Bab 17. Kisah Landak Jelek

" Duduk dan diamlah ! Jahitanmu terbuka, Al. " Dokter Ryan Juville menekan tubuh Alexander Moralez untuk duduk kembali di ranjang.

" Cepatlah, Landak jelek ! Aku tidak nyaman di sini. " Alexander Moralez menekan suaranya karena marah dan tidak sabaran.

Landak jelek adalah panggilan Alexander Moralez kepada Dokter Ryan Juville. Keduanya bersahabat sejak kecil bersama dengan Han Liu.

Alexander Moralez memanggil Dokter Ryan Juville Landak jelek itu dikarenakan ketika Ryan Juville kecil dulu senang sekali memelihara binatang landak mini. Kemana - mana Ryan Juville selalu membawa binatang kesayangannya. Sampai suatu hari Ryan Juville menyukai seorang gadis kecil dan mengungkapkan perasaannya versi anak- anak ternyata gadis itu sangat membenci hewan landak. Gadis itu selalu memanggil Ryan Juville itu Landak jelek. Karena penampilan Ryan Juville dulu sangat berbanding terbalik dengan sekarang. Berkacamata tebal dengan rambut belah tengah yang selalu berminyak dengan pomade dan hanya sibuk dengan buku - bukuyang seharusnya tidak dibaca anak - anak.

" Kau penasaran dengan gadis itu, hmm. Menarik. " senyum Dokter Ryan Juville mengembang.

" Brengsek. Aw... . " Alexander Moralez memaki.

Tangan Dokter Ryan Juville menekan luka di bahu kiri Alexander Moralez karena jengkel.

" Sabarlah, Al ! Kau seperti orang yang baru jatuh cinta saja. Biasanya juga hanya mainan saja. " lanjut Dokter Ryan Juville lagi.

Bughhh.

Alexander Moralez memukul perut Dokter Ryan Juville.

" Kau gila, dude. Hahaha... . " Dokter Ryan Juville tertawa mengejek sambil memegang perutnya.

Darah merembes dari perban di bahu kiri Alexander.

" Jika lukamu terbuka lagi, kupastikan bahwa bahumu akan tidak bisa bergerak selamanya. " Dokter Ryan Juville marah menghadapi Alexander Moralez, pasien keras kepalanya.

" Jangan mengulur waktu Landak jelek, cepatlah ! " ucap Alexander Moralez tak sabaran.

" Ok. Ok. Diam dan tenanglah !Aku akan membuka jahitanmu dan mengulangnya. "

" Dokter gila ! " Alexander Moralez marah.

" Hahaha ... Diamlah ! Lukamu terbuka, Al. " Dokter Ryan dengan cekatan membersihkan darah dan luka yang sedikit terbuka. Membalutnya lagi sehingga tertutup.

" Kalau Kau bukan sahabatku, sudah ku keluarkan isi kepalamu, Landak jelek. " Alexander Moralez memaki perlahan karena lukanya berdenyut ngilu.

" Jangan banyak digerakan, Al !Lama - lama ku ikat Kau ditiang listrik ! Baru juga sadar, sudah cari perempuan. Dasar. " Dokter Ryan Juville ikut menggerutu.

Alexander Moralez melangkah tak peduli, keluar ruangan untuk kembali ke mansion utama.

Sebelum mencapai pintu, Alexander Moralez berbalik, " Kau juga ikut Landak jelek. Atau ijin praktekmu ku cabut. "

Dokter Ryan Juville hanya mendengus jengkel. Langkah kakinya mengekor kemana Alexander Moralez pergi.

Bayangan nikmat yang sudah direncanakan buyar seketika.

" Bisa - bisa wanitaku kabur gara - gara Alexander. Waktu bersenang - senangku habis untuk mengurusnya. Akh. " Dokter Ryan membatin frustasi.

Ketiganya melangkah cepat menuju lift dan sampai ke rooftop Rumah Sakit.

Sebuah helikopter sudah siap untuk membawa Alexander Moralez, Han Liu dan Dokter Ryan Juville kembali ke mansion utama di kota XY.

Perjalanan menuju kota XY mencapai 1 jam. Alexander Moralez bergegas menuju kamar utama.

Kriekkk.

Bunyi pintu dibuka perlahan. Alexander Moralez mengernyitkan kening. Matanya meneliti ruangan dengan cermat, tapi Alexander Moralez tidak menemukan gadis itu.

Tangan Alexander Moralez mengepal, memukul pintu. Dengan tidak sabaran Alexander Moralez menghampiri ranjang yang terasa dingin.

Seorang maid tiba - tiba masuk dan menghampiri Alexander Moralez, " Selamat pagi Tuan, Maaf Tuan, apakah ada yang bisa saya bantu ? "

Alexander Moralez melirik dengan sengit ke arah maid.

" Dimana gadis itu, Lucy ? " Alexander Moralez bertanya tak sabar.

Maid yang dipanggil hanya menunduk hormat.

" Maaf, Tuan. Siapakah gadis yang Tuan maksud ? " Maid bertanya kembali dengan menundukkan kepala.

" Bodoh, mana gadis itu ? " Alexander Moralez berteriak.

" Hahahaaha... . " tawa meledek Dokter Ryan Juville terdengar. Langkahnya memasuki ruangan. Dengan senyum mengejek Dokter Ryan Juville menghampiri Alexander Moralez.

" Dia ada di ruangan lain, Dude. " bisik Dokter Ryan Juville sambil berlari menghindar ketika sebuah tinju akan diarahkan Alexander Moralez ke perut Dokter Ryan Juville.

" Kekanakan. " Alexander Moralez membalas dengan ketus.

" Jangan marah, Dude ! Ayolah Al, ikut aku ! " Dokter Ryan Juville mengajak Alexander Moralez meninggalkan ruangan menuju ruangan lain.

" Tapi ingat jangan memaksanya ! Dia belum sadar. " Suara Dokter Ryan Juville mengingatkan.

Keduanya melangkah pergi menuju bangunan di samping rumah utama, Bangunan yang menjadi menara pemantau.

Dokter Ryan Juville dan Alexander Moralez menuju lift dan naik sampai ke lantai 21.

Bangunan menara pemantau ini hanya sebuah bangunan tinggi dengan satu kamar disetiap lantai dan dibiarkan kosong. Ruang bawah tanah khusus untuk ruang eksekusi , khusus untuk bermain ala Alexander Moralez.

Bangunan dengan tangga berputar sampai ke puncak menara. Sedangkan lift dibangun khusus untuk Sang Pemilik sampai ke lantai teratas.

Lantai teratas terdiri dari satu kamar utama dan sebuah ruangan khusus Alexander Moralez.

Ting.

Bunyi lift terbuka, sampai lantai teratas bangunan.

Dengan tak sabar Alexander Moralez melangkah keluar lift menuju pintu untuk memasuki sebuah ruangan.

Tampak seorang gadis masih tergeletak tak sadarkan diri di atas ranjang. Wajahnya masih pucat. Selang infus menembus pergelangan tangan kanannya.

Beberapa luka masih terbalut perban dengan sempurna.

Alexander Moralez mengamati wajah pucat gadis itu.

" Bagaimana kondisinya, Ryan ? " tanya Alexander Moralez sambil menghampiri sisi ranjang.

" Gadis itu jatuh dari ketinggian. Beberapa tulangnya patah, sepertinya kepalanya pun bermasalah. Akan lebih baik kalau di bawa ke Rumah Sakit untuk ct scan kepala dan beberapa tulang yang patah. Tapi kondisi gadis itu cukup stabil. "

Alexander Moralez nampak berpikir sejenak.

" Pindahkan semua peralatan Rumah Sakit yang dibutuhkan ke ruangan ini ! " ujarnya lirih.

" Kau gila, Al ? " suara Dokter Ryan Juville terdengar kaget.

" Kau punya dua telinga, Landak jelek ? " Alexander Moralez membalas bertanya pertanyaan Dokter Ryan Juville.

Dokter Ryan Juville hanya menepuk jidatnya. Menghadapi Tuan Besar memang harus ekstra sabar dan yess boss.

" Baik, Tuan Besar. Sesuai permintaan Anda. " Dokter Ryan menunduk hormat, melangkah keluar ruangan.

***

Di villa lain, dua orang sedang bergumul saling mengejar kenikmatan masing - masing.

Jacuzzi air panas semakin panas membakar dengan lenguhan - lenguhan kenikmatan.

Nampak seorang wanita setengah baya dengan gerakan erotis terus memuaskan keinginannya.

Sudah cukup lama, dan nampak Alland Norman sudah kewalahan menghadapi stamina wanita itu.

" Nyonya ... akh ... . " suara Alland Norman sudah meracau tak jelas ketika bibir merah wanita itu mengulum miliknya dengan penuh kenikmatan.

Permainan semakin liar, dan tak sabar Alland menarik tubuh wanita itu dalam gendongannya.

Alland Norman bangkit dan meraih tubuh wanita itu seperti koala. Sambil melangkah menuju ranjang di sisi kanan, Alland menghempaskan tubuh wanita itu dan menindihnya untuk menyelesaikan permainan.

Ronde demi ronde sudah menghabiskan seluruh tenaganya. Dengan sedikit brutal, Alland menghentak kasar berkali - kali sampai wanita itu menjerit.

Sampai setengah jam keduanya sama - sama mengejang nikmat, saling mencekeram menyalurkan kenikmatan.

" Kau nikmat sekali, Alland. Aku puas. " ucap wanita itu sambil mengelus dada Alland Norman.

" Terima kasih Nyonya, Senang bekerjasama dengan Anda. " ucap Alland Norman sambil meremas pinggul wanita itu.

" Jangan lupa janjimu, Alland ! Kau harus segera temukan gadis itu ! "

" Baik, Nyonya. " ucap Alland Norman sambil bergerak bangun, meraih celana dan kemejanya.

" Saya keluar dulu, Nyonya. " pamit Alland Norman setelah mengenakan pakaiannya.

Wanita itu hanya mengibaskan tangan kanannya dan memejamkan mata.

Senyum puas tercetak jelas di sudut bibirnya.

" Kau akan rasakan akibatnya, Stewartz. Rasa yang sama yang akan Kau terima. Sesuatu yang akan membuat hidupmu hancur. Satu - satu akan Ku hancurkan, " suara wanita itu lirih sebelum matanya terpejam menuju mimpi.

👉 bersambung.

👉 Tolong tetap dukung author dengan rate, like, coment positif dan votenya Terima kasih 🙏

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

weeeeh enak tu alland dapat bonus dari nyonya🤣🤣🤣🤣🤣

2021-10-31

2

༆ 𝒋𝒆𝒓𝒆𝒎𝒊𝒂 ✰

༆ 𝒋𝒆𝒓𝒆𝒎𝒊𝒂 ✰

lanjut thor😎

2021-09-13

5

V'marbe

V'marbe

semagat thorr ❤

2021-09-09

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal cerita
2 Bab 2. Tertangkap
3 Bab 3. Cantik
4 Bab 4. Tertarik
5 Bab 5. Sensasi
6 Bab 6. Menggila
7 Bab 7. Mencoba Kabur
8 Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9 Bab 9. Musibah
10 Bab 10. Masa Kelam
11 Bab 11. Masa Kelam
12 Bab 12. Masa Lalu
13 Bab 13. Terganggu
14 Bab 14. Tertembak
15 Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16 Bab 16. Penemuan
17 Bab 17. Kisah Landak Jelek
18 Bab 18. Menahan Hasrat
19 Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20 Bab 20. Salah Tangkap
21 Bab 21. Mencari Tahu
22 Bab 22. Masa Lalu Part 1
23 Bab 23. Masa Lalu Part 2
24 Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25 Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26 Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27 Bab 27. Mencoba Mengingat
28 Bab 28. Dendam
29 Bab 29. Terpuruk
30 Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31 Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32 Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33 Bab 33. Kinara
34 Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35 Bab 35. Kinara ( Part 3)
36 Bab 36. Situasi Kacau
37 Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38 Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39 Bab 39. Berusaha Mencari
40 Bab 40. Pergerakan Terselubung
41 Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42 Bab 42. Menjalani Terapi
43 Bab 43. Sadar
44 Bab 44. Pengorbanan
45 Bab 45. Kemarahan Tertahan
46 Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47 Bab 47. Senjata Makan Tuan
48 Bab 48. Penyusup
49 Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50 Bab 50. Akhirnya
51 Bab 51. Mencoba Menawar
52 Bab 52. Belajar Berjalan
53 Bab 53. Kabur
54 Bab 54. Siksaan
55 Bab 55. Terbongkar
56 Bab 56. Kemarahan Besar
57 Bab 57. Pelarian
58 Bab 58. Pelarian (2)
59 Bab 59. Berada di Hutan
60 Bab. 60 Percakapan
61 Bab. 61 Bertahan
62 Bab. 62 Pembalasan
63 Bab. 63 Tempat Rahasia
64 Bab 64. Lorong Gelap
65 Bab 65. Keluar
66 Bab. 66 Tongkat Baseball
67 Bab 67. Lapar
68 Bab 68. Jatuh
69 Bab. 69 Bingung
70 Bab 70. Rasa Indah
71 Bab. 71 Misi Di Mulai
72 Bab. 72 Jatuh Lagi
73 Bab. 73 Bertemu
74 Bab. 74 Kemarahan
75 Bab 75. Tertangkap Kamera
76 Bab. 76 Sakit
77 Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78 Bab. 78 Bruk !
79 Bab 79. Bertemu
80 Bab. 80 Sakit
81 Bab. 81 Serangan
82 Bab. 82 Panas
83 Bab. 83 Jangan !
84 Bab. 84 Terkepung
85 Bab. 85 Kemarahan Kinara
86 Bab. 86 Lemah
87 Bab. 87 Bodoh
88 Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89 Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90 Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91 Bab. 91 Deg Part 2
92 Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93 Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94 Bab. 94 Jatuh
95 Bab. 95 Terlihat Kacau
96 Bab. 96 Proyek
97 Bab. 97 Nilai Tukar
98 Bab. 98.
99 Bab. 99 Kacau
100 Bab. 100 Penyerangan
101 Bab. 101 Kunci
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1. Awal cerita
2
Bab 2. Tertangkap
3
Bab 3. Cantik
4
Bab 4. Tertarik
5
Bab 5. Sensasi
6
Bab 6. Menggila
7
Bab 7. Mencoba Kabur
8
Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9
Bab 9. Musibah
10
Bab 10. Masa Kelam
11
Bab 11. Masa Kelam
12
Bab 12. Masa Lalu
13
Bab 13. Terganggu
14
Bab 14. Tertembak
15
Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16
Bab 16. Penemuan
17
Bab 17. Kisah Landak Jelek
18
Bab 18. Menahan Hasrat
19
Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20
Bab 20. Salah Tangkap
21
Bab 21. Mencari Tahu
22
Bab 22. Masa Lalu Part 1
23
Bab 23. Masa Lalu Part 2
24
Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25
Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26
Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27
Bab 27. Mencoba Mengingat
28
Bab 28. Dendam
29
Bab 29. Terpuruk
30
Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31
Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32
Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33
Bab 33. Kinara
34
Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35
Bab 35. Kinara ( Part 3)
36
Bab 36. Situasi Kacau
37
Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38
Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39
Bab 39. Berusaha Mencari
40
Bab 40. Pergerakan Terselubung
41
Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42
Bab 42. Menjalani Terapi
43
Bab 43. Sadar
44
Bab 44. Pengorbanan
45
Bab 45. Kemarahan Tertahan
46
Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47
Bab 47. Senjata Makan Tuan
48
Bab 48. Penyusup
49
Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50
Bab 50. Akhirnya
51
Bab 51. Mencoba Menawar
52
Bab 52. Belajar Berjalan
53
Bab 53. Kabur
54
Bab 54. Siksaan
55
Bab 55. Terbongkar
56
Bab 56. Kemarahan Besar
57
Bab 57. Pelarian
58
Bab 58. Pelarian (2)
59
Bab 59. Berada di Hutan
60
Bab. 60 Percakapan
61
Bab. 61 Bertahan
62
Bab. 62 Pembalasan
63
Bab. 63 Tempat Rahasia
64
Bab 64. Lorong Gelap
65
Bab 65. Keluar
66
Bab. 66 Tongkat Baseball
67
Bab 67. Lapar
68
Bab 68. Jatuh
69
Bab. 69 Bingung
70
Bab 70. Rasa Indah
71
Bab. 71 Misi Di Mulai
72
Bab. 72 Jatuh Lagi
73
Bab. 73 Bertemu
74
Bab. 74 Kemarahan
75
Bab 75. Tertangkap Kamera
76
Bab. 76 Sakit
77
Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78
Bab. 78 Bruk !
79
Bab 79. Bertemu
80
Bab. 80 Sakit
81
Bab. 81 Serangan
82
Bab. 82 Panas
83
Bab. 83 Jangan !
84
Bab. 84 Terkepung
85
Bab. 85 Kemarahan Kinara
86
Bab. 86 Lemah
87
Bab. 87 Bodoh
88
Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89
Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90
Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91
Bab. 91 Deg Part 2
92
Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93
Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94
Bab. 94 Jatuh
95
Bab. 95 Terlihat Kacau
96
Bab. 96 Proyek
97
Bab. 97 Nilai Tukar
98
Bab. 98.
99
Bab. 99 Kacau
100
Bab. 100 Penyerangan
101
Bab. 101 Kunci
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!