Bab 7. Mencoba Kabur

Tuan Besar Alexander masih dengan liar mencecap semua bagian tubuh Kinara tanpa menyadari bahwa Kinara sudah terkulai lemas tanpa perlawanan lagi.

" Akh , sial. Dasar gadis lemah. " Dengan marah Tuan Besar Alexander Moralez bangkit dari atas tubuh Kinara.

Tuan Besar Alexander Moralez membingkai perlahan wajah Kinara yang pucat. Jengkel karena hasratnya tidak tersalurkan, Tuan Besar Alexander Moralez menghempaskan wajah Kinara ke samping. Menampar pipinya untuk menyadarkan Kinara. Tetapi Kinara tetap tak bergeming.

Kinara tak sadarkan diri lagi.

Tuan Besar menatap tajam tubuh Kinara, rahangnya mengeras dengan gigi gemletuk.

Biasanya jika sudah dalam posisi seperti ini Tuan Besar Alexander akan segera membunuh mangsanya, atau bermain - main dengan tubuh para wanitanya, menguliti, memotong atau apapun yang membuat moodnya kembali bangkit.

Sang Tuan Besar masih menahan amarahnya, tangannya hanya menampar pipi Kinara untuk menyalurkan hasratnya yang tidak tuntas. Mengepal dengan marah dan bergegas keluar ruangan.

Tuan Besar Alexander Moralez beranjak dari ranjang dan berjalan keluar dengan tergesa dan perasaan marah.

Brakkk.

Suara hempasan pintu terdengar keras menandakan sang penutup pintu sedang marah.

***

Di dalam kamar, sudut mata Kinara membuka perlahan. Dengan waspada Kinara memperhatikan sekitar.

Tidak sia - sia dulu Kinara belajar drama dengan penuh penjiwaan sehingga ketika Kinara berpura - pura tak sadarkan diri, Tuan Alexander Moralez tidak menyadarinya.

Kinara masih tak bergerak, ia memastikan tiap sudut ruangan dengan mata terpicing.

Mengelus perlahan bekas tamparan tangan besar sang Tuan Besar. Terasa ngilu ujung bibirnya, sepertinya sedikit sobek. Untung Kinara berhasil menahan diri untuk tidak menjerit, walau sangat sakit tamparan tangan besar Tuan Alexander.

" Awas saja. Aku akan balas. " Kinara mendesis marah. Otaknya cepat berpikir bagaimana cara keluar dari tempat ini.

Dirasa aman dan tidak ada cctv, Kinara beranjak dari ranjang, menuju sebuah pintu sepertinya menuju kamar mandi yang terhubung dengan deretan lemari pakaian.

" Wow ... . " Kinara berdecak kagum. Pakaian bermerk tergantung rapi. Sepertinya sang empunya sangat fashionable dan sangat mencintai barang mahal. Gaun - gaun mahal dengan berbagai ukuran dan warna, lingerie dengan berbagai bentuk dan warna yang membuat bulu kuduk Kinara meremang, membayangkan jika dirinya memakai salah satu yang kurang bahan.

" Menjijikan. "

Kinara menggeleng - gelengkan kepala berulang kali. Menepis pikiran mesum yang tiba - tiba meloncat keluar.

Bulu kuduk Kinara meremang.

" Sadar Kin ! Ayo cari cara keluar dari tempat ini ! " Kinara menepuk - nepuk pipinya untuk mengusir pikiran mesum yang baru saja melintas dalam otaknya.

" Ayo kabur Kin ! Mumpung Tuan Besar pergi. " Kinara menyemangati dirinya sendiri.

Kinara terus mengaduk dengan cepat dan tidak menemukan apa yang dicari.

" Rasanya tidak mungkin kabur dengan kemeja putih transparan seperti ini. " Kinara membatin sambil memperhatikan kemeja kebesaran yang dipakainya.

" Semua gaun kurang bahan dan menjijikan, " pikir Kinara.

Beranjak ke lemari yang lebih besar, Kinara tergesa mengaduk lagi deretan Jas dan kemeja.

" Haishh ... susah sekali cari. " mulut Kinara tak berhenti mengomel.

" Akh akhirnya. " Kinara tersenyum senang menemukan diantara deretan kemeja dan jas. Sebuah jumper warna hitam di sudut lemari dan sebuah celana jeans pendek. Saat mengambil tangannya menyentuh sesuatu dan menekannya perlahan.

Suara berderit perlahan terdengar. Kinara melihat di dalam lemari sebuah pintu terbuka, entah menuju kemana.

Kinara dengan cepat mengganti kemeja longgar yang dikenakannya dengan jumper dan sebuah celana jeans pendek.

Dengan penasaran Kinara segera masuk ke dalam lemari dan menutup kembali lemari dari dalam. Kemudian dengan hati - hati Kinara mulai memasuki pintu sempit dengan lorong gelap.

Ceklek.

Pintu tertutup otomatis setelah seluruh tubuhnya di tangga teratas dari lorong tersebut.

Lorong nampak gelap dan sangat menakutkan.

Beruntung di dalam lemari ada senter yang sempat Kinara ambil.

Dengan mata terpincing, Kinara mencoba menajamkan matanya diantara gelapnya lorong dibawahnya.

Kinara melangkah hati - hati menuruni tangga sempit.

" Sepertinya tangga ini menuju ruangan bawah tanah. " gumam Kinara sambil terus menuruni tangga. Tangga nampak melingkar dengan tembok batu kali yang terasa sangat mencekam.

Bunyi gema langkah Kinara membuat bulu kuduknya meremang.

Cahaya lampu senter tak cukup membantunya, karena nyalanya mulai meredup.

Dengan tergesa Kinara berjalan cepat menuruni tangga tapi tanpa disadari Kinara, tangga batu diujung ternyata bercabang dua, Kinara terperosok jatuh. Tubuh kurusnya terperosok meluncur bebas sampai di sebuah ruangan sempit yang lembab.

Tubuh Kinara terhempas di dinding batu. Kepalanya membentur dinding, dan menyebabkan darah mengalir dari pelipisnya.

Dengan pelipis yang masih berdenyut perih, Kinara bangun dari jatuhnya. Mencoba meneliti tempat apakah ini.

Dinding batu yang lembab, gelap tanpa ada seberkas cahaya apapun, dan suara gemuruh seperti aliran air terdengar dari kejauhan.

Kinara semakin menajamkan matanya mencoba melihat di tempat gelap.

" Rasanya mustahil bisa keluar dari tempat ini. " Kinara menghela nafas berat menahan rasa sakit dipelipisnya.

Tangan Kinara berusaha menghidupkan kembali senter yang masih dipegangnya. Nyala redup masih tersisa.

Sudah beberapa waktu langkah kaki Kinara belum mencapai ujung lorong.

Kinara mencoba mengarahkan nyala senter ke depan, berharap masih bisa menerangi lorong gelap di depannya.

Semakin gelap dan lembab. Bunyi gemuruh semakin kencang terdengar.

" Akh ... . "

Kinara menjerit ketakutan saat seekor binatang menabrak kepalanya.

Akh bukan seekor tapi ternyata sekumpulan kelelawar terbangun akibat langkah Kinara yang menggema di dalam lorong gelap.

Kinara cepat berjongkok dan menutupi kepalanya dengan tangan.

Tubuhnya gemetar ketakutan. Yah, Kinara memang phobia dengan kelelawar.

Ingatan Kinara kembali saat kecil yang membuatnya sangat takut akan kelelawar. Waktu itu Kinara dibawa Jefri Arkanzaz menyeberangi sungai dan membawanya ke dalam celah gua batu diantara aliran sungai.

Sungai di tepi hutan dipinggir perkampungan tempat Kinara tinggal memang mempunyai celah celah tersembunyi seperti gua.

Sungai Neva membatasi perkampungan Kinara dan Hutan larangan yang menjadi milik keluarga Arzalane adalah sungai dengan arus yang sangat deras.

Kinara kecil sering mandi dipinggirnya karena ada semacam kolam kecil untuk mandi, mencuci dan lagi ayahnya sering mengajaknya memancing ikan di tepi sungai.

Waktu itu Kinara sedang mencuci seeorang diri. Ayahnya sedang bekerja di Juragan Arkanzaz, Jefri Arkanzaz menarik tubuh Kinara dan membawanya ke celah gua diantara aliran sungai. Tubuh Jefri yang lebih tinggi dan besar dari Kinara memudahkan Jefri Arkanzaz untuk menarik tubuhnya.

Tubuh Kinara yang kecil dihempaskan ke dalam gelapnya gua yang penuh dengan sarang kelelawar. Karena kaget sarangnya terganggu segerombolan kelelawar terbang berhamburan memenuhi ruangan gua yang lembab dan menimbulkan suara gaduh yang memekakkan telinga.

" Tidak. Lepaskan! Lepaskan Jef ! Jefri !!! " Kinara berteriak ketika tubuh jangkung Jefri Arkanzaz menghempaskan tubuh Kinara masuk ke dalam gua di antara celah bebatuan pada aliran sungai.

Kinara kecil sangat ketakutan. Tubuhnya menggigil gemetaran.

Sehari semalam dalam gua yang lembab dan gelap dengan kelelawar yang mengerubuti Kinara membuat Kinara menjadi phobia terhadap kelelawar dan tempat gelap.

Sekian jam berlalu, tubuh Kinara yang tergeletak akhirnya bergerak. Mimpi yang sama saat dirinya berada di tempat gelap selalu menghantuinya.

Ingatan masa kecil Kinara saat Jefri Arkanzaz mengerjainya dengan menariknya ke celah gua batu diantara aliran sungai muncul begitu saja.

Kinara membuka mata mencoba melihat sekeliling, masih gelap.

Suara bising kelelawar sudah tidak terdengar.

Kinara menyentuh perutnya yang mulai berontak. Dari sejak dua malam lalu perut Kinara belum terisi apapun.

Rasa nyeri di pelipis dan perih di perutnya bergantian datang.

" Lapar sekali, aww... . " Kinara mengaduh tertahan sambil menekan perutnya yang mulai perih dan menusuk - nusuk.

***

Di mansion Tuan Besar Alexander Moralez.

" Kurang ajar. Gadis sialan. " Suara Alexander Moralez menggelegar marah ketika mendapat laporan seorang maid yang akan mengantarkan makanan mendapati ruangan tempat Kinara kosong tanpa ada gadis itu di dalamnya.

" Kalian menjaga satu orang saja tidak becus. " Tuan besar marah dan menendang seorang bodyguard yang berjaga di depan pintu sampai jatuh terpental

" Periksa seluruh cctv dan temukan gadis itu, segera !! "

👉 Bersambung

👉 Jangan lupa rate, like, koment, gift n vote ya. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

pinter lo kanaya😅😂😆😆😅😂😁😁

2023-01-29

1

lovely

lovely

smoga saja Kinara lolos dari hewan buas berwujud manusia🥺

2022-04-10

10

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

waaaaaaaduuuuuuuh kinara cari masalah 😰😰😰😰

2021-10-30

9

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal cerita
2 Bab 2. Tertangkap
3 Bab 3. Cantik
4 Bab 4. Tertarik
5 Bab 5. Sensasi
6 Bab 6. Menggila
7 Bab 7. Mencoba Kabur
8 Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9 Bab 9. Musibah
10 Bab 10. Masa Kelam
11 Bab 11. Masa Kelam
12 Bab 12. Masa Lalu
13 Bab 13. Terganggu
14 Bab 14. Tertembak
15 Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16 Bab 16. Penemuan
17 Bab 17. Kisah Landak Jelek
18 Bab 18. Menahan Hasrat
19 Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20 Bab 20. Salah Tangkap
21 Bab 21. Mencari Tahu
22 Bab 22. Masa Lalu Part 1
23 Bab 23. Masa Lalu Part 2
24 Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25 Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26 Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27 Bab 27. Mencoba Mengingat
28 Bab 28. Dendam
29 Bab 29. Terpuruk
30 Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31 Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32 Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33 Bab 33. Kinara
34 Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35 Bab 35. Kinara ( Part 3)
36 Bab 36. Situasi Kacau
37 Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38 Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39 Bab 39. Berusaha Mencari
40 Bab 40. Pergerakan Terselubung
41 Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42 Bab 42. Menjalani Terapi
43 Bab 43. Sadar
44 Bab 44. Pengorbanan
45 Bab 45. Kemarahan Tertahan
46 Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47 Bab 47. Senjata Makan Tuan
48 Bab 48. Penyusup
49 Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50 Bab 50. Akhirnya
51 Bab 51. Mencoba Menawar
52 Bab 52. Belajar Berjalan
53 Bab 53. Kabur
54 Bab 54. Siksaan
55 Bab 55. Terbongkar
56 Bab 56. Kemarahan Besar
57 Bab 57. Pelarian
58 Bab 58. Pelarian (2)
59 Bab 59. Berada di Hutan
60 Bab. 60 Percakapan
61 Bab. 61 Bertahan
62 Bab. 62 Pembalasan
63 Bab. 63 Tempat Rahasia
64 Bab 64. Lorong Gelap
65 Bab 65. Keluar
66 Bab. 66 Tongkat Baseball
67 Bab 67. Lapar
68 Bab 68. Jatuh
69 Bab. 69 Bingung
70 Bab 70. Rasa Indah
71 Bab. 71 Misi Di Mulai
72 Bab. 72 Jatuh Lagi
73 Bab. 73 Bertemu
74 Bab. 74 Kemarahan
75 Bab 75. Tertangkap Kamera
76 Bab. 76 Sakit
77 Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78 Bab. 78 Bruk !
79 Bab 79. Bertemu
80 Bab. 80 Sakit
81 Bab. 81 Serangan
82 Bab. 82 Panas
83 Bab. 83 Jangan !
84 Bab. 84 Terkepung
85 Bab. 85 Kemarahan Kinara
86 Bab. 86 Lemah
87 Bab. 87 Bodoh
88 Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89 Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90 Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91 Bab. 91 Deg Part 2
92 Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93 Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94 Bab. 94 Jatuh
95 Bab. 95 Terlihat Kacau
96 Bab. 96 Proyek
97 Bab. 97 Nilai Tukar
98 Bab. 98.
99 Bab. 99 Kacau
100 Bab. 100 Penyerangan
101 Bab. 101 Kunci
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1. Awal cerita
2
Bab 2. Tertangkap
3
Bab 3. Cantik
4
Bab 4. Tertarik
5
Bab 5. Sensasi
6
Bab 6. Menggila
7
Bab 7. Mencoba Kabur
8
Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9
Bab 9. Musibah
10
Bab 10. Masa Kelam
11
Bab 11. Masa Kelam
12
Bab 12. Masa Lalu
13
Bab 13. Terganggu
14
Bab 14. Tertembak
15
Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16
Bab 16. Penemuan
17
Bab 17. Kisah Landak Jelek
18
Bab 18. Menahan Hasrat
19
Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20
Bab 20. Salah Tangkap
21
Bab 21. Mencari Tahu
22
Bab 22. Masa Lalu Part 1
23
Bab 23. Masa Lalu Part 2
24
Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25
Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26
Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27
Bab 27. Mencoba Mengingat
28
Bab 28. Dendam
29
Bab 29. Terpuruk
30
Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31
Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32
Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33
Bab 33. Kinara
34
Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35
Bab 35. Kinara ( Part 3)
36
Bab 36. Situasi Kacau
37
Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38
Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39
Bab 39. Berusaha Mencari
40
Bab 40. Pergerakan Terselubung
41
Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42
Bab 42. Menjalani Terapi
43
Bab 43. Sadar
44
Bab 44. Pengorbanan
45
Bab 45. Kemarahan Tertahan
46
Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47
Bab 47. Senjata Makan Tuan
48
Bab 48. Penyusup
49
Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50
Bab 50. Akhirnya
51
Bab 51. Mencoba Menawar
52
Bab 52. Belajar Berjalan
53
Bab 53. Kabur
54
Bab 54. Siksaan
55
Bab 55. Terbongkar
56
Bab 56. Kemarahan Besar
57
Bab 57. Pelarian
58
Bab 58. Pelarian (2)
59
Bab 59. Berada di Hutan
60
Bab. 60 Percakapan
61
Bab. 61 Bertahan
62
Bab. 62 Pembalasan
63
Bab. 63 Tempat Rahasia
64
Bab 64. Lorong Gelap
65
Bab 65. Keluar
66
Bab. 66 Tongkat Baseball
67
Bab 67. Lapar
68
Bab 68. Jatuh
69
Bab. 69 Bingung
70
Bab 70. Rasa Indah
71
Bab. 71 Misi Di Mulai
72
Bab. 72 Jatuh Lagi
73
Bab. 73 Bertemu
74
Bab. 74 Kemarahan
75
Bab 75. Tertangkap Kamera
76
Bab. 76 Sakit
77
Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78
Bab. 78 Bruk !
79
Bab 79. Bertemu
80
Bab. 80 Sakit
81
Bab. 81 Serangan
82
Bab. 82 Panas
83
Bab. 83 Jangan !
84
Bab. 84 Terkepung
85
Bab. 85 Kemarahan Kinara
86
Bab. 86 Lemah
87
Bab. 87 Bodoh
88
Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89
Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90
Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91
Bab. 91 Deg Part 2
92
Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93
Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94
Bab. 94 Jatuh
95
Bab. 95 Terlihat Kacau
96
Bab. 96 Proyek
97
Bab. 97 Nilai Tukar
98
Bab. 98.
99
Bab. 99 Kacau
100
Bab. 100 Penyerangan
101
Bab. 101 Kunci
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!