Bab 16. Penemuan

" Halo, Frank. Segera cari informasi apa yang sedang terjadi dengan Lens Braxton ! "

" Segera, Frank ! " Han Liu mengulang perintahnya.

Frank Ortiz adalah orang kepercayaan Alexander Moralez yang berada di kota yang sama dengan Lens Braxton. Tidak banyak yang tahu jika Frank Ortiz adalah orang Alexander Moralez. Karena memang Frank Ortiz dalam penyamaran sebagai warga sipil biasa, seorang pengerja di sebuah perusahaan milik Ocean Blue.

Tangan Han Liu mengepal erat. Sepertinya musuh mulai bermunculan kembali.

Han Liu mulai mengkoordinir orang - orang yang ditempatkannya di markas - markas musuh. Mereka bergerak dibawah, artinya hanya sebagai spy - pengintai atau mata - mata yang hanya bertugas mengawasi jalannya kegiatan lawan bisnis Alexander Moralez.

Han Liu kembali melanjutkan aktivitasnya. Ada beberapa pekerjaan yang terbengkalai dan belum tersentuh sama sekali.

Kring. Kring ... .

Bunyi ponsel terdengar kembali. Han Liu tampak mengabaikan panggilan tersebut.

***

Di bagian lain ditepi sungai, dipinggir hutan milik keluarga Arzallane, beberapa orang penjaga perbatasan yang sedang berkeliling memantau perbatasan menemukan seorang gadis yang tersangkut pohon yang tumbang.

" Bagaimana, apakah benar ini gadis yang Tuan Besar cari ? " Seorang penjaga mengamati seorang gadis yang terseret arus sungai.

Para penjaga menemukan tubuh Kinara saat hampir petang. Tubuh Kinara tersangkut di batang pohon yang tumbang melintang ke tengah sungai.

Dengan susah payah para penjaga mengevakuasi tubuh Kinara yang tersangkut di batang pohon yang tumbang.

Seorang penjaga menatap miris, melihat kondisi Kinara.

" Tidak mungkin selamat jika terseret dari atas Nick, air terjun itu cukup tinggi dan berarus deras. " seorang penjaga memprediksi kondisi Kinara yang tampak pucat dan kaku.

" Apakah ini mayat gadis yang dicari Tuan Besar, Nick ? " seorang penjaga lain bertanya kepada temannya setelah berhasil menarik tubuh Kinara ke pinggir.

" Kita bawa ke pos. Dan panggil Dokter. " ucap seorang yang dipanggil Nick sambil mengangkat tubuh Kinara berjalan mengitari sungai untuk kembali ke pos penjagaan.

" Hubungi Sekretaris Han saja. Supaya kita tahu apakah ini benar gadis yang dicari atau bukan ? " suara penjaga lain menyela.

" Kalau hanya gadis biasa tidak perlu kita bersusah payah menolongnya. Mungkin dia memang berniat bunuh diri. " lanjutnya lagi.

" Diamlah, Noah ! " Nick mendengus kesal.

" Kalau orang mau bunuh diri, ya tidak perlu ditolong, Nick. Kurang kerjaan. Membuang tenaga. " ujar Noah Butterman lagi.

Noah Butterman memang seorang penjaga yang hampir tidak punya empati sama sekali dengan sesama. Kehidupan kerasnya di dunia gelap hampir - hampir membunuh semua perasaannya. Noah Butterman akan mudah membunuh, menyiksa tanpa rasa bersalah sama sekali. Wajah dingin dan kaku, padahal wajahnya cukup tampan dengan rahang kokoh yang maskulin.

" Nick, Kau hanya buang waktu. Gadis bodoh. Bunuh diri koq tanggung. " rutuk Noah lagi.

Nick Rogers hanya sesekali melirik temannya dengan ekor matanya.

" Diamlah, Noah ! Kalau Kau berisik lebih baik Kau yang gendong gadis ini. " Nick Rogers marah karena terus mendengar Noah mengomel tak jelas. Tangan kokohnya menyerahkan tubuh Kinara begitu saja di bahunya.

Dengan gelagapan Noah menerima tubuh Kinara yang sudah sedingin es. Tubuhnya bereaksi aneh ketika menerima tubuh lembut khas wanita.

" Kurang ajar Kau Nick, aku tidak mau. " Noah hampir melempar tubuh Kinara ke tanah.

Noah Butterman adalah seorang anti wanita. Dalam sebagian hidupnya, sejak bekerja kepada Tuan Besar Alexander Moralez Arzallane tidak pernah hidupnya bersinggungan langsung dengan wanita. Setiap ada wanita, Noah Butterman akan menghindar atau pergi menjauh.

" Jika sampai terluka wanita Tuan Besar, Kau tahu akibatnya Noah. " Nick mengingatkan dengan licik. Senyum smirknya tercetak diujung bibirnya.

Ini cara membuat Noah tidak menggerutu tak jelas. Syukurin. batin Nick Rogers menang.

Noah Butterman diam. Tangan kokohnya kembali membetulkan letak tubuh Kinara dalam gendongannya yang hampir merosot jatuh.

Jalan setapak semakin gelap. Hanya cahaya bulan dan senter yang lamat - lamat menerangi langkah mereka kembali ke pos penjagaan.

Jalan sedikit terjal dengan bebatuan dan tanah yang licin sehabis hujan. Apalagi mereka harus menaiki bukit untuk bisa kembali ke pos penjaga.

Para penjaga memang sering berpatroli disepanjang tepi sungai dengan berjalan kaki. Mereka khusus menjaga perbatasan supaya tidak ada orang luar yang menerobos masuk ke area mansion keluarga Arzallane melalui sungai.

Dan para penjaga adalah orang - orang bertangan dingin, tanpa kenal rasa belas kasih, mereka mudah membunuh untuk orang - orang yang nekad menerobos masuk area hutan di wilayah tanah keluarga Arzallane. Karena hutan itu termasuk hutan terlarang bagi orang luar.

Satu jam kemudian mereka sampai di pos penjaga.

Noah Butterman meletakkan tubuh Kinara di sofa.

Nick Rogers menarik sebuah selimut besar untuk menutupi tubuh Kinara yang ternyata hampir mempertontonkan lekuk tubuh mulusnya karena baju yang basah.

Wajah Kinara putih pucat dengan tubuh sedingin es.

Tak beberapa lama, Nick menghubungi Sekretaris Han Liu.

Kring. Kring.

Kring. Kring.

Bunyi ponsel kembali terdengar. Dengan malas, Han Liu meraih ponsel dan menerima panggilan.

" Selamat malam Sekretaris Han, Saya penjaga di perbatasan Sungai, saya menemukan seorang gadis yang hanyut di sungai. Sepertinya kondisinya buruk. Wajah pucat, tubuh dingin dan semua bagian tubuhnya penuh luka. Tapi masih ada denyut nadinya dan sangat lemah ... . " Nick Rogers, seorang penjaga perbatasan melaporkan penemuannya dengan terperinci kepada Han Liu.

" Bawa ke mansion utama. Dokter akan segera datang. " ucap Han Liu memerintah.

" Segera, Sekretaris Han. Selamat malam. "

***

Han Liu meletakkan ponselnya kembali dan tersentak ketika mendapati Alexander sudah duduk di tepi ranjang.

" Kau sudah menemukan Kinara, Han ? Dimana dia ? " tanys Alexander Moralez antusias sambil melepas selang infus di pergelangan tangannya dan berusaha bangkit dari ranjang untuk berdiri.

" Tuan ! " Han Liu tergopoh - gopoh mencoba menghentikan Tuan Besarnya untuk melepaskan infus dan yang akan beranjak dari ranjang.

" Istirahatlah Tuan, biar saya yang urus gadis itu. " Han Liu mencoba menenangkan Alexander Moralez yang tampak khawatir.

Tangan kanan Alexander Moralez menepis Han Liu.

" Bawa Aku kembali, Han ! " suara Alexander Moralez tampak tidak sabaran ingin segera pulang ke mansion.

" Tuan, Anda masih belum sehat. Anda baru saja bangun dari koma, Tuan. " Han Liu mencoba mengingatkan.

" Kau diamlah, Han ! Cerewet sekali seperti perempuan saja. " Alexander berusaha berjalan walau dengan sempoyongan.

Wajah Alexander Moralez dingin tampak tak peduli dengan kondisi kesehatannya.

Nampak Alexander Moralez meringis tertahan saat mencoba menggerakan bahu kirinya.

Efek obat masih terasa. Rasa pening kembali menyerang sehingga tubuh Alexander Moralez tampak goyah.

" Tuan. " Han Liu meraih tubuh Alexander Moralez yang mulai oleng hampir jatuh.

Alexander Moralez menepis tangan Han Liu. " Aku bisa sendiri. "

" Bawa Aku keluar dari tempat ini, Han ! Kau tahu Aku tidak suka bau Rumah Sakit. " lanjut Alexander Moralez.

" Kau mau kemana, Lex ? " Dokter Ryan Juville menerobos masuk dan mendorong tubuh Alexander Moralez untuk duduk kembali ke ranjang.

" Sialan Kau, Ryan. " Alexander membalas Dokter Ryan sengit.

Dokter Ryan Juville terdorong ke belakang.

Dengan marah Dokter Ryan Juville kembali mendorong tubuh Alexander kembali.

" Mana ada pasien ngeyel kayak kamu, Al. " Dokter Ryan jengah dan menggerutu dengan logat Indonesianya.

" Hah, apa ? " Alexander bertanya. Keningnya berkerut.

" Duduk dan diamlah ! Jahitanmu terbuka, Al. " Dokter Ryan Juville menekan tubuh Alexander Moralez untuk duduk kembali di ranjang.

" Cepatlah, Landak jelek ! Aku tidak nyaman di sini. " Alexander Moralez menekan suaranya karena marah.

👉 bersambung.

👉 Tolong tetap dukung author dengan rate, like, coment positif dan vote ya. Terima kasih 🙏

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

udah mau nyosor kinara lagi si monsta.......inget sakit bung😁😁😁😁

2023-01-30

0

⏤͟͟͞R❦︎ off✦ꫝ꠹ ᵇᵃˢᵉ🎯🍇🐊

⏤͟͟͞R❦︎ off✦ꫝ꠹ ᵇᵃˢᵉ🎯🍇🐊

ada bau bau yg bikin❤️❤️

2022-05-07

2

KetrriNa Fahrani

KetrriNa Fahrani

like..

2022-05-01

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal cerita
2 Bab 2. Tertangkap
3 Bab 3. Cantik
4 Bab 4. Tertarik
5 Bab 5. Sensasi
6 Bab 6. Menggila
7 Bab 7. Mencoba Kabur
8 Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9 Bab 9. Musibah
10 Bab 10. Masa Kelam
11 Bab 11. Masa Kelam
12 Bab 12. Masa Lalu
13 Bab 13. Terganggu
14 Bab 14. Tertembak
15 Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16 Bab 16. Penemuan
17 Bab 17. Kisah Landak Jelek
18 Bab 18. Menahan Hasrat
19 Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20 Bab 20. Salah Tangkap
21 Bab 21. Mencari Tahu
22 Bab 22. Masa Lalu Part 1
23 Bab 23. Masa Lalu Part 2
24 Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25 Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26 Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27 Bab 27. Mencoba Mengingat
28 Bab 28. Dendam
29 Bab 29. Terpuruk
30 Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31 Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32 Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33 Bab 33. Kinara
34 Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35 Bab 35. Kinara ( Part 3)
36 Bab 36. Situasi Kacau
37 Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38 Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39 Bab 39. Berusaha Mencari
40 Bab 40. Pergerakan Terselubung
41 Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42 Bab 42. Menjalani Terapi
43 Bab 43. Sadar
44 Bab 44. Pengorbanan
45 Bab 45. Kemarahan Tertahan
46 Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47 Bab 47. Senjata Makan Tuan
48 Bab 48. Penyusup
49 Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50 Bab 50. Akhirnya
51 Bab 51. Mencoba Menawar
52 Bab 52. Belajar Berjalan
53 Bab 53. Kabur
54 Bab 54. Siksaan
55 Bab 55. Terbongkar
56 Bab 56. Kemarahan Besar
57 Bab 57. Pelarian
58 Bab 58. Pelarian (2)
59 Bab 59. Berada di Hutan
60 Bab. 60 Percakapan
61 Bab. 61 Bertahan
62 Bab. 62 Pembalasan
63 Bab. 63 Tempat Rahasia
64 Bab 64. Lorong Gelap
65 Bab 65. Keluar
66 Bab. 66 Tongkat Baseball
67 Bab 67. Lapar
68 Bab 68. Jatuh
69 Bab. 69 Bingung
70 Bab 70. Rasa Indah
71 Bab. 71 Misi Di Mulai
72 Bab. 72 Jatuh Lagi
73 Bab. 73 Bertemu
74 Bab. 74 Kemarahan
75 Bab 75. Tertangkap Kamera
76 Bab. 76 Sakit
77 Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78 Bab. 78 Bruk !
79 Bab 79. Bertemu
80 Bab. 80 Sakit
81 Bab. 81 Serangan
82 Bab. 82 Panas
83 Bab. 83 Jangan !
84 Bab. 84 Terkepung
85 Bab. 85 Kemarahan Kinara
86 Bab. 86 Lemah
87 Bab. 87 Bodoh
88 Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89 Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90 Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91 Bab. 91 Deg Part 2
92 Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93 Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94 Bab. 94 Jatuh
95 Bab. 95 Terlihat Kacau
96 Bab. 96 Proyek
97 Bab. 97 Nilai Tukar
98 Bab. 98.
99 Bab. 99 Kacau
100 Bab. 100 Penyerangan
101 Bab. 101 Kunci
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1. Awal cerita
2
Bab 2. Tertangkap
3
Bab 3. Cantik
4
Bab 4. Tertarik
5
Bab 5. Sensasi
6
Bab 6. Menggila
7
Bab 7. Mencoba Kabur
8
Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9
Bab 9. Musibah
10
Bab 10. Masa Kelam
11
Bab 11. Masa Kelam
12
Bab 12. Masa Lalu
13
Bab 13. Terganggu
14
Bab 14. Tertembak
15
Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16
Bab 16. Penemuan
17
Bab 17. Kisah Landak Jelek
18
Bab 18. Menahan Hasrat
19
Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20
Bab 20. Salah Tangkap
21
Bab 21. Mencari Tahu
22
Bab 22. Masa Lalu Part 1
23
Bab 23. Masa Lalu Part 2
24
Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25
Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26
Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27
Bab 27. Mencoba Mengingat
28
Bab 28. Dendam
29
Bab 29. Terpuruk
30
Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31
Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32
Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33
Bab 33. Kinara
34
Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35
Bab 35. Kinara ( Part 3)
36
Bab 36. Situasi Kacau
37
Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38
Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39
Bab 39. Berusaha Mencari
40
Bab 40. Pergerakan Terselubung
41
Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42
Bab 42. Menjalani Terapi
43
Bab 43. Sadar
44
Bab 44. Pengorbanan
45
Bab 45. Kemarahan Tertahan
46
Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47
Bab 47. Senjata Makan Tuan
48
Bab 48. Penyusup
49
Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50
Bab 50. Akhirnya
51
Bab 51. Mencoba Menawar
52
Bab 52. Belajar Berjalan
53
Bab 53. Kabur
54
Bab 54. Siksaan
55
Bab 55. Terbongkar
56
Bab 56. Kemarahan Besar
57
Bab 57. Pelarian
58
Bab 58. Pelarian (2)
59
Bab 59. Berada di Hutan
60
Bab. 60 Percakapan
61
Bab. 61 Bertahan
62
Bab. 62 Pembalasan
63
Bab. 63 Tempat Rahasia
64
Bab 64. Lorong Gelap
65
Bab 65. Keluar
66
Bab. 66 Tongkat Baseball
67
Bab 67. Lapar
68
Bab 68. Jatuh
69
Bab. 69 Bingung
70
Bab 70. Rasa Indah
71
Bab. 71 Misi Di Mulai
72
Bab. 72 Jatuh Lagi
73
Bab. 73 Bertemu
74
Bab. 74 Kemarahan
75
Bab 75. Tertangkap Kamera
76
Bab. 76 Sakit
77
Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78
Bab. 78 Bruk !
79
Bab 79. Bertemu
80
Bab. 80 Sakit
81
Bab. 81 Serangan
82
Bab. 82 Panas
83
Bab. 83 Jangan !
84
Bab. 84 Terkepung
85
Bab. 85 Kemarahan Kinara
86
Bab. 86 Lemah
87
Bab. 87 Bodoh
88
Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89
Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90
Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91
Bab. 91 Deg Part 2
92
Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93
Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94
Bab. 94 Jatuh
95
Bab. 95 Terlihat Kacau
96
Bab. 96 Proyek
97
Bab. 97 Nilai Tukar
98
Bab. 98.
99
Bab. 99 Kacau
100
Bab. 100 Penyerangan
101
Bab. 101 Kunci
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!