On flashback...
Autor prov....
Kaisar Long Wey bersama putra mahkota Kenzi, Jendral Zhau li, dan 5 orang prajurit kepercayaan kaisar Long Wey berniat pergi untuk menyelesaikan masalah disalah satu desa di kekaisaran awan. Desa tersebut terkena dampak penyakit menular yang tak henti hentinya. Padahal obat obatan serta tabib terbaik sudah dikerahkan didesa itu. Tapi bukannya penyakit itu teratasi tapi malah menimbulkan lebih banyak korban.
Tap tap... suara Kuda yang dikendarai mereka membela jalan dengan gaganya. mereka menggunakan baju rakyat biasa ala bangsawan.
Kaisar long Wey curiga bahwa ada yang memanipulasi desa tersebut. Selama ini ia Hanya mendapatkan laporan laporan dari kaki kanannya yang memang dikerahkan untuk desa tersebut. Jika difikir secara logika tidak mungkin tabib tabib yang dikirim itu tak bisa mengobati. Jika memang tidak mempunyai obatnya mengapa tidak ada yang melapor atau mengeluh? , kaisar pernah mengirim prajurit kepercayaannya untuk melihat desa tersebut. Berkali kali ia mengirim orang berkali kali pula orang itu tak kunjung memberi kabar. Bak di telan bumi. seakan akan akses dari desa tersebut memang sudah ditutup.
Srrattt....
Tampa mereka sadari dari kejahuan ada yang memanah kaisar.
Tap....
Anak panah itu tertancap tepat di samping kanan kaisar Long Wey.Jika 1 detik saja terlambat anak panah itu mengenai tepat di arah kepala kaisar.
"Sial.... kita kalah jumlah ...! Kita tidak akan bisa melawan cepat pergi! " Ucap kaisar.
Para pembunuh itu berjumlah lebih dari 20 orang. Terlebih lagi dapat dilihat keahlian mereka pasti tinggi. Jika tidak, Tak mungkin mereka mau memberi nyawanya dengan mudah, terlebih lagi lawan mereka itu bukan orang biasa tapi Kaisar..!
Tap tap tap.....
Kaisar Long Wey beserta yang lain pun membela jalan dengan kecepatan angin...!
mereka memasuki hutan kematian! tapi mereka tidak sadar.
Kuda yang ditunggangi oleh putra mahkota pun terjatuh karena sudah kelelahan...
Bughh ahk...! " Tubuh putra mahkota terjatuh dan terhentak oleh akar pepohonan.
Kaisar yang menyadari itu langsung memberhentikan kudanya dan berbalik mendekat ke arah putra mahkota.
"Kenzi...! " Ucapnya sambil turun dari kuda " Kau tak apa nak? "
"Aku baik baik saja ayah. Cepat pergi mereka sudah dekat ayah,!"
"Tidak kita harus melawan mereka kau harus ku--"
Strakk... sraakkk...
Anak panah jatuh di sambing kanan mereka. dengan cepat kaisar dan putra mahkota mengeluarkan pedangnya. Zhau lii dan para prajurit sudah dengan sigap melindungi para kaisar dan putra mahkota.
"Sial... sepertinya di kerajaan ada seorang penghianat! "Umpatan sang kaisar. Sebab tak ada yang tau mereka pergi kecuali para kasim dan perdana mentri di dalam kerajaan.
"Seranggg....!" Ucapa salah satu pembunuh itu.
Sring sringg sratt
Pertempuran itu tak bisa dihindari lagi, Kaisar dan Jendral sudah menyerang dengan membabi buta tapi tak bisa di elak lagi,. mereka kekurangan tenaga yang menyebabkan prajurit mereka beberapa mati tapi mereka berhasil membunuh para pembunuh tersebut. Meskipun mereka juga kehilangan banyak darah dan kelelahan sehingga kaisar dan putra mahkota tak sadar kan diri.
Off flashback
Shu Jin ,beserta kakak Qira menatap tak percaya. Bagaiman mungkin putri mereka membawa kaisar kesini. Sedangkan yang dipikir hanya makan dengan lahap tanpa mempedulikan sekitarnya.
"Ahhh maaf kaisar kami tak tau bahwa anda seorang raja kerajaan awan. Dan maaf kan kami tidak melayani kalian dengan baik. Kami tak bisa memberi kamar yang bagus da--/-"
" Tidak apa apa," Sambil tersenyum " Dan kalian mengapa bisa tinggal disini? "
"Aahh it tuu karena putri---" belum sempat diselesaikan oleh Chao langsung dipotong oleh Qira " Karena kami miskin tak bisa membeli rumah dikota, jadi kami hanya bisa memilih tinggal disini cap cap cap " Ucap Qira sambil mengunya ubi rebus.
"Pantas ibumu dan kamu menggunakan baju yang sangat jelek seperti ini." Ucap putra mahkota.
" Hey pak tua! kukira kau harus mengajarkan anakmu bicara dengan baik. Bicara dengan baik saja tidak bisa apa lagi jadi raja! " Bentak Qira. Dia orang yang tidak ingin orang orang terdekatnya dihina. Terlebih lagi Shu Jin, Chio dan Chao. sebab dari merekalah ia dapat merasakan kehangatan keluarga.
"Hentikan! " bentak kaisar.
Hening.
Mereka melanjutlan makan tanpa ada yang berbicara...
Langit malam ini menampilkan banyak bintang, angin seakan akan mengikat manusia dalam kedinginan. Tak ada selimut untuk tidur!, tak ada kasur emput, bahkan baju pun baju yang dulu dibawa dari Rumah tabib Chen. Qira dan yang lain makan menggunakan hasil buruan. ada kebun Ubi di belakang rumahnya. jika untuk keperluan yang mendesak seperti pedang atau minyak untuk menghidupkan lampu mereka harus pergi kekota untuk menjual obat obatan atau buruan yang mereka dapat. Hidup dengan apa adanya cukup membuat mereka menjadi manusia yang selalu mensyukuri keadaan....
"*S*ampai kapan aku tinggal disini? apa aku sudah mati di sana? bagaiman keadaan keluarga ku? apa mereka menangis? atau menyesal? ." lanjutnya " lalu apa yang harus aku lalukan didunia ini dengan tubuh ini?. Apa aku harus balas dendam?. tapi balas dendam bukanlah hal yang benar!. " Batin Qira sambil menatap keluar jendela. Pikirannya pergi kesana kemari. tanpa ia sadari ada yang melihatnya dari balik pintu.
Ada kesedihan yang terlihat, ada kekosongan yang bisa dirasakan kehampaan itu.
"Hey!. kau mengintip ya! " Ucap Qira tanpa menatap ke arah pintu. Dia bisa merasakan keberadaan orang sekitar. Bahkan dari jarak jauh. dia bisa merasakan aura dan keadaan darurat atau tidak semenjak Ia mempelajari ilmu angin dan ilmu api.
"Ah... tii tiidak ak aku ingin bertanya sama kamu. Yaa bertanya." Ucapnya. sambil gugup.
" Selain sombong kau juga pandai berbohong." Ucap Qira
"Huu. aku tak bisa tidur tampa selimut tebal, jadi aku memilih untuk pergi kedepan untuk mencari udara saja." Ucapnya
."Laki laki manja." Ucap Qira dengan senyum smirknya
"Hey kau tak tau jadi aku. jadi jangan pernah menghinaku. atau kau akan ku hukum gantung." Ucap putra mahkota kesal.
"Ya yaa aku tak pernah merasakan selimut tebal atau apapun itu..." Ucap Qira.
Putra mahkota mendengar itu ada rasa bersalah yang singga dihatinya, entah mengapa. Sebab dia tak perna merasa seperti ini sebelumnya. Ia memang orang yang sombong dan suka merendahkan orang lain. manja. egois. semua sudah menjadi satu. Tapi ketika melihat mata penuh kesedihan itu hatinya juga terasa sakit dan tak tega..
"Hm ya." Ucapnya ia tak mau meminta. Terlalu gengsi untuk mengucapkan hal itu. "Kenapa kita selalu menghina?. bukankah kita bisa berteman. yah berteman! " Ucap putra mahkota.
."Teman?, apa aku sudah tidur? " Ucap Qira sambil mengerutkan keningnya.
"Yaa. kau pasti bangga bukan punya teman putra mahkota? " Ucapnya sambil tersenyum bangga.
"Tapi aku tak tertarik..." ucap Qira sambil beranjak dan melangka menuju pintu " Pergi! " Ucapnya
"Hey! kau Mengusirku!?. kau tau aku tak pernah mengajukan pertemanan duluan! kau yang pertama."
"Kau memaksaku? " Ucap Qira sambil melipat tangannya di atas dada.
"Ya! "
"Haha kau mengemis padaku? "
"Tidak! " Bentak putra mahkota
teriakan putra mahkota terdengar sampai keluar rumah mengakibatkan Shu Jin dan lainnya keluar kamar mereka.
"Ada apa Putri? " Ucap Shu jin sambil mendekat
"Nyonya saya hanya mengajak Qiqi berdamai dan berteman tapi dia tidak mau! " Ucapnya.
"*Putrii ka--"
." Iyaa iyaa kita damai dan berteman. Puas kau! " Ucap Qira dengan melirik sinis.
"Kita teman." dan,
" Karena kita teman kau harus mengajarkanku berpedang seperti kau menghadapi serigala kemari " Tidak ada bantaham " Ucapnya sambil berlalu pergi dengan angkuhnya.
Dari kejahuan senyum putra mahkota tengembang dengan lebar....
"Hey tunggu! aku belum menyetujuinya." Teriak Qira sambil melihat Punggung putra mahkota semakin menjauh. "*Se*bennya saya sudah tau tujuanmu tapi jika bersangkutan dengan Mommy kan gak bisa berbuat apa apa" Batin Qira
Shujin dan yang lain hanya menutup telinga mereka sambil menggelengkan kepala "*B*elum berteman aja udah kayak gini?. apa lagi udah berteman" Batin mereka*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
lelah sekali
😄😄😄😂😂😂
2021-06-29
1
xiaodia
PUTRI BERHARGA. judulnya boleh coba dibaca.
2021-03-02
1
Anonymous
emosi baca nye
2020-07-19
1