**maaf yaa upnya dikit dikit, soalnya banyak kesibukan gitu heeh "kayak sibuk banget gitu" huhu
yaaa apalagi sekarang dah nguli saya 'kulia'
jangan kabur yaa
mohon bersabar setiap hari saya usahain buat up terus
terimakasih yang sudah memberi jejak di novel ku
like dan komen dibutuhkan untuk membangun autor**
.
.
.
Ada rasa bersalah di dalam hati kaisar saat melihat wajah itu, yaaa wajah itu mengisyaratkan kebencian sekaligus kesakitan. '*En*tah apa yang terjadi dengan gadis ini' Batinnya
"Kau mau mat---"
"Zhau liii..*" ucap kaisar dengan alunan lembut memotong ucapan Zhau Lii " Dia telah monolong kita, biarkan saya berterimakasih dengan benar." Ucap kaisar sambil menatap Qira.
Wajah Qira masih dingin" Dan. Siapa namamu? " Ucap kaisar
"Apa itu penting!" Ucap Qira sambil mendenggus kesal.
"Apa kau tau saya siapa?" Tanya kaisar dengan tegas.
"Itu tidak penting untukku." Ucap Qira sambil menunduk melihat sekitar kakinya, saat dapat posisi yang tepat, ia langsung duduk tak jauh dari kaisar.
'Aku yakin dia orang yang baik, buktinya dia masih bertahan disini' Batin kaisar
" Saya raja sisini!" Dengan mengandalkan jabatan mungkin gadis ini akan bersikap lebih baik *fikir kaisar
"Hm" sambil menarik sudut kanan bibirnya, dengan wajah yang mencemooh orang didepannya " Kau kaisar! tapi bukan kaisar disini!. Kau tau pak tua, ini hutan kematian, tak ada raja disini, tak ada tahtamu!. dan satu lagi!. ini bukan kawasanmu! bagaimana bisa saya hormat kepadamu!. Dan ah apa kau kekurangan hormat? sehingga memprovokasi ku dengan jabatanmu! " Ucap Qira.
Kaisar tersenyum tipis " Selain tak tau sopan santun, kau juga berani ternyata..." Ucap kaisar
'Ternyata masih ada jiwa murni didunia ini. yang tak suka berpura pura menjadi malaikat' batinnya
"Yaah yaah terserah kau saja." Ucap Qira sambil beranjak di tempat duduk nya, ia mendekat ke arah laki laki yang belum juga sadar dari 4jam lalu. saat punggung tangannya ia letakkan di kepala laki laki itu, ada tangan hangat yang memegang tangannya, itu cukup membuatnya diaterkejut. Refleks dia menghentakkan tangan itu. Wajahnya masih memberikan ekspresi diam.
"Kau sudah sadar Kenzi?. " Tanya sang kaisar sambil mendekat.
"Ayahhanda.." Ucapnya lemah. sambil bergerak namun.
"Akh " Sambil meletakkan tangan kirinya ke tangan kanannya.
" Jangan angkat dan gerakkan tangan mu! tangan kanan mu patah!. Aku tak bisa mengobatimu!. Tak ada obat atau alat untuk mengobatinya.." Ucap Qira lembut namun terkesan datar.
'Ternyata benar dia orang yang baik, tapi mengapa dia bersikap dingin dan tak rama' Fikir kaisar.
"Siapa kau? " Tanya laki laki itu sambil melirik Qira. Gadis kecil, memakai baju laki laki berwarna hitam, wajah oval, kulit putih mulus bak batu giok, badan mungil, hidung yang pas untuk kultur wajahnya yang tak mancung dan tak juga pesek, bibir tipis berwarna cerry, rambut di gulung acak hingga ke atas ada kain berwarna hitam yang diikat pita di rambut itu, tak ada perhiasan dan tak ada make up "*cantik" fikirnya.
' Dengan kalimatnya, berarti dia yang mengobatiku' Fikirnya.
Ketika Qira hendak menjawab
kruukkk kruukkk suara perut kaisar berbunyi.
Kaisar yang saat itu hanya memerah menahan malu sambil menunjukan senyum kikuk. Tak mengatakan apa apa, Qira meninggalkan mereka. Tak lama kemudian ia kembali membawa kain berwarna hitam yang berisi penuh.
"Makanlah." Ucap Qira sambil menyodorkan buah apel. yaa itu buah apel yang di beri Kakek Liu untuk Keluarga Qira, namun ada hal yang lebih penting dari itu.
Tangan kaisar belum bergerak, ada sirat keraguan di matanya.
sruugh
Qira memakan apel itu, yang menyebabkan Kaisar dan laki laki diaampingnya membelalak " Tak ada racunkan? " Ucap Qira sambil meletakkan makanan itu di dekat Kaisar dan laki-laki itu. Lalu kaisar mengambil buah itu, ia dengan ragu memberikannya dengan laki laki di sampingnya dan dengan keraguan dia memakannya.
' Dari semalam belum makan, tak mungkin aku memilih mati kelaparan bukan' Fikirnya.
Qira pergi dari sana melangka pergi menuju sungai, dengan langka pasti ia mengeluarkan pisau di balik bajunya dan.
Srugh.
Ia memotong bambu dengan beberapa batang.
Ia mulai melakukan aksinya untuk mencari ikan. Tak menunggu waktu lama ia sudah mendapatkan banyak ikan yang berukuran besar. dengan cepat ia membersinya.
Untungnya ia selalu membawa bumbu masak, karena ia harus bolak balik ke rumah Shu Jin dan ke Goa kakek liu.
Saat ia memasak bau masakannya tercium sangat harum. membuat orang orang disana menelan ludah susah paya. (Hati Hati air liurnya netes).
"Leon " Ucap Qira, Leon yang saat itu tertidur langsung mendekat "Makanlah." Ucap Qira sambil meletakkan beberapa ikan diatas daun.
Ghooar, dengan senang Leon memakannya.
Qira meletakkan daun pisang di samping nya dan meletakkan ikan disana "Ini untuk kalian! makanlah." Ucap Qira
prajurit saat itu menatap kaisar
(-,-)
"Kenapa kalian diam Ayoo..." Ucap Qira
"Nona, biarkan yang mulia kaisar dan putra mahkota yang makan terdahulu, sebab kami tak pantas." Ucap Zhau lii
" Hey! kau lihat ini banyak! aku menangkapnya untuk kita makan bersama dan kalian mau menolak ku!. Hey pak tua! Mari makan. Lihat liur perajuritmu mulai jatuh..." Teriak Qira dengan kesal. Prajurit saat itu langsung menggosok kasar bibir mereka yang memang sudah lapar.
Kaisar saat itu memang sudah lapar hanya pasra dengan tingkah kurang ajar gadis ini. ia mendekat dan sambil membantu laki laki muda disampingnya. ia mendekat dengan Qira " Terimakasih ..." ucapnya sambil memakan makanan
"Kenapa hanya kalian yang makan?. Mengapa mereka Tidak? " Ucap Qira sambil menunjuk 3orang yang hanya menunduk ke bawah dengan menelan tenggorokan yang terasa kering.
"Mereka akan makan setela kami!. Mereka hanya pengawal... " Ucap laki laki muda itu sambil memakan ikan bakar 'enaknya. ini ikan terenak. Bagaimana bisa? apa karena aku sedang lapar? ' batinnya
"Kalian tau, mereka yang bertahan adalah mereka yang melindungi dan menjunjung tinggi nyawa kalian, tapi kalian bersikap seperti itu!. jika bukan mereka mungkin kalian tak akan ada di atas tahta dan masih hidup saat ini..." Ucap Qira sinis " Dan kalian makan! cepat! " Ucap kira sambil menunjuk Prajurit.
Kaisar dan putra mahkota(--,--)
dengan binar dimata mereka, mereka hanya menatap kaisar yang dibalas anggukan olehnya.
Dengan langka pasti mereka mendekat dan mengambil ikan bakar satu di tangan mereka masing masing dengan wajah senyuman yang tak memudar, Bagai bertemu harta karun kemudian ingin melangkah pergi.
"Trima. --- langsung dipotong
"Kalian mau Kemana? duduk disini! . Kita makan bersama! " Ucap Qira sambil menarik tangan Zhau Lii.
"Maaf nona, tapi kami tak pantas duduk didekat yang mulia kaisar dan putra mahkota. kami han----"
"Cepat! aku tak menerima penolakan! " Ucap Qira sambil membulatkan matanya " Kalian tau yang membedakan kita itu bukan tahta melainkan hati. untuk apa punya tahta tapi tak punya hati!." Ucap Qira
Kaisar dan putra mahkota yang mendengar itu hanya tersenyum.
' Dia memang baik di balik sikap buruk nya ' kaisar
'*Si*apa gadis ini. ' putra mahkota dengan penasaran dihatinya.
"Mari kita makan bersama." Ucap sang kaisar dengan senyuman.
Kaisar senyum? terasa dunia sekarang lagi jungki balik, langit mungkin akan runtuh huuuuu ' Batin Zhau lii
"Maaf yang mulia tapi kam-
" Duduk ini perintah!"Ucap kaisar yang tak mau di bantah.
Putra mahkota yang melihat itu hanya membuka mulut dengan lebar ' ayah menuruti gadis ini? apa ayah sakit' Fikirnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
HNF G
kalian dulu yg mulai kasar. udah ditolong bukanya terimakasih malah nyolot. 😤😤😤
2023-09-11
0
Utin Nurhayati
👍👍
2022-12-14
0
lelah sekali
😂😂Qira Qira
2021-11-25
1