"It itt u putrii aawass ada singa!...." Teriak Chio dan Chao bersamaan.
Aku yang mendengar itu langsung paham apa yang telah terjadi, jantungku terasa mau loncat lancit ternyata oh ternyata karena Leon sahabat baru ku.
"Dia teman ku, nanti aku jelaskan, mari bantu aku dulu untuk membawa Shu Jin ke kamar dulu," Ucapku, tapi Mereka masih mematung tampa berkedip " cepat...! " Teriakku . mereka langsung gelagapan dan membantu ku.
Dikamar...
Shu Jin yang sudah sadar dalam beberapa jam lalu langsung memeluk Qira dengan menangis terseduh sedu.
"Uuwu uw uw, putri anda tak apa apa kan? ,dimana yang luka?" Sambil melirik seluru tubuh putri Qira " Atau ada yang sakit putri, maaf kan saya, karena tak bisa melindungi putri.. " Ucapnya sambil sesegukan. Dapat dilihat bahu nya naik turun, ada rasa hangat di hati Qira saat ini, karena dalam kehidupan sebelumnya tak ada yang seperhatian ini terhadap dia, termasuk ibu nya sendiri.
Qira meletakkan tangan mungilnya dibahu Shu Jin dan, " Boleh kah aku panggil Anda momy?" Ucap Qira "Aku tidak apa apa. Singa itu namanya adalah Leon dan dia Adalah temanku, aku tidak apa apa Momy,terimakasih karena telah mengkhawatirkan aku." Ucap Qira sambil tersenyum lembut.
"Mo mo my.. apa itu putri? " Ucapnya ,"Apa itu momy putri?."
"Mommy itu artinya Ibu. Sejak kecil anda sudah berada disamping saya, saya sudah menganggap anda sabagai ibu saya, saya sangat menyayangi anda, " Ucap Qira
" Putri, saya tak pantas, saya hanya pelayan, saya hanya---"
"Tidak, anda lebih dari itu. Dengarkan saya, saya harap anda tidak merendah lagi mommy..." Ucap Qira sambil mengeratkan tangannya pada bahu Shu Jin, dan membawa nya kedalam pelukannya.
"Putri--" belum sempat dia melanjutkannya langsung dipotong oleh Qira " Saya tak menerima penolakan, jika anda tidak mau, anda tidak usah berada didekat saya." Ucapnya sambil melepas kan pelukannya dan langsung pergi dan.
"Putri, hiks hiks jangan pergi, iya sa saya akan jadi mommy putri, saya--" Shu Jin bersujud dan Qira melihat itu langsung menyuruh Shu Jin berdiri dan memeluknya " Terimakasih mommy, terimakasih" mereka hanyut dalam keaadaan.
Sedangkan Chio dan Chao sedang keringat dingin karena Leon yang didekat mereka menatap tajam wkwkwk.
Sudah sebulan Qira tinggal di gubuk itu, Dia selalu belajar Bela diri yang dia dapatkan diwaktu SMA dulu, yah ekschool nya yang selalu jadi alasan dia dimarah ibu dan ayahnya, tidak hanya itu, ia Juga pandai berpanah, itu menjadi bekalnya saat ini untuk bertahan hidup, dia harus berburu dan mencari bahan makanan untuk mereka.
Suatu hari Qira pergi untuk berburu, tak disangka di saat di pejalan dia bertemu dengan seorang paru baya yang terluka parah, Qira saat itu melihat hal itu membuat nya langsung kasihan dan membantunya dalam hujan lebat itu. Ia luntang lantung membawa laki laki tua itu untuk bertedu, dan selalu bergumam bertahanlah .
Disaat itu ia melihat ada gua, dan Qira membawanya ke dalam goa, ia langsung membaringkan lelaki tua itu.
"Yaaampun, anda demam, aduuh gimana, hujan lagi..." Ucapnya, tak ingin kehilangan waktu ia langsung mencari obat untuk lelaki itu, dalam kehujanan dia berlari untuk menemukan obat, setelah itu ia membawah obat yang ia dapatkan kedalam goa dan langsung mngobati lelaki tua itu.
Hari sudah mulai menggelap tapi belum ada tanda lelaki tua itu sadar, sedangkan hujan masih lebat, ia memutuskan untuk merawat kakek itu dan bermalam disana.
Hari pun mulai gelap dan lelaki tua itu mulai sadar, disaat ia sadar yang pertama yang ia lihat adalah langit langit yang berbatu, dia gerakkan kepalanya untuk meneliti sekitar, ia mendapatkan api unggun dan yang membuat ia terkejut adalah seorang gadis mudah yang tidur didekat api unggun itu. " Siapa dia?" Ucapnya sambil mengungat kejadian menimpanya.
Dia ingat, Ia di kejebak oleh temannya dan ia diserang banyak orang sehingga ia kehilangan kesadaran dan ia yakin bahwa gadis kecil ini yang membantunya " Gadis kecil ini pasti orang yang sangat baik " Ucapnya dalam hati
Pagi hari gadis itu bangun dan mendapatkan lelaki itu sudah bangun sambil tersenyum kearahnya.
" Ah anda sudah bangun?, bagaimana keadan anda? apa anda masih sakit?" Ucap Qira sambil mendekat.
"Saya sudah tidak apa apa, anda yang menolong saya ya? " Yang si balas anggukan dari ia, dan tersenyum " Terimakasih gadis kecil. Dan mau kan kau menolong ku lagi?" Ucapnya.
"Tentu, jika saya bisa melakukan nya."
"Aku hanya ingin kau mewarisi ilmu ku,saya sudah merepotkan anda, jadi saya harap anda menolong saya untuk membalas budi kepada anda."
"Tidak, saya membantu anda karena saya memang tulus."
"Saya tau. Tapi anda sudah menyetujuinyakan? " Ucapnya. Dan mereka tertawa bersama.
" ahh anda ternyata licik. " Ucap Qira dan mereka tertawa.
"Panggil saya si tua Liu." Ucap lelaki tua itu
"Tidak, saya tidak mau, " ucap Qira " Saya mau memanggil anda kakek. bagaimana? soalnya jika saya panggil seperti itu. itu tidak sopan," Ucap Qira dengan tersenyum " Dan nama saya Zhu Qira" Ucap Qira dengan senyum. seketika senyum nya hilang saat teringat Shu Jin, Chao dan Chio pasti mengkhawatirkan ia.
"Ada apa?" Ucap kakek Liu yang melihat ekapresi sedih Qira.
" Ah tidak, saya harus kembali karena pasti keluargaku mengkhawatirkan saya,"
"Pergilah, tapi besok pagi kau harus kesini lagi untuk memenuhi janji mu. "
"Baiklah kek, sampai jumpa besok pagi kek." Ucap Qira tersenyum dan pergi meninggalkan kakek.
Berapa menit kemudian dia kembali sambil merampas nafas dengan rakus, "Kakek kalo mau makan nanti bakar ubi itu saja ya. heheh besok pagi Qira kesini da daa..." Ucap Qira tersenyum polos sambil melambai tangan ke arah kakek Liu dengan senyum polosnya.
Kakek Liu yang melihat itu langsung terdiam dengan ekspresi polosnya Qira, " Anak yang manis, dan baik hati " Ucap kakek Liu.
Shu Jin prov. ..
"Chio, Chao apa kalian sudah menemukan putri? " Tanya Shu Jin dengan muka yang sangat khawatir. Yang hanya dibalas gelengan dengan mereka sekaligus raut wajah sedih.
"Bagaimana ini? kemarin hujan nya sangat deras, belum lagi petir, apa putri sudah makan atau terluka, oh Dewa, bagaimana ini." Ucap Shu Jin. lagi lagi dia menangis, yaaa Shu Jin menangis dari kemarin sore hingga matanya menjadi bengkak.
"Mommy, Chao hoos hosss chioo hoos hoos..." Dari kejahuan gadis kecil berlari dengan berteriak keras hingga.
Bughh..
Qira terjatuh tapi masih nenampilkan gigi putih rapihnya yang terkena tanah sangat menggemaskan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
HNF G
kalo umur zhu qira brp thor, apa lbh muda dari qiqi?
2023-09-11
0
Utin Nurhayati
penasaran lagi
2022-12-14
0
komentar terbaik
berapa kali tulisnya 'membawah'. kata dasarnya 'bawah' gitu kah?
2022-11-26
0