"Selesai..." Ucap Qira sambil menepuk nepuk tangannya sambil tersenyum. pandangannya beralih kepada pria yang memakai baju zira.
"Terimakasih " Ucap laki-laki yang menggunakan baju zira dengan sedikit tersenyum.
"Hmm" Gumam Qira, dilihatnya laki laki ini mungkin berumur 40 tahunan, tubuhnya banyak bekas luka, wajahnya sedikit gelap, mata tajam, muka tegas, hidung mancung, rahang koko, bibir sedikit tipis bagian atas dan yang di bawah sedikit lebih tebal, alis tebal dan ada satu garis melintang di alis kanannya, meski berumur kepala empat tapi ia masih tetap gaga.
"Jika kami boleh tau, siapa nama gadis ini..." Ucapanya.
"Apa itu penting? " Tanya Qira, sambil mengingat kata kakek Liu bahwa kita tidak boleh mudah percaya dengan orang lain, dan jangan menunjukan kamu orang baik atau pun lemah.
"Hey! kau mau di hukum mati ya! " Ucap salah satu prajurit, salah satunya lagi masih terlihat mengawasi 2 laki-laki yang belum sadar.
"Sebelum saya mati kalian lah yang saya matikan dahulu..." Ucap Qira sambil mengelus bulu Leon, dan Leon hanya meletakkan kepalanya di pangkuan Qira dengan mata tertutup(alias tidur)
" Dasar..! kau tak tau kami siapa ha? " Ucap prajurit itu dengan mata yang memerah karena amara yang memuncak, belum sempat Qira ingin menjawab kata katanya ditelannya kembali karena laki laki yang belum sadar itu sudah bangun dari pingsannya.
_____________
Sakit, yah sekujur tubuhnya sakit yang ia rasakan, terlebih di bagian punggungnya karena terdapat luka sayat yang besar, berlahan lahan ia buka matanya dan ah silau. Ditutup lagi matanya karena menahan sakit di kepalanya karena silau. Beberapa detik saat ia merasa rasa sakitnya sedikit memudar dia kembali membuka matanya.
Pohon? ia dia dibawah pohon, itu? itu suara air. dimana ini? pikirannya melayang dan dia ingat semua kejadian menimpanya.
"Kenzi.....! dimana kenzi....! " Ucapnya sedikit teriak, namun masih terasa suara itu sangat lemah" ahh siiitth " Ucapnya sambil memegang kepalanya
Bdbuk bduk...
Laki laki itu berlari dan langsung membungkuk memberi hormat.
"Hormat kepada yang mulia kaisar, izin menjawab, yang mulia putra mahkota ada di samping kanan yang mulia, Yang mulia putra mahkota memiliki luka yang cukup para sehingga belum sadarkan diri hingga saat ini.." Ucap laki-laki yang memakai baju zira.
"Oh dia kaisar' Fikir Qira. Dia hanya mengangkat satu alis dan memasang wajah acuh tak acuh melihat itu.
Laki laki yang disebut kaisar tersebut menoleh ke samping kanannya, tak jauh darinya ia lihat anaknya yang belum sadarkan diri dan kembali ia melihat laki laki yang berpakayan Zira "Bagaimana mungkin di sekitar kita ada penghianat...! Tak akan ku biarkan mereka hidup dengan mudah dan mati dengan tenang...!" Ucap nya tegas.
Laki laki berbaju zira hanya terdiam..
Beberapa menit kemudian ia mencoba berdiri dan Mmelihat laki-laki yang tak sadar kan diri disampingnya, Ia melihat di tangan anaknya ada luka yang telah terobati, yaa dia belum sadar jika ada Qira di dekat sana tapi gadis itu sama sekali tak meliriknya. dia beralih melihat ke arah Qira dan bertanya " Jendral Zhau Li,! siapa gadis itu? "Ucapnya sambil melirik Qira.
Oh laki laki yang memakai baju perang itu adalah jendral Zhau li ...! *batin Qira
Zhau li melirik yang ditanya oleh rajanya " Dia yang telah menyelamatkan kita yang mulia, dia yang mengobati yang mulia dan putra mahkota..." Jawabnya.
"Apa kau yakin dia bukan mata mata?" Tanya kaisar yang tak mempercayai Qira.
" Maaf kan kami yang mulia, kami hanya ingin mencari kesempatan meskipun itu hanya peluang terkecil." Ucapnya.
"Siapa namanya?"
"Maaf yang mulia kami tidak tau." Ucap Zhau Lii
"Bagaimana mungkin kau tak tau namanya! cepat tanyakan sekarang! " Ucap sang kaisar.
"Bawah dia kesini sekarang! " perintahnya.
"Baik yang mulia."
Dengan berlari menuju Qira
_______________
sejujurnya dia udah tau, dan udah denger semuanya, tapi yaaa dia lebih milih diam dari pada menjawab.
"Nona, kaisar ingin menemui anda." ucap Zhau Li dengan mantap tajam, 'tak ada yang ditutupi lagi jika mereka adalah rombongan kaisar' yaaa mereka menyamar menjadi bangsawan biasa awalnya.
"Untuk?" Qira mengerutkan dahinya.
"Maaf nona ini perintah! " Ucapnya dengan tegas.
'benar kata kakek, kita tak boleh lemah dan berbuat baik dengan berwajah manis. datar saja, manusia memang selalu lupa berterimakasih dengan benar" batin Qira,
Qira membas dengan menganggukan kepala
Qira berjalan di belakang Zhau Li dengan menatap Kaisar,' mesti udah tua, masih ganteng aja ni orang tua, ' batin Qira, laki laiki yang disebut kaisar ini meskipun sudah berumur tapi wajahnya masih tampan, kulit putih, bibir tipis, wajahnya dipahat sempurna, rahang koko, hidung mancung, matanya tajam bak elang, dengan tubuh yang tinggi di tambah dada bidang dan perut kotak kotak itu loo sexy, tapi udah tua cek cek cek.
" Hormat kepada yang mulia, " Ucap Zhao Lii, Zhau lii melihat Qira yang memandang intens kaisar di depannya tanpa memberi hormat pulak.
"Hey! beri hormat kepada yang mulia, dan tundukan kepalamu! " Ucapnya dengan sedikit teriak namun tegas , hingga membuyarkan lamunan Qira.
Qira menoleh dan mengangkat bahu acuh tak acuu, dengan malas tak menjawab.
"Dasar gadis tidak sopan kamu! apa kamu tidak diajarkan sopan santun oleh orang tuamu ha?!" Ucap kaisar dengan berteriak.
Booommmmm...!
Hati Qira terasa meledak, mendengar itu semua,! Orang tua! huuuuuu!
Kehidupan sebelumnya dia bernama Qirana yang tak pernah merasakan kasih sayang orang tua, yang selalu disalahkan dengan apa yang ia lakukan, ia dibedakan dari kakak dan adiknya, yaaa dia memiliki kakak laki laki yang semua diminta kakaknya pasti diberi oleh orang tuanya, dan dia juga memiliki adik perempuan, yang memiliki kasih sayang orang tuanya yang berlimpah, selalu dicium, dipeluk dan dimanja, Qirana yang sudah berumur 17 tahun tak pernah merasakan menjadi Kakaknya yang selalu diberi apa yang ia mau, ia tak pernah bisa menjadi adiknya yang selalu disayangi, yang setiap hari ia dengar hanya cacian orang tuanya terhadap dirinya, hingga ia merasa bahwa dia bukan anak mereka, jika ia memang anaknya, tak mungkin dia dibedakan, ia tak tau bagaiman sopan santun, karena sebaik apapun yang ia lakukan, selembut apapun yang ia lakukan semua salah dimata orang tuanya.
Terlebih dia bertransmigrasi di tubuh gadis kecil ini yang sudah hampir berusia 14 tahun, dengan nasib yang jauh lebih buruk, Qirana masih dibesarkan meski tak diberi kasih sayang, sedangkan Zhu Qira dibuang, bahkan ingin dibunuh oleh orang tuanya! ayahnya! tidak ada yang memberi kasih sayang, ! dia dibenci ayahnya! kakaknya! bahkan seluru kerajan ini.
Hancur perasaaan yang dibawah Qirana ditambah dengan perasaan Zhu Qira membuat siapapun akan membuat lupa bahwa dia dilahirkan karena kasih dan cinta! melainkan sebuah kesalahan!.
Tatapan mata Qira berubah menjadi dingin " yaa saya memang tidak Diajarkan oleh orang tua saya! bahkan Saya tak punya orang tua...!" Ada getar di suara itu meski beralun tegas dan dingin. Dapat dilihat bahwa mata dingin itu tersirat kesedihan yang mendalam, dalamnya tak akan bisa terukur bagai jurang yang tak memiliki dasar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
Utin Nurhayati
lanjut baca
2022-12-14
0
Oi Min
G tau terima kasih itu kaisar.dah di tolongin jga......
2022-09-22
1
yudi
❤️🌹
2022-09-10
1