Bab 3. Cantik

Han Liu merupakan salah satu anak yang berhasil melarikan diri dari perdagangan pasar gelap dari Negara J waktu itu.

" Anda bisa membaca dan melihat berkas tersebut, Sepertinya ada orang lain yang menjadi dalang pembunuhan Tuan Albert. " kata Han Liu sembari menyerahkan berkas kepada Tuan Alexander Moralez Arzallane.

" Kau yakin bukan Soarez yang melakukannya ? " Sebuah pertanyaan dilontarkan Alexander Moralez sembari sesekali membalik lembaran - lembaran berkas di atas meja kaca yang pecah berantakan.

Darah menetes di atas berkas itu, karena tanpa disadari Alexander Moralez, tangan kanannya berlumuran darah karena pecahan kaca.

" Saya sedikit ragu Tuan, karena Tuan Soarez tidak ada pada saat kejadian. Sedangkan Nyonya Briggita pada saat yang bersamaan jatuh pingsan jadi kemungkinan kecil kalau yang melalukan bukan Nyonya Briggita dan para asisten berada digudang. Mereka terkunci."

" Maaf, Tuan. Apakah saya boleh mengobati luka pada tangan Anda terlebih dahulu, " ujar Han Liu sambil meraih kotak obat di ujung ruangan.

" Hmmm ... ." Alexander bergumam acuh.

Kringg ... .

Suara ponsel Han Liu berdering.

" Maaf Tuan, " Han Liu menunduk merasa tidak nyaman karena pantang disaat sedang berbicara dengan Tuan Besar Alexander mengangkat telepon orang lain.

Alexander Moralez mengibaskan tangan kirinya, mengusir Han Liu untuk segera menyingkir.

Kembali mata tajam Alexander Moralez Arzallane meneliti berkas - berkas didepannya. Menggebrak meja lagi dengan gigi gemeletuk menahan murka.

Han Liu masuk kembali ke dalam ruangan. Menatap sungkan kepada tuan besarnya dengan pandangan tak terbaca.

" Maaf Tuan. Jefri Arkanzaz ada dibawah. Dia memaksa masuk dan ingin bertemu dengan Anda, Tuan. " Sebuah kalimat yang sedikit sungkan ia lontarkan kepada tuan besarnya jika tak mengingat seorang Jefri Arkanzaz akan lebih nekad untuk membuat kekacauan jika tak segera bertemu. Han Liu sebenarnya sangat muak dengan lelaki pecundang sekaligus penjilat sekelas Jefri Arkanzaz. Hanya karena tuan besarnya memintanya untuk tidak termakan dengan tikahnya, Han Liu membiarkannya.

" Hm ... ."

Alexander Moralez Arzallane berdiri dari duduknya, melangkah keluar ruang kerja yang sudah hancur berantakan karena ulahnya.

Han Liu mengikuti dibelakangnya.

" Selamat malam Tuan Besar, " Jefri memberi salam dengan membungkukkan setengah badannya dengan penuh rasa hormat.

" Hmm... ." Seorang Alexander Moralez Arzallane hanya berdehem dan menyipitkan matanya, menatap dengan tajam seorang gadis yang masih merontak dibawah cekalan seorang laki - laki bertatto.

Aura dingin dari seorang Alexander Moralez membuat suasana mansion semakin mencengkam. Merasa sedang mengusik Tuan Besar, Jefri Arkanzaz menunduk.

" Maaf Tuan Besar, saya mengganggu waktu Anda. Ini adalah gadis yang saya ceritakan minggu lalu. " Jefri Arkanzaz berujar sambil menarik tubuh Kinara mendekat.

Alexander Moralez hanya melirik sekilas.

" Masukkan di kamar eksekusi ! " Suara berat Alexander Moralez memerintah sambil mengibaskan tangan kirinya.

Dengan langkah tegap Alexander Moralez Arzallane berlalu dari tengah ruangan, meninggalkan Jefri Arkanzaz yang sedang kaget.

" Hah ... maksud Tua ... nn ? " Jefri masih berusaha bernegosiasi dengan Sang Tuan Besar, untuk tidak berlalu meninggalkannya.

Bukan hal baru di kalangan para anak buah Tuan Besar Alexander Moralez Arzalane jika para wanita yang akan dipakai seorang Tuan Besar akan dibawa ke kamar eksekusi..

Kamar eksekusi adalah sebuah kamar besar diruang bawah tanah mansion mewah ini yang sangat menakutkan. Karena kamar tersebut dilengkapi dengan peralatan yang tidak biasa. Ruangan tersebut biasanya digunakan Sang Don Juan untuk bersenang senang sekaligus tempat paling mengerikan bagi semua musuh - musuhnya. Karena setelah bersenang - senang dengan para wanitanya biasanya hidup mereka pun akan berakhir di tempat tersebut.

Jefri Arkanzaz bergidik membayangkan tubuh mungil Kinara dihabisi oleh Sang Tuan Besar. Tapi nasi sudah menjadi bubur, Kinara sudah Jefri serahkan kepada Tuan Besar Alexander Moralez sebagai pertukaran karena sudah berseteru dengan Sang Tuan Besar.

Dulu sekali, Jefri Arkanzaz pernah masuk ke ruangan eksekusi karena menusuk anak buah Alexander Moralez karena persaingan dagang di pasar gelap. Hidupnya hampir berakhir ditempat itu jika Jefri tidak menawarkan barang pengganti sebagai ganti nyawanya. Apalagi ditambah kasus Ayah Jefri yang ternyata menggunakan tanah keluarga Arzalane sebagai pabrik mesin pencetak tanpa seijin pemiliknya.

Yah perseteruan tanah di tepi hutan yang menjadi asetnya ternyata adalah tanah milik Tuan Besar Albert Moralez Arzalane.

Alexander Moralez hanya mengibaskan tangan kirinya.

" Silahkan keluar Tuan Jefri ! " Suara Han Liu memerintah Jefri Arkanzaz untuk segera keluar dari mansion.

" Untuk selanjutnya tolong jangan memaksa menerobos masuk. Saya takut Tuan Besar tidak menyukai sikap Anda dan akan meyulitkan hidup Anda. "

***

Di dalam ruangan lain, tampak Kinara masih memberontak berusaha melepaskan ikatan di tangannya.

Nafasnya tersengal - sengal menahan rasa marah sekaligus ketakutan karena masuk dalam jeruji penjara Tuan Besar yang sangat menakutkan.

Ayahnya pernah berkata orang yang harus dihindari adalah Jefri Arkanzaz dan Tuan Besar Alexander Moralez Arzalane. Keduanya adalah laki - laki kejam yang akan sangat berbahaya. Lebih baik menghindarinya daripada berhubungan dengan mereka.

Kinara terduduk dengan tangan terikat dibelakang tubuhnya. Matanya mengamati ruangan disekitarnya. Hawa dingin dari ruangan terasa mencekam.

Sedikit temaram karena semua jendela tertutup, sedang lampu dalam ruangan mati.

Duarrrrr ... .

Terdengar bunyi petir menggelegar dan sinar kilat sesekali menyeruak dari kisi - kisi atas jendela.

Tampak tubuh Kinara semakin bergetar. Nyalinya menciut. Trauma belasan tahun melompat dipikirannya.

Ketakutan yang luar biasa membuat Kinara melotot histeris. Nafasnya tersengal - sengal seakan lehernya dicekik orang.

Belasan tahun lalu ... .

" Tidakkkkkkkk ... . " Kinara berontak dipojokan rumah sambil meringkuk. Tangan kecilnya menutup telinga. Matanya terpejam. Tubuhnya gemetaran.

Kinara Olivia Maurenzia Tobiaz adalah putri tunggal dari Tuan Zamuel Tobiaz dan Nyonya Margareth Tobiaz.

Tuan Zamuel Tobiaz adalah pemilik perkebunan dan tambang Tobiaz corp, tapi sayang karena iri hati dan keserakahan dari pamannya Tuan Stewardz, perkebunan anggur dan tambangnya direbut oleh saudara tirinya. Ayahnya diculik dan ibunya Nyonya Margareth Tobiaz tewas saat menghadapi kaki tangan pamannya. Mereka meminta chip hasil kerja keras ayahnya.

Chip yang berisi semua aset keluarga Tobiaz bukti pemalsuan tanda tangan pamannya.

" Mamiii ... . " teriak Kinara menjerit hiateris.

Ingatan Kinara melayang belasan tahun lalu.

Tampak di tengah ruangan sekelompok orang dengan jaket hitam dan penutup wajah sedang menggagahi ibunya.

Nyonya Margareth Tobiaz disiksa dengan cambuk dan beberapa orang sedang melecehkannya. Kinara kecil hanya berada dipojokan sambil menangis terisak.

" Katakan Nyonya ... dimana letak chip itu ? "

Nyonya Margaret Tobiaz hanya menggeleng ketika beberapa laki - laki mulai memukul dan melecehkannya.

Nyonya Margareth tetap menutup mulut. Tidak ada dalam kamusnya untuk menyerah kalah sekalipun telah kehilangan kehormatannya sebagai seorang wanita dan istri.

" Kami sudah merasakan tubuhmu Nyonya Tobiaz yang terhormat ... ." Seorang laki - laki mengerling dengan penuh nafsu.

" Dan Anda tetap tidak mau mengatakan dimana chip itu. Bagaimana jika Anda melihat putri Anda yang sangat manis ini merasakan apa yang dirasakan ibunya. "

Seorang laki - laki mendekati Kinara. Kinara kecil semakin ketakutan dipojokan ruangan.

" Lari Nara ! " Nyonya Margareth bergerak menerobos sekelompok laki - laki itu.

Dengan wajah yang berlumuran darah dan tubuh yang hampir telanjang Nyonya Margareth menatap putri kecilnya. Mencoba meminta janji kepada putri kecilnya supaya tidak takut dan berjuang untuk melarikan diri.

Detik berikutnya tampak wanita cantik itu menerobos sekelompok laki - laki berjaket hitam dan menghunus pisau dengan membabi buta. Karena serangan yang mendadak, seorang laki - laki tinggi besar segera menarik pistol disaku jaketnya dan dorrr ... . Tubuh Nyonya Margaret luruh ke lantai dengan bersimbah darah.

" Tidaaaakkkkk !!!! " nampak Kinara semakin tersengal - sengal nafasnya. Wajah putihnya nampak pucat pasi.

Kenangan masa lalu yang membuatnya selalu ketakutan di tengah hujan dan bunyi petir serta kilatan - kilatan petir yang menyambar.

Tubuhnya menegang dan lemas seketika.

***

" Han ... . "

" Iya, Tuan ! "

" Bawa wanita itu, Aku ingin memakainya , "

Han Liu menunduk hormat dan berlalu menuju ruang bawah tanah dimana Kinara berada.

Langkah kakinya cepat menuruni tangga dan memasuki sebuah ruangan bawah tanah.

Tembok yang lembab dan dingin nampak mencekam.

Sisi kanan kiri dengan tembok batu besar sebagai pondasi yang kuat sebuah mansion megah menambah aura mencekam. Bau anyir yang tidak biasa menyeruak.

Han Liu menuruni tangga untuk mencapai kamar tempat Kinara di sekap.

Han Liu menarik sebuah anak kunci dari saku celananya dan memasukkan pada lubang kunci. Memutarnya sejenak dan klekk ... pintu terbuka.

Han Liu kaget mendapati Kinara tergolek di lantai dengan kepala yang berlumuran darah.

Tangannya dengan cekatan menelepon dokter Ryan Juville untuk segera datang.

Han Liu mengangkat tubuh Kinara yang masih tergolek di lantai.

Terbersit dalam hatinya ketika menatap sebentuk wajah cantik yang pucat. Tak terasa tangannya mengelus pipi Kinara dan menyibak anak rambut yang menjuntai di wajahnya.

" Cantik, " Han Liu bergumam perlahan.

Tangannya tersentak kaku ketika menyadari bahwa tangan kanannya masih mengelus pipi Kinara.

👉 Bersambung

👉 Jangan lupa dukung author dengan rate bintang lima, like, coment dan votenya. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Jeng Anna

Jeng Anna

Ya ampun beb...novel yg unik, banyak pake huruf z 😆

2022-11-30

2

🐊⃝⃟ ⃟🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿRDV🍒⃞⃟🦅

🐊⃝⃟ ⃟🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿRDV🍒⃞⃟🦅

trauma yang akan selalu membayangi langkah gadis kecil yg bernama kinara.

berusaha menjaga kehormatan ditengah kepungan srigala lapar sangatlah mustahil,tapi jika berusaha dan tekad kuat pasti bisa.

2022-09-04

2

ToM 🐈

ToM 🐈

jejak awal baca

2022-03-01

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal cerita
2 Bab 2. Tertangkap
3 Bab 3. Cantik
4 Bab 4. Tertarik
5 Bab 5. Sensasi
6 Bab 6. Menggila
7 Bab 7. Mencoba Kabur
8 Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9 Bab 9. Musibah
10 Bab 10. Masa Kelam
11 Bab 11. Masa Kelam
12 Bab 12. Masa Lalu
13 Bab 13. Terganggu
14 Bab 14. Tertembak
15 Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16 Bab 16. Penemuan
17 Bab 17. Kisah Landak Jelek
18 Bab 18. Menahan Hasrat
19 Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20 Bab 20. Salah Tangkap
21 Bab 21. Mencari Tahu
22 Bab 22. Masa Lalu Part 1
23 Bab 23. Masa Lalu Part 2
24 Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25 Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26 Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27 Bab 27. Mencoba Mengingat
28 Bab 28. Dendam
29 Bab 29. Terpuruk
30 Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31 Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32 Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33 Bab 33. Kinara
34 Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35 Bab 35. Kinara ( Part 3)
36 Bab 36. Situasi Kacau
37 Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38 Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39 Bab 39. Berusaha Mencari
40 Bab 40. Pergerakan Terselubung
41 Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42 Bab 42. Menjalani Terapi
43 Bab 43. Sadar
44 Bab 44. Pengorbanan
45 Bab 45. Kemarahan Tertahan
46 Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47 Bab 47. Senjata Makan Tuan
48 Bab 48. Penyusup
49 Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50 Bab 50. Akhirnya
51 Bab 51. Mencoba Menawar
52 Bab 52. Belajar Berjalan
53 Bab 53. Kabur
54 Bab 54. Siksaan
55 Bab 55. Terbongkar
56 Bab 56. Kemarahan Besar
57 Bab 57. Pelarian
58 Bab 58. Pelarian (2)
59 Bab 59. Berada di Hutan
60 Bab. 60 Percakapan
61 Bab. 61 Bertahan
62 Bab. 62 Pembalasan
63 Bab. 63 Tempat Rahasia
64 Bab 64. Lorong Gelap
65 Bab 65. Keluar
66 Bab. 66 Tongkat Baseball
67 Bab 67. Lapar
68 Bab 68. Jatuh
69 Bab. 69 Bingung
70 Bab 70. Rasa Indah
71 Bab. 71 Misi Di Mulai
72 Bab. 72 Jatuh Lagi
73 Bab. 73 Bertemu
74 Bab. 74 Kemarahan
75 Bab 75. Tertangkap Kamera
76 Bab. 76 Sakit
77 Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78 Bab. 78 Bruk !
79 Bab 79. Bertemu
80 Bab. 80 Sakit
81 Bab. 81 Serangan
82 Bab. 82 Panas
83 Bab. 83 Jangan !
84 Bab. 84 Terkepung
85 Bab. 85 Kemarahan Kinara
86 Bab. 86 Lemah
87 Bab. 87 Bodoh
88 Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89 Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90 Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91 Bab. 91 Deg Part 2
92 Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93 Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94 Bab. 94 Jatuh
95 Bab. 95 Terlihat Kacau
96 Bab. 96 Proyek
97 Bab. 97 Nilai Tukar
98 Bab. 98.
99 Bab. 99 Kacau
100 Bab. 100 Penyerangan
101 Bab. 101 Kunci
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1. Awal cerita
2
Bab 2. Tertangkap
3
Bab 3. Cantik
4
Bab 4. Tertarik
5
Bab 5. Sensasi
6
Bab 6. Menggila
7
Bab 7. Mencoba Kabur
8
Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9
Bab 9. Musibah
10
Bab 10. Masa Kelam
11
Bab 11. Masa Kelam
12
Bab 12. Masa Lalu
13
Bab 13. Terganggu
14
Bab 14. Tertembak
15
Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16
Bab 16. Penemuan
17
Bab 17. Kisah Landak Jelek
18
Bab 18. Menahan Hasrat
19
Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20
Bab 20. Salah Tangkap
21
Bab 21. Mencari Tahu
22
Bab 22. Masa Lalu Part 1
23
Bab 23. Masa Lalu Part 2
24
Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25
Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26
Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27
Bab 27. Mencoba Mengingat
28
Bab 28. Dendam
29
Bab 29. Terpuruk
30
Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31
Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32
Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33
Bab 33. Kinara
34
Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35
Bab 35. Kinara ( Part 3)
36
Bab 36. Situasi Kacau
37
Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38
Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39
Bab 39. Berusaha Mencari
40
Bab 40. Pergerakan Terselubung
41
Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42
Bab 42. Menjalani Terapi
43
Bab 43. Sadar
44
Bab 44. Pengorbanan
45
Bab 45. Kemarahan Tertahan
46
Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47
Bab 47. Senjata Makan Tuan
48
Bab 48. Penyusup
49
Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50
Bab 50. Akhirnya
51
Bab 51. Mencoba Menawar
52
Bab 52. Belajar Berjalan
53
Bab 53. Kabur
54
Bab 54. Siksaan
55
Bab 55. Terbongkar
56
Bab 56. Kemarahan Besar
57
Bab 57. Pelarian
58
Bab 58. Pelarian (2)
59
Bab 59. Berada di Hutan
60
Bab. 60 Percakapan
61
Bab. 61 Bertahan
62
Bab. 62 Pembalasan
63
Bab. 63 Tempat Rahasia
64
Bab 64. Lorong Gelap
65
Bab 65. Keluar
66
Bab. 66 Tongkat Baseball
67
Bab 67. Lapar
68
Bab 68. Jatuh
69
Bab. 69 Bingung
70
Bab 70. Rasa Indah
71
Bab. 71 Misi Di Mulai
72
Bab. 72 Jatuh Lagi
73
Bab. 73 Bertemu
74
Bab. 74 Kemarahan
75
Bab 75. Tertangkap Kamera
76
Bab. 76 Sakit
77
Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78
Bab. 78 Bruk !
79
Bab 79. Bertemu
80
Bab. 80 Sakit
81
Bab. 81 Serangan
82
Bab. 82 Panas
83
Bab. 83 Jangan !
84
Bab. 84 Terkepung
85
Bab. 85 Kemarahan Kinara
86
Bab. 86 Lemah
87
Bab. 87 Bodoh
88
Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89
Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90
Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91
Bab. 91 Deg Part 2
92
Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93
Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94
Bab. 94 Jatuh
95
Bab. 95 Terlihat Kacau
96
Bab. 96 Proyek
97
Bab. 97 Nilai Tukar
98
Bab. 98.
99
Bab. 99 Kacau
100
Bab. 100 Penyerangan
101
Bab. 101 Kunci
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!