Semakin dekat

" Baru mulai ya..." suara itu kembali terdengar membuatku menajamkan pendengaranku.

Hari ini aku tak pergi secara langsung ke gerai nona Nindi, karena rekanku telah memasang CCTV dibeberapa sudut tempat itu, sehingga aku bisa mengawasinya dari kantor yang berada tak jauh dari gerai nona Nindi.

Tuan Elhan merupakan salah satu pemilik Mega Mall ini, jadi ada ruangan khusus kantor yang memang digunakan untuk menjalankan usahanya. Kami yang bekerja untuknya disini hanya tiga puluh orang, sedangkan dikantor pusat yang berada di ibukota sudah ada ratusan orang yang dipekerjakan untuk proyek yang lebih besar.

" Rencana masih lusa, ini baru persiapan saja..." kudengar suara nona Nindi menjawabnya.

" Kenalkan namaku Darren, sekarang kita tetangga..."sudut bibirku terangkat mendengar nama itu.

Ternyata instingku begitu kuat, tak salah lagi setelah suara dan wajahnya yang kukenali ternyata benar nama itu memang miliknya.

" Ah iya , aku Nindi...aku akan menjual desert...mohon bimbingannya senior.."terlihat dilayar laptopku, nona Nindi menjabat tangan pria itu.

" Tentu saja junior, aku akan membimbingmu..ha..ha..." tertawa lepas karena kalimatnya sendiri.

Pikiranku mulai melayang jauh. Rencana apa yang harus kupersiapkan untuk menghadapinya.

Sejak bekerja pada tuan Elhan, aku memang berniat untuk mulai mencari pria itu. Ada hal besar yang harus kuselesaikan dengannya.

Tak kusangka aku benar-benar menemukannya.

" Bip...bip..."

" Halo..."

" Jemput aku dibandara, dan bawa berkas proyek N-16, kita akan bertemu klien satu jam lagi..." suara tuan Elhan terdengar tegas.

" Baik..." sahutku singkat.

Baju santai yang kugunakan untuk berperan sebagai pengunjung, segera kuganti dengan stelan formal dan tak lupa kacamata yang memang harus kugunakan saat membaca.

Tak lama kemudian aku sudah berada dibandara, dengan membawa seorang supir karena aku harus berperan sebagai asistennya.

Tuan Elhan memang sudah terbiasa mandiri, sehingga tak memerlukan asisten pribadi. Namun disetiap tim ada dua orang yang harus siap menjadi asisten dadakan seperti diriku saat ini.

" Bagaimana kabarnya...?" ucap pria bucin yang duduk dikursi belakang berdampingan denganku.

" Hmm..." aku tak begitu mempedulikannya karena sedang sibuk mempelajari semua yang diinginkan klien kami.

" Hei...jawablah..."

Aku menoleh ke samping dan menatapnya dengan datar.

" Apalagi yang bisa kulaporkan, bukankah kamu sudah melihatnya sendiri..." sahutku sewot.

Tuan Elhan terkekeh lalu menyandarkan kepalanya dengan mata terpejam.

" Aku merindukannya..."ucapnya kemudian.

Huh , dasar pria bucin!!!

"Apa semua pria yang jatuh cinta memang bertingkah aneh sepertimu?" gumanku sambil merapikan berkas dan menyimpannya dengan rapi karena mobil yang membawa kami telah sampai diparkiran sebuah restoran.

" Aku jadi penasaran bagaimana bila kamu mengalaminya sendiri..." sahut tuan Elhan membela diri.

" Ck... tak usah berlagak seperti ibuku!! ayo turun, kita hampir terlambat..."sahutku sebelum membuka pintu mobil.

Tuan Elhan lama-lama menjadi titisan ibuku, karena selalu memancing tentang pendampingku kelak.

Kami berdua masuk kedalam ruang VVIP karena klien kami memang pemilik restoran ini.

" Selamat siang tuan Chen.." tuan Elhan menjabat tangan seorang pria yang menurut data pribadinya berumur lima puluh tiga tahun itu.

" Wah...tuan Elhan, selamat datang...tak kusangka anda benar-benar masih muda...hebat!" tuan Chen menyambut kami dengan senyuman yang mengembang dan sikap ramahnya itu.

" Anda terlalu memuji tuan Chen..."

" Ayo-ayo silahkan duduk....maaf karena tiba-tiba meeting hari ini, karena besok pagi saya harus menjenguk cucu saya di Philipina, dan pasti istri saya akan marah bila saya masih saja mementingkan pekerjaan..."

" Tidak masalah tuan Chen, kebetulan waktu saya luang..."

" Wah-wah saya suka sekali dengan anak muda yang bersemangat seperti anda...sebentar ya, anak saya dalam perjalanan kesini, saya ingin dia yang menangani kontrak dengan anda...silahkan menikmati makan siang dulu..." tuan Chen segera meminta pramusaji menghidangkan beberapa menu istimewa.

Kami menikmati makan siang sambil bercakap ringan. Tak lama kemudian datanglah dua pria yang bergabung dengan kami.

" Maaf papa, aku bertemu dengan sahabatku...jadi kuajak sekalian kemari"

" Hmm...kamu juga harus minta maaf dengan tuan Elhan, Jimmy..." ucap tuan Chen.

Sementara itu aku masih menikmati makan siang dalam diam dan hanya fokus pada makanan didepanku yang sepertinya tak habis-habis.

Mungkin karena aku tak begitu berselera dengan Chinese food yang disajikan. Dimataku semua makanan itu berlendir, jadi memang bukan favoritku.

" Dan ini asisten saya nona Shania..." suara tuan Elhan membuatku tersentak, kemudian dengan cepat aku mengikutinya berdiri dan menganggukkan badan.

Kemudian kami kembali duduk.

" Kalian sangat serasi tuan Elhan, apa kalian punya hubungan khusus ha..ha?"seperti papanya, tuan Jimmy juga suka berkelakar.

Aku mendongak mendengar kalimat itu terlontar dari tuan Jimmy.

Dan seketika akupun tercekat melihat pria disamping tuan Jimmy itu.

" Tuan Jimmy salah sangka, nona Shania masih saudara saya, lagipula saya sudah mempunyai wanita spesial...he..he..."

Aku hanya bisa tersenyum, sambil sesekali melihat pada semua pria disekitarku untuk mengurangi kegugupan ku karena melihat sosok pria yang menjadi target rencanaku selama bertahun-tahun.

" Dengarlah Darren, nona Shania masih single...ayolah cepat menyusulku, anak keduaku akan segera lahir, kenapa kekasih saja kamu belum punya sih..." celetuk tuan Jimmy membuat pria bernama Darren itu mulai keki.

" Hei lihatlah nona Shania jadi malu...tapi apa kita pernah bertemu sebelumnya nona?" tuan Darren bertanya denganku.

" Maaf, seingat saya kita baru bertemu disini..." sahutku dengan nada datar.

" Oh...maaf, mungkin saya salah..." tuan Darren terkekeh diiringi dengan tepukan dipundak oleh tuan Jimmy.

Setelah itu kami membicarakan kontrak kerja dan berakhir hampir satu jam kemudian.

" Hei ... kak Shania... sepertinya tuan Darren tertarik padamu..." goda tuan Elhan saat perjalanan pulang.

" Berhenti memanggilku kak..."

" Ayolah ... bukankah dia tampan, hmm?"

" Apa kau tak pernah melihat pria itu?" sahut ku sambil memasang senyum balas dendam akan ledekannya itu.

" Jadi kalian memang pernah bertemu ya?"

" Iya...tapi saat itu penampilan ku sangat berbeda dengan hari ini, jadi aku berhasil mengecohnya..."

" Wah... sepertinya kalian akan jadi dekat deh.." dia kembali membuatku sewot.

" Bukan dekat denganku tapi..." ucapanku terhenti agar pria bucin disampingku masuk perangkap ku.

" Tapi apa?"

Kubuka ponselku yang khusus kugunakan untuk pengintaian.

" Lihatlah sendiri..."aku mulai tersenyum dan menahan tawa, bersiap melihat reaksinya setelah kuperlihatkan hasil dari rekamanku.

Hanya dua detik saja, tuan Elhan langsung bereaksi dengan suara tegasnya.

" SIAL!!! Segera selidiki orang bernama Darren itu!!!"

Aku hanya bisa menahan tawa, mendengar kemarahannya itu.

" Hei...aku serius!!!" tuan Elhan mengerutkan dahinya dan menatapku.

" Baik tuan..." sahutku formal

" CK...!!!"

Padahal aku sudah menyiapkan diri melihatnya marah, namun saat dia benar-benar marah aku masih saja susah payah menahan tawaku.

Dasar pria bucin!! Aku kan hanya memperlihatkan gambar percakapan tuan Darren dan nona Nindi, lalu berlanjut dengan pulang bersama yang membuatnya naik pitam.

Terpopuler

Comments

Lisa Aulia

Lisa Aulia

siapakah Darren...apakah pria dari masa lalu Shania....?????

2021-07-07

3

lihat semua
Episodes
1 Suara itu
2 Semakin dekat
3 Kusebut namanya
4 Hari sialku
5 Firasat
6 Kesempatanku menipis
7 Bertemu dengan calon
8 Aku mau dia
9 Tertunda lagi
10 Penyelamatan
11 Pengakuan
12 Sidak
13 Kejutan
14 Keputusan
15 Melamar
16 Hari besarku
17 Menjadi istrinya
18 Saling Mengakui
19 Bukan honey moon
20 Bertemu temannya
21 Dengan syarat
22 Temukanlah aku
23 Jadi adiknya
24 Wanita yang disayanginya
25 Bukan Don Juan
26 Makan malam
27 Bukan mimpi
28 Masa lalu 1
29 Masa lalu 2
30 Berdamai
31 Berdebat
32 Dia telah kembali
33 Bertemu teman lama
34 Ingin bayi juga
35 Masih misteri
36 Ungkapan rasa
37 Mencari
38 Menemukanmu
39 Apa dia mengenaliku?
40 Bertemu kembali
41 Kisah Viona
42 Barista
43 Semakin rumit
44 Merasa nyaman
45 Dasar Ira!!!
46 Merekrut bala bantuan
47 Sudah direncanakan
48 Rencana reuni
49 Ternyata orang itu
50 Nyeri
51 Masih berusaha
52 Keluarga baru
53 Akting
54 Perjalanan
55 Semoga bertemu
56 POV Darren
57 Masih POV Darren
58 POV Darren End
59 Kisah Shakespeare
60 Sepertinya depresi
61 Menjaga hati
62 Bukan suamiku
63 Semua tentangnya
64 Semua tentangku
65 Aku adalah Shania
66 Semoga dia bahagia
67 Rencana besar
68 Wanita itu cantik sekali
69 Ungkapan
70 Masih menemaninya
71 Dasar pengkhianat!!!
72 Akhirnya bertemu
73 Bertaut Benang Merah
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Suara itu
2
Semakin dekat
3
Kusebut namanya
4
Hari sialku
5
Firasat
6
Kesempatanku menipis
7
Bertemu dengan calon
8
Aku mau dia
9
Tertunda lagi
10
Penyelamatan
11
Pengakuan
12
Sidak
13
Kejutan
14
Keputusan
15
Melamar
16
Hari besarku
17
Menjadi istrinya
18
Saling Mengakui
19
Bukan honey moon
20
Bertemu temannya
21
Dengan syarat
22
Temukanlah aku
23
Jadi adiknya
24
Wanita yang disayanginya
25
Bukan Don Juan
26
Makan malam
27
Bukan mimpi
28
Masa lalu 1
29
Masa lalu 2
30
Berdamai
31
Berdebat
32
Dia telah kembali
33
Bertemu teman lama
34
Ingin bayi juga
35
Masih misteri
36
Ungkapan rasa
37
Mencari
38
Menemukanmu
39
Apa dia mengenaliku?
40
Bertemu kembali
41
Kisah Viona
42
Barista
43
Semakin rumit
44
Merasa nyaman
45
Dasar Ira!!!
46
Merekrut bala bantuan
47
Sudah direncanakan
48
Rencana reuni
49
Ternyata orang itu
50
Nyeri
51
Masih berusaha
52
Keluarga baru
53
Akting
54
Perjalanan
55
Semoga bertemu
56
POV Darren
57
Masih POV Darren
58
POV Darren End
59
Kisah Shakespeare
60
Sepertinya depresi
61
Menjaga hati
62
Bukan suamiku
63
Semua tentangnya
64
Semua tentangku
65
Aku adalah Shania
66
Semoga dia bahagia
67
Rencana besar
68
Wanita itu cantik sekali
69
Ungkapan
70
Masih menemaninya
71
Dasar pengkhianat!!!
72
Akhirnya bertemu
73
Bertaut Benang Merah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!