"Aduh putri, " Sambil berlari menuju Qira" hu uu kau baik baik saja kan?, Jangan lari lari." Ucapnya.
"Hehe iyaaaa, maaf mommy Qira kehujanan jadi nggak bisa pulang kemarin jadi nginep di goa." Sambil berjalan mendekati Shu Jin.
"Putri tidak apa apa kan? " Tanya Chao sambil memeriksa tubuh Qira dari ujung kaki sampai kepala.
" Tidak gege, Qira baik baik aja kok.." Ucap Qira polos yang bikin Siapa aja rasanya pingin ngarungin.
" Lain kali jangan pergi sendiri ya putri, nanti. terja." --- ucap Chio tapi langsung dipotong.
"Yayaya, Qira udah dewasa gege, Qira mau mandi mommy, ayo pergi. " Ucapnya dengan Shu Jin yang hanya dibalas anggukan.
Chao dan Chio hanya bisa geleng Kepala, karena tuan putri mereka yang kadang baik, kadang cuek dan kadang sangat dingin, terutama menyangkut raja, ayahandanya.
Besok harinya...
"Gege, mommy Qira pergi ya." Ucap Qira
" Leon....!" teriak Qira. sesaat tak lama datang leon dari ujung mata.
gooar...
"Putri mau kemana, bahaya putri". --- tapi belum selesai dia bicara Qira sudah pergi dengan Leon, Shu Jin hanya bisa berteriak ria dengan Chao dan Chio yang mematung.
Sejujurnya Qira memang belum percaya sama mereka, karena mereka mata mata rajanya Qira.
Qira dengan membawa Leon diperjalanan mereka berburu dan mendapatkan Rusa dan buah buahan.
"Kakek, Qira datang yuhuu."" Ucap Qira...
"Hey jangan teriak teriak, " Jawab kakek Liu sambil mendengus sebal.
"Hehe, Aku bawa rusa loo untuk kita dan buah, kakek pasti lapar ayoo." Ucap Qira.Dan" Ah yaa, Leeoooon" Teriak Qira,
Gooaarrr,
"Kakek ini Leon teman Qira. " Ucap Qira.
Kakek Liu hanya mematung, Singa sebesar ini? teman? oh Dewa? apa anak ini sehat?. ia tak menyadari mulutnya yang terbuka lebar berbentuk hurup O
"Kakek..." Ucap Qira, yang mengejutkan kakek Liu.
" Ah iya? kau ini mengejutkan saja. Hey kau mau kemana?" Tanyanya sambil melihat Qira bejalan menjauh.
"Aku ingin kesungai membersikan rusa ini untuk makan kita." Jawab Qira acuh yang hanya dibuat geleng-geleng kakek Liu.
Seusai Qira memebersikan rusa itu ia membakar rusa dengan belumurkan rempah rempah, yaaa Qira alias Qirana memang pandai masak dizaman modern.
"Enak..." Gumam kakek Liu sambil menikmati makanan itu yaaa." Kau tau, Ini masakan terenak yang kakek makan." Ucap kakek Liu
"Pastilah, Qira Gitu ..." Sambil tersenyum sombong.
"Iya, kau memang seperti burung merak" Wkwkwk sambi Tertawa "Yaa memang, tapi burung merak itu cantik loo..." Ucapnya
Seusai makan....
"Qira, kakek akan mengajarkanmu ilmu yang kakek miliki, ilmu berperang, dan bela diri, sejujurnya mengapa kakek jadi incaran semua orang itu karena keahlian kakek. Kakek adalah satu satunya keturunan yang memiliki ilmu angin dan ilmu api, jika kamu menguasai ilmu ini, maka kau tidak akan merasakan sakit karena apapun itu, mungkin kulitmu akan tergores tapi sejujurnya tubuhmu sama sekali tidak terluka hanya dimata orang lain itu akan tampak luka yang tapi tidak kamu rasakan. seperti itulah kakek kamu selamat kan itu, tapi kakek saat itu sangat lemah karena mereka menggunakan kelemahan kakek, sehingga kakek tak bisa berbuat banyak pada saat itu, kakek kalah. Ilmu ini harus diturunkan dengan orang yang tepat, kakek pernah memiliki satu murid dulu, tapi kakek belum memberikan seluru ilmu kakek padanya. Dan sekarang kakek yakin kau adalah penerus yang tepat . "Ucap kakek Liu sambil menatap dengan keyakinan.
" Baiklah kek, semoga nanti Qira tak mengecewakan mu." Ucap Qira dengan penuh keyakinan.
Hari hari dilalui oleh Qira dengan berlati bersama kakek liu.
karena Qira memang sudah bisa bela diri. Itu mempermudah semuanya. hari hari dilaluinya dengan keyakinan bersama kakek Liu.
6 bulan berlalu....
Perubahan Qira sungguh fantastis, mulai dari wajahnya, mukanya yang dulu dipenuhi bintik hitam kini berubah menjadi putih bersi, bibir tipis, muka oval, mata yang berwarna biru laut dengan ukuran pupil besar, bulu mata panjang dan lentik, badannya kurus, tinggi badan 155cm yaa dia lumayan kecil, rambut panjang, dan ahk perubahan sikapnya yang menjadi seperti laki laki, dengan berpakaian ala laki laki dan tak mudah mempercayai orang lain, yah karena latihan yang keras membuatnya bersikap keras namun baik hati.
" Kakek Qira mau pergi ke rumah keluarga dulu yaa..." Ucap qira Sehabis istirahat latihan.
" Yaaa hati hati, dan ini bawalah." sambil memberi buah apel dalam jumlah yang lumayan," Ini untuk ibumu dan kakak kakak mu." Ucap kakek Liu
di perjalanan Qira bersama Leon pergi membela hutan, Dengan lihainya mereka seperti lukisan dewi Yang bermain dengan Raja hutan, cukup lama hinga Qira memutuskan ingin mencuci mukanya karena berkeringat dan teriknya matahari.
" Uuuu segar nya. " Ujarnya ketika air menyentu permukaan mukanya.
Gaaooor....
" Ada apa Leon? " Ucap Qira karena Leon memanggil namanya.
" Qira lihat ada bangkai manusia." Ucap Leon
Qira mencari dimana arah yang ditunjuk Leon.
Disana ada bercak darah yang berceceran dan banyak manusia yang berpakaian perang,
semakin mendekat dia bisa mendengar suara orang kesakitan, dapat dipastikan itu bukan mayat atau bangkai yaaa dia masih hidup...
"Leon cepat bantu, mereka masih hidup."
"Hey untuk ku makan saja ya.?" Ucap Leon sambil mendekati manusia itu.
Pltak..
" Hey. mengapa kau memukul ku..." Ucap Leon kesal, karena Qira memukul kepalanya dengan keras.
" Kau ingin jadi pengecut? memakan makanan yang lagi lemah? hu! ku kira kau Singa yang hebat." Ucap Qira sambil berjalan mendekati mereka.
"Hey aku memang hebat." ucap Leon tak mau kalah.
" Yaa kau hebat jika membantu ku cepat." Ucap Qira.
Dengan langka pasti mereka mendekat.
ada dua laki laki yang tengah terluka mendekat dengan mengacu pedang menghadang Qira mendekat.
"Hey! apa yang kalian inginkan." Ucapnya dengan sedikit lemah.
" Hanya ingin membantu" Ucap Qira yang acuh terhadap pedang didepannya.
" Apa jaminannya? " Ujar mereka dengan menunjukkan rasa ketudak percayaan mereka.
" Nyawa kalian! , jika tak ingin yah sudah." Ucap Qira yang sedikit sinis dan berlalu pergi.
"Hey bantu lah tuan kami." Ucap mereka, masih dengan suara angku.
Gooarrr" Tak tau diri kalian..." Ucap Leon
"Hey? kau siluman! " Ucap mereka. Karena melihat Leon.
" Yaa saya siluman, menyingkirlah...!" Ucap Qir karena malas berdebat.
Mereka hanya pasra, jika tidak cepat ditangani pasti tuan mereka akan mati. Mereka mengambil sedikit harapan.
Dengan hati hati Qira membuka baju mereka dan mengobati mereka satu persatu, pakaian mereka yang berlapis baja yaa, itu baju zirah baju perang. Dua diantara mereka menggunakan baju berlambang ukiran Naga ada yang berbaju warna emas dan ada yang berwarna hitam ukiran emas serta ukiran naga yang lebih kecil dari yang satunya. Yang berbaju berwarna emas bisa di perkirakan umurnya 40/50 sedangkan berbaju hitam berumur 16 tahunan yaah beda 2 tahun dengannya
mereka berjumlah 3 orang dan ditambah 2 perajurit nya,
semuanya di obati oleh Qira dengan sangat hati hatii.
like & komen yaaaa supaya saya semangat buat lanjutinnya
ikuti terus yaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
Utin Nurhayati
lanjut
2022-12-14
0
ciru
adakah ilustrasi wajah QIRA Thor?
2022-08-28
1
lelah sekali
huhuy
2021-11-25
1