Seperti yang sudah di katakan oleh Danisa, saat ini Laras ikut bersama Dani dan Lala untuk pergi ke Timezone. Sebenarnya Laras ingin menolak untuk ikut, tapi bagaimana caranya? Bukannya Laras tidak mau menemani Lala, kalau itu memang sudah menjadi tugasnya. Hanya saja, ya seperti yang ada di bayangannya tadi, disini Laras seperti tak terlihat di mata Dani. Laki-laki tampan itu tidak sedikitpun melirik kearahnya.
Laras hanya mengikuti kemana langkah paman dan keponakan itu pergi. Memang Laras bisa apa? Yang bisa Laras lakukan adalah melakukan tugasnya untuk menemani Lala.
Tibalah mereka ke tempat yang di tuju, Timezone. Terlihat sangat jelas kalau Lala sangat senang, terlebih sejak kepulangannya ke Indonesia ini adalah kali pertama Lala pergi ke Mall dan bermain di Timezone.
"Mas, saya tunggu disana aja ya. " Ujar Laras kepada Dani.
"Kenapa?" Tanya Dani datar.
"Ya enggak papa sih Mas, cuma pengen duduk aja. Saya tunggu di situ, Mas Dani lanjut main sama Lala aja. " Jawab Laras seraya menunjuk deretan kursi yang terdapat beberapa orang yang sedang duduk juga,
"Kamu lelah? " Bukannya langsung mengiyakan ucapan Laras, Dani justru masih bertanya kepadanya.
"Enggak kok, cuma dari pada saya ngikutin kesana kemari enggak ngapa-ngapain mending saya duduk aja tunggu disana. " Jawab Laras.
"Ya sudah, kamu tunggu disana saja. Tapi ingat jangan kemana-mana. Nanti ilang saya yang susah soalnya. " Ujar Dani yang sekali lagi tetap menggunakan suara datarnya.
Laras menganggukkan kepalanya tanda menyetujui ucapan Dani.
Dengan santai Laras berjalan ke arah kursi untuknya duduk. Dalam hati gadis cantik itu sedang menggerutui Dani. Bagaimana bisa wanita dewasa sepertinya hilang di Mall. Meskipun Laras memang jarang pergi ke Mall, tapi Laras tidak senorak itu. Tanpa Dani pun Laras masih bisa pulang sendiri.
Laras duduk dengan tenang seorang diri. Dia menyibukkan dirinya dengan memainkan ponselnya. Tidak ada notifikasi apa-apa memang. Karena Laras sendiri tidak memiliki banyak teman di kontak ponselnya.
Sudah lebih dari 1 jam Laras menunggu Dani dan Lala yang sedang bermain, dan sekarang sudah maghrib. Laras harus buru-buru pergi ke mushola untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim. Di tambah waktu maghrib hanya sebentar.
Mata Laras menatap ke depan, tidak dia temukan keberadaan Dani dan Lala. Terus sekarang Laras harus bagaimana?
Dengan tergesa Laras beranjak dari duduknya mencoba untuk mencari Dani dan Lala. Tapi sampai 10 menit tidak Laras temukan mereka.
"Apa aku ke mushola dulu terus baru kesini lagi? Toh sholat maghrib juga enggak lama kan? Dan pasti Mas Dani sama Lala juga belum selesai mainnya. " Ujar Laras dalam hati.
Setelah menimbang-nimbang beberapa menit akhirnya Laras memutuskan untuk langsung pergi ke mushola tanpa memberitahu Dani terlebih dahulu. Laras janji dia tidak akan lama.
Mencari mushola di dalam Mall ternyata tidak semudah yang Laras bayangkan. Laras sampai harus bertanya kepada seorang petugas kebersihan untuk menemukan keberadaan mushola.
Di tambah lagi sesampainya di mushola keadaan cukup ramai. Untung saja Laras selalu membawa mukenanya sendiri, jadi tidak harus mengantri untuk bergantian mukena dengan yang lain.
Dalam hati Laras berharap kalau dia bisa kembali tepat waktu sebelum Dani dan Lala selesai bermain.
Di lain tempat Dani sedang bersama Lala memainkan capit boneka. Karena terlalu fokus dengan ini Dani sampai melupakan Laras yang sedang menunggui mereka. Dan benar saja, begitu Dani menyelesaikan permainannya setelah mendapatkan boneka yang Lala inginkan, Dani tidak menemukan keberadaan Laras yang seharusnya duduk disana.
Dani berpikir kalau Laras pergi ke kamar mandi atau membeli sesuatu.Tapi setelah 10 menit berlalu Dani tidak juga mendapati Laras kembali di kursinya.
"Apa gadis itu benar-benar akan hilang seperti yang dia katakan tadi? Tapi Laras gadis yang sudah dewasa, tidak mungkin kan dia hilang atau di culik seseorang? " Ujar Dani dalam hati.
Tapi sudah hampir setengah jam Laras tidak juga kembali ke kursinya. Mau tidak mau hal ini membuat Dani sedikit merasa cemas.
"Lala udah puas kan mainnya? kita cari Mbak Laras yuk, kayaknya dia nyasar deh. " Ujar Dani kepada Lala.
"Mbak Laras nyasar kemana Uncle? " Tanya Lala dengan polos.
"Uncle juga enggak tau, makanya ayo kita cari bareng-bareng. " Ujar Dani menjelaskan kepada keponakannya itu.
Lala menganggukan kepalanya. Dengan segera Lala mengikuti langkah Dani untuk mencari Laras. Namun setelah 30 menit mencari Dani tetap tidak menemukan Laras.
"Lala punya nomer HPnya Mbak Laras enggak? " Tanya Dani dengan lembut.
" Enggak, Lala enggak punya. Tapi kalau nomor Mommy Lala hafal. " Jawab Lala.
"Kalau nomor Mommy kamu Uncle juga punya. " Ucap Dani dalam hati.
Tapi setelah dipikir-pikir kenapa dia tidak meminta nomor ponsel Laras kepada Danisa saja kan? Memang otak pintar, kenapa dari tadi tidak berpikir seperti itu.
Dani memutuskan untuk menghubungi Danisa.
"Halo Kak, minta nomernya Laras. " Ujar Dani langsung pada intinya.
".... "
"Laras ilang, jadi aku perlu nomernya buat hubungi dia. " Jawab Dani santai.
".... "
"Kalau aku tau dimana itu namanya bukan ilang Kak, cepet kirim aja nomernya Laras. " Ujar Dani kepada Danisa.
"...."
"Iya, bentar lagi kita pulang kalau Laras udah di temuin. "
".... "
"Oke thanks, bye. "
Dani langsung memutuskan sambungan telefonnya secara sepihak.
Di balik sikap santainya saat ini sebenarnya Dani juga merasa sedikit khawatir kalau ternyata Laras benar-benar hilang. Lagian Laras kan memang tanggungjawabnya karena dia yang membawanya.
Segera saja Dani langsung menghubungi nomor Laras. Dan pada dering ke 3 gadis itu mengangkatnya.
"Dimana kamu? " Tanya Dani dengan suara datar.
Setelah selesai sholat maghrib ternyata Laras merasa ingin buang air kecil, hal ini membuat waktu yang dia gunakan semakin lama. Dan Laras berharap kalau Dani dan Laras belum selesai bermain.
Waktu yang Laras perkirakan hanya 10 sampai 15 menit saja untuknya sholat maghrib ternyata sampai 30 menit. Laras berjalan dengan terburu-buru untuk kembali ke Timezone.
Masih ramai dan tidak ada tanda kalau Dani dan Lala sudah selesai bermain. Hal ini membuat Laras menjadi sedikit lega.
Mata Laras menyusuri satu persatu wajah yang ada di sana untuk bisa menemukan keberadaan Dani dan Lala. Tapi setelah cukup lama Laras melakukan itu tidak juga dia temukan dimana mereka berdua.
"Apa Mas Dani dan Lala sudah selesai bermain ya? " Ujar Laras dalam hati.
Laras tetap bepikir positif kalau Dani dan Lala masih ada disini.
Hingga beberapa saat kemudian ponsel milik Laras berbunyi. Terlihat nomor asing disana.
Dengan hati-hati Laras mengangkat panggilan itu.
"Halo... "
"..... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
susi 2020
🤩🤩😍😍
2023-09-01
0
susi 2020
😍😍🥰🥰
2023-09-01
0
Sitorus Boltok Nurbaya
Cemass nich bucin... bucin😍😍
2022-06-24
0