Sakit...
Itu yang di rasakanku saat ini. Rasanya kepaku pusing seperti berputar putar. Inginku buka mata ku, tapi ini sangat menyilaukan. Sakit mata dan kepala ku menjadi jadi.
Aghh...
Cekk...
Ku pegang kepalaku. Aku mencari posisi yang nyaman, hingga beberapa menit, aku buka lagi mataku yang tak jadi ku buka tadi karena sakit dikepalaku dan silau...
"Dimana ini? " Diam dan ku ingat apa yang terjadi padaku. Aku ingat apa yang terjadi kepadaku saat menolong adikku.
'kuno banget interior rumah sakit ini'... Batinku
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan seseorang gadis yang menggunakan hanfu kuno china yang atasannya berwarna putih dan bawahan berwarna pink. Kayak pakaian pelayan gitu.
Alisku menyatu 'Hmm kayaknya totalitas banget ni rumah sakit, sampai Perawatnya aja pakek baju kuno gini lagi " Batin ku.
Dia melihatku dan langsung berhenti. Bisaku lihat tangannya gemetar, dia langsung berlari didepan ku dan bersimpu.
"Putri anda udah bangun?, anda sudah sadar? Hu uu uu." Dia sambil menangis dan cigukan.
Aku menatap gadis didepanku ini . 'What kok dia pakek bahasa china? apa aku lagi di china? ' fikir ku. Dan ah kok aku bisa mengerti. ini aneh bukan. Apa aku lagi di RS china?.
Saat itu kepala ku kembali sakit. Sakit ini seperti terhantam batu besar, ini sangat sakit. Aku tarik rambut ku "akh sakit ahk... " teriak ku.
"Putri ada apa? dimana yang sakit? Pengawal...! pengawal..! panggilkan tabib...! cepat! yang mulia putri sudah bangun...! " Teriak wanita didepanku.
'Ingatan siapa ini? apa ini? yaTuhan.! ' Batinku
ingatan ini bukan milikku melainkan pemilik tubuh asli ini. Dia bernama Zhu Qira Han. Dia putri dari raja bernama Alexon dari kerajaan langit, dia memiliki kakak laki-laki dan saudara kembar laki laki. Ayah dan kakak laki laki pertamanya yang menjabat sebagai putra mahkota sangat membencinya. karena mereka mengatakan bahwa putri Zhu Qira Han penyebab permainsuri Zhizhi xiaoli Han meninggal. Disaat beliau melahirkan Zhu Qira Han dia sudah di peringatkan untuk tidak mempertahankannya. Karena dia telah lemah seusai melahirkan saudara kembar nya Qira, tapi ibunya menolak untuk membunuh putrinya dan dia masih bertahan hingga akhirnya dia meninggal. Disaat dia masih kecil dia diracuni hingga badannya menjadi jelek dan semua badannya dipenuhi dengan kudis, tak satupun orang yang mau bermain dengannya, dia dikucil, dilempar, dia selalu disiksa oleh saudara2 dan ibu tirinya. dia sering diberi nasi basi oleh ayahnya, setiap kesalahan dimata ayahnya dia yang bersalah, padahal bukan dia dan dia hampir setiap bulan terkena cambuk, saudara kembarnya dipisahkan dengannya. di umur 12 tahun ayahnya mengasingkannya di hutan kematian dikarenakan difitnah mencuri roti di dapur dan difitnah ingin membunuh saudaranya, disana dia dibawah oleh prajurit. Dan yang paling parah ayahnya menyuru pembunuh bayaran untuk membunuhnya, siapa sangka dia masih hidup. meski kaki dan tulang pinggangnya patah karena tragedi itu, yaa yang hidup sekarang bukan dia Tapi Qirana Samuell yang dari tahun 2020 . berumur 17tahun dan cerdas dalam berbagai bidang.
Ketika semua ingatan itu terserap. Qirana bisa merasa sakit kepalanya mereda.
"Huuuu ternyata nasib kita hampir sama ya Qir hehe. nama sama, hidup sama, tapi gue lebih mendingan dari pada hidup lo, cxcxcx kasian banget si loo. " Batinnya Qirana.
"Putri huu huu. putri. harus kuat huu huuu uu. " Pelayan sambil terisak.
"Hey jangan menangis, aku udah nggak sakit lagi kok." ucapku untuk menenangkannya, dan eh kok aku bisa pakek bahasa china ya? atau bawaan dari tubuh ini? ahkk mungkin yaa.
"Ada apa dayang Shu Jin? " Lelaki tua itu datang dari balik pintu. Ia bertanya sambil melirik ke arahku " Oh putri sudah bangun," sambil mendekat " salam putri mari saya periksa. "Katanya.
"Syukurlah putri sudah siuman setelah satu minggu ini. Dewa masih menyayangimu putri dan jangan terlalu sering bergerak supaya tulang pinggang anda cepat sembuh putri. Dan ini obat yang harus putri minum." ucapnya sambil meletakkan Mangkok berisi cairan di depanku. Ia membantuku untuk meminumkannya.
Dayang Shu jin menatap tabib itu lalu berkata
" Terimakasih tabib, karena mu putri kami baik-baik saja, hiks hiks kami tak tau harus membayar pakai apa dan terimakasih atas tempat ini. Anda sangat murah hati tabib Chen. " ucap dayang Shu Jin sambil menenangkan dirinya dengan memegang dadanya yang masih sesegukan.
"Terimakasih tabib . Jika tidak ada engkau mungkin aku sudah tak bisa melirik matahari lagi." Ucapku lemah dan menatap tabib Chan dengan senyum tipis, yang dibalas dengan senyum lembut olehnya.
" Ini sudah menjadi tugas saya putri ." Ucapnya, " Saya harus pergi ke hutan mencari obat untuk tuan putri dulu. Saya undur diri putri, semoga tuan putri lekas sembuh." Ucapnya
aku pun menganggukan kepalaku lalu dia pergi.
"Shu Jin bagaimana kita membayar rumah ini. ?" ucapku. Seingat ku ayah tak pernah memberikan uang padanya.
"Putri tak usah khawatir Karena tabib Chan adalah orang baik. Dia tak meminta imbalan. "Ucapnya " dia juga yang membantu permaisuri melahirkan anda putri. Dia tabib setia nya ibunda putri dahulu." Lanjut nya
"Meski begitu aku tak ingin Merepotinya, nanti ketika putri ini sembu, kita harus pergi dari sini, kita tidak boleh merepotin orang lain," Ucapku " Dan Kita akan mulai hidup baru." ucapku dengan tegas.
"Huu uu uu pilutri.." Shu Jin menangis.
"Mengapa kamu menangis?" Ku pegang tangan Shu Jin lalu ku tatap lembut.
"Hamba. Hamba bahagia putri, karena putri sudah ingin kembali hidup, tidak seperti dulu putri... " Langsung ku potong " ya aku akan hidup dengan damai terimakasih Shu Jin. " Ucapku.
Ya dulu Zhu Qira Han tak pernah ada aura hidup, selalu manggis dan selalu diam bagai mayat hidup, yang menunggu kematian yang abadi..
komen ya buat yang baca. soal nya Autor baru belajar. Terima setiap keritikan ko.
terimakasih karena sudah ingin membaca karya abal abal ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
momi
baca di maret 2025,
2025-03-03
1
Sri Surya
aku ikut meneteskan air mata, membaca cerita ini
2023-01-29
2
Rieny Sartika
kata2nya tlg diliat lg itu manggis maksudnya menangis ya???
2022-12-31
0