Bab 4. Tertarik

" Cantik, " Han Liu bergumam perlahan.

Tangannya tersentak kaku ketika menyadari bahwa tangan kanannya masih mengelus pipi Kinara.

Han Liu mengerjap sejenak, menggelengkan kepala untuk mengusir ketertarikannya pada gadis didepannya.

Seorang maid datang menghampiri Han Liu,

" Maaf Tuan, Dokter Ryan Juville sudah datang. Apakah bisa dibawa masuk Tuan ? "

" Cepatlah ! "

Seorang laki - laki tinggi tegap dengan kacamata minusnya memasuki sebuah ruangan. Kumis tipis, rambut yang tertata rapi dan kemeja biru dengan jas khas dokternya menampilkan kesan seorang dokter yang disegani.

" Mainan baru lagi Han ? " suara Dokter Ryan Juville memecah kesunyian begitu mendekati sisi ranjang.

Mengamati sejenak gadis cantik yang tergolek tak berdaya.

" Cantik. " gumam Dokter Ryan perlahan, sembari tangannya dengan cekatan membersihkan luka di kepala Kinara.

Han Liu hanya mendengus kesal. Entah, perasaanya tiba - tiba menjadi buruk.

" Jangan mencoba mengusik, Dokter Ryan ! " Han Liu mencoba memperingatkan.

" Hahahaa ... . Ternyata Kau sama saja dengan si batu es Alex. " Dokter Ryan tertawa, berhenti sejenak untuk memberikan suntikan kepada Kinara.

" Gadis ini mengalami tekanan yang sangat berat. Saya anjurkan untuk tidak menekannya terlalu berat." ucap Dokter Ryan sembari menulis resep pada secarik kertas

" Apakah Kau tidak bisa mencari gadis yang lebih bagus untuk jadi mainan Tuan Besarmu ?" lanjut Dokter Ryan lagi.

" Dia tidak pantas menjadi mainan, Sekretaris Han ! " Dokter Ryan Juville menilai paras dan karakter Kinara.

Dokter Ryan Juville adalah seorang yang cerdas, kelebihan khususnya adalah Dokter Ryan Juville sangat kritis dalam melihat wajah sehingga dapat menganalisa karakter seseorang dengan mudah.

Han Liu hanya terdiam. Mata tajamnya meneliti paras gadis itu yang masih tak sadarkan diri.

Dalam hatinya membenarkan ucapan Dokter Ryan, " Aku juga tidak rela. Tapi keinganan Tuan Besar adalah segalanya." Han Liu membatin.

Brakkk.

Tiba - tiba pintu terbuka dengan kencang. Satu sosok tinggi besar dengan angkuh dan dingin memasuki ruangan.

" Ada apa ini ? " Suara baritonnya menggelegar mencari tahu apa yang sedang diperdebatkan Han Liu dan Dokter Ryan.

Seketika suasana menjadi mencekam dengan aura dingin yang membuat orang tidak nyaman.

" Dasar manja, " lanjutnya lagi.

Alexander Moralez Arzallane seorang Tuan Besar dengan aura dingin yang menakutkan menghampiri sisi ranjang.

Dokter Ryan Juville mundur perlahan memberi tempat kepada Alexander Moralez untuk mendekati sisi ranjang.

" Jangan macam - macam, Tuan Besar yang terhor ... ! " Dokter Ryan memperingatkan Alexander Moralez, tapi belum selesai kalimatnya sosok yang disebut Tuan Besar yang kejam dan dingin sudah meraih gelas di meja samping ranjang sebelahnya, mengangkatnya dan byuurrr ... .

Air dalam gelas sudah tersiram di wajah gadis itu.

Kinara gelagapan mencoba mencari udara karena ternyata hidungnya banyak kemasukan air.

Matanya mengerjap. Kepalanya masih pusing.

" Tuan ! "

" Alex ! "

Suara Han Liu dan Dokter Ryan bersamaan memperingatkan Tuan Besar Alexander Moralez.

Kinara masih mengerjapkan matanya. Dunianya masih gelap. Tangan kanannya masih berusaha mengusap wajahnya yang basah.

Betapa terkejutnya Kinara ketika menyadari bahwa dirinya ada di atas ranjang di sebuah ruangan asing dengan tiga orang laki - laki yang sedang menatapnya tajam.

Ingatannya dengan cepat mengingat apa yang sudah terjadi. Yah, kemarin dirinya dibawa Jefri Arkanzaz dan diserahkan kepada Tuan Besar dari keluarga Moralez Arzallane sebagai penebus salah sekaligus hutang ayah dan ibu tirinya. Entahlah alasan apalagi yang digunakan Jefri Arkanzaz sehingga membuatnya selalu menjadi alat penebus.

Mengenaskan.

Kinara bersikap waspada. Memandang sekeliling untuk mencari celah untuk kabur.

" Yah, kabur. Aku harus segera kabur dari sini. Aku tidak mau mati sia - sia di tangan Tuan Besar pemarah ini. " Kinara membatin. Diam - diam Kinara mengumpulkan tenaga dan keberaniannya untuk lari.

Kinara menatap pintu yang terbuka, sambil sesekali mengucek matanya untuk mengelabuhi ketiga laki - laki itu, berharap mereka belum menyadari bahwa dirinya sedang mengumpulkan tenaga untuk bersiap lari.

" Ukh ... ." tiba - tiba Kinara mengeluh sambil memegangi kepalanya. Sedikit pusing.

Dokter Ryan Juville mwncoba maju untuk mendekatinya tapi jalannya terhalang tubuh tinggi besar dihadapannya.

Ada celah saat Dokter Ryan mencoba maju dan sosok tinggi besar dihadapannya tidak mau bergeming dari tempatnya.

Dengan perhitungan yang matang Kinara melompat dari ranjang untuk bergegas berlari menuju pintu.

Tapi naas tubuhnya yang masih lemas dan kepalanya yang masih pening dengan mudah ditangkap oleh Tuan Besar. Ditariknya dengan keras, tanpa menyadari bahwa kaki Dokter Ryan Juville sedang melangkah maju akan mendekati ranjang.

Entah bagaimana yang jelas sekarang Kinara merasa jantungnya berdegup dengan kencang. Tubuhnya gemetar tak terkendali. Nafasnya sudah menderu.

Mereka jatuh bersamaan.

Harum.

Tanpa disadari Kinara mengendus dada tubuh laki - laki dibawahnya. Tubuhnya meremang merasakan sensasi aneh yang membuat bulu kuduknya meremang sekaligus bergetar secara bersamaan.

" Hhhmmm ... . Harum. Ini sangat menenangkan. " Kinara bergumam perlahan dan tangan mungilnya mulai menelusuri dada bidang dibawahnya. Tanpa menyadari bahwa tubuh tegap dibawahnya menegang sejenak bersamaan dengan sesuatu yang mengeras dibawah sana.

Gigi Tuan Besar bergemeletuk menahan sensasi yang mendebarkan. Tangan kecil Kinara mengusap dadanya perlahan tanpa disadari gadis itu.

Alexander Moralez hampir menggeram menahan sesuatu. Belum pernah dalam sepanjang hidupnya merasakan sensasi mendebarkan seperti saat ini. Tuan Besar Alexander Moralez menatap wajah gadis diatasnya dengan tatapan tak terbaca. Gairahnya menjadi bangkit seketika dan tangannya masih melingkar dipinggang Kinara.

" Sialan. " desisnya perlahan.

" Siiialan. Booodoh. Beeeerat. " sebuah umpatan tertahan dari bawah tubuh mereka.

" Haaahhahaaa ... . " tanpa bisa ditahan Han Liu tertawa mengamati ketiganya dengan posisi yang tidak seperti biasa.

Tuan Besar Alexander Moralez tersentak dari bayangan liarnya.

" Maaf Tuan. " Han Liu menutup mulutnya. Walaupun sedikit merasa cemburu karena ternyata Tuan Besarnya menyimpan ketertarikan pada gadis diatasnya.

" Beeeerraattt ... Sialan. Kalian bisa menyingkir tidak ? Tubuhku remukkkkk ... . " Dokter Ryan mendesis kesakitan karena tertimpa tubuh dua orang. Tangannya masih berusaha menyadarkan Tuan Besar yang entah sedang memikirkan apa sehingga tak berusaha beranjak dari jatuhnya.

" Tuan ! " Han Liu mencoba menyadarkan Tuan Besarnya.

Tuan Besar Alexander Moralez masih terpana menatap tubuh mungil diatasnya. Bulu lentik, wajah manis dengan lesung pipit dan sebentuk bibir merah muda yang sangat menggoda.

" Hahh ... kalian. " Dengan sentakan keras dan sekuat tenaga Dokter Ryan Juville menggulingkan kedua tubuh yang masih nyaman berpelukan di atasnya.

Tidak sia - sia pelatihan militer yang pernah dilalui Dokter Ryan Juville beberapa tahun lalu mampu menggulingkan beban berat diatasnya.

Tubuh yang kuat dengan tenaga full cukup untuk menggulingkan raksasa besar di atasnya.

" Aw... . " Kinara kaget karena tubuh kecilnya terguling menerpa sesuatu yang sangat keras dan merasakan ada benda yang menegang dibawahnya.

Sadar akan sesuatu yang tidak beres, Kinara bangkit dengan tergesa. Tapi sekali lagi naas bagi tubuh Kinara bukannya bangkit berdiri malah terduduk tepat diatas sesuatu yang keras dan sedang dalam mode menegang.

Ujung kalung panjangnya membelit kancing kemeja Tuan Besar Alexander Moralez.

Tubuh Tuan Besar Alexander Moralez semakin tersentak menegang. Gairahnya meletup lagi. Tangannya meremas pinggang Kinara untuk menyalurkan hasrat yang mulai menggila.

Dengan berat hati Han Liu menarik tangan Dokter Ryan Juville yang terpaku melihat kedua makhluk beda jenis itu sedang saling menatap.

Ada percikan kecemburuan di mata dan hati Han Liu karena ternyata untuk pertama kalinya ia jatuh hati pada seorang gadis mainan Tuan Besarnya.

" Ih kalian ... lanjutkan saja! Sana guling - guling di ranjang jangan di lantai ! Keras dan dingin. Cari tempat empukkk sana ! Hmm ... . " suara Dokter Ryan terdengar di sela kekehannya. Langkahnya berderap karena ternyata Han Liu menyeretnya dengan kasar.

Kedua manusia beda jenis itu masih nyaman dengan posisinya sampai bunyi hempasan pintu terdengar keras ditelinga mengagetkan keduanya.

Dengan sekali hentakan tubuh kecil Kinara terguling lagi ketika Tuan Besar menghempaskannya dengan kasar ke lantai.

Dengan menghentak Tuan Besar Alexander Moralez berdiri tegap. Tangannya mengibas seakan ada beribu kuman yang sedang menempel ditubuhnya.

👉 bersambung

👉 Tetap dukung karya author ya. Like, coment, rate dan vote ya. Terima kasih. Lope lope sekebon 🌹🌹

Terpopuler

Comments

Huang Lee

Huang Lee

nah tertarik kan dianya..

2023-03-08

1

🐊⃝⃟ ⃟🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿRDV🍒⃞⃟🦅

🐊⃝⃟ ⃟🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿRDV🍒⃞⃟🦅

Ahhaiiss ikut meremang😂😂😂
begini akibatnya klo bacaan beda genre ....yg biasa boom boom duaar ciaat ...eehh lhaa ini remas meremas😁😁🤦‍♀️

2022-09-04

5

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

pak bucin awakmu engko alex

2021-10-30

10

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal cerita
2 Bab 2. Tertangkap
3 Bab 3. Cantik
4 Bab 4. Tertarik
5 Bab 5. Sensasi
6 Bab 6. Menggila
7 Bab 7. Mencoba Kabur
8 Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9 Bab 9. Musibah
10 Bab 10. Masa Kelam
11 Bab 11. Masa Kelam
12 Bab 12. Masa Lalu
13 Bab 13. Terganggu
14 Bab 14. Tertembak
15 Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16 Bab 16. Penemuan
17 Bab 17. Kisah Landak Jelek
18 Bab 18. Menahan Hasrat
19 Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20 Bab 20. Salah Tangkap
21 Bab 21. Mencari Tahu
22 Bab 22. Masa Lalu Part 1
23 Bab 23. Masa Lalu Part 2
24 Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25 Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26 Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27 Bab 27. Mencoba Mengingat
28 Bab 28. Dendam
29 Bab 29. Terpuruk
30 Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31 Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32 Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33 Bab 33. Kinara
34 Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35 Bab 35. Kinara ( Part 3)
36 Bab 36. Situasi Kacau
37 Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38 Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39 Bab 39. Berusaha Mencari
40 Bab 40. Pergerakan Terselubung
41 Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42 Bab 42. Menjalani Terapi
43 Bab 43. Sadar
44 Bab 44. Pengorbanan
45 Bab 45. Kemarahan Tertahan
46 Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47 Bab 47. Senjata Makan Tuan
48 Bab 48. Penyusup
49 Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50 Bab 50. Akhirnya
51 Bab 51. Mencoba Menawar
52 Bab 52. Belajar Berjalan
53 Bab 53. Kabur
54 Bab 54. Siksaan
55 Bab 55. Terbongkar
56 Bab 56. Kemarahan Besar
57 Bab 57. Pelarian
58 Bab 58. Pelarian (2)
59 Bab 59. Berada di Hutan
60 Bab. 60 Percakapan
61 Bab. 61 Bertahan
62 Bab. 62 Pembalasan
63 Bab. 63 Tempat Rahasia
64 Bab 64. Lorong Gelap
65 Bab 65. Keluar
66 Bab. 66 Tongkat Baseball
67 Bab 67. Lapar
68 Bab 68. Jatuh
69 Bab. 69 Bingung
70 Bab 70. Rasa Indah
71 Bab. 71 Misi Di Mulai
72 Bab. 72 Jatuh Lagi
73 Bab. 73 Bertemu
74 Bab. 74 Kemarahan
75 Bab 75. Tertangkap Kamera
76 Bab. 76 Sakit
77 Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78 Bab. 78 Bruk !
79 Bab 79. Bertemu
80 Bab. 80 Sakit
81 Bab. 81 Serangan
82 Bab. 82 Panas
83 Bab. 83 Jangan !
84 Bab. 84 Terkepung
85 Bab. 85 Kemarahan Kinara
86 Bab. 86 Lemah
87 Bab. 87 Bodoh
88 Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89 Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90 Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91 Bab. 91 Deg Part 2
92 Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93 Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94 Bab. 94 Jatuh
95 Bab. 95 Terlihat Kacau
96 Bab. 96 Proyek
97 Bab. 97 Nilai Tukar
98 Bab. 98.
99 Bab. 99 Kacau
100 Bab. 100 Penyerangan
101 Bab. 101 Kunci
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1. Awal cerita
2
Bab 2. Tertangkap
3
Bab 3. Cantik
4
Bab 4. Tertarik
5
Bab 5. Sensasi
6
Bab 6. Menggila
7
Bab 7. Mencoba Kabur
8
Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9
Bab 9. Musibah
10
Bab 10. Masa Kelam
11
Bab 11. Masa Kelam
12
Bab 12. Masa Lalu
13
Bab 13. Terganggu
14
Bab 14. Tertembak
15
Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16
Bab 16. Penemuan
17
Bab 17. Kisah Landak Jelek
18
Bab 18. Menahan Hasrat
19
Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20
Bab 20. Salah Tangkap
21
Bab 21. Mencari Tahu
22
Bab 22. Masa Lalu Part 1
23
Bab 23. Masa Lalu Part 2
24
Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25
Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26
Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27
Bab 27. Mencoba Mengingat
28
Bab 28. Dendam
29
Bab 29. Terpuruk
30
Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31
Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32
Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33
Bab 33. Kinara
34
Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35
Bab 35. Kinara ( Part 3)
36
Bab 36. Situasi Kacau
37
Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38
Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39
Bab 39. Berusaha Mencari
40
Bab 40. Pergerakan Terselubung
41
Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42
Bab 42. Menjalani Terapi
43
Bab 43. Sadar
44
Bab 44. Pengorbanan
45
Bab 45. Kemarahan Tertahan
46
Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47
Bab 47. Senjata Makan Tuan
48
Bab 48. Penyusup
49
Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50
Bab 50. Akhirnya
51
Bab 51. Mencoba Menawar
52
Bab 52. Belajar Berjalan
53
Bab 53. Kabur
54
Bab 54. Siksaan
55
Bab 55. Terbongkar
56
Bab 56. Kemarahan Besar
57
Bab 57. Pelarian
58
Bab 58. Pelarian (2)
59
Bab 59. Berada di Hutan
60
Bab. 60 Percakapan
61
Bab. 61 Bertahan
62
Bab. 62 Pembalasan
63
Bab. 63 Tempat Rahasia
64
Bab 64. Lorong Gelap
65
Bab 65. Keluar
66
Bab. 66 Tongkat Baseball
67
Bab 67. Lapar
68
Bab 68. Jatuh
69
Bab. 69 Bingung
70
Bab 70. Rasa Indah
71
Bab. 71 Misi Di Mulai
72
Bab. 72 Jatuh Lagi
73
Bab. 73 Bertemu
74
Bab. 74 Kemarahan
75
Bab 75. Tertangkap Kamera
76
Bab. 76 Sakit
77
Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78
Bab. 78 Bruk !
79
Bab 79. Bertemu
80
Bab. 80 Sakit
81
Bab. 81 Serangan
82
Bab. 82 Panas
83
Bab. 83 Jangan !
84
Bab. 84 Terkepung
85
Bab. 85 Kemarahan Kinara
86
Bab. 86 Lemah
87
Bab. 87 Bodoh
88
Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89
Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90
Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91
Bab. 91 Deg Part 2
92
Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93
Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94
Bab. 94 Jatuh
95
Bab. 95 Terlihat Kacau
96
Bab. 96 Proyek
97
Bab. 97 Nilai Tukar
98
Bab. 98.
99
Bab. 99 Kacau
100
Bab. 100 Penyerangan
101
Bab. 101 Kunci
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!