Bab 10. Masa Kelam

Dengan keras Alexander menggigit tangan seorang yang masih dengan kokoh mencekal tubuhnya.

Alhasil bukannya terlepas, tetapi sebuah pukulan ditengkuknya yang Alexander dapat. Pukulan tersebut membuat tubuh kecil Alexander terhuyung dan jatuh pingsan.

" Bawa bocah itu ke markas ! " Suara dingin masih dengan penutup wajah berujar memerintah. Sesekali tanganya menekan dada kirinya.

" Jangan tinggalkan jejak apapun ! Lakukan dengan bersih ! " Lanjutnya lagi, sebelum jatuh pingsan. Darah merembes dengan cepat dari balik kemeja biru muda yang dikenakannya.

" Cepat bawa Tuan Billy ke markas ! "

" Bersihkan lokasi tanpa meninggalkan jejak apapun ! " perintahnya lagi.

Rombongan mobil bergegas meninggalkan lokasi masuk ke dalam hutan.

Duarrr.

Sebuah ledakan terdengar keras. Kobaran api dan asap menghitam membumbung ke angkasa.

***

Tuan Albert Arzallane tewas pada sebuah kecelakaan mobil di tikungan jalan H di kota Z bersama sopirnya. Tidak diketahui pasti penyebab kecelakaan. Dugaan sementara karena selib ban yang mengakibatkan hilang kendali sehingga mobil terguling dan meledak seketika. Jenasah ... .

" Hahahaha ... . " Suara tawa kepuasan terdengar begitu kencang di sebuah villa di pinggir kota Z.

Sebuah tangan meremas surat kabar Harian Kota yang memuat berita kecelakaan Albert Arzallane pagi itu.

" Akhirnya, setelah sekian lama menunggu kematianmu Albert hahahaha... . Aku puas. Apalagi Kau perempuan keparat Leona, rasakan hahahaaha... . " Tawa puas tidak berhenti dari sudut bibir seorang berperawakan kurus tinggi. Wajahnya menyeramkan dengan bekas luka goresan melintang dari sudut pelipis kiri ke pipi kanannya.

Senyum puas masih tercetak jelas di wajahnya.

" Akan Aku buat keturunanmu membayar semua kesakitan yang sudah menimpaku dan keluargaku. Kau dan semua keturunanmu akan merasakan hal yang sama. Itu semua balasan perbuatanmu, Albert. " ujarnya lagi.

Tangan kurusnya menggebrak meja dengan kekuatan penuh.

Suara nafasnya terdengar kasar dan penuh amarah.

Sesekali dari sudut bibirnya mengepulkan asap nikotin.

Beberapa botol minuman keras tergelatak dimana - mana.

" ****** sialan ! Pake mulut dan tanganmu ! " Perintahnya marah kepada seorang wanita yang sedang setengah mati diantara kakinya untuk memberikan kepuasan.

Sesekali tangannya menjabak kasar rambut sang wanita.

Sang wanita sudah kepayahan karena sudah beberapa jam melakukan oral tanpa jeda.

" Bodoh, lakukan dengan benar. " dengan tidak sabaran kakinya menendang wanita tersebut hingga terjungkal.

" Ampun, Tuan, Saya tidak sanggup. Saya lelah, biarkan saya istirahat sejenak. " wanita itu berujar pelan dengan takut. Tubuh mulusnya meringkuk lemas.

" Bibir saya sudah kebas, Tuan. " imbuhnya lagi.

Wanita cantik dengan kulit kuning langsat meringkuk tak berdaya di sudut sofa. Nafasnya memburu.

Rambut ikal panjangnya sudah berantakan karena cengkraman Laki - laki pemakainya.

" Istirahatlah di neraka sana, perempuan bodoh !" ujar laki - laki itu sambil menarik pelatuk dan mengarahkan ke dada perempuan tersebut. Seketika tubuhnya meluruh, tidak bergerak lagi.

Dorr.

" Hans ! Bersihkan ! " perintahnya kepada anak buahnya.

Tangan kurusnya menarik resleting celana, dan bergegas keluar dari ruangan.

" Siapkan yang lain ! "

Laki - laki yang dipanggil dengan Hans, masuk dan menyeret tubuh telanjang yang sudah tak bernyawa itu keluar ruangan. Membawa ke sudut ruangan lain dan melemparkan dari jendela ke arah kolam buaya dibawahnya.

Mengerikan. Sadis. Satu kata yang pantas untuk laki - laki pimpinan The Black Hole tersebut.

***

Di tempat lain, di bagian terdalam di sebuah villa lain, tampak tubuh Alexander kecil menggigil ketakutan. Alexander di sekap di sebuah ruangan bawah tanah.

Ruangan gelap dengan penerangan cahaya bulan. Dinding yang lembab dan dingin.

" Mommy ! Daddy ! " Alexander histeris dalam bayangan mimpinya. Tubuhnya menggigil ketakutan.

Seorang penjaga membuka pintu ruangan dan ... .

Byurrr.

Penjaga itu menyiram Alexander dengan seember penuh air dingin.

Tubuh Alexander menegang dan kemudian menggigil.

" Dasar bocah ... mengganggu saja. "

" Jangan sampai sakit, Lery ! " Sebuah suara dari seorang teman penjaga mengingatkan.

" Lusa akan dijual ke Tuan Aljendro. Lumayan harga tinggi untuk keturunan Arzallane. Hahaha ... . " lanjutnya lagi.

Dengan menggerutu tak karuan laki - laki yang dipanggil Lery memanggil temannya, sesama penjaga, " Minta maid untuk membersihkan dan mengobatinya. Tuan Aljendro tidak suka barang kotor. "

***

Satu minggu kemudian.

" Ini pesanan Anda, Tuan. Barang bagus keturunan Arzallane. Asli. " Suara seseorang menyerahkan tubuh Alexander ke arah seorang pria kurus tinggi dengan wajah yang menyeramkan.

Tubuh kecil Alexander dalam ikatan di dorong mendekat ke arah Pria Kurus tersebut.

Pria yang dipanggil Tuan Aljendro memperhatikan tubuh Alexander. Menilai dari paras dan fisiknya.

" Lumayan. " ujar laki - laki itu menilai.

Sekalipun masih berusia 6 tahun, Alexander Moralez adalah seorang anak yang berparas ganteng, wajah yang bersih dengan mata yang jernih. Terlihat pintar dan gesit.

" Lumayan. Tidak buruk. " Aljendro tersenyum licik.

" Kerjamu bagus, Billy. " Aljendro tersenyum memuji.

" Terima kasih, Tuan. Bagaimana dengan pembayarannya ? " Billy Soarez bertanya dengan senang. Berharap hadiah besar yang sudah dijanjikan Aljendro akan menjadi miliknya dengan segera.

" Uangmu akan ku kirim segera Billy. "

" Tapi ... . " Aljendro menjeda kalimatnya.

" Tapi kenapa, Tuan ? " tanya Billy Soarez bingung.

Aljendro tersenyum licik.

" Tenanglah, Billy ! Uangmu akan ku transfer tapi bukan ke rekeningmu tapi ke neraka ... . Hahahha ... . "

Suara tertawa keras terdengar bersamaan bunyi pelatuk yang ditarik.

Dorrr.

Tubuh Billy Soarez langsung jatuh terkapar bersimbah darah.

" Kau bodoh, Bill. Aku tidak percaya kepada siapapun termasuk dirimu. Apalagi Kau juga bagian dari keluarga Arzallane. " Kaki kurus Aljendro menendang tubuh Billy Soarez yang sudah terkapar bersimbah darah.

" Bereskan dengan bersih ! Dan bawa bocah itu bersama kita. Kita pulang sekarang ! "

Sekali lagi tubuh Alexander kecil menegang. Matanya melotot ketakutan. Ketiga kalinya, Alexander melihat pertumpahan darah di depan matanya secara langsung.

Wajah Alexander kecil pucat pasi. Tangannya mengepal keras. Bayangan Mommy dan Daddynya ditembak melintas dalam benaknya.

" Akhhhhhhh ... tidak !! " Alexander Moralez menjerit histeris.

Aljendro tertawa terbahak - bahak.

" Aku puas. Aku puas, Albert Arzallane. Hahahaha ... . " Aljendro tertawa senang melihat hasil kerjanya.

***

" Tuan ! Tuan Alex ! " Han Liu mencoba menepuk bahu Tuan Besarnya dengan takut.

Nampak Alexander Moralez menggigil ketakutan. Wajahnya pucat pasi dengan keringat sebiji jagung diseluruh wajah dan tubuhnya. Nafas Alexander Moralez Arzallane nampak tersengal - sengal.

" Tuan ! " Han Liu mencoba menepuk bahu Tuannya dengan sedikit lebih keras untuk menyadarkan Alexander Moralez Arzallane.

" Akhhh ... . " Alexander Moralez mengerang dalam mimpinya.

Wajahnya memucat.

Alexander Moralez tersentak ketika dirasakan sebuah tamparan keras dipipinya. Matanya memerah tiba - tiba.

" Kau cari mati, Han ? " Tiba - tiba Alexander Moralez meraih krah kemeja Han Liu dan mencekik leher Han Liu seketika ketika kesadarannya kembali.

" Ampun, Tuan. Sejak tadi saya berusaha membangunkan Anda, Tuan. Sepertinya Anda sedang bermimpi la ... gi ta ... di Tu... an. " Han Liu menjelaskan perlahan, dan mencoba mengurai cekikan pada lehernya.

Alexander Moralez Arzallane menatap Han Liu dengan marah.

Matanya tajam nampak memerah. Cekikan di leher Han Liu semakin mengeras.

👉 bersambung

👉 Tetap dukung author dengan vote, like, rate and coment positif ya. Terima kasih 😎

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

itu nasibnya kanaya bagaimana🙄🤔🙄🙄

2023-01-29

1

❦𝓜𝓲𝓼𝓼⋆૮ყƭ૨α☆࿐ཽ༵༒🎯™

❦𝓜𝓲𝓼𝓼⋆૮ყƭ૨α☆࿐ཽ༵༒🎯™

jajak baca...
nasib..nasib..wkwkk

2022-07-02

4

Nasi Kaput

Nasi Kaput

udah like.

mampir baik thor.

2021-11-24

13

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal cerita
2 Bab 2. Tertangkap
3 Bab 3. Cantik
4 Bab 4. Tertarik
5 Bab 5. Sensasi
6 Bab 6. Menggila
7 Bab 7. Mencoba Kabur
8 Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9 Bab 9. Musibah
10 Bab 10. Masa Kelam
11 Bab 11. Masa Kelam
12 Bab 12. Masa Lalu
13 Bab 13. Terganggu
14 Bab 14. Tertembak
15 Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16 Bab 16. Penemuan
17 Bab 17. Kisah Landak Jelek
18 Bab 18. Menahan Hasrat
19 Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20 Bab 20. Salah Tangkap
21 Bab 21. Mencari Tahu
22 Bab 22. Masa Lalu Part 1
23 Bab 23. Masa Lalu Part 2
24 Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25 Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26 Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27 Bab 27. Mencoba Mengingat
28 Bab 28. Dendam
29 Bab 29. Terpuruk
30 Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31 Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32 Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33 Bab 33. Kinara
34 Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35 Bab 35. Kinara ( Part 3)
36 Bab 36. Situasi Kacau
37 Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38 Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39 Bab 39. Berusaha Mencari
40 Bab 40. Pergerakan Terselubung
41 Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42 Bab 42. Menjalani Terapi
43 Bab 43. Sadar
44 Bab 44. Pengorbanan
45 Bab 45. Kemarahan Tertahan
46 Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47 Bab 47. Senjata Makan Tuan
48 Bab 48. Penyusup
49 Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50 Bab 50. Akhirnya
51 Bab 51. Mencoba Menawar
52 Bab 52. Belajar Berjalan
53 Bab 53. Kabur
54 Bab 54. Siksaan
55 Bab 55. Terbongkar
56 Bab 56. Kemarahan Besar
57 Bab 57. Pelarian
58 Bab 58. Pelarian (2)
59 Bab 59. Berada di Hutan
60 Bab. 60 Percakapan
61 Bab. 61 Bertahan
62 Bab. 62 Pembalasan
63 Bab. 63 Tempat Rahasia
64 Bab 64. Lorong Gelap
65 Bab 65. Keluar
66 Bab. 66 Tongkat Baseball
67 Bab 67. Lapar
68 Bab 68. Jatuh
69 Bab. 69 Bingung
70 Bab 70. Rasa Indah
71 Bab. 71 Misi Di Mulai
72 Bab. 72 Jatuh Lagi
73 Bab. 73 Bertemu
74 Bab. 74 Kemarahan
75 Bab 75. Tertangkap Kamera
76 Bab. 76 Sakit
77 Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78 Bab. 78 Bruk !
79 Bab 79. Bertemu
80 Bab. 80 Sakit
81 Bab. 81 Serangan
82 Bab. 82 Panas
83 Bab. 83 Jangan !
84 Bab. 84 Terkepung
85 Bab. 85 Kemarahan Kinara
86 Bab. 86 Lemah
87 Bab. 87 Bodoh
88 Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89 Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90 Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91 Bab. 91 Deg Part 2
92 Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93 Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94 Bab. 94 Jatuh
95 Bab. 95 Terlihat Kacau
96 Bab. 96 Proyek
97 Bab. 97 Nilai Tukar
98 Bab. 98.
99 Bab. 99 Kacau
100 Bab. 100 Penyerangan
101 Bab. 101 Kunci
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1. Awal cerita
2
Bab 2. Tertangkap
3
Bab 3. Cantik
4
Bab 4. Tertarik
5
Bab 5. Sensasi
6
Bab 6. Menggila
7
Bab 7. Mencoba Kabur
8
Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9
Bab 9. Musibah
10
Bab 10. Masa Kelam
11
Bab 11. Masa Kelam
12
Bab 12. Masa Lalu
13
Bab 13. Terganggu
14
Bab 14. Tertembak
15
Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16
Bab 16. Penemuan
17
Bab 17. Kisah Landak Jelek
18
Bab 18. Menahan Hasrat
19
Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20
Bab 20. Salah Tangkap
21
Bab 21. Mencari Tahu
22
Bab 22. Masa Lalu Part 1
23
Bab 23. Masa Lalu Part 2
24
Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25
Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26
Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27
Bab 27. Mencoba Mengingat
28
Bab 28. Dendam
29
Bab 29. Terpuruk
30
Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31
Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32
Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33
Bab 33. Kinara
34
Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35
Bab 35. Kinara ( Part 3)
36
Bab 36. Situasi Kacau
37
Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38
Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39
Bab 39. Berusaha Mencari
40
Bab 40. Pergerakan Terselubung
41
Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42
Bab 42. Menjalani Terapi
43
Bab 43. Sadar
44
Bab 44. Pengorbanan
45
Bab 45. Kemarahan Tertahan
46
Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47
Bab 47. Senjata Makan Tuan
48
Bab 48. Penyusup
49
Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50
Bab 50. Akhirnya
51
Bab 51. Mencoba Menawar
52
Bab 52. Belajar Berjalan
53
Bab 53. Kabur
54
Bab 54. Siksaan
55
Bab 55. Terbongkar
56
Bab 56. Kemarahan Besar
57
Bab 57. Pelarian
58
Bab 58. Pelarian (2)
59
Bab 59. Berada di Hutan
60
Bab. 60 Percakapan
61
Bab. 61 Bertahan
62
Bab. 62 Pembalasan
63
Bab. 63 Tempat Rahasia
64
Bab 64. Lorong Gelap
65
Bab 65. Keluar
66
Bab. 66 Tongkat Baseball
67
Bab 67. Lapar
68
Bab 68. Jatuh
69
Bab. 69 Bingung
70
Bab 70. Rasa Indah
71
Bab. 71 Misi Di Mulai
72
Bab. 72 Jatuh Lagi
73
Bab. 73 Bertemu
74
Bab. 74 Kemarahan
75
Bab 75. Tertangkap Kamera
76
Bab. 76 Sakit
77
Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78
Bab. 78 Bruk !
79
Bab 79. Bertemu
80
Bab. 80 Sakit
81
Bab. 81 Serangan
82
Bab. 82 Panas
83
Bab. 83 Jangan !
84
Bab. 84 Terkepung
85
Bab. 85 Kemarahan Kinara
86
Bab. 86 Lemah
87
Bab. 87 Bodoh
88
Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89
Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90
Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91
Bab. 91 Deg Part 2
92
Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93
Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94
Bab. 94 Jatuh
95
Bab. 95 Terlihat Kacau
96
Bab. 96 Proyek
97
Bab. 97 Nilai Tukar
98
Bab. 98.
99
Bab. 99 Kacau
100
Bab. 100 Penyerangan
101
Bab. 101 Kunci
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!