Tubuh pria itu luruh ke lantai dengan bersimbah darah.
" Menjijikan. " umpat Alexander Moralez pelan.
Beberapa menit kemudian, Han Liu masuk bersama dengan beberapa anak buahnya yang lain.
" Sekap perempuan itu di ruang bawah, dan panggil Dokter Merrzy Arzulla ! Pastikan perempuan itu diawasi dengan ketat. Jangan biarkan dia melakukan hal bodoh ! Apalagi sampai kabur. "
Alexander Moralez menggertakan giginya dengan marah.
Aliana Stewartz adalah putri sulung dari Aljendro Stewartz dan Angeline Pablo.
Aljendro Stewartz adalah seorang pimpinan Mafia dunia bawah yang menjadi musuh terbesar Alexander Moralez.
Alexander Moralez kembali menggertakan giginya, rasa marah dan benci memuncak dengan sempurna.
Ingatan Alexander Moralez kembali ke masa kanak - kanaknya.
Waktu itu setelah Pamannya, Billy Soarez menjualnya kepada seorang Mafia gila Aljendro Stewartz, hidup kanak - kanak Alexander penuh dengan luka dan kekejaman.
Masa kanak - kanak yang sebelumnya hangat, penuh tawa ceria menjadi kelam, dan menorehkan luka yang membekas begitu dalam bahkan trauma mendalam dalam *p*sikis seorang Alexander Moralez.
Tidak banyak yang mengetahui bagaimana perjuangan Alexander Moralez melepaskan diri dari kekejaman seorang Aljendro Stewartz.
Alexander Moralez menenggak kembali sisa wine sampai tetes terakhir. Rasa manis pahit bercampur menyentuh kerongkongannya.
Bayangan kelam kembali muncul. Siapapun harus menerima pembalasan.
Gigi ganti gigi. Darah harus dibayar dengan darah. Nyawa harus dibayar dengan nyawa.
***
Waktu itu setelah genap seminggu sejak Alexander Moralez di jual pada seorang Mafia kelas kakap Aljendro Stewartz, Alexander Moralez di bawa ke kamp di pinggir negara Z.
Alexander disekap dan hampir setiap hari mengalami siksaan. Dipukul, dicambuk, ditendang bahkan direndam di kolam semalaman di cuaca dingin pernah dialami seoarang Alexander Moralez. Punggung kekarnya penuh luka bekas cambukan dan guratan benda tajam.
Kamp khusus sebenarnya adalah bangunan bekas pabrik di tepi jurang di pedalaman negara Z. Kamp luas dengan bangunan bekas pabrik yang terbengkalai menjadi rumah tinggal bagi ratusan anak - anak yang merupakan anak - anak terlantar yang di ambil dari pinggir jalan, gelandangan, anak - anak yang diculik yang akan diperjual belikan lagi di pasar gelap setiap tanggal tujuh pada setiap bulannya.
Hukum rimba yang menjadi peraturannya. Artinya hanya anak yang terkuat yang akan menjadi pemenangnya. Pemenang bukan karena sekedar pintar dalam akademis, tetapi lebih kepada licik dan kuat secara fisik.
Sekedar menikmati makan pun memerlukan perjuangan keras. Tidurpun juga. Segala sesuatu harus berjuang dengan kuat.
Dunia bawah memang kejam, butuh fisik yang kuat dan mental sekuat baja untuk tetap bertahan hidup.
Anak - anak akan berebut makanan setiap hari. Kadang Alexander tidak makan beberapa hari karena selalu kalah dalam mengambil makanan. Kalaupun dapat, pasti ada saja anak - anak lain yang lebih dewasa akan merebut makanannya. Tidak ada hari tanpa perkelahian dan pukulan.
Alexander Moralez memejamkan matanya. Rasa sakit masih membekas sangat dalam. Dan sudah berubah menjadi dendam yang sudah mendarah daging.
Belum lagi pelecehan yang pernah Aljendro Stewartz lakukan atas tubuh kecilnya dulu.
Alexander Moralez memejamkan mata, mencoba mengusir bayangan - bayangan kelam yang tiba - tiba bermunculan di dalam ingatannya.
Jangan salahkan masa lalu, karena masa lalu menjadi pendidik yang membuat seorang menjadi pecundang atau pemenang di tengah persaingan dan kejamnya hidup. Siapa yang kuat, dia yang akan bertahan. Hidup harus berjuang. Hidup adalah bagaimana seorang belajar menjadi kuat. Entah dengan cara apa bertahan, yang terpenting bagaimana berjuang dan bertahan supaya tetap hidup.
Masa lalu menjadi guru yang paling berharga, karena memberikan pengalaman. Sekalipun pengalaman yang sangat menyakitkan.
Alexander meraih benda pipih di saku celananya, menekan beberapa angka yang kemudian tersambung dengan seseorang yang menjadi tujuannya.
" Kurang ajar ... . " sebuah umpatan terdengar memaki dengan marah dari seberang telephone.
" Pertunjukan yang bagus bukan, Tuan Stewartz ... . " Alexander Moralez memuji dirinya sendiri.
Wajah dingin Alexander Moralez mengeras setelah mengirim sebuah video dan menelpon seorang Aljendro Stewartz.
Video pertunjukan putri tersayangnya Aliana Stewartz yang sedang meronta dibawah himpitan seorang laki - laki anak buahnya.
" Aku akan melakukan hal yang sama, seperti yang Kau lakukan pada ... . " Alexander Moralez mengerjap. Sudut matanya basah.
Bayangan dua puluh lima tahun lalu membayang dipelupuk matanya.
Nafas Alexander Moralez mulai tersengal - sengal. Rasa marah memuncak dikepalanya, perasaanya sudah mulai memanas penuh dengan kebencian. Nampak mata Alexander mulai memerah. Wajahnya semakin terlihat bengis dan kejam. Rahangnya mengeras.
Alexander Moralez melangkah masuk ke dalam, menuju sudut ruangan. Tangannya terulur membuka sebuah laci lemari dan meraih sebuah pistol. Memenuhi dengan peluru dan memasukan ke dalam saku celananya.
Alexander menarik lagi sebuah pistol, mengisi penuh dan menyembunyikannya dibalik rompinya.
" Siapkan anak buah ! Kita bermain di pinggiran. Ada tikus kecil pengerat. " ucap Alexander Moralez sembari melangkah keluar ruangan saat bertemu Han Liu yang akan mengetuk pintu.
Han Liu hanya menunduk hormat, dan mengekor dibelakang sosok tegap Alexander Moralez.
Keduanya berjalan keluar menuju ke mobil.
Satu jam kemudian iring - iringan mobil sudah sampai di tepi pantai di kota V.
Nampak beberapa kapal ikan dengan bau amis yang menyengat. Hanya sinar rembulan yang menjadi satu - satunya penerang. Suasana pelabuhan sangat sepi dan gelap.
Alexander Moralez dan Han Liu dan beberapa anak buahnya mulai menyelinap di kegelapan untuk menuju dek kapal.
Tampak kelebat bayangan yang berlarian di gelap menuju sudut - sudut tertutup dengan peti - peti ikan yang sepertinya baru saja di dapat dari pelabuhan di seberang pulau.
" Tuan ! " Han Liu menahan langkah Alexander yang akan melangkah lagi.
Alexander berhenti melangkah.
Han Liu menunjuk sesuatu dengan ekor matanya.
Beberapa laki - laki dengan jaket Blue Ocean sedang memeriksa beberapa peti yang nampak berdebu.
" Semua lengkap sesuai pesanan Tuan Bright. "
" Bagaimana ? " Seorang yang dipanggil Tuan Bright bertanya kepada anak buahnya.
" Lengkap. " jawab salah seorang anak buah Bright Hamilton setelah memeriksa semua peti.
Ternyata peti - peti tersebut berisi senjata - senjata yang sengaja akan diselundupkan ke negara C.
Tuan Bright Hamilton adalah ketua mafia Blue Ocean yang menguasai kota V di sebelah barat. Daerah kekuasaannya cukup luas dengan aset bar dan club - club malam, ring tengkorak dan pasar gelap.
Tuan Bright Hamilton menyerahkan tiga koper penuh dengan uang dan sebuah koper berisi berlian.
Pertukaran yang sangat luar biasa.
" Deal. " kata Tuan Bright Hamilton sambil menjabat tangan Cornelis.
Dorr.
" Sialan. Ada yang sudah mencium perburuan ternyata ... ." Alexander Moralez mendengus marah ketika menyadari ada sekelompok orang yang menyerang kelompok Ocean Blue dan The Silent untuk ikut merebut peti - peti senjata.
" Rebut senjata itu Han, Kita membutuhkannya untuk menekan Stewartz. " Alexander memberi perintah.
" Lakukan dengan bersih !" lanjut Alexander Moralez.
Han Liu paham betul bagaimana trik Alexander Moralez untuk bisa merebut peti - peti tersebut tanpa lawan sadari.
Baku tembak sedang terjadi dengan sengit, antara The Silent, Blue Ocean dan kelompok yang sedang mencoba merebut senjata - senjata yang sedang diperjualbelikan.
Alexander Moralez hanya memperhatikan jalannya baku tembak dari sudut pintu penghubung.
Dorr.
Dorr.
" Bagaimana ? " sebuah pertanyaan Alexander Moralez bertanya melalui smartwatchnya kepada anak buahnya.
" Berhasil Tuan. "
" Mundur, perlahan ! " lanjut Alexander sambil merayap turun melalui pinggiran dek.
Dorr.
" Akh ... sial. " Alexander Moralez mengerang. Sebuah tembakan melesat mengenai bahu kirinya.
Alexander Moralez kehilangan keseimbangan dan jatuh dari ketinggian.
" Tuan. " Han Liu meloncat turun dengan gesit ikut terjun ke dalam air.
Tubuh Alexander meluncur kebawah. Darah dari bahu kirinya sudah bercampur dengan air laut. Alexander Moralez berenang dengan cepat ke arah sekoci.
👉 bersambung
👉 Tetap dukung author dengan vote, like, rate and coment positif ya. Terima kasih 😎
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊
dunia mafia sungguh kejam dan mengerikan 😳😳😳😳😳
2021-10-31
5
Chamomile🌼
Kinara ko g muncul muncul,
2021-10-18
6
Tati Cahya
aku rindu Kinara, engga nongol2..
2021-10-08
5