Bab 9. Musibah

" Mandi dan bersegeralah turun, sayang. Miss Margareth tidak suka menunggu. " Nyonya Leona Merryane kembali menepuk pantat anak semata wayangnya membujuk Alexander untuk bersegera bangun dan mandi.

Alexander segera beranjak dari ranjang dan berlari ke kamar mandi. Dengan cepat mandi dan berganti pakaian.

Selesai mandi, Alexander sedikit berlari menuju ruang makan.

Nampak dari ujung kamar, Tuan Albert Arzallane berjalan dengan jas kerjanya. Melihat putranya berlari menuju ruang makan, Tuan Albert Arzallane pun ikut berlari mengejar putranya.

Seperti biasa ruang makan akan menjadi ruangan yang paling ramai di pagi hari karena Tuan Albert akan selalu berusaha merebut makanan kesukaan Alexander.

" Dad !! Itu milikku. No. " Alexander menjerit histeris menghentikan suapan sendok pertama Tuan Albert.

" Jangan berebut, honey ! " suara Nyonya Leona mencoba menengahi, sambil tangannya dengan terampil menyiapkan semua makanan di atas meja.

Dengan marah Alexander menerjang Daddynya, dan Tuan Albert menangkapnya dengan tertawa renyah. Menggelitik perut Alexander yang akhirnya keduanya tertawa bahagia.

" Dad, cukup !! " Alexander sudah kepayahan dalam pelukan Daddynya. Tangan Tuan Albert masih menggelitik pinggang putranya.

" Akankah kita selamanya seperti ini Dad ? " sebuah pertanyaan membuat tawa Tuan Albert Arzallane berhenti.

" Mengapa Al bertanya seperti itu ? Tentu, tentu kita akan selamanya bersama, menjadi keluarga yang bahagia. " jawab Tuan Albert Arzallane sambil mengelus rambut putranya.

Setiap pagi suasana selalu riang. Keluarga hangat dengan penuh kasih sayang. Suasana yang sangat menyenangkan.

Tuan Albert Arzallane sekalipun seorang pengusaha yg sangat sibuk dengan jadwal meeting dan pekerjaan kantornya yang menumpuk dan menyita banyak waktunya, tetapi Tuan Albert akan selalu memberikan waktu paginya khusus untuk keluarga. Alexander kecil cukup puas dengan waktu pagi bersama Daddynya. Alexander paham betul bagaimana kerasnya Daddynya bekerja untuk membangun perusahaan yang hampir bangkrut karena ulah saudara tirinya Billy Soarez.

Hingga suatu ketika Alexander berusia 6 tahun sebuah kecelakaan terjadi.

Hari itu, Tuan Albert Arzallane akan mengantarkan Alexander ke rumah utama di kota X,

Perjalanan pagi masih lengang dari kendaraan. Jalan masih sepi dengan kabut tipis yang turun. Cuaca cukup dingin.

Pagi itu berbeda dengan pagi sebelumnya. Nyonya Leona tampak tidak tenang sejak semalam.

" Apakah kita harus ke rumah utama, Honey ? " suara Nyonya Leona terdengar mengulang pertanyaan. Pertanyaan yang sama yang sudah beberapa kali ditanyakan. Tangan kirinya sesekali meremas tangan kanannya, menandakan bahwa Nyonya Leona sedang sangat gelisah. Entah firasat apa, hati Nyonya Leona sangat tidak nyaman.

" Ayolah sayang, jangan merusuh pagi - pagi. Mama Helena akan senang jika kau berkunjung kesana. Dan lagi Aku akan tenang meninggalkanmu dan Alexander di rumah utama. " suara Tuan Albert Arzallane mencoba menenangkan isterinya.

" Perasaanku sangat gelisah, Honey. " Suara Nyonya Leona merajuk, mencoba mengubah rencana pagi itu.

" Ayolah bergegas, Sayang ! " Tangan kokoh Tuan Albert mengelus rambut panjang isterinya. Menarik tubuh ramping isterinya dan mengecup kening isterinya dengan lembut.

" I love you, Sayang. " Tuan Albert mencecap bibir Nyonya Leona, mencoba menetralisir suasana hatinya yang juga merasa tidak nyaman.

Sedikit frustasi Tuan Albert menghentikan kegiatannya. Mengelus rambut panjang Nyonya Leona dengan sayang.

" Kita akan terlambat jika tidak bergegas, Sayang. "

Nyonya Leona Merryane adalah seorang wanita yang anggun dan cantik. Berasal dari keluarga terpandang negara Q.

Tuan Albert Arzallane menikah dengan Nyonya Leona karena perjodohan dari Papanya Antonio Arzallane dan Arthur Alfonso teman bisnisnya.

Seorang Albert Arzallane sangat mencintai isterinya. Cinta karena perjodohan tumbuh dengan subur karena ternyata keduanya adalah sahabat karib sejak di universitas.

" Ayolah ! " Tangan Tuan Albert Arzallane memeluk pinggang isterinya.

" Semua akan baik - baik saja, Sayang. " Tuan Albert menenangkan isterinya.

Beberapa waktu kemudian, setelah 30 menit perjalanan dari rumah. Pagi itu masih sangat lengang. Perjalanan masih jauh dari tempat tujuan. Tetapi tiba - tiba Paman Tang sopir Tuan Albert yang sudah bekerja lima belas tahun mengerem mendadak ketika akan menikung di tepi jalan melingkar ke arah Rumah Utama Madam Helena.

" Ada apa, Tang ? " suara Tuan Albert pelan bertanya, Wajah Tuan Albert terangkat sejenak dari layar laptop yang sedari tadi menyala karena sedang meneliti sebuah tender mega proyek di kota Z.

Nampak Alexander masih tertidur dipangkuan Mamanya.

" Tidak tahu, Tuan. Mesin tiba - tiba mati setelah saya mengerem karena tadi di depan ada seorang wanita menyeberang mendadak. "

Di luar kendaraan, nampak wanita setengah baya sedang berjalan bergegas menyebrang jalan menuju hutan dipinggir jalan.

" Kau sudah memeriksa semuanya sebelum pergi, Tang."

" Sudah, Tuan. "

" Tenanglah sayang, Tang akan memeriksa semuanya. " suara Nyonya Leona menenangkan Tuan Albert.

" Masih ada waktukan ? " Nyonya Leona melanjutkan pertanyaannya sambil sesekali mengelus bahu suaminya. Walaupun hatinya sangat gelisah, Nyonya Leona tetap berusaha menenangkan diri.

Tang membuka pintu kemudi, bergegas membuka kap mobil, melihat sejenak semua mesin dengan cepat. Perasaanya memburuk karena dari pagi sebelum berangkat semua mobil sudah dalam kondisi prima. Apalagi mobil yang digunakan saat ini termasuk mobil mahal dan baru.

" Bagaimana, Tang ? " Tuan Albert keluar dan mendekati Tang, sopirnya.

" Tuan, jangan keluar ! Firasat saya tidak enak. " Tang mendorong punggung Tuan Albert untuk segera masuk ke dalam mobil.

Tuan Albert Arzallane mengamati sekitar dengan cepat. Benar saja dugaan Tang, dari tepi jalan muncul beberapa orang laki - laki berbadan besar dengan jaket hitam.

" Masuk, Tuan ! Jumlah mereka terlalu banyak. " Sekali lagi Tang mendorong Tuan Albert masuk ke dalam mobil.

Dorrr. Dorr.

Terdengar bunyi tembakan beberapa kali.

" Dad, cepat masuk ! " Suara Alexander berteriak sambil menarik tangan Daddynya untuk bersegera menutup pintu. Alexander terbangun ketika bunyi tembakan terdengar.

Tang bergegas masuk ke dalam mobil dan menghidupkan mesin, dan ternyata berhasil.

Tang langsung tancap gas melaju ke jalan raya yang masih sepi. Nampak beberapa mobil dari kejauhan muncul dan mengejar.

" Kita dikejar, Tuan. "

" Honey, apa yang sedang terjadi ? " Nyonya Leona mencoba bertanya kepada suaminya dengan panik.

" Kita ada masalah Nyonya, " Tang mencoba menjelaskan.

" Tenanglah sayang ! " Tuan Albert mencoba menenangkan isterinya, disela tangannya yang terus menghubungi anak buahnya.

Dorr.

Suara tembakan terdengar lagi.

Brakkk.

" Akh ... . "

Mobil terguling berputar beberapa kali sesaat setelah bunyi tembakan. Mobil berhenti berputar ketika menabrak pohon besar dipinggir jalan.

Asap sudah mengepul.

Tang berusaha keluar dari mobil, tapi kakinya terjepit. Darah sudah merembes dari kemeja dan celana yang dikenakannya.

" Tuan Al ... Akh... ." Tang merintih sambil menekan dadanya yang mulai sesak. Nafasnya tersengal - sengal.

Dorrr... .

Seseorang menembak Tang tepat didahinya.

" Kamu ! " Tuan Albert Arzallane kaget melihat seorang yang sangat dikenalnya ternyata menjadi dalang kecelakaannya.

" Haahahaha... ." suara kekehan kepuasan terdengar sangat menjengkelkan ditelinga Albert Arzallane.

Rasa kecewa dan marah bercampur menjadi satu dalam benak Albert Arzallane.

" Berikan chip itu, Saudaraku ! "

Albert Arzallane menggeleng pelan.

" Bawa perempuan dan anak kecil itu ! " perintah seseorang dari balik topeng hitamnya.

Sebuah senyum culas tersungging dari balik topeng yang dikenakannya.

" Silahkan menikmati nerakamu, Saudaraku ! Hahaha ... ."

" Akh ... lepaskan Le..ona ! Dia ti..dak bersa..lah. " suara Tuan Albert tertahan menahan marah dan rasa sakit di kedua kakinya yang masih terjepit dan sudah mengeluarkan banyak darah.

Dorr.

Sebuah tembakan di arahkan ke bahu Tuan Albert.

" Daddy ... !! " Alexander berteriak histeris melihat Daddynya ditembak di depan matanya.

Alexander semakin berteriak histeris ketika sekumpulan laki - laki besar berjaket hitam mulai menarik dan mengepung Nyonya Leona. Mereka mulai melecehkan Nyonya Leona.

Nyonya Leona yang terluka tidak bisa melawan sekumpulan laki - laki yang sedang berusaha melepaskan gaunnya.

Tuan Albert Arzallane menatap ngilu melihat isterinya dilecehkan oleh sekumpulan laki - laki dibawah kendali saudara tirinya.

Rahangnya mengeras. Tanganya berusaha menarik sesuatu dari atas bawah kursi.

Dengan susah payah, dengan sisa tenaganya Tuan Albert meraih pistol kecil dan mengarahkan pada saudaranya.

Dorr.

" Akh ... . " Tuan Albert mengerang sesaat setelah sebuah tembakan bersarang di kepalanya.

" Kurang ajar ! " Seseorang menepuk dadanya berulang kali saat menyadari dadanya sempat tertembak oleh Albert Arzallane.

" Lempar perempuan itu ke jurang ! Dan bawa anak laki - laki itu ! Kita pergi ! " suara seseorang memberi perintah kepada sekumpulan laki - laki besar berjaket hitam yang masih asyik menikmati seorang perempuan yang sudah tidak berdaya. Tubuh putihnya sudah tanpa kain sehelaipun, dengan luka di beberapa bagian tubuhnya.

Wajahnya sudah pucat pasi. bibirnya berdarah dan bengkak. Aksi brutal beberapa orang dipagi buta ternyata sangat mengerikan.

Tubuh Nyonya Leona sesaat melayang di udara setelah seseorang melemparnya ke dalam jurang.

" Mommy !!!! " Alexander berteriak histeris saat melihat tubuh Mamanya dilempar ke dalam jurang.

Dengan tenaga yang tersisa, Alexander kecil mencoba melepaskan diri dari seorang yang mencekalnya sejak tadi.

Dengan keras Alexander menggigit tangan seorang yang masih dengan kokoh mencekal tubuhnya.

Alhasil bukannya terlepas, tetapi sebuah pukulan ditengkuknya membuat tubuh kecil Alexander terhuyung dan jatuh pingsan.

👉 bersambung

👉 Tetap dukung author dengan vote, like, rate and coment positif ya. Terima kasih 😎

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

pantes sekarang Al jadi monster🙄🤔🙄🤔

2023-01-29

1

Dewi Soraya

Dewi Soraya

miris y.ctany tuan bsr sm yg dialami wanitany ibuny dilecehin.ngeri bngt si

2022-05-03

7

CʜRɪsTᴀL 🎯™️ 💋

CʜRɪsTᴀL 🎯™️ 💋

dunia mafiaaaaa🤦‍♀️

2022-02-27

7

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal cerita
2 Bab 2. Tertangkap
3 Bab 3. Cantik
4 Bab 4. Tertarik
5 Bab 5. Sensasi
6 Bab 6. Menggila
7 Bab 7. Mencoba Kabur
8 Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9 Bab 9. Musibah
10 Bab 10. Masa Kelam
11 Bab 11. Masa Kelam
12 Bab 12. Masa Lalu
13 Bab 13. Terganggu
14 Bab 14. Tertembak
15 Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16 Bab 16. Penemuan
17 Bab 17. Kisah Landak Jelek
18 Bab 18. Menahan Hasrat
19 Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20 Bab 20. Salah Tangkap
21 Bab 21. Mencari Tahu
22 Bab 22. Masa Lalu Part 1
23 Bab 23. Masa Lalu Part 2
24 Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25 Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26 Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27 Bab 27. Mencoba Mengingat
28 Bab 28. Dendam
29 Bab 29. Terpuruk
30 Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31 Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32 Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33 Bab 33. Kinara
34 Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35 Bab 35. Kinara ( Part 3)
36 Bab 36. Situasi Kacau
37 Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38 Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39 Bab 39. Berusaha Mencari
40 Bab 40. Pergerakan Terselubung
41 Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42 Bab 42. Menjalani Terapi
43 Bab 43. Sadar
44 Bab 44. Pengorbanan
45 Bab 45. Kemarahan Tertahan
46 Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47 Bab 47. Senjata Makan Tuan
48 Bab 48. Penyusup
49 Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50 Bab 50. Akhirnya
51 Bab 51. Mencoba Menawar
52 Bab 52. Belajar Berjalan
53 Bab 53. Kabur
54 Bab 54. Siksaan
55 Bab 55. Terbongkar
56 Bab 56. Kemarahan Besar
57 Bab 57. Pelarian
58 Bab 58. Pelarian (2)
59 Bab 59. Berada di Hutan
60 Bab. 60 Percakapan
61 Bab. 61 Bertahan
62 Bab. 62 Pembalasan
63 Bab. 63 Tempat Rahasia
64 Bab 64. Lorong Gelap
65 Bab 65. Keluar
66 Bab. 66 Tongkat Baseball
67 Bab 67. Lapar
68 Bab 68. Jatuh
69 Bab. 69 Bingung
70 Bab 70. Rasa Indah
71 Bab. 71 Misi Di Mulai
72 Bab. 72 Jatuh Lagi
73 Bab. 73 Bertemu
74 Bab. 74 Kemarahan
75 Bab 75. Tertangkap Kamera
76 Bab. 76 Sakit
77 Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78 Bab. 78 Bruk !
79 Bab 79. Bertemu
80 Bab. 80 Sakit
81 Bab. 81 Serangan
82 Bab. 82 Panas
83 Bab. 83 Jangan !
84 Bab. 84 Terkepung
85 Bab. 85 Kemarahan Kinara
86 Bab. 86 Lemah
87 Bab. 87 Bodoh
88 Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89 Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90 Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91 Bab. 91 Deg Part 2
92 Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93 Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94 Bab. 94 Jatuh
95 Bab. 95 Terlihat Kacau
96 Bab. 96 Proyek
97 Bab. 97 Nilai Tukar
98 Bab. 98.
99 Bab. 99 Kacau
100 Bab. 100 Penyerangan
101 Bab. 101 Kunci
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1. Awal cerita
2
Bab 2. Tertangkap
3
Bab 3. Cantik
4
Bab 4. Tertarik
5
Bab 5. Sensasi
6
Bab 6. Menggila
7
Bab 7. Mencoba Kabur
8
Bab 8. 25 Tahun Yang Lalu
9
Bab 9. Musibah
10
Bab 10. Masa Kelam
11
Bab 11. Masa Kelam
12
Bab 12. Masa Lalu
13
Bab 13. Terganggu
14
Bab 14. Tertembak
15
Bab 15. Wanita Bergaun Merah
16
Bab 16. Penemuan
17
Bab 17. Kisah Landak Jelek
18
Bab 18. Menahan Hasrat
19
Bab 19. Jauhkan kuman itu !
20
Bab 20. Salah Tangkap
21
Bab 21. Mencari Tahu
22
Bab 22. Masa Lalu Part 1
23
Bab 23. Masa Lalu Part 2
24
Bab 24. Kesenangan Yang Terganggu
25
Bab 25. Bagaimana Aku Harus Hidup ?
26
Bab 26. Kehebohan di pagi buta
27
Bab 27. Mencoba Mengingat
28
Bab 28. Dendam
29
Bab 29. Terpuruk
30
Bab 30. Jangan Sampai Terlambat
31
Bab 31. Han Liu vs Dokter Ryan Juville
32
Bab 32. Percakapan di Pagi Hari
33
Bab 33. Kinara
34
Bab 34. Kinara ( Part 2 )
35
Bab 35. Kinara ( Part 3)
36
Bab 36. Situasi Kacau
37
Bab 37. Pengorbanan dan Rahasia
38
Bab 38. Apakah Masih Ada Mujizat ?
39
Bab 39. Berusaha Mencari
40
Bab 40. Pergerakan Terselubung
41
Bab 41. Berjuang Untuk Hidup
42
Bab 42. Menjalani Terapi
43
Bab 43. Sadar
44
Bab 44. Pengorbanan
45
Bab 45. Kemarahan Tertahan
46
Bab 46. Rahasia Yang Mulai Terungkap
47
Bab 47. Senjata Makan Tuan
48
Bab 48. Penyusup
49
Bab. 49 Satu Bulan Setelahnya
50
Bab 50. Akhirnya
51
Bab 51. Mencoba Menawar
52
Bab 52. Belajar Berjalan
53
Bab 53. Kabur
54
Bab 54. Siksaan
55
Bab 55. Terbongkar
56
Bab 56. Kemarahan Besar
57
Bab 57. Pelarian
58
Bab 58. Pelarian (2)
59
Bab 59. Berada di Hutan
60
Bab. 60 Percakapan
61
Bab. 61 Bertahan
62
Bab. 62 Pembalasan
63
Bab. 63 Tempat Rahasia
64
Bab 64. Lorong Gelap
65
Bab 65. Keluar
66
Bab. 66 Tongkat Baseball
67
Bab 67. Lapar
68
Bab 68. Jatuh
69
Bab. 69 Bingung
70
Bab 70. Rasa Indah
71
Bab. 71 Misi Di Mulai
72
Bab. 72 Jatuh Lagi
73
Bab. 73 Bertemu
74
Bab. 74 Kemarahan
75
Bab 75. Tertangkap Kamera
76
Bab. 76 Sakit
77
Bab. 77 Jangan Bergerak Nona !
78
Bab. 78 Bruk !
79
Bab 79. Bertemu
80
Bab. 80 Sakit
81
Bab. 81 Serangan
82
Bab. 82 Panas
83
Bab. 83 Jangan !
84
Bab. 84 Terkepung
85
Bab. 85 Kemarahan Kinara
86
Bab. 86 Lemah
87
Bab. 87 Bodoh
88
Bab. 88 Penghianat atau Pecundang ?
89
Bab. 89 Kembali Ke Mansion
90
Bab. 90 Deg ... Deg ... .
91
Bab. 91 Deg Part 2
92
Bab. 92 Deg ( Part 3 )
93
Bab. 93 Merutuki Kebodohan
94
Bab. 94 Jatuh
95
Bab. 95 Terlihat Kacau
96
Bab. 96 Proyek
97
Bab. 97 Nilai Tukar
98
Bab. 98.
99
Bab. 99 Kacau
100
Bab. 100 Penyerangan
101
Bab. 101 Kunci
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!