Bab 15. Wanita Bergaun Merah

" Maaf, Boss. Anak buah saya di kota V memberitahukan jika Alexander Moralez tertembak semalam oleh kelompok yang menyerang Ocean Blue dan The Silent. "

" Bagaimana mungkin seorang Alexander Moralez tertembak di kota V, sedangkan dia sedang bersama dengan Aliana malam itu. Mac, Kau bisa jelaskan ! " seorang wanita bergaun merah bertanya penuh selidik.

" Saya akan cari informasi lebih lanjut Nyonya. Karena malam itu Aliana Stewartz menghubungi saya bahwa Dia berhasil masuk ke dalam mansion Alexander Moralez sebagai seorang wanita panggilan. "

" Mac ? " panggil wanita itu lagi.

" Maafkan saya, Nyonya ! Saya akan cari informasi lebih lanjut. " ujar Mac lagi.

" Pekerjaanmu lamban sekali, Mac ! Apa yang Kau kerjakan hingga informasi sepenting ini Kau tidak tahu. Percuma, Aku membayarmu mahal, Mac. " ujar wanita itu dengan marah.

Wanita bergaun merah mengibaskan tangannya ke arah Mac, " Pergilah ! Aku ingin istirahat. "

" Dalam jangka waktu 1 x 24 jam pastikan Kau dapatkan semua informasi tentang Alexander Moralez dengan lengkap, Mac. Aku tidak mau Kau gagal lagi. Seharusnya Aliana dapat menjerat Alexander Moralez. "

Wanita itu meletakkan gelas wine ke atas meja dengan angkuh. Rasa marah masih tercetak di wajah dinginnya.

"Seharusnya rencanaku berhasil. Aku bisa gunakan gadis bodoh itu untuk masuk ke mansion Alexander Moralez. Tapi sepertinya gagal. Apakah Alexander Moralez tidak tertarik dengan Aliana ? " wanita itu membatin sambil melangkah pergi.

Mac dan beberapa anak buah yang berada di dalam ruangan keluar melalui pintu disebalah kiri. Sedangkan wanita itu memasuki pintu di sebelah kanan menuju ruangan khusus.

Sekalipun usia wanita itu sudah setengah abad tapi garis kecantikannya masih terlihat jelas. Tubuh mulusnya masih terpelihara dengan sempurna. Wajahnya cantik dengan rambut blonde bergelombang.

Wanita itu melepaskan gaunnya dengan sembarangan dan melangkahkan kaki menuju ujung ruangan dengan jacuzzi dan lilin aromatherapy mawar dan citrus yang segar.

Sambil berendam, wanita itu meraih ponselnya dan menghubungi seseorang.

" Alland, kemarilah ! Aku butuh bantuanmu. " Suara wanita itu terdengar lirih sambil berendam dengan air hangat yang membuat tubuhnya sedikit rileks. Tangannya sesekali memainkan buih - buih sabun.

Tok. Tok.

Suara pintu terdengar. Seorang laki - laki muda masuk dan mendekati jacuzzi.

" Selamat malam Nyonya. Ada yang bisa saya bantu, Nyonya ? " ucap Alland Norman hormat.

" Kemarilah Alland, pijat punggungku. " wanita itu meminta Alland mendekat.

Lelaki yang dipanggil Alland melangkah mendekat.

" Permisi Nyonya, maaf, " ucap Alland meminta ijin. Tangan kokohnya mulai memijit punggung wanita itu.

Wanita itu nampak menikmati pijatan Alland.

" Bagaimana, Alland Kau sudah temukan anak kandung Stewartz ? Sampai dimana tugasmu ? "

" Saya masih mencari informasi gadis itu, Nyonya. Informasi terakhir, gadis itu menghilang setelah menghadiri pesta kerja rekannya. "

" Temukan gadis itu sebelum orang lain menemukannya, Alland ! Hanya gadis itu alat untuk menekan Stewartz. Kau paham maksudku, Alland ? " suara wanita itu semakin lirih.

Ada kesedihan dan kamarahan yang sedang wanita itu tekan dalam kalimatnya.

" Baik, Nyonya. Saya akan kerahkan semua kemampuan saya untuk menemukan gadis itu. Tenanglah, Nyonya ! " Ujar Alland sambil tangan kokohnya terus memberikan pijatan dipunggung mulus wanita setengah baya itu.

Alland menekan beberapa titik di punggung wanita itu dengan lembut. Tangan kokohnya sesekali membelai punggung wanita itu.

Ada sensasi nikmat yang dapat dirasakan keduanya, sehingga membuat bibir merah wanita melenguh nikmat.

" Akh ... . "

Alland Norman adalah lelaki normal, sehingga ia pun menikmati sensasi tersebut. Tangan kokohnya yang memijat lembut kulit mulus tubuh seorang wanita menghadirkan sensasi aneh yang menegangkan miliknya dengan sempurna.

Wanita itu masih sangat menarik, cantik dan berkulit mulus sekalipun usianya sudah setengah abad. Tubuhnya pun masih terbentuk dengan sempurna.

Tanpa sadar tangan Alland Norman mulai meremas pinggul wanita itu dan mulai menjilat belakang leher wanita itu.

" Akh, Alland... Kau...ehmmm... ." Wanita setengah baya itu mulai meracau dengan sensasi yang membuat meremang bulu kuduknya.

Dengan menggeliat berbalik, wanita itu meraih tubuh Alland kemudian menariknya masuk ke dalam jacuzzi , dan wanita itu menindihnya. Tubuh telanjangnya begitu menantang milik Alland Norman.

Keduanya sudah hilang kendali sehingga dengan liar mulai mencari kenikmatan masing - masing.

Jacuzzi air hangat menjadi tempat meleburnya ***** dan nikmat dunia.

***

" Bagaimana kondisi Tuan Alexander, Dokter Ryan Juville ? " suara Han Liu bertanya dengan cemas.

" Kondisi Alexander sudah stabil, tinggal pemulihannya. Beruntung serbuk hitam itu tidak pecah dan masuk ke dalam pembuluh darah. Jika terserap akan sangat berbahaya. Dokter Zalline masih meneliti serbuk itu, sepertinya itu buatan khusus. Ada seorang yang sedang mengincar Alexander, Han. " ujar Dokter Ryan menjelaskan.

" Tapi ... . " Dokter Ryan menggantung kalimatnya.

" Tapi kenapa, Dokter ? " tanya Han Liu setelah beberapa saat menunggu Dokter Ryan tidak menyelesaikan kalimatnya.

Dokter Ryan Juville berpikir sejenak. Asumsinya, pasti ada orang lain dari masa lalu Alexander Moralez yang sedang mengincarnya. Serbuk itu memang mematikan tapi dalam jangka waktu yang lama. Serbuk itu jika benar bisa membuat orang itu seperti mengalami halusinasi sehingga akan membuat orang menjadi depresi dan hidup dalam halusinasinya. Dokter Ryan Juville nampak berpikir keras.

Dokter Ryan Juville mengambil nafas sejenak. " Biar Dokter Zalline memeriksa serbuk itu , Han. Semoga asumsiku salah. "

" Kapan, Tuan Alexander akan sadar ? " tanya Han Liu sambil melihat tubuh gagah Alexander Moralez yang sedang terbaring tak berdaya.

" Mungkin beberapa jam lagi, Han. Lebih baik ada seseorang yang berjaga. Aku yakin, ada yang sedang mengincarnya. "

" Apa maksud Anda, Dokter ? Apakah Anda mengetahui sesuatu ? " tanya Han Liu.

Dokter Ryan Juville hanya menggeleng.

" Aku pergi dulu, Han. Pastikan, dia tidak sendiri, Han ! " Dokter Ryan Juville menegaskan lagi.

" Satu lagi Han, jangan terlalu bersikap kaku terhadapku, Han ! Kita adalah sahabat sejak remaja. "

Han Liu hanya mengangguk patuh.

Dokter Ryan Juville melangkah pergi, keluar ruangan.

Tangan Dokter Ryan meraih gadgetnya dari dalam saku jas dokternya, memencet beberapa angka untuk menghubungi seseorang.

" Pastikan semua aman, Henry ! " ucap Dokter Ryan memberi perintah melalui ponselnya.

Di dalam ruang perawatan, nampak Han Liu duduk di sofa dipojok ruangan dan mulai sibuk dengan laptopnya untuk mulai menyelesailan banyak pekerjaan kantor yang tertunda.

Kring. Kring.

" Selamat malam Sekretaris Han. Apa kabar ? " sapa seseorang dari seberang ketika panggilan tersambung.

" Ya, selamat malam Tuan Braxton. Kabar baik. Bagaimana adakah informasi yang sudah Anda dapatkan ? " tanya Han Liu.

Terdengar Lens Braxton menghela nafas berat.

" Tuan Billy Soarez sepertinya masih hidup, Sekretaris Han ... . "

" Bagaimana mungkin Tuan Braxton ? Bukankah menurut kabar Tuan Billy Soarez mati tertembak oleh Aljendro Stewartz ? "

" Sekretaris Han, " suara Tuan Braxton sedikit lirih terdengar.

" Nanti saya hubungi lagi, Saya kedatangan tamu tak diundang ... . "

Dorrr. Dorrr.

Dari ponsel, Han Liu mendengar suara tembakan beberapa kali.

" Tuan Braxton ! " Han Liu berusaha memanggil lawan bicaranya.

Dorrr. Dorr.

Bunyi tembakan terdengar lagi.

Han Liu mendengarkan dengan cermat, mencoba menganalisa apa yang sedang didengarnya.

Tuttt ... tutttt .

Panggilan terputus.

Han Liu segera mencoba menghubungi Tuan Lens Braxton kembali. Tetapi tidak tersambung.

Dengan lincah Han Liu segera menghubungi anak buahnya yang ada di kota Q melalui ponselnya.

" Halo, Frank, cari informasi apa yang sedang terjadi dengan Lens Braxton ! Segera ! "

Tangan Han Liu mengepal erat. Sepertinya musuh mulai bermunculan kembali.

👉 bersambung.

👉 Tolong tetap dukung author dengan rate, like, coment positif dan vote ya. Terima kasih 🙏

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

hidup klo gitu kayak tenang amat..... hidup yg ada dibunuh atau dibunuh😓😓😓😓😓

2023-01-29

0

KetrriNa Fahrani

KetrriNa Fahrani

lanjut baca ...👍

2022-05-01

3

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

sangat menegangkan 😳😳😳😳

2021-10-31

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal cerita
2 Bab 2. Tertangkap
3 Bab 3. Cantik
4 Bab 4. Tertarik
5 Bab 5. Sensasi
6 Bab 6. Menggila
7 Bab 7. Mencoba Kabur
8 Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9 Bab 9. Musibah
10 Bab 10. Masa Kelam
11 Bab 11. Masa Kelam
12 Bab 12. Masa Lalu
13 Bab 13. Terganggu
14 Bab 14. Tertembak
15 Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16 Bab 16. Penemuan
17 Bab 17. Kisah Landak Jelek
18 Bab 18. Menahan Hasrat
19 Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20 Bab 20. Salah Tangkap
21 Bab 21. Mencari Tahu
22 Bab 22. Masa Lalu Part 1
23 Bab 23. Masa Lalu Part 2
24 Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25 Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26 Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27 Bab 27. Mencoba Mengingat
28 Bab 28. Dendam
29 Bab 29. Terpuruk
30 Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31 Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32 Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33 Bab 33. Kinara
34 Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35 Bab 35. Kinara ( Part 3)
36 Bab 36. Situasi Kacau
37 Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38 Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39 Bab 39. Berusaha Mencari
40 Bab 40. Pergerakan Terselubung
41 Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42 Bab 42. Menjalani Terapi
43 Bab 43. Sadar
44 Bab 44. Pengorbanan
45 Bab 45. Kemarahan Tertahan
46 Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47 Bab 47. Senjata Makan Tuan
48 Bab 48. Penyusup
49 Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50 Bab 50. Akhirnya
51 Bab 51. Mencoba Menawar
52 Bab 52. Belajar Berjalan
53 Bab 53. Kabur
54 Bab 54. Siksaan
55 Bab 55. Terbongkar
56 Bab 56. Kemarahan Besar
57 Bab 57. Pelarian
58 Bab 58. Pelarian (2)
59 Bab 59. Berada di Hutan
60 Bab. 60 Percakapan
61 Bab. 61 Bertahan
62 Bab. 62 Pembalasan
63 Bab. 63 Tempat Rahasia
64 Bab 64. Lorong Gelap
65 Bab 65. Keluar
66 Bab. 66 Tongkat Baseball
67 Bab 67. Lapar
68 Bab 68. Jatuh
69 Bab. 69 Bingung
70 Bab 70. Rasa Indah
71 Bab. 71 Misi Di Mulai
72 Bab. 72 Jatuh Lagi
73 Bab. 73 Bertemu
74 Bab. 74 Kemarahan
75 Bab 75. Tertangkap Kamera
76 Bab. 76 Sakit
77 Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78 Bab. 78 Bruk !
79 Bab 79. Bertemu
80 Bab. 80 Sakit
81 Bab. 81 Serangan
82 Bab. 82 Panas
83 Bab. 83 Jangan !
84 Bab. 84 Terkepung
85 Bab. 85 Kemarahan Kinara
86 Bab. 86 Lemah
87 Bab. 87 Bodoh
88 Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89 Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90 Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91 Bab. 91 Deg Part 2
92 Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93 Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94 Bab. 94 Jatuh
95 Bab. 95 Terlihat Kacau
96 Bab. 96 Proyek
97 Bab. 97 Nilai Tukar
98 Bab. 98.
99 Bab. 99 Kacau
100 Bab. 100 Penyerangan
101 Bab. 101 Kunci
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1. Awal cerita
2
Bab 2. Tertangkap
3
Bab 3. Cantik
4
Bab 4. Tertarik
5
Bab 5. Sensasi
6
Bab 6. Menggila
7
Bab 7. Mencoba Kabur
8
Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9
Bab 9. Musibah
10
Bab 10. Masa Kelam
11
Bab 11. Masa Kelam
12
Bab 12. Masa Lalu
13
Bab 13. Terganggu
14
Bab 14. Tertembak
15
Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16
Bab 16. Penemuan
17
Bab 17. Kisah Landak Jelek
18
Bab 18. Menahan Hasrat
19
Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20
Bab 20. Salah Tangkap
21
Bab 21. Mencari Tahu
22
Bab 22. Masa Lalu Part 1
23
Bab 23. Masa Lalu Part 2
24
Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25
Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26
Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27
Bab 27. Mencoba Mengingat
28
Bab 28. Dendam
29
Bab 29. Terpuruk
30
Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31
Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32
Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33
Bab 33. Kinara
34
Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35
Bab 35. Kinara ( Part 3)
36
Bab 36. Situasi Kacau
37
Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38
Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39
Bab 39. Berusaha Mencari
40
Bab 40. Pergerakan Terselubung
41
Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42
Bab 42. Menjalani Terapi
43
Bab 43. Sadar
44
Bab 44. Pengorbanan
45
Bab 45. Kemarahan Tertahan
46
Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47
Bab 47. Senjata Makan Tuan
48
Bab 48. Penyusup
49
Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50
Bab 50. Akhirnya
51
Bab 51. Mencoba Menawar
52
Bab 52. Belajar Berjalan
53
Bab 53. Kabur
54
Bab 54. Siksaan
55
Bab 55. Terbongkar
56
Bab 56. Kemarahan Besar
57
Bab 57. Pelarian
58
Bab 58. Pelarian (2)
59
Bab 59. Berada di Hutan
60
Bab. 60 Percakapan
61
Bab. 61 Bertahan
62
Bab. 62 Pembalasan
63
Bab. 63 Tempat Rahasia
64
Bab 64. Lorong Gelap
65
Bab 65. Keluar
66
Bab. 66 Tongkat Baseball
67
Bab 67. Lapar
68
Bab 68. Jatuh
69
Bab. 69 Bingung
70
Bab 70. Rasa Indah
71
Bab. 71 Misi Di Mulai
72
Bab. 72 Jatuh Lagi
73
Bab. 73 Bertemu
74
Bab. 74 Kemarahan
75
Bab 75. Tertangkap Kamera
76
Bab. 76 Sakit
77
Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78
Bab. 78 Bruk !
79
Bab 79. Bertemu
80
Bab. 80 Sakit
81
Bab. 81 Serangan
82
Bab. 82 Panas
83
Bab. 83 Jangan !
84
Bab. 84 Terkepung
85
Bab. 85 Kemarahan Kinara
86
Bab. 86 Lemah
87
Bab. 87 Bodoh
88
Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89
Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90
Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91
Bab. 91 Deg Part 2
92
Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93
Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94
Bab. 94 Jatuh
95
Bab. 95 Terlihat Kacau
96
Bab. 96 Proyek
97
Bab. 97 Nilai Tukar
98
Bab. 98.
99
Bab. 99 Kacau
100
Bab. 100 Penyerangan
101
Bab. 101 Kunci
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!