pasti masih shock, kamu juga ngapain maksain masuk, kan ujiannya juga belum pasti jadi atau nggak. Gurunya aja belum konfirmasi kan?"
"Iya sih belum tapi gapapa lah masuk aja, gak terlalu sakit juga kok" kataku keluar dari kamar mandi
"Gimana? ada luka?" tanya Shylla
"Kaki kanan kiri cuma lebam-lebam aja sih"
"Ke UKS dulu kah? kasih salep itu lebam-lebammu" tawar Shylla dan aku menggeleng meminta langsung ke kelas karena sudah telat pelajaran, waktu juga sudah mau masuk jam ke empat.
Aku dan Shylla bergegas menuju ruang kelas, setelah sampai Aku dan Shylla duduk dibangku lalu mendengarkan penjelasan materi dari guru yang sempat ketinggalan tadi. Aku mendengarkan saja karena rasanya materi untuk masuk ke otakku sangat sulit. Aku hari ini sangat tidak fokus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments