Bab 11. Masa Kelam

Alexander Moralez Arzallane menatap Han Liu dengan marah.

Matanya tajam nampak memerah. Cekikan di leher Han Liu semakin mengeras.

" Tu...ann ! " Suara Han Liu mulai melemah. Matanya melotot. Nafasnya mulai tersengal - sengal.

Seperti tersengat listrik, Alexander Moralez Arzallane melepaskan cekikakannya pada leher Han Liu.

Han Liu terbatuk - batuk, mencari udara segar dengan gelagapan. Rasanya maut sudah tampak jelas di matanya tadi.

Han Liu, menunduk hormat sambil sesekali tangannya mengelus lehernya dengan pelan. Beruntung nyawanya tidak hilang.

" Pergilah, Han ! Biarkan Aku sendiri. " Suara Alexander Moralez terdengar lirih sembari mengibaskan tangan kanannya untuk meminta Han Liu keluar ruangan.

Alexander Moralez Arzallane menghela nafas berat. Kakinya melangkah ke arah balkon yang menghadap hutan.

Rumah utama merupakan sebuah mansion besar dan mewah di tengah hutan yang dipinggirnya mengalir sungai berarus deras. Sungai yang mengalir mengelilingi sisi pinggir hutan membatasi dengan perkampungan penduduk. Sungai itu juga membelah hutan tepat dipinggir mansion, menganak cabang dan kembali mengalir ke pinggir di sepanjang tepi hutan.

Mansion mewah dan terlindung di tengah hutan yang tidak sembarang orang bisa masuk karena harus memiliki kartu akses khusus yang diberikan sebagai tanda ijin masuk.

Mansion mewah dengan arsitektur klasik dengan pilar - pilar besar. Tampak dari luar seperti bangunan kerajaan di masa lampau.

Beberapa patung tinggi menjulang di taman depan.

Satu - satunya akses masuk ke dalam hutan adalah jembatan di atas sungai yang dijaga ketat oleh anak buah Keluarga Arzallane.

Mata Alexander Moralez Arzallane menerawang menatap gelapnya malam. Alexander Moralez tampak menghela nafas berat, bayangan gelap dari masa lalu di masa kanak - kanaknya sering menghantuinya.

Gigi Alexander bergemeletuk, rahangnya mengeras. Rasa marah dan dendam membuncah dalam hatinya. Sisi buruk yang terbangun karena masa kanak - kanak yang kelam membuat Alexander Moralez sering hilang kendali.

Tangan kokohnya meremas pinggang gelas wine yang sedang ada dalam genggamannya.

Darah merembes perlahan bersamaan dengan hancurnya gelas kaca dalam genggamannya.

Alexander Moralez Arzallane menutup matanya perlahan. Nafasnya memburu sejak tadi menandakan gejolak emosi yang sedang berusaha ditahannya.

Alexander menghela nafas kasar dan kemudian tangan kirinya merogoh saku celananya. Meraih benda pipihnya.

" Aku butuh mainan, Han. "

Alexander Moralez Arzallane tampak frustasi. Entah apa penyebabnya.

***

Di ruangan lain tampak beberapa wanita dengan dandanan cantik sudah berdiri berjajar rapi.

Sosok dingin Alexander Moralez Arzallane menuruni tangga dan mengamati beberapa wanita yang disediakan Han Liu untuknya. Hanya dengan sekali pandang, keinginannya untuk bermain menguap begitu saja. Rasa jijiknya kembali kambuh.

Alexander Moralez Arzallane tampak menegang, Rasa jijik dan marah naik begitu saja dalam kepalanya hingga tangan kokohnya menarik seorang wanita cantik yang berpakaian sexy ke arah ruangan didekatnya.

Tanpa melihat siapa yang ditariknya, Alexander meraih seorang yang paling dekat dari tempatnya berdiri. Menarik seorang wanita cantik bergaun merah dengan belahan tinggi diatas pahanya.

Alexander Moralez menarik gadis tersebut yang ternyata adalah seorang artis papan atas. Alexander Moralez menghempaskan tubuh wanita itu dengan kasar masuk ke ruangan lain.

Alexander melangkah ke sofa dan duduk dengan angkuh.

Alexander menatap wanita tersebut dengan pikiran kacau. Bayangan kelam yang menjadi sisi terburuk dalam hidupnya meluncur dalam ingatannya.

Bahkan ingatannya akan Kinara melompat muncul dalam benaknya secara bersamaan.

Alexander menarik nafas berat. Mata tajamnya menatap tubuh wanita dihadapannya seperti menatap seekor kelinci buruan.

Aliana Stewartz, seorang artis papan atas dengan lekuk tubuh yang sempurna. Kecantikannya pun seperti puteri bangsawan, berkulit putih mulus, dengan kaki jenjang yang sexy.

Aliana Stewartz sangat mencintai Alexander Moralez Arzallane sejak masa kuliahnya. Aliana selalu mencari cara untuk bisa menarik perhatian Alexander Moralez Arzallane. Namun niat hati tidak pernah tercapai.

Dengan penuh percaya diri Aliana Stewartz membuka sedikit gaun dibagian bahunya, Melenggak - lenggok di depan Alexander Arzallane yang nampak duduk di sofa di tengah ruangan dengan bertopang kaki.

Kaki jenjang Aliana nampak sexy dengan gaun belahan tepat dipaha atasnya. Gaun merah yang terbuka bagian depannya menampilkan belahan dada Aliana yang bulat sempurna. Pose yang sangat menantang bagi setiap laki - laki yang menatapnya

Tanpa rasa malu, Aliana naik ke atas pangkuan Alexander.

Alexander Moralez nampak tegang. Bukan karena tertarik dengan kemolekan tubuh wanita didepannya atau gerakannya yang mulai menggoda, tapi Alexander Moralez mulai merasa jijik. Penyakitnya kambuh. Rasa mual sudah bergolak diperut sixpacknya.

Tangan Aliana Stewartz meraba kemeja Alexander Moralez dan mencoba membuka kancing teratasnya.

Aliana Stewartz begitu memuja sosok Alexander Moralez Arzallane. Apapun akan Aliana lakukan untuk bisa menarik perhatian Sang Tuan Besar. Termasuk merendahkan dirinya demi bisa naik ke atas ranjang seorang Alexander Moralez.

Seperti saat ini, Aliana tanpa sungkan dan canggung mulai menyentuh bagian tubuh Alexander.

Aliana Stewartz berasal dari keluarga bangsawan di kota Q yang sangat menjunjung tinggi nilai kehormatan bagi seorang perempuan. Bahkan dengan kecerdasan dan kecantikan yang sempurna seorang Aliana Stewartz dapat menjadi artis wanita papan atas tanpa skandal negatif. Aliana Stewartz sangat dipuja kaum adam.

Berbeda dengan nilai moral yang sangat dijunjung tinggi keluarga Stewartz, Aliana mulai melancarkan aksinya dengan berani. Hatinya sudah tertutup dengan cinta buta sehingga Aliana mulai mengabaikan kehormatannya sebagai putri keluarga Stewartz.

Keluarga Stewartz dipandang sebagai bangsawan terhormat. Sehingga tidak banyak yang tahu jika sosok bangsawan sekelas Aljendro Stewartz yang dikenal publik sebagai bangsawan yang terhormat dengan nilai - nilai kesusilaan yang tinggi ternyata adalah seorang mafia kelas kakap dan memiliki sisi buruk yang sangat mengerikan.

Dengan bibir merah yang menantang, Aliana mencoba mencumbu Alexander Moralez.

Alexander Moralez menatap Aliana dengan dingin dan menepis wajah Aliana dengan kasar.

Tangan kanannya menarik rambut Aliana hingga kepala Aliana tertarik ke belakang.

Aliana Stewartz mengerang kesakitan.

" Akh ... sakit Al ... . "

" Perempuan murahan, " Alexander Moralez menghempas tubuh Aliana dengan sekali hentakan.

Tubuh Aliana terdorong membentur meja kaca. Bibirnya meringis menahan sakit. Pinggul Aliana berdenyut ngilu.

" Al ... aku mencintaimu. Mengapa Kau tega mendorongku ? Aku hanya ingin bersamamu dan membuatmu senang, " Aliana mulai merajuk dengan wajah polosnya.

Aliana tahu persis karakter seorang Tuan Besar Alexander Moralez Arzallane. Bahkan dengan sifat psikopatnya yang kadang muncul dengan sangat mengerikan, tetapi bagi Aliana itu menjadi hal yang sangat menantang. Rasa cintanya menutup matanya bahwa seorang yang ada di depannya adalah seorang Psikopat sekaligus ketua mafia yang sadis dan harus dijauhi.

Alexander Moralez Arzallane menatap dingin wajah wanita dihadapannya.

" Kau ingin membuatku senang? " Sebuah senyum smirk tercetak disudut bibir Alexander Moralez Arzallane.

Tangannya bertepuk tiga kali. Dari arah pintu muncul seorang laki - laki tinggi besar dengan tato penuh diseluruh tubuhnya. Dengan bertelanjang dada pria itu masuk dan mendekati Aliana.

" Buatlah pertunjukan yang bagus Dude ! "

Aliana terkejut melihat seorang laki - laki mendekatinya dengan tatapan menjijikan.

Aliana Stewartz nampak ketakutan. Pria berbadan besar itu mendekatinya dan mulai menyentuh tubuh Aliana yang sedikit tersingkap gaunnya.

" Buatlah hiburan yang menyenangkan Dude ! " Alexander memerintah lagi dengan dingin. Tangan kirinya menggoyang gelas wine berulang kali.

Nampak Aliana mulai meringkuk ketakutan dan berteriak minta tolong. Aliana menangis sejadinya dan berteriak histeris ketika seorang pria berbadan besar itu mulai menjamah tubuhnya dan mulai melecehkannya.

Dengan tangan besarnya, pria tersebut dapat mencekal kedua tangan Aliana, menariknya ke atas dan mulai menikmatinya.

Tubuh mulusnya terekspos dengan sempurna.

Alexander Moralez hanya menatap dingin Aliana yang masih memohon dan meronta untuk bisa melepaskan diri.

Pria berbadan besar itu mulai menikmati tubuh Aliana dengan kasar.

" Akh, lepppasskan. Alex, ple...ase help me !! " Aliana berteriak kesakitan ketika dengan kasar pria tersebut mulai menggagahinya.

Aliana gelagapan. Tubuhnya menegang dengan sempurna di lantai. Ketakutan dan rasa sakit menjalar di seluruh tubuh Aliana.

Hentakan demi hentakan kasar membuat Aliana terkulai lemas tanpa perlawanan lagi.

Alexander Moralez menelan salivanya ketika anak buahnya mencapai puncak. Rasa jijik yang sudah bergolak di dalam perutnya memicu seorang Alexander Moralez meraih pistol dibalik saku jasnya, menariknya pelan dan melepaskan tembakan tanpa bersuara.

Tubuh pria itu luruh ke lantai dengan bersimbah darah.

" Menjijikan. " umpat Alexander Moralez pelan.

👉 bersambung

👉 Tetap dukung author dengan vote, like, rate and coment positif ya. Terima kasih 😎

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

waaaaaaaduuuuuuuh mengerikan sekali😲😲😲😲😲

2021-10-31

7

꧁ LᴏVᴇ ꧂

꧁ LᴏVᴇ ꧂

like

2021-09-24

8

𝗺𝗮𝗻𝘂𝗲𝗹𝗹𝗮 😎

𝗺𝗮𝗻𝘂𝗲𝗹𝗹𝗮 😎

yess up

2021-08-29

12

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal cerita
2 Bab 2. Tertangkap
3 Bab 3. Cantik
4 Bab 4. Tertarik
5 Bab 5. Sensasi
6 Bab 6. Menggila
7 Bab 7. Mencoba Kabur
8 Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9 Bab 9. Musibah
10 Bab 10. Masa Kelam
11 Bab 11. Masa Kelam
12 Bab 12. Masa Lalu
13 Bab 13. Terganggu
14 Bab 14. Tertembak
15 Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16 Bab 16. Penemuan
17 Bab 17. Kisah Landak Jelek
18 Bab 18. Menahan Hasrat
19 Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20 Bab 20. Salah Tangkap
21 Bab 21. Mencari Tahu
22 Bab 22. Masa Lalu Part 1
23 Bab 23. Masa Lalu Part 2
24 Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25 Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26 Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27 Bab 27. Mencoba Mengingat
28 Bab 28. Dendam
29 Bab 29. Terpuruk
30 Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31 Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32 Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33 Bab 33. Kinara
34 Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35 Bab 35. Kinara ( Part 3)
36 Bab 36. Situasi Kacau
37 Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38 Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39 Bab 39. Berusaha Mencari
40 Bab 40. Pergerakan Terselubung
41 Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42 Bab 42. Menjalani Terapi
43 Bab 43. Sadar
44 Bab 44. Pengorbanan
45 Bab 45. Kemarahan Tertahan
46 Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47 Bab 47. Senjata Makan Tuan
48 Bab 48. Penyusup
49 Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50 Bab 50. Akhirnya
51 Bab 51. Mencoba Menawar
52 Bab 52. Belajar Berjalan
53 Bab 53. Kabur
54 Bab 54. Siksaan
55 Bab 55. Terbongkar
56 Bab 56. Kemarahan Besar
57 Bab 57. Pelarian
58 Bab 58. Pelarian (2)
59 Bab 59. Berada di Hutan
60 Bab. 60 Percakapan
61 Bab. 61 Bertahan
62 Bab. 62 Pembalasan
63 Bab. 63 Tempat Rahasia
64 Bab 64. Lorong Gelap
65 Bab 65. Keluar
66 Bab. 66 Tongkat Baseball
67 Bab 67. Lapar
68 Bab 68. Jatuh
69 Bab. 69 Bingung
70 Bab 70. Rasa Indah
71 Bab. 71 Misi Di Mulai
72 Bab. 72 Jatuh Lagi
73 Bab. 73 Bertemu
74 Bab. 74 Kemarahan
75 Bab 75. Tertangkap Kamera
76 Bab. 76 Sakit
77 Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78 Bab. 78 Bruk !
79 Bab 79. Bertemu
80 Bab. 80 Sakit
81 Bab. 81 Serangan
82 Bab. 82 Panas
83 Bab. 83 Jangan !
84 Bab. 84 Terkepung
85 Bab. 85 Kemarahan Kinara
86 Bab. 86 Lemah
87 Bab. 87 Bodoh
88 Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89 Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90 Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91 Bab. 91 Deg Part 2
92 Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93 Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94 Bab. 94 Jatuh
95 Bab. 95 Terlihat Kacau
96 Bab. 96 Proyek
97 Bab. 97 Nilai Tukar
98 Bab. 98.
99 Bab. 99 Kacau
100 Bab. 100 Penyerangan
101 Bab. 101 Kunci
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1. Awal cerita
2
Bab 2. Tertangkap
3
Bab 3. Cantik
4
Bab 4. Tertarik
5
Bab 5. Sensasi
6
Bab 6. Menggila
7
Bab 7. Mencoba Kabur
8
Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9
Bab 9. Musibah
10
Bab 10. Masa Kelam
11
Bab 11. Masa Kelam
12
Bab 12. Masa Lalu
13
Bab 13. Terganggu
14
Bab 14. Tertembak
15
Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16
Bab 16. Penemuan
17
Bab 17. Kisah Landak Jelek
18
Bab 18. Menahan Hasrat
19
Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20
Bab 20. Salah Tangkap
21
Bab 21. Mencari Tahu
22
Bab 22. Masa Lalu Part 1
23
Bab 23. Masa Lalu Part 2
24
Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25
Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26
Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27
Bab 27. Mencoba Mengingat
28
Bab 28. Dendam
29
Bab 29. Terpuruk
30
Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31
Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32
Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33
Bab 33. Kinara
34
Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35
Bab 35. Kinara ( Part 3)
36
Bab 36. Situasi Kacau
37
Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38
Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39
Bab 39. Berusaha Mencari
40
Bab 40. Pergerakan Terselubung
41
Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42
Bab 42. Menjalani Terapi
43
Bab 43. Sadar
44
Bab 44. Pengorbanan
45
Bab 45. Kemarahan Tertahan
46
Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47
Bab 47. Senjata Makan Tuan
48
Bab 48. Penyusup
49
Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50
Bab 50. Akhirnya
51
Bab 51. Mencoba Menawar
52
Bab 52. Belajar Berjalan
53
Bab 53. Kabur
54
Bab 54. Siksaan
55
Bab 55. Terbongkar
56
Bab 56. Kemarahan Besar
57
Bab 57. Pelarian
58
Bab 58. Pelarian (2)
59
Bab 59. Berada di Hutan
60
Bab. 60 Percakapan
61
Bab. 61 Bertahan
62
Bab. 62 Pembalasan
63
Bab. 63 Tempat Rahasia
64
Bab 64. Lorong Gelap
65
Bab 65. Keluar
66
Bab. 66 Tongkat Baseball
67
Bab 67. Lapar
68
Bab 68. Jatuh
69
Bab. 69 Bingung
70
Bab 70. Rasa Indah
71
Bab. 71 Misi Di Mulai
72
Bab. 72 Jatuh Lagi
73
Bab. 73 Bertemu
74
Bab. 74 Kemarahan
75
Bab 75. Tertangkap Kamera
76
Bab. 76 Sakit
77
Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78
Bab. 78 Bruk !
79
Bab 79. Bertemu
80
Bab. 80 Sakit
81
Bab. 81 Serangan
82
Bab. 82 Panas
83
Bab. 83 Jangan !
84
Bab. 84 Terkepung
85
Bab. 85 Kemarahan Kinara
86
Bab. 86 Lemah
87
Bab. 87 Bodoh
88
Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89
Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90
Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91
Bab. 91 Deg Part 2
92
Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93
Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94
Bab. 94 Jatuh
95
Bab. 95 Terlihat Kacau
96
Bab. 96 Proyek
97
Bab. 97 Nilai Tukar
98
Bab. 98.
99
Bab. 99 Kacau
100
Bab. 100 Penyerangan
101
Bab. 101 Kunci
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!