Tuan Besar

Tuan Besar

Bab 1. Awal cerita

Malam ini terasa sunyi. Angin malam berdesir dengan bunyi binatang malam yang menambah suasana malam semakin mencekam.

Kinara berjalan dengan cepat sambil sesekali mengangkat ujung gaunnya supaya tidak terkena genangan air.

" Ah sial ... . " Kinara mengumpat karena ujung roknya terkena genangan air sisa hujan.

Yah hujan sejak siang tadi meninggalkan genangan air dimana - mana. Tanah yang becek dengan lubang - lubang jalan penuh genangan air menjadi perjuangan tersendiri bagi langkah Kinara untuk bersegera sampai ke rumahnya.

" Kenapa sunyi sekali, biasanya juga masih ramai, semoga aman sampai rumah, Huft ... ." Kinara menghela nafas sambil menggerutu dan terus mendekap tasnya. Ada firasat buruk yang tiba - tiba muncul disudut hatinya.

Sesekali Kinara mengangkat ujung gaun panjangnya. Salahnya berangkat kerja tadi menggunakan gaun panjang.

Tidak seperti biasanya, karena Kinara yang tomboy paling anti dengan rok dan gaun. Tapi hari ini pengecualian karena Daren memintanya menggunakan gaun panjang untuk menemaninya ke acara ulang tahun di kantornya.

" Menyusahkan." Kinara masih menggerutu sambil berjinjit menghindari genangan air.

" Coba tadi wanita itu tidak muncul, Aku tidak akan menghindar. Huft ... ." Masih dengan menghela nafas berat Kinara berjalan. Sesekali Kinara berjinjit dan melompat.

Tanah di perkampungan padat penduduk memang kadang di saat hujan begini menjadi satu hal yang miris karena sering terdapat lubang yang pada akhirnya menampung air dan jika terinjak tentu saja akan menghasilkan cipratan air yang pasti membuat dongkol.

Kinara terus berjalan melewati gang sempit menuju rumahnya. Rumah kecil peninggalan ayahnya memang terletak sedikit lebih jauh masuk ke dalam gang, terpisah dengan rumah tetangganya. Rumah kecil dengan halaman yang sedikit lebih luas, dengan hamparan bunga Mawar yang menjadi kesenangan ibunya.

Andai wanita itu tidak datang dalam hidup ayahnya. Tentu semua tidak akan menjadi begini. Kinara pasti masih bersama ayahnya.

" Ayah ... ." Kinara menghembuskan nafas sesak.

" Aw ... . " Kinara mengaduh, berjingkat sebentar karena kakinya terantuk batu. Berjongkok sebentar untuk mengelus ujung kakinya.

Tidak dihiraukannya ujung gaunnya yang sudah basah karena tempatnya berjongkok adalah genangan air.

Gubrak.

" Aw ... ." Kinara berteriak lagi. Seperti tertimpa truk besar, Kinara terguling bersama sama dengan seorang laki - laki yang menabraknya.

" Si ... ? " Kinara tidak meneruskan ucapannya karena matanya sudah melotot melihat laki laki tinggi besar yang sudah menabraknya.

Suaranya tercekat di tenggorokan. Tubuhnya bergetar menahan ketakutan. Di detik berikutnya, Kinara segera bangkit dan berlari menjauh.

Jarak rumahnya masih jauh, masih dua gang lagi. Kinara berlari tanpa melihat arah. Dengan mengangkat ujung gaunnya, Kinara berlari menjauhi sosok yang baru saja ditabraknya.

"Oh tidak. Aku salah arah. " Kinara berhenti ketika menyadari dirinya salah gang.

Kinara menengok ke belakang, berharap laki laki tadi tidak mengejarnya. Sambil mengelus dadanya, Kinara mengatur nafasnya.

" Akh, kenapa harus bertemu dengannya malam ini. Hihh ... mengerikan. " Kinara bergidik ngeri mengingat pertemuanya dengan laki laki yang paling dihindari.

Jefri Arkanzaz. Laki laki pemabuk anak majikan ayahnya. Laki laki yang mengerikan karena selalu melecehkan para wanita. Ayah selalu mengingatkan untuk lebih baik menghindarinya.

Jefri Arkanzaz anak pertama dari Mandor Raymond Arkanzaz dan Nyonya Penelope Soarez. Keluarga kaya yang menjadi pemilik hampir sepertiga tanah di tepi hutan di kota XY. Sehingga bukan menjadi rahasia jika karena kekayaan keluarganya Jefri Arkanzaz menjadi pemabuk dan suka berbuat onar.

Menarik banyak wanita untuk jatuh kepelukannya karena memang Jefri Arkanzaz adalah seorang yang tinggi tegap dengan wajah ganteng khas keturunan keluarga Arkanzaz. Hobi jeleknya hanya mabuk - mabukan dan bergonta - ganti perempuan.

Kinara berbalik arah tanpa menyadari bahwa lelaki tinggi besar dengan mata merah menahan marah menatapnya.

Kinara terhentak kebelakang begitu bersitatap dengan mata merah yang menatapnya tajam.

Rahang yang tegas dengan wajah dingin yang sangat menakutkan. Guratan luka sobek di pipi kirinya menambah seram wajahnya.

" Mengapa banyak wanita menyukainya, wajahnya saja sangat mengerikan, " Kinara membatin dan bergidik ngeri.

Bau minuman keras tercium mengundang rasa mual yang tiba - tiba di perut Kinara.

" Ma ... af Tu ... an, " Kinara tergagap sambil menundukkan kepala. Jantungnya berdegup kencang. Tubuhnya gemetar.

Tampak lelaki itu hanya menatapnya marah dengan gemletuk gigi yang beradu.

" Kau ! Membuatku murka, " suara berat dan besar itu terdengar menggelegar di telinga Kinara.

Kinara terhentak. " Maaf Tuan, saya tidak sengaja. "

Detik berikutnya lelaki itu menarik tangan Kinara dengan keras, menyeretnya pergi .

" Ampun Tuan ... ampun ... ." Kinara terisak sambil berusaha mengurai cekalan tangan lelaki tinggi besar itu.

" Lepaskan Tuan ! "

" Ikut dan jangan membantah ! " Suaranya memerintah sambil terus menarik tangan kecil Kinara.

Kinara sangat ketakutan. Bayangan - bayangan menakutkan kembali menyeruak dalam pikirannya.

Sudah berulang kali Jefri Arkanzaz selalu berusaha menangkap dan menjualnya kepada para Tuan tanah di kota X. Beruntung dirinya selalu mampu melarikan diri. Walau pada akhirnya Jefri Arkanzaz akan selalu menemukannya dan memukulnya habis - habisan.

Pernah satu kali karena terlambat membayar bunga ibunya, Jefri Arkanzaz menjual dirinya ke Tuan Wullian, seorang rentenir tua yang mempunyai istri lebih dari selusin.

Masih terasa bagaimana dengan sangat ketakutan Kinara dibawa masuk ke kamar Si Tua. Dicekoki dengan minuman memabukkan dengan obat yang ditaburkan di atasnya. Beruntung Kinara bisa meloloskan diri dari Si Tua dengan memukul si Tua dengan vas bunga saat Lelaki Tua itu berusaha melecehkannya.

Rasa sakit menjalar disekujur tubuhnya, ketika potongan - potongan ingatan tentang kekejaman seorang Jefri Arkanzaz.

Kinara tidak mau mati konyol di tangan laki - laki pemabuk ini. Kinara tidak mau hidupnya sia - sia karena harus pasrah dengan situasi yang kadang membuatnya hampir - hampir kehilangan hal utama dari seorang wanita.

Bagi Kinara, wanita akan mempunyai nilai ketika masih bisa menjaga kesuciannya. Bagi Kinara kesucian hanya akan diberikan kepada laki - laki yang menjadi suaminya kelak, laki - laki yang akan dicintainya sepanjang hidupnya, laki - laki yang akan menjadi ayah dari anak - anaknya kelak.

Impian Kinara sama dengan impian para wanita lain, memiliki keluarga yang harmonis.

Ayahnya selalu mengajarkan bagaimana pentingnya kesucian bagi seorang wanita. Bagaimana cara bergaul dan bersikap di tengah bebasnya pergaulan remaja masa kini. Jangan menyerah dengan keadaan, tapi berjuanglah supaya bisa mencapai kebahagiaan. Perjuangan yang bukan sekedar menjadi gadis kuat di saat hidupnya penuh tekanan dari ibu tiri dan orang - orang yang membencinya.

Kinara tersentak dari lamunannya. Rasa sakit di pergelangan tangannya membuatnya sadar. Hidup harus tetap berjuang. Berjuang untuk mempertahankan diri.

Kinara terus berontak, menghentakkan tangannya berulang kali, sehingga pergelangan tangannya memerah dan mulai terasa perih.

Dengan marah lelaki itu berbalik menghadap Kinara, dan secepat kilat menarik Kinara. Detik selanjutnya tubuh kecil Kinara melayang di udara.

" Lepaskan ... lepaskan ... ! Tuan tolong... lepaskan ! " Kinara terisak dalam panggulan laki laki itu.

👉 Bersambung

👉 Tolong dukung author ya dengan rate, like, coment dan vote ya. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

꧁𝙉Ⓐノ𝙎ム꧂💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

꧁𝙉Ⓐノ𝙎ム꧂💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

hum sedih banget baca kisah hidup kinara

2023-02-26

0

🍒⃞⃟🦅 R⃟tunggadevi㊍㊍👻ᴸᴷ

🍒⃞⃟🦅 R⃟tunggadevi㊍㊍👻ᴸᴷ

kupikir ketemu hantu 🤭,ternyata lebih sadis ....lelaki pemabuk.

2022-09-04

6

Oesdhieah_Yhanty

Oesdhieah_Yhanty

hy kk...aku mampir ya🙏🙏

2022-08-06

7

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal cerita
2 Bab 2. Tertangkap
3 Bab 3. Cantik
4 Bab 4. Tertarik
5 Bab 5. Sensasi
6 Bab 6. Menggila
7 Bab 7. Mencoba Kabur
8 Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9 Bab 9. Musibah
10 Bab 10. Masa Kelam
11 Bab 11. Masa Kelam
12 Bab 12. Masa Lalu
13 Bab 13. Terganggu
14 Bab 14. Tertembak
15 Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16 Bab 16. Penemuan
17 Bab 17. Kisah Landak Jelek
18 Bab 18. Menahan Hasrat
19 Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20 Bab 20. Salah Tangkap
21 Bab 21. Mencari Tahu
22 Bab 22. Masa Lalu Part 1
23 Bab 23. Masa Lalu Part 2
24 Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25 Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26 Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27 Bab 27. Mencoba Mengingat
28 Bab 28. Dendam
29 Bab 29. Terpuruk
30 Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31 Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32 Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33 Bab 33. Kinara
34 Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35 Bab 35. Kinara ( Part 3)
36 Bab 36. Situasi Kacau
37 Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38 Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39 Bab 39. Berusaha Mencari
40 Bab 40. Pergerakan Terselubung
41 Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42 Bab 42. Menjalani Terapi
43 Bab 43. Sadar
44 Bab 44. Pengorbanan
45 Bab 45. Kemarahan Tertahan
46 Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47 Bab 47. Senjata Makan Tuan
48 Bab 48. Penyusup
49 Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50 Bab 50. Akhirnya
51 Bab 51. Mencoba Menawar
52 Bab 52. Belajar Berjalan
53 Bab 53. Kabur
54 Bab 54. Siksaan
55 Bab 55. Terbongkar
56 Bab 56. Kemarahan Besar
57 Bab 57. Pelarian
58 Bab 58. Pelarian (2)
59 Bab 59. Berada di Hutan
60 Bab. 60 Percakapan
61 Bab. 61 Bertahan
62 Bab. 62 Pembalasan
63 Bab. 63 Tempat Rahasia
64 Bab 64. Lorong Gelap
65 Bab 65. Keluar
66 Bab. 66 Tongkat Baseball
67 Bab 67. Lapar
68 Bab 68. Jatuh
69 Bab. 69 Bingung
70 Bab 70. Rasa Indah
71 Bab. 71 Misi Di Mulai
72 Bab. 72 Jatuh Lagi
73 Bab. 73 Bertemu
74 Bab. 74 Kemarahan
75 Bab 75. Tertangkap Kamera
76 Bab. 76 Sakit
77 Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78 Bab. 78 Bruk !
79 Bab 79. Bertemu
80 Bab. 80 Sakit
81 Bab. 81 Serangan
82 Bab. 82 Panas
83 Bab. 83 Jangan !
84 Bab. 84 Terkepung
85 Bab. 85 Kemarahan Kinara
86 Bab. 86 Lemah
87 Bab. 87 Bodoh
88 Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89 Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90 Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91 Bab. 91 Deg Part 2
92 Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93 Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94 Bab. 94 Jatuh
95 Bab. 95 Terlihat Kacau
96 Bab. 96 Proyek
97 Bab. 97 Nilai Tukar
98 Bab. 98.
99 Bab. 99 Kacau
100 Bab. 100 Penyerangan
101 Bab. 101 Kunci
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1. Awal cerita
2
Bab 2. Tertangkap
3
Bab 3. Cantik
4
Bab 4. Tertarik
5
Bab 5. Sensasi
6
Bab 6. Menggila
7
Bab 7. Mencoba Kabur
8
Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9
Bab 9. Musibah
10
Bab 10. Masa Kelam
11
Bab 11. Masa Kelam
12
Bab 12. Masa Lalu
13
Bab 13. Terganggu
14
Bab 14. Tertembak
15
Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16
Bab 16. Penemuan
17
Bab 17. Kisah Landak Jelek
18
Bab 18. Menahan Hasrat
19
Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20
Bab 20. Salah Tangkap
21
Bab 21. Mencari Tahu
22
Bab 22. Masa Lalu Part 1
23
Bab 23. Masa Lalu Part 2
24
Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25
Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26
Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27
Bab 27. Mencoba Mengingat
28
Bab 28. Dendam
29
Bab 29. Terpuruk
30
Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31
Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32
Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33
Bab 33. Kinara
34
Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35
Bab 35. Kinara ( Part 3)
36
Bab 36. Situasi Kacau
37
Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38
Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39
Bab 39. Berusaha Mencari
40
Bab 40. Pergerakan Terselubung
41
Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42
Bab 42. Menjalani Terapi
43
Bab 43. Sadar
44
Bab 44. Pengorbanan
45
Bab 45. Kemarahan Tertahan
46
Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47
Bab 47. Senjata Makan Tuan
48
Bab 48. Penyusup
49
Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50
Bab 50. Akhirnya
51
Bab 51. Mencoba Menawar
52
Bab 52. Belajar Berjalan
53
Bab 53. Kabur
54
Bab 54. Siksaan
55
Bab 55. Terbongkar
56
Bab 56. Kemarahan Besar
57
Bab 57. Pelarian
58
Bab 58. Pelarian (2)
59
Bab 59. Berada di Hutan
60
Bab. 60 Percakapan
61
Bab. 61 Bertahan
62
Bab. 62 Pembalasan
63
Bab. 63 Tempat Rahasia
64
Bab 64. Lorong Gelap
65
Bab 65. Keluar
66
Bab. 66 Tongkat Baseball
67
Bab 67. Lapar
68
Bab 68. Jatuh
69
Bab. 69 Bingung
70
Bab 70. Rasa Indah
71
Bab. 71 Misi Di Mulai
72
Bab. 72 Jatuh Lagi
73
Bab. 73 Bertemu
74
Bab. 74 Kemarahan
75
Bab 75. Tertangkap Kamera
76
Bab. 76 Sakit
77
Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78
Bab. 78 Bruk !
79
Bab 79. Bertemu
80
Bab. 80 Sakit
81
Bab. 81 Serangan
82
Bab. 82 Panas
83
Bab. 83 Jangan !
84
Bab. 84 Terkepung
85
Bab. 85 Kemarahan Kinara
86
Bab. 86 Lemah
87
Bab. 87 Bodoh
88
Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89
Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90
Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91
Bab. 91 Deg Part 2
92
Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93
Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94
Bab. 94 Jatuh
95
Bab. 95 Terlihat Kacau
96
Bab. 96 Proyek
97
Bab. 97 Nilai Tukar
98
Bab. 98.
99
Bab. 99 Kacau
100
Bab. 100 Penyerangan
101
Bab. 101 Kunci
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!