Stringg....
String.....
Suara pedang beraduh memecah gendang telinga orang yang lemah....
Sraghhh
Sraghhj....
Tak begitu lama pemuda itu sudah melumpuhkan prajurit, beberapa ada yang mati, tapi ada juga yang masih bertahan.
Sringhh....
Pemuda itu meletakkan pedangnya didalam sarungnya lagi dan mendekat orang yang eksekusi itu untuk membantu ia berdiri dan pergi....
'*Ak*u harus membunuh mereka...! jika tidak aku akan.....''--- batin salah satu prajurit
Dengan langkah pincang ia berlari ke arah Pemuda itu dan mengarahkan pedang kearahnya, Qira yang melihat itu langsung berlari dan memeluk pemuda itu. Ia berputar untuk menghindar.
Pemuda itu membulatkan mata melihat ada gadis kecil yang Memeluknya dan mampu menguasai dirinya, dengan Tinggi yang jauh berbeda di pastikan berat Badannya juga berbeda.... apa apaan ini dia memeluknya " fikir pemuda itu.
Srnggghh........
Pemuda itu membelalakkan mata karena mendengar suara pedang beradu di belakangnya.
Sraggghh......
Suara tebasan itu diiringi suarah percikan darah, Pemuda itu masih mematung dan ia sadar ketika Qira melepaskan pelukannya, ia memandangi Qira dengan begitu dalam.
"dengan seperti ini saja ia sangat cantik " fikir pemuda itu.
Dengan secepat Kilat lagi lagi Qira memeluk lelaki itu dan meletakkannya di belakangnya,
Stringg.....
Sraghhhh...
Suara pedang beradu dan suara sayatan itu terdengar lagi.
Lagi lagi Pemuda Itu terkejut, ia mulai waspada.
"Mereka semua sudah mati...! sudah tidak ada gunanya....! " Bentak Qira.
"Terimakasih, jika tidak ada kau mungkin aku juga sudah mati..." Ucap pemuda itu.
"Nama ku Guang Lii, nama kamu siapa? " Sambil menyodorkan tangannya, Qira menatap tangan Pemuda yang bernama Guang Lii itu, Ia merasa mengenali nama itu tapi siapa?. ia lupa dengan gerak santai ia ingin menjabati tangan Guang Lii tapi terhenti.
"Pangeran kedua, pangeran kedua dari mana saja, Saya mencari anda dari tadi.." Ucap seseorang wanita cantik berbalut Hanfu Putih bercampur biru tua, make up yang tebal dan hiasan rambut yang memenuhi kepalanya. Ia diikuti banyak prajurit dan dua orang dayang.
"Ahhh mei mei, mangapa kau disini?" Ucap pemuda itu sambil berbalik melihat wanita yang datang.
Deg.....
Jantung Qira berdetak begitu cepat, Ia pangeran kedua...! Berarti ia adalah kakak Qira yang nomor 2, ia hanya beda ibu, dan wanita didedapnya ialah kakak seumurnya. ia juga beda ibu.
Dengan langkah mundur ia berbalik.
Bughhh....
Ia menabrak suatu yang keras, ia mengelus hidungnya.
"Apa kau tak apa Qiqi." Ucap seseorang.
"Mengapa kau menabrakku " Ucap Qira berdecak sebal dengan Wolf, ya dia Wolf
Dengan lembut Wolf mengangkat wajah Qira, Ia memandang hidung Qira yang memerah ia mengelus dan meniup hidung Qira dengan lembut.
Tercium harum dari mulut Wolf seperti grean, menenangkan, sakit dihidung Qira terasa memudar dan berganti dengan rasa nyaman.
"Apa masih sakit? Yang mana yang sakit? Katakan padaku? Apa keningmu juga sakit? " Sambil mengecek semua bagian wajah Qira.
"Hey heyy jangan menyentunya seperti itu!. biar aku saja...! " Ucap Leon sambil menepis lengan Wolf.
Leon merapikan rambut Qira yang berantakan dan mengelus kening Qira dengan lembut, tangannya ditepis kembali oleh Wolf.
"Kau cari kesempatan yaa.... " Ucap Wolf.
"Hey, aku sudah lebih dulu mengenali Qiqi jadi wajar kami begitu akrab..." Ucap Leon sambil memeluk Erat Qira.
Wolf mau menjawab tapi dihentikan Qira.
"Kalian ini, bisakah diam sedikit, kepala ku sakit mendengarkan kalian yang selalu ribut" Ucap Qira sambil memijit pelipisnya.
Ehhhhemmmm" Guang Liibmendekat dan tersenyum kepada Qira, " Maaf tadi siapa namamu? qiqi? " Tanya nya.
Deg
dug....
Jantung Qira dipacuh begutu cepat, terasa jantung itu lagi berperang.
Ia bukan takut, tapi ia tak ingin berurusan dengan keluarga Zhu Qira, ia ingin hidup baik baik saja dengan orang orangnya.
Dengan wajah dingin ia memalingkan Wajahnya " Ayo Wolf, Leon kita pergi..m" Ucap Qira sambil pergi
"Tunggu.... " Ucap Wanita yang dipanggil mei mei oleh Guang Lii sambil mendekat.
"Kau tau bicara dengan siapa?" Tanya Wanita itu kepada Qira.
"Jika Qiqi tak mau bicara dengan kalian jangan menghalangi jalannya, jika tidak akan ku bunuh kalian..!" Ucap Wolf dengan memerah marah, dengan Leon menutupi Tubuh Qira dengan tubuhnya.
Bluuusss....
Wajah wanita itu memerah memandang wajah Wolf dan Leon.
"oh dewa mereka sangat tampan, ' Batinnya
"Ehmmmm... Kau dengar kami atau tidak, jika tidak kami harus pergi! " Ujar Leon.
Wanita itu tak bergeming, bahkan ia mematung dengan wajah yang tersenyum senyum.
"Ayo pergi..." Ujar Wolf dan pergi melewati wanita itu, diikuti Qira dan Leon.
"Tungguuu...! " Teriak Guang Lii tapi dihiraukan saja oleh mereka.
Wanita itu masih terdiam dan memandang kosong tergadap Wolf dan Leon yang menjauh, ia seakan terhipnotis oleh pesona mereka.
"Mei mei kau tak apa? " Tanya Guang Lii sambil menepuk pundak Wanita itu, wanita itu bernama Zhu Qenderli Yuan.
Qenderli tersadar "Astaga, dimana pemuda itu?"
"Mereka sudah pergi, ayo Kita kembali Qi'er" Ujar Guang Lii
"Siapa wanita tadi? Apa dia adiknya? Atau kekasihnya gege?" Tanyanya.
"Gege juga tak tau..." Ucap Guang Lii sambil pergi.
"Siapa dia sebenarnya?, dia sungguh cantik, siapa laki laki tadi? apa dia kekasihnya" Fikiran Guang lii dipenuhi Qira hingga memasuki istana.
Guang Lii berjalan dengan tatapan kosong, ia tak tau mau kemana tapi langkah kakinya menuju ke kolam yang indah disamping kediaman Naga emas, itu adalah kediaman ayahnya, ia melihat pemandangan disana, seluruh bunga disana adalah bunga Lili putih dan merah berbaris rapi, begitu indah, Dengan kupu kupu yang berkejar kejaran kesana kemari!. Tapi ia tak menikmatinya. ia hanya menikmati pemikirannya tentang Qira
"Guang Lii sedang apa kau kemari? " Tanya seseorang mendekat.
seketika Guang Lii sadar dan berbalik untuk melihat.
"Hormat Kepada Ayahanda." Sapa Renzi sambil membungkuk.
"Bangunlah, apa ada masalah? " Tanyanya, ya dia adalah ayahnya Guang Lii, ia diikuti oleh beberapa orang kasim dibelakang dan 2orang dayang.
"Tidak ada ayahanda, Guang Lii hanya menikmati udara disini" Sambil memandang kedepan tapi tatapan itu kosong, tak mencerminkan menikmati, dan kaisar merasakan hal itu.
"Kau tak bisa berbohong dengan ayahanda!, katakan saja, mungkin ayahanda bisa membantu." Ucap kaisar sambil menepuk nepuk bahu Guang Lii.
Guang lii menatap Kaisar dengan begitu dalam, ia ingin menceritakan kejadian tadi tapi ia takut Ayahnya akan marah.
"Tadi Guang Lii bertemu dengan Seorang wanita yang sangat cantik dikota, ia membantu Guang lii Yuan ketika Guang lii membantu seasorang yang dicambuk dengan atas nama kerajaan kita mengeksekusinya gara gara tak membayar hutang, yang Guang lii curiga, mengapa eksekusi itu dilakukan dipinggir kota bahkan dibelakang pohon!. bukannya tempat eksekusi itu harus ditengah kota dan disebarkan" Ucap Guang lii.
"Ayah sudah mendengar dari prajurit mu tadi, apa kau tak apa?, nanti biar Ayahanda menyelusuri siapa pemberontak dan penghianat itu..." Ucap dengan tegasnya.
"Aku tak apa untungnya aku diselamatkan dan dibantu oleh seorang gadis, ia sangat baik" Ucap Guang Lii dengan tersenyum mengingat Qira memeluknya dengan erat tadi.
"Siapa gadis itu?. Kau tau dia? Kita harus memberi dia hadia yang besar karena membantu anak ayahanda ini" Tanya Kaisar.
kaisar sangat baik dan penyayang tapi tidak dengan Qira...! hanya Qira..!.
"Aku Juga tak tau, tadi temannya memanggilnya dengan Sebutann... Qi.. qiqi Yah Qiqi, " Ujar Guang Lii.
"Bagaimana dengan ciri cirinya, kau gambarkan saja supaya nanti kita kerahkan prajurit mencarinya." Kata Kaisar.
"Dia gadis yang cantik, umurnya mungkin 14 atau 15 tahun, dan ahhh matanya, Bola matanya berwarna Biru, itu yang unik... " Jawab Guang lii semangat.
Dugggg....
Dughh...
Jantung kaisar seperti diremas remas bagai meremas santan kepala untuk sayur.... kaisar terdiam sesaat "Namanya Qiqi? umurnya sama? dan mata itu tak akan bisa dibohongi. Apa dia memang orang yang sama, Zhu Qira Han anak dari wanita yang sangat ia cintai?. " tiba tiba tatapannya kosong, sedih, rindu, marah, kejam semuanya menjadi satu.
"Ayahanda ada apa? " Tanya Guang Lii menatap Wajah Kaisar, perubahan mimik muka kaisar, terlebih lagi rahangnya mengeras dan alis menyatu.
"Apa ciri ciri yang kau sebut itu benar?" Ujar kaisar.
"Iyaa memang benar ayah...."Jawab Guang Lii sambil menganggu kan kepalanya
Kaisar mengibaskan baju kebesarannya dan pergi begitu saja meninggalkan Guang Lii yang keheranan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
momi
untung hanya di novel,,karna kl di dunia nyata ketika ada bayi yg baru di lahirkan ibunya meninggal,pasti bapaknya dan sekeluarga akan sangat menyayangi anak itu🤗
2025-03-04
0
HNF G
kaisar koq pemikirannya sempit kek gitu, dasar😤😤😤
2023-09-11
0
Rieny Sartika
waduh qira ceroboh nih lupa rubah warna matanya jd hitam...😪😪😪
2023-01-01
0