Dengan gelagapan Alexander Moralez menggegam tangan Kinara. Ada kepanikan di ujung hatinya ketika melihat gadis itu mengerang kesakitan dan tak sadarkan diri lagi.
Tangan Alexander Moralez meraih interkom di atas nakas, " Han panggil Dokter Ryan kemari ! "
Sebenarnya Alexander Moralez bisa langsung menghubungi Dokter Ryan Juville tanpa harus menghubungi Han Liu terlebih dahulu.
Sedikit senyum dan nafas lega terukir di wajah dingin Han Liu ketika mendengar Kinara sudah sadar.
Alexander Moralez kembali menggenggam tangan Kinara. Perasaan aneh menggelitik sudut hatinya.
Alexander Moralez kembali menepis dengan kasar tangan Kinara. Rasa jijiknya kembali muncul.
Alexander segera bangkit berdiri menuju walk in closet yang menyatu dengan wardrobe.
Memakai stelan kemeja biru dongker yang slim fit dan jas hitam terlihat semakin menambah kesan maskulin yang memancarkan aura kuat khas pemimpin mafia.
Alexander Moralez menghampiri nakas kembali.
" Han, cari dokter perempuan dan perawat khusus untuk gadis itu. Jangan dokter gadungan si Landak jelek itu. Ingat dokter perempuan. " perintah Alexander Moralez lagi.
Tutt ... tutt.
Panggilan terputus.
Han Liu diseberang panggilan mengernyitkan kening.
" Dasar Boss plin plan. Orang sudah sampai main cancel - cancel saja. " ucap Dokter Ryan Juville tiba - tiba muncul dari balik pintu, mendorong pintu begitu saja dan melewati Alexander Moralez.
Dokter Ryan Juville melangkah menghampiri sisi ranjang.
Tangan kokoh Alexander Moralez menepis tangan Dokter Ryan Juville yang hampir menyentuh pergelangan tangan Kinara yang akan memeriksa denyut nadinya.
" Singkirkan tanganmu, Landak Jelek ! " sarkas Alexander Moralez.
" Haaisshh, baru saja Anda, Tuan Besar Alexander Moralez yang terhormat meminta saya segera datang untuk memeriksa Sang Nona. Tapi mengapa menyentuh saja tidak boleh. Tidak mungkin saya memeriksa hanya dengan memandangnya saja, Al. Saya harus memeriksa dengan menyentuhnya. " balas Dokter Ryan Juville dengan sengit.
" Jauhkan tanganmu, Landak sialan ! " suara Alexander Moralez terdengar menekan.
" Cari dokter perempuan ! " lanjut Alexander Morales.
" Awas jika tanganmu masih menyentuhnya. Akan ku potong jadi dua. " Alexander Moralez mengultimatum ketika dengan ekor matanya Alexander masih melihat Dokter Ryan Juville sedang akan meraih pergelangan tangan Kinara.
" Oh Tuan Besar. Demi apapun Al, Kau sangat keterlaluan. Cemburu. Arogant, Pose ... sif ... Awww ... ."
Dorr.
Sebuah tembakan melesat mengenai kaki nakas.
" Ok. Ok. Tuan Besar yang posesif. Aku tidak akan menyentuhnya. " ucap Dokter Ryan Juville mengangkat tangan tanda menyerah.
Sahabatnya yang sedikit gila ini memang perlu kesabaran ekstra untuk menghadapinya.
" Halo, Dokter Lorenz tolong sampaikan kepada Dokter Zalline untuk segera ke mansion Tuan Alexander Moralez. Segera ! " suara Dokter Ryan Juville saat tersambung dengan Dokter Lorenz teman sejawatnya di Rumah Sakit Pusat.
Dokter Ryan Juville menuju sudut ruangan dan duduk di atas sofa. Kemudian Dokter Ryan Juville membuka laptop untuk meneruskan beberapa Jurnal kedokteran yang belum selesai dikerjakan.
Jantungnya masih berdegup dengan kencang ketika tadi Alexander Moralez melepaskan tembakannya.
" Untung tidak kena. Dasar Tuan Besar gila, psikopat, posesif, idiot. " Dokter Ryan Juville menggerutu dalam hati.
" Awas saja suatu hari akan kubalas Kau, Al. Ikhhh ... ." Dokter Ryan Juville masih jengkel dengan tingkah Alexander Moralez.
Tangan Dokter Ryan Juville mengepal jengkel.
Ada senyum smirk di ujung bibirnya. " Awas kalau Kau jatuh cinta dengan gadis itu. Akan ku ajari wanitamu untuk menyiksamu habis - habisan. "
Dokter Ryan Juville tak sadar tertawa tertahan, sibuk dengan pikiran dan rencana - rencananya.
Di bagian lain nampak Alexander Moralez melangkah keluar ruangan menuju lift dan turun ke lantai 3. Keluar dari lift Alexander Moralez menyeberangi jembatan penghubung menuju rumah utama di lantai 3.
Rumah Utama memang memiliki jembatan penghubung di lantai tiga sebagai jembatan penghubung antara Rumah utama dan menara pemantau.
" Selamat siang, Tuan. " Seorang kepala pelayan menunduk hormat.
" Nona Claudya Nouevell datang, Tuan ingin bertemu dengan Anda. " Lanjut Kepala Pelayan memberitahu.
" Halo sayang, " sapa seorang wanita dengan gaun merah seksi datang dan langsung menghambur dan memeluk Alexander Moralez.
Alexander Moralez menghentak dengan kasar tubuh wanita itu. Tangan kokohnya mengibaskan tubuh wanita itu hingga tersungkur di lantai.
" Menjijikan. " Alexander Moralez mengibaskan jasnya. Rasa kotor dan jijik menggelitik tubuhnya.
Rasa jijik yang entah muncul darimana sudah hampir memenuhi rongga paru - parunya hingga membuat Alexander Moralez hampir sesak nafas. Pikirannya hampir gelap. Biasanya saat seperti ini akan muncul inisiatif untuk menyiksa atau membunuh apa yang dianggapnya sebagai kuman.
Nampak mata Alexander mulai memerah dan wajahnya nampak dingin terlihat sangat menakutkan. Tangannya mengepal dengan keras menahan marah dan rasa jijik yang berkecamuk.
Dengan marah, Alexander membuka jasnya dan melepar jasnya ke arah Kepala pelayan.
" Sayang, kau tega sekali. "
" Ale ... . " rajuk wanita itu dengan manja sambil bangkit berdiri untuk kembali memeluk Alexander Moralez.
" Selangkah lagi Kau maju, Ku keluarkan isi kepalamu, wanita bodoh. " Alexander Moralez menatap tajam wanita itu dan mengacungkan moncong pistol tepat.
Claudya Nouevell adalah seorang putri konglomerat dari Nouevell corp. Claudya Nouevell selalu berusaha mengejar Alexander Moralez termasuk dengan memberikan diri sebagai tunangan Alexander Moralez.
Ayah Claudya Nouevell, Raymond Nouevell memberikan putrinya kepada Alexander Moralez sebagai alat tukar saham saat perusahaan Nouevell Corp diambang kehancuran.
Alexander Moralez akan memberikan dana yang cukup besar untuk menolong perusahaan yang sedang diambang kehancuran dengan meminta lima puluh satu persen bagian saham perusahaan. Sedangkan Raymond Nouevell akan menyetujui permintaan Alexander Moralez dengan syarat jika Alexander Moralez mau bertunangan dengan putrinya, Claudya Nouevell.
Kesepakatan yang saling menguntungkan.
Raymond Nouevell adalah sahabat almarhum Tuan Albert Arzallane, Ayah Alexander Moralez Arzallane.
Sebenarnya Alexander Moralez keberatan dengan pertunangan itu tetapi dengan berat hati, Alexander Moralez menerima pertukaran putri Raymond menjadi tunangannya hanya sebagai alat tukar perusahaan. Penguat kekuasaannya, karena Nouevell Corp adalah perusaan yang cukup besar di negara J yang menaungi beberapa gank bawah tanah.
Claudya Nouevell yang memang sudah jatuh cinta sejak awal pertemuannya dengan Alexander Moralez membuat gadis itu dengan senang hati melemparkan diri ke ranjang Alexander Moralez.
Alexander Moralez melangkah menjauhi Claudya, pergi menuju ujung koridor ke ruang kerjanya.
" Sayang, kita perlu bicara, Aku kangen say ... . " teriak Claudya Nouevell sambil bergerak maju untuk mengejar Alexander Moralez.
" Jauhkan kuman itu ! " suara bariton Alexander Moralez memerintah beberapa bodyguard yang sedang berdiri berjajar di samping pintu masuk.
" Siap, Tuan. " Seorang bodyguard mengangguk hormat.
" Hei, lepaskan aku ! Sialan. Lepas ... ! Ale... Kita harus bicarakan pernikahan kita. Jangan selalu menghindar ! " teriak Claudya tak mau kalah ketika seorang bodyguard mencengkeram lengannya.
" Lepas, bodoh ! Tidak pantas Kau menyentuhku. " jerit Claudya berontak berusaha melepaskan diri dari cekalan bodyguard.
" Maafkan saya, Nona ! Sesuai perintah Tuan Besar. " jawab seorang bodyguard yang sedang mencekal tangan Claudya Nouevell.
" Lain kali jangan biarkan wanita itu melewati pagar ! Mengerti ? " ucap Alexander Moralez kepada Kepala Pelayan.
Alexander Moralez mengibaskan tangannya, setelah seorang Kepala Pelayan membuka pintu ruang kerjanya.
" Permisi, Tuan. " pamit Kepala Pelayan sambil menunduk hormat dan berbalik pergi.
" Mengapa masih disini ? Antarkan Nona Claudya Nouevell keluar ! " ucap Kepala Pelayan itu kepada seorang bodyguard yang masih mencengkeram tangan Claudya Nouevell.
Dengan menghentak Claudya Nouevell melepaskan diri, " Aku bisa jalan sendiri. Jangan menyeretku seperti maling. "
👉 bersambung.
👉 Tolong tetap dukung author dengan rate, like, coment positif dan votenya. Terima kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Ulfa Maulidah
kejam bengis..sadiss...
2022-04-05
4
༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊
lom jg siuman dah datang mak Lampir 🙄🙄🙄🙄
2021-10-31
2
❦𝓜𝓲𝓼𝓼⋆૮ყƭ૨α☆࿐ཽ༵༒🎯™
up
2021-09-13
5