Dengan diikuti oleh Wolf atau teman baru Qira, ia sudah sampai diujung hutan, hingga Qira harus berpisah dengan Leon.
"Leon. Kita harus pisah disini seperti biasa! " Ujar lembut oleh Qira sambil mengelus Elus Leon.
"Aku juga mau dielus." Rengek Wolf dengan menggesek gesekkan kepalanya ketangan Kiri Qira.
"Kau juga mau? " Tanya Qira
"Tak boleh!, Qira itu temanku!, " Marah Leon
"kau lupa aku juga teman Qiqi sekarang." Jawab Wolf sambil meledak.
"Hey aku senior! Kamu itu junior!, Harus nurut sama senior...!" Bentak Leon.
"Sudah jangan berdebat, Wolf kau harus berteman baik dengan Leon, kau Juga Leon!. Jika tidak akanku jual kalian!" Geram Qira melihat mereka ribut sepanjang jalan.
"Tidak mau! " Ujar Wolf dengan Leon serentak.
"Wah kan enak kalo kompak! " Sambil tertawa.
"Qiqi!!
"Baiklah baiklah, Leon apa kau tak bisa jadi manusia juga seoerti Wolf, supaya kita bisa bersama sama kekota! " Tanya Qira
"Yang bisa menjadi manusia itu harus ada ras dan keturunannya!, hanya keturunan bangsawan yang memiliki ilmu tingkat tinggi yang bisa jadi manusia. Seperti aku! " Sombong nya Wolf ini.
"Cxxxx kau ini!, aku bertanya dengan Leon! " Ucap Qira, Wolf hanya tertawa cengir cengir dan merubah diri menjadi manusia.
"Sebenarnya dulu aku bisa," Ujar Leon sedih.
"Lalu mengapa sekarang tidak bisa? " Tanya Qira.
"Benar kata Wolf, jika yang bisa berubah itu hanya bangsawan dan orang kuat!, termasuk aku!, dulu ibuku adalah selingkuhan Pangeran Kedua kerajaan kami, ketika semuanya terungkap ibuku dihukum mati, Aku melihat kejadian itu, aku takut dan membenci bangsawan!, ibuku tak diterima oleh kerajaan hanya karena ia bukan dari keluarga bangsawan, aku benci Wujud manusiaku, yang menunjukan aku bangsawan!, aku hanya Ingin hidup biasa saja..." Ujar leon sambil murung.
"Berarti kau bisa menjadi manusia juga..." Tanya semangat Qira.
"Entahlah aku sudah lama tidak berubah menjadi manusia..." Jawabnya.
"Mengapa kau tak mencobanya? " Tanya Wolf
"Tak usah sok perhatian kepadaku! " Ketus Leon dengan tatapan permusuhan.
'*Ja*di rindu Kenzi, mereka mirip dengan kami pertama kali bertemu' Batin Qira
(mau tau kisah Qira sama Kenzi, lanjut aja terus ya bacanya wkwkwk*)
"Aku hanya bertanya, bukan peduli! " Jawab Wolf.
"Ayo Leon, kau harus coba, Aku tak ingin kau sendirian diHutan!, aku selalu bersamamu, jika dikota aku merasa kesepian." Kata Qira, ia ingin Leon pecaya diri dan bangkit.
"Tidak bisa Qira, itu sudah lama!, Dan aku juga sangat membenci wujud manusiaku! " Lesu Leon.
"Kenapa tak bisa? Kau belum mencoba!, jika kau membenci manusia berarti kau juga membenciku! ".
"Terkecuali kau..." Gumam Leon.
"Ayolah Leon, jika kau bisa menjadi manusia kita bisa bermain, dan selalu bersama..." Semangat Qira.
"Aku tak tau Qiqi, aku tak bisa..." Ujar Leon lemah.
"Ternyata kau Singa yang payah, Wolf ayo kita pergi tinggalkan Leon disini! " Ujar Qira sambil menjauh, Wolf yang diperlakukan seperti itu senyumnya mengembang, sekembang bunga Kamboja.
"Qiqi... " Gumam Leon dengan mata yang berkaca kaca, Bisa dipastikan bentar lagi menetes.
"Cepat. coba! ".
"Baiklah...! " Ujar Leon
Leon berkonsentrasi terus menurus supaya berubah menjadi manusia, berkali kali tapi gagal....
"Aku tak bisa! " Leon menangis.
"Hey tenanglah!, lakulan sekali lagi! kau pasti bisa..." Lembut Qira dan mengelus bulu halus Leon.
"Ya kau pasti bisa, Kau butuh percaya diri. lagi pula darahmu kan memang darah bangsawan " Ujar Wolf. Wolf mengelus dagunya menatap Leon.
Dengan semangat dan usaha yang tersisa ia memulai lagi.
Muncul asap putih di sekitar Qira dan Wolf, Qira dan Wolf menutup mata, takut gas beracun....! atau gas air mata....
Saat penasarannya Qira memaksa membuka matanya.
Dia laki laki!, mata sipit, wajah kecil hidung mungil, mata tajam berwarnah coklat emas, bibir tipis, dagu lancip, berbaju putih. sangat cantik, Wolf sama Leon sama sama tampan, sangat tampan bahkan. ia berbaju putih bagaikan dewa turun dari langit ketujuh jatuh di depanku.....Eeyaa....
"Le Leeoonn, kau sungguh tampan" Ujar Qira.
"Benarkah? " tanya Leon sambil merabah wajahnya.
"Yaaaa, sungguh... " Ujar Qira
"Kau tak memberi pujian atas ku tadi saat aku berubah.." ujar Wolf iri.
"Apa kau iri? " tanya Leon
"Aku tak iri! "
"Sudah Diam! " Bentak Qira.
'Oh kedamaian ku yang malang hiks hiks...
"Ayoo pergi! " Ucap Qira tegas.
Wolf mensejajarkan diri dengan Qira di bagian kiri di Dorong oleh Leon, begitupun juga Wolf.
Qira mengabaikan saja,
Sesampainya ke Kota mereka berjalan menyelusuri ramainya hiruk potuk kota, saat mereka melanjutkan perjalanan mereka melihat sekerumunan orang yang lagi berkumpul Karena penasaran Qira bersama leon dan wolf bergegas melihat dan mendekati kerumunan.
"Permisi tuan. Ini ada apa ya, kok ramai sekali? " Tanya Qira Kepada seseorang di barisan paling belakang kerumunan.
"Itu... ada Seseorang yang lagi di eksekusi karena tidak dapat membayar hutang terhadap kerajaan.. " UcapTuan itu.
"Emangnya berapa Hutangnya sampai sampai harus di eksekusi " Gumam Qira.
"Qiqi jangan mendekat...!, itu bukan urusan kita..." Ucap Wolf sambil menarik tangan Qira karena melangkah ketempat eksekusi.
"Wolf, aku hanya ingin melihat saja. Tenanglah..." Ucap Qira lembut.
"Berhenti....! " Ucap salah satu pemuda disana, pemuda itu mendekati orang yang di eksekusi di tengah tengah kerumunan itu.
" Berapa Hutangnya?, Saya yang akan membayarnya!. " Tukas pemuda ituu
Jika dilihat ia berumur 17 sampai 20 an. ia tampan,, berkulit putih mulus, bibir Tipis, alis melintang sediki ber serak menciptakan sikap tegas dan kokoh, mata hitam pekat bak elang, tinggi badan 178cm....
Semua berbisik bisik memandang pemuda itu, termasuk Qira,
**apa dilakukan pemuda ini?.
sepertinya dia dari kalangan bangsawan...
beraninya menghalang orang kerajaan
Kau benar.... tapi sepertinya saya pernah melihat dia, tapi dimana?
Entah lah. Mungkin ditempat lainn
Tapi ia sangat tampan..
Kaau benar
Bisik bisik itu terdengar jelas di telinga Qira, tapi Qira masih pokus terhadap orang yang didepannya.
"Kau berani menghalangi orang kerajaan!, kau mau dihukum mati... " Bentak salah satu prajurit.
"Aku bertanya berapa hutangnya dan aku akan membayarnya..." Ucap pemuda itu.
Betapa menyedihkan lelaki yang di eksekusi didepan sana, badannya dipenuhi luka cambuk, Batin Qira.
"Tuan, saya sudah membayarnya dan ini bukan hutang terhadap kera.. --"
"Lancang....! Beraninya kau bicara, Cepat cambuk lagi dia sampai mati...! " Ucap prajurit itu.
Ctaaarrrr
Cambukan itu melayang, tapi bukan ke arah orang yang di eksekusi tapi tergelantung di udarah dipegang pemuda tadi
Pemuda itu dengan lihai menahan cambuk itu dan merebutnya,.
"Beraninya kau...! serang.... " Teriak salah satu dari prajurit.
Seketika tempat itu menjadi tempat keributan, semua orang berlari ketakutan, yang tidak takut hanya Qira, Leon dan Wolf! selebihnya sudah hilang arah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
Yuniansyah
ceritanya menarik, gaya bahasanya juga beda. agak gaul gitu loh...
2022-12-15
0
Utin Nurhayati
🤔🤔
2022-12-14
0
Egen
bangsawan negri singa??
2022-10-27
1