Saling Mengakui

Selamat datang di Sydney!

Setibanya kami di kota berjulukan The Harbour City ini, kami disambut oleh salah satu bandara tertua di dunia, Bandara Kingsford Smith.

Ide didirikannya bandara ini dipelopori oleh seorang veteran pilot masa perang bernama Nigel Love pada tahun 1920-an, yang kemudian dibeli oleh pemerintah.

Penerbangan regular pertama di bandara ini sendiri dilakukan pada tahun 1924. Seiring berjalannya waktu, Bandara Kingsford Smith terus berkembang menjadi salah satu bandara tersibuk di Australia dan bahkan sempat menempati urutan ke-31 bandara tersibuk dunia pada tahun 2012.  

Setelah menempuh perjalanan hampir tujuh jam lamanya , akhirnya kami tiba di bandara itu pukul sembilan malam waktu setempat dan langsung menginap dihotel terdekat. The Star Grand Hotel.

Dan mengapa sekali melihat kami berdua, resepsionis langsung menawarkan paket bulan madu. Padahal sikap kami berdua biasa saja bahkan sangat jauh dari kata romantis.

Menurutku kami lebih terlihat bos dan asistennya, memang sedari tadi aku berjalan dibelakangnya, karena harus membalas pesan yang masuk dan belum terjawab karena dalam penerbangan.

Kutarik ujung bajunya, dan saat dia menoleh aku menggelengkan kepalaku agar dia tak menyetujui penawaran dari resepsionis itu. Lagipula paket itu hanya buang-buang uang karena tak ada artinya bagi kami berdua.

"No.. Thank you, we only take the VIP room please..." ucapnya pada resepsionis itu.

Setelah menerima kartu kamar kami dibantu oleh bellboy kami menuju lantai enam hotel tersebut.

" Aku mandi duluan..." ucapku pada pria itu yang sedang duduk ditepi tempat tidur dan mulai membuka ponselnya.

Kak Darren menoleh dan mengangguk padaku.

Setelah aku membersihkan diri, seperti biasa aku selalu memakai piyama tidur setelan celana panjang.

Ketika keluar dari kamar mandi, kulihat koper kami sudah terbuka, dan kak Darren sedang duduk menatap keluar jendela besar yang menyuguhkan kerlip lampu malam yang terlihat sangat indah itu.

" Aku sudah selesai ..." ucapku yang berniat langsung merebahkan diri di tempat tidur.

" Kemarilah..."kak Darren memintaku untuk duduk dikursi yang berhadapan dengannya.

Akupun menurutinya. Dengan wajah yang serius dia terus menatapku.

Lalu dia meletakkan sebuah botol kecil yang memang milikku di atas meja yang memisahkan tempat duduk kami.

" Apa kamu selalu memakainya..."tanyanya padaku.

" Hanya bila aku merasa cemas..." jawabku singkat.

Obat yang sepertinya tersimpan rapi bersama beberapa kosmetik milikku yang berada dalam koper kami itu, telah ditemukannya. Dalam kemasannya botol itu terdapat komposisi obat dengan jelas. Kurasa dia tau apa isinya...

" Kapan kamu merasa cemas?" tanyanya lagi.

Aku merasa seperti disidang oleh seorang hakim.

"...saat terjadi kontak fisik dengan pria..."sahutku tanpa mengalihkan pandangan darinya.

Mungkin inilah saatnya berterus terang padanya.

Kulihat dahinya semakin berkerut, mendengar jawabanku itu.

" Apa kamu selalu meminumnya setelah tinggal bersamaku?"

" Iya..."

" Ya Tuhan Shania...kamu bisa kecanduan..."

" Aku hanya tak mau membuatmu terluka karena ulahku..."

" CK...kau ini!!" ucapnya sambil menyandarkan punggungnya dan memijat pelipisnya.

Tiba-tiba dia kembali menoleh kearahku dan kembali menatapku dengan serius.

" Jangan-jangan kamu sengaja ingin menikah denganku karena tahu aku memiliki kelainan seksual, sehingga kamu pikir aku tak mungkin menyentuh mu , begitu...?!?"

" Benar..."

" Astaga...!!!" dia kembali memijat kepalanya.

" Maaf telah membohongimu, jangan khawatir jika kamu telah kembali normal nantinya kita bisa berpisah dan kamu bisa mendapatkan wanita yang normal juga..." ucapku datar.

" Tidak...Shania, kita sama-sama telah berbohong, dengar ya aku ini sebenarnya pria normal, aku membohongi Nindi agar dia merasa nyaman tinggal dirumahku..."

Mataku terbelalak tak percaya dengan apa yang diungkapkannya itu.

" Tapi bukankah selama ini tak ada wanita yang dekat denganmu...." protesku padanya terpotong oleh rahasia lain darinya.

" Benar, itu karena aku menunggu dan mengharapkan kedatangan seorang gadis agar kembali padaku..." ucapnya lirih.

Rasa perih tiba-tiba merambat dalam hatiku, padahal otakku mencerna bahwa itu sama sekali tak ada hubungannya denganku.

" Kamu begitu mencintai gadis itu ya..."

Pria itu menghela nafas dan mulai berkisah.

" Aku merasa terikat benang merah dengannya, meski bertahun-tahun lamanya masih ada perasaan yakin dia pasti kembali padaku, oleh sebab itulah aku selalu membatasi diri untuk tidak dekat dengan wanita lain..."

" Kenapa kamu mau menerima ku...."

" Entahlah, pertemuan-pertemuan konyol kita sering membuatku lupa pada dirinya...karena itulah kehadiranmu kuharapkan bisa memutus benang merahku padanya, jadi lupakan tentang perpisahan kita, karena aku tak akan mau bercerai denganmu...."

Dan jantung ku seakan berhenti berdetak mendengar kalimat terakhirnya itu.

Benarkah apa yang diucapkannya itu...

" Tapi aku...." lalu apa yang harus kulakukan, perasaan senang ini membuatku semakin merasa cemas tentang apa yang akan terjadi nanti.

" Shania, jangan lagi kamu meminum obat ini, kita akan sama-sama saling belajar mengenal masing-masing jadi aku akan berusaha menyesuaikan diri denganmu, kamu boleh memukulku jika memang perasaan cemas itu datang lagi...namun jangan sampai kamu meminum ini ... paham...?!?" ucapnya sambil memainkan botol obatku yang ada ditangannya.

" Apa kamu sanggup dengan diriku yang seperti ini?"tanyaku padanya.

" Kamu bisa melihatnya sendiri nanti, sekarang istirahatlah dulu sudah larut...aku akan membersihkan diri...." ucapnya sambil tersenyum lalu beranjak dari tempat duduknya dan membawa serta botol obat milikku.

Kurebahkan diri dan menarik selimut tebal itu sampai dada. Meski fisik ini terasa lelah, namun otakku yang sedang bekerja keras menjawab semua pertanyaan-pertanyaan dari hatiku membuatku sulit sekali terpejam.

Meskipun aku berbaring menyamping memunggunginya, telingaku waspada saat mendengar suara pintu kamar mandi terbuka, seketika aku memejamkan mata agar tak ketahuan sedang dalam kecemasan.

Jantungku semakin berdegup kencang, saat tempat tidur bergerak menandakan ada seseorang telah menempatinya.

Padahal kemarin saat kami telah tidur bersama untuk pertama kalinya, aku tak merasakan kecemasan seperti ini. Gara-gara pengakuannya bahwa dia pria normal, sinyal waspada selalu berputar diotakku.

Seharusnya aku memang butuh obat yang dibawanya tadi, kalau seperti ini terus bisa-bisa aku tak bisa lelap sampai pagi.

Kurasakan pergerakan dari belakang punggungku. Seketika aku menoleh dengan cepat untuk mengantisipasi gerakan selanjutnya.

Dan benar saja, pria itu tersenyum dan menangkap tangan kananku. Lalu tanpa kusadari dia mengecup keningku dengan pelan dan penuh perasaan membuatku tak mampu untuk berpikir jernih.

" Jangan pikirkan apapun...agar kamu terbiasa dekat denganku akan kumulai dengan mencium keningmu dulu...." ucapnya dengan jarak begitu dekat dengan wajahku.

Aku hanya bisa mematung bahkan saat dia melepaskan genggaman tangannya dan beringsut kembali berbaring ketempatnya semula...

Apa yang terjadi, sepertinya aku merasa terhipnotis dengan perlakuannya itu.

Tanpa kata aku kembali memunggunginya dan berusaha mengosongkan pikiranku agar aku dapat terlelap malam ini.

Terpopuler

Comments

Dazzam

Dazzam

ooww...ternyata darren normal toh..syukurlah

2021-06-25

3

Arr Dinda

Arr Dinda

lanjut thooorr...

2021-06-18

3

lihat semua
Episodes
1 Suara itu
2 Semakin dekat
3 Kusebut namanya
4 Hari sialku
5 Firasat
6 Kesempatanku menipis
7 Bertemu dengan calon
8 Aku mau dia
9 Tertunda lagi
10 Penyelamatan
11 Pengakuan
12 Sidak
13 Kejutan
14 Keputusan
15 Melamar
16 Hari besarku
17 Menjadi istrinya
18 Saling Mengakui
19 Bukan honey moon
20 Bertemu temannya
21 Dengan syarat
22 Temukanlah aku
23 Jadi adiknya
24 Wanita yang disayanginya
25 Bukan Don Juan
26 Makan malam
27 Bukan mimpi
28 Masa lalu 1
29 Masa lalu 2
30 Berdamai
31 Berdebat
32 Dia telah kembali
33 Bertemu teman lama
34 Ingin bayi juga
35 Masih misteri
36 Ungkapan rasa
37 Mencari
38 Menemukanmu
39 Apa dia mengenaliku?
40 Bertemu kembali
41 Kisah Viona
42 Barista
43 Semakin rumit
44 Merasa nyaman
45 Dasar Ira!!!
46 Merekrut bala bantuan
47 Sudah direncanakan
48 Rencana reuni
49 Ternyata orang itu
50 Nyeri
51 Masih berusaha
52 Keluarga baru
53 Akting
54 Perjalanan
55 Semoga bertemu
56 POV Darren
57 Masih POV Darren
58 POV Darren End
59 Kisah Shakespeare
60 Sepertinya depresi
61 Menjaga hati
62 Bukan suamiku
63 Semua tentangnya
64 Semua tentangku
65 Aku adalah Shania
66 Semoga dia bahagia
67 Rencana besar
68 Wanita itu cantik sekali
69 Ungkapan
70 Masih menemaninya
71 Dasar pengkhianat!!!
72 Akhirnya bertemu
73 Bertaut Benang Merah
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Suara itu
2
Semakin dekat
3
Kusebut namanya
4
Hari sialku
5
Firasat
6
Kesempatanku menipis
7
Bertemu dengan calon
8
Aku mau dia
9
Tertunda lagi
10
Penyelamatan
11
Pengakuan
12
Sidak
13
Kejutan
14
Keputusan
15
Melamar
16
Hari besarku
17
Menjadi istrinya
18
Saling Mengakui
19
Bukan honey moon
20
Bertemu temannya
21
Dengan syarat
22
Temukanlah aku
23
Jadi adiknya
24
Wanita yang disayanginya
25
Bukan Don Juan
26
Makan malam
27
Bukan mimpi
28
Masa lalu 1
29
Masa lalu 2
30
Berdamai
31
Berdebat
32
Dia telah kembali
33
Bertemu teman lama
34
Ingin bayi juga
35
Masih misteri
36
Ungkapan rasa
37
Mencari
38
Menemukanmu
39
Apa dia mengenaliku?
40
Bertemu kembali
41
Kisah Viona
42
Barista
43
Semakin rumit
44
Merasa nyaman
45
Dasar Ira!!!
46
Merekrut bala bantuan
47
Sudah direncanakan
48
Rencana reuni
49
Ternyata orang itu
50
Nyeri
51
Masih berusaha
52
Keluarga baru
53
Akting
54
Perjalanan
55
Semoga bertemu
56
POV Darren
57
Masih POV Darren
58
POV Darren End
59
Kisah Shakespeare
60
Sepertinya depresi
61
Menjaga hati
62
Bukan suamiku
63
Semua tentangnya
64
Semua tentangku
65
Aku adalah Shania
66
Semoga dia bahagia
67
Rencana besar
68
Wanita itu cantik sekali
69
Ungkapan
70
Masih menemaninya
71
Dasar pengkhianat!!!
72
Akhirnya bertemu
73
Bertaut Benang Merah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!