" Mandi dan bersegeralah turun, sayang. Miss Margareth tidak suka menunggu. " Nyonya Leona Merryane kembali menepuk pantat anak semata wayangnya membujuk Alexander untuk bersegera bangun dan mandi.
Alexander segera beranjak dari ranjang dan berlari ke kamar mandi. Dengan cepat mandi dan berganti pakaian.
Selesai mandi, Alexander sedikit berlari menuju ruang makan.
Nampak dari ujung kamar, Tuan Albert Arzallane berjalan dengan jas kerjanya. Melihat putranya berlari menuju ruang makan, Tuan Albert Arzallane pun ikut berlari mengejar putranya.
Seperti biasa ruang makan akan menjadi ruangan yang paling ramai di pagi hari karena Tuan Albert akan selalu berusaha merebut makanan kesukaan Alexander.
" Dad !! Itu milikku. No. " Alexander menjerit histeris menghentikan suapan sendok pertama Tuan Albert.
" Jangan berebut, honey ! " suara Nyonya Leona mencoba menengahi, sambil tangannya dengan terampil menyiapkan semua makanan di atas meja.
Dengan marah Alexander menerjang Daddynya, dan Tuan Albert menangkapnya dengan tertawa renyah. Menggelitik perut Alexander yang akhirnya keduanya tertawa bahagia.
" Dad, cukup !! " Alexander sudah kepayahan dalam pelukan Daddynya. Tangan Tuan Albert masih menggelitik pinggang putranya.
" Akankah kita selamanya seperti ini Dad ? " sebuah pertanyaan membuat tawa Tuan Albert Arzallane berhenti.
" Mengapa Al bertanya seperti itu ? Tentu, tentu kita akan selamanya bersama, menjadi keluarga yang bahagia. " jawab Tuan Albert Arzallane sambil mengelus rambut putranya.
Setiap pagi suasana selalu riang. Keluarga hangat dengan penuh kasih sayang. Suasana yang sangat menyenangkan.
Tuan Albert Arzallane sekalipun seorang pengusaha yg sangat sibuk dengan jadwal meeting dan pekerjaan kantornya yang menumpuk dan menyita banyak waktunya, tetapi Tuan Albert akan selalu memberikan waktu paginya khusus untuk keluarga. Alexander kecil cukup puas dengan waktu pagi bersama Daddynya. Alexander paham betul bagaimana kerasnya Daddynya bekerja untuk membangun perusahaan yang hampir bangkrut karena ulah saudara tirinya Billy Soarez.
Hingga suatu ketika Alexander berusia 6 tahun sebuah kecelakaan terjadi.
Hari itu, Tuan Albert Arzallane akan mengantarkan Alexander ke rumah utama di kota X,
Perjalanan pagi masih lengang dari kendaraan. Jalan masih sepi dengan kabut tipis yang turun. Cuaca cukup dingin.
Pagi itu berbeda dengan pagi sebelumnya. Nyonya Leona tampak tidak tenang sejak semalam.
" Apakah kita harus ke rumah utama, Honey ? " suara Nyonya Leona terdengar mengulang pertanyaan. Pertanyaan yang sama yang sudah beberapa kali ditanyakan. Tangan kirinya sesekali meremas tangan kanannya, menandakan bahwa Nyonya Leona sedang sangat gelisah. Entah firasat apa, hati Nyonya Leona sangat tidak nyaman.
" Ayolah sayang, jangan merusuh pagi - pagi. Mama Helena akan senang jika kau berkunjung kesana. Dan lagi Aku akan tenang meninggalkanmu dan Alexander di rumah utama. " suara Tuan Albert Arzallane mencoba menenangkan isterinya.
" Perasaanku sangat gelisah, Honey. " Suara Nyonya Leona merajuk, mencoba mengubah rencana pagi itu.
" Ayolah bergegas, Sayang ! " Tangan kokoh Tuan Albert mengelus rambut panjang isterinya. Menarik tubuh ramping isterinya dan mengecup kening isterinya dengan lembut.
" I love you, Sayang. " Tuan Albert mencecap bibir Nyonya Leona, mencoba menetralisir suasana hatinya yang juga merasa tidak nyaman.
Sedikit frustasi Tuan Albert menghentikan kegiatannya. Mengelus rambut panjang Nyonya Leona dengan sayang.
" Kita akan terlambat jika tidak bergegas, Sayang. "
Nyonya Leona Merryane adalah seorang wanita yang anggun dan cantik. Berasal dari keluarga terpandang negara Q.
Tuan Albert Arzallane menikah dengan Nyonya Leona karena perjodohan dari Papanya Antonio Arzallane dan Arthur Alfonso teman bisnisnya.
Seorang Albert Arzallane sangat mencintai isterinya. Cinta karena perjodohan tumbuh dengan subur karena ternyata keduanya adalah sahabat karib sejak di universitas.
" Ayolah ! " Tangan Tuan Albert Arzallane memeluk pinggang isterinya.
" Semua akan baik - baik saja, Sayang. " Tuan Albert menenangkan isterinya.
Beberapa waktu kemudian, setelah 30 menit perjalanan dari rumah. Pagi itu masih sangat lengang. Perjalanan masih jauh dari tempat tujuan. Tetapi tiba - tiba Paman Tang sopir Tuan Albert yang sudah bekerja lima belas tahun mengerem mendadak ketika akan menikung di tepi jalan melingkar ke arah Rumah Utama Madam Helena.
" Ada apa, Tang ? " suara Tuan Albert pelan bertanya, Wajah Tuan Albert terangkat sejenak dari layar laptop yang sedari tadi menyala karena sedang meneliti sebuah tender mega proyek di kota Z.
Nampak Alexander masih tertidur dipangkuan Mamanya.
" Tidak tahu, Tuan. Mesin tiba - tiba mati setelah saya mengerem karena tadi di depan ada seorang wanita menyeberang mendadak. "
Di luar kendaraan, nampak wanita setengah baya sedang berjalan bergegas menyebrang jalan menuju hutan dipinggir jalan.
" Kau sudah memeriksa semuanya sebelum pergi, Tang."
" Sudah, Tuan. "
" Tenanglah sayang, Tang akan memeriksa semuanya. " suara Nyonya Leona menenangkan Tuan Albert.
" Masih ada waktukan ? " Nyonya Leona melanjutkan pertanyaannya sambil sesekali mengelus bahu suaminya. Walaupun hatinya sangat gelisah, Nyonya Leona tetap berusaha menenangkan diri.
Tang membuka pintu kemudi, bergegas membuka kap mobil, melihat sejenak semua mesin dengan cepat. Perasaanya memburuk karena dari pagi sebelum berangkat semua mobil sudah dalam kondisi prima. Apalagi mobil yang digunakan saat ini termasuk mobil mahal dan baru.
" Bagaimana, Tang ? " Tuan Albert keluar dan mendekati Tang, sopirnya.
" Tuan, jangan keluar ! Firasat saya tidak enak. " Tang mendorong punggung Tuan Albert untuk segera masuk ke dalam mobil.
Tuan Albert Arzallane mengamati sekitar dengan cepat. Benar saja dugaan Tang, dari tepi jalan muncul beberapa orang laki - laki berbadan besar dengan jaket hitam.
" Masuk, Tuan ! Jumlah mereka terlalu banyak. " Sekali lagi Tang mendorong Tuan Albert masuk ke dalam mobil.
Dorrr. Dorr.
Terdengar bunyi tembakan beberapa kali.
" Dad, cepat masuk ! " Suara Alexander berteriak sambil menarik tangan Daddynya untuk bersegera menutup pintu. Alexander terbangun ketika bunyi tembakan terdengar.
Tang bergegas masuk ke dalam mobil dan menghidupkan mesin, dan ternyata berhasil.
Tang langsung tancap gas melaju ke jalan raya yang masih sepi. Nampak beberapa mobil dari kejauhan muncul dan mengejar.
" Kita dikejar, Tuan. "
" Honey, apa yang sedang terjadi ? " Nyonya Leona mencoba bertanya kepada suaminya dengan panik.
" Kita ada masalah Nyonya, " Tang mencoba menjelaskan.
" Tenanglah sayang ! " Tuan Albert mencoba menenangkan isterinya, disela tangannya yang terus menghubungi anak buahnya.
Dorr.
Suara tembakan terdengar lagi.
Brakkk.
" Akh ... . "
Mobil terguling berputar beberapa kali sesaat setelah bunyi tembakan. Mobil berhenti berputar ketika menabrak pohon besar dipinggir jalan.
Asap sudah mengepul.
Tang berusaha keluar dari mobil, tapi kakinya terjepit. Darah sudah merembes dari kemeja dan celana yang dikenakannya.
" Tuan Al ... Akh... ." Tang merintih sambil menekan dadanya yang mulai sesak. Nafasnya tersengal - sengal.
Dorrr... .
Seseorang menembak Tang tepat didahinya.
" Kamu ! " Tuan Albert Arzallane kaget melihat seorang yang sangat dikenalnya ternyata menjadi dalang kecelakaannya.
" Haahahaha... ." suara kekehan kepuasan terdengar sangat menjengkelkan ditelinga Albert Arzallane.
Rasa kecewa dan marah bercampur menjadi satu dalam benak Albert Arzallane.
" Berikan chip itu, Saudaraku ! "
Albert Arzallane menggeleng pelan.
" Bawa perempuan dan anak kecil itu ! " perintah seseorang dari balik topeng hitamnya.
Sebuah senyum culas tersungging dari balik topeng yang dikenakannya.
" Silahkan menikmati nerakamu, Saudaraku ! Hahaha ... ."
" Akh ... lepaskan Le..ona ! Dia ti..dak bersa..lah. " suara Tuan Albert tertahan menahan marah dan rasa sakit di kedua kakinya yang masih terjepit dan sudah mengeluarkan banyak darah.
Dorr.
Sebuah tembakan di arahkan ke bahu Tuan Albert.
" Daddy ... !! " Alexander berteriak histeris melihat Daddynya ditembak di depan matanya.
Alexander semakin berteriak histeris ketika sekumpulan laki - laki besar berjaket hitam mulai menarik dan mengepung Nyonya Leona. Mereka mulai melecehkan Nyonya Leona.
Nyonya Leona yang terluka tidak bisa melawan sekumpulan laki - laki yang sedang berusaha melepaskan gaunnya.
Tuan Albert Arzallane menatap ngilu melihat isterinya dilecehkan oleh sekumpulan laki - laki dibawah kendali saudara tirinya.
Rahangnya mengeras. Tanganya berusaha menarik sesuatu dari atas bawah kursi.
Dengan susah payah, dengan sisa tenaganya Tuan Albert meraih pistol kecil dan mengarahkan pada saudaranya.
Dorr.
" Akh ... . " Tuan Albert mengerang sesaat setelah sebuah tembakan bersarang di kepalanya.
" Kurang ajar ! " Seseorang menepuk dadanya berulang kali saat menyadari dadanya sempat tertembak oleh Albert Arzallane.
" Lempar perempuan itu ke jurang ! Dan bawa anak laki - laki itu ! Kita pergi ! " suara seseorang memberi perintah kepada sekumpulan laki - laki besar berjaket hitam yang masih asyik menikmati seorang perempuan yang sudah tidak berdaya. Tubuh putihnya sudah tanpa kain sehelaipun, dengan luka di beberapa bagian tubuhnya.
Wajahnya sudah pucat pasi. bibirnya berdarah dan bengkak. Aksi brutal beberapa orang dipagi buta ternyata sangat mengerikan.
Tubuh Nyonya Leona sesaat melayang di udara setelah seseorang melemparnya ke dalam jurang.
" Mommy !!!! " Alexander berteriak histeris saat melihat tubuh Mamanya dilempar ke dalam jurang.
Dengan tenaga yang tersisa, Alexander kecil mencoba melepaskan diri dari seorang yang mencekalnya sejak tadi.
Dengan keras Alexander menggigit tangan seorang yang masih dengan kokoh mencekal tubuhnya.
Alhasil bukannya terlepas, tetapi sebuah pukulan ditengkuknya membuat tubuh kecil Alexander terhuyung dan jatuh pingsan.
👉 bersambung
👉 Tetap dukung author dengan vote, like, rate and coment positif ya. Terima kasih 😎
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Devi Handayani
pantes sekarang Al jadi monster🙄🤔🙄🤔
2023-01-29
1
Dewi Soraya
miris y.ctany tuan bsr sm yg dialami wanitany ibuny dilecehin.ngeri bngt si
2022-05-03
7
CʜRɪsTᴀL 🎯™️ 💋
dunia mafiaaaaa🤦♀️
2022-02-27
7