Kopi

Bekerja di Kantor ternyata tidak seperti yang Dani pikirkan. Ini bahkan lebih melelahkan di bandingkan saat dia bekerja sebagai fotografer. Saat ini otaknya benar-benar di paksa untuk mempelajari semuanya. Banyak hal-hal yang harus dia pertimbangkan sebelum mengambil keputusan. Untung saja Dani sudah memiliki dasar mengenai bisnis saat kuliah dulu.

Jika kalian tanya dimana ruangan Dani, saat ini Dani memiliki ruangannya sendiri yang berada tepat di samping ruangan Papi Adi. Hal ini agar Papi Adi lebih mudah mengontrol perkembangan Dani.

"Dan, tolong kamu panggilkan Danisa untuk segera ke ruangan Papi. " Ujar Papi Adi kepada Dani.

Saat ini Dani memang sedang ada si ruangan Papi Adi karena dia mendapatkan tugas untuk menyelesaikan beberapa berkas.

Rasanya Dani ingin sekali protes kepada Papinya itu. Apa dia tidak melihat kalau Dani sedang mengerjakan berkas yang bahkan belum di selesaikannya sama sekali. Kenapa tidak menghubungi Danisa melalui telefon saja, bukankah itu lebih mudah? Tapi tidak bisa, Dani tidak bisa melakukan protes di saat seperti ini.

" Kamu bisa membawa berkas itu ke ruangan kamu Dani. " Ujar Papi Adi.

Dengan segera Dani beranjak dari duduknya untuk melaksanakan perintah sang ketua Direksi yang merupakan Papinya sendiri.

"Baiklah, aku keluar dulu. " Ujar Dani sebelum benar-benar keluar dari ruangan Papi Adi.

Seperti yang di perintahkan, Dani pergi ke ruangan Danisa yang berada di lantai 34, ruangan yang tepat berada di bawah lantai ruangannya saat ini untuk menyampaikan perintah Papi Adi.

Sepanjang perjalanan, banyak karyawan wanita yang dengan sembunyi-sembunyi atau bahkan terang-terangan menatap Dani. Bukan Dani tidak tau, hanya saja dia memang tidak tertarik kepada mereka semua. Sekedar berbasa-basi pun rasanya Dani sangat malas.

Banyak karyawan yang beranggapan kalau Dani lebih cocok untuk menjadi seorang model karena parasnya yang tampan dan maskulin.

"Selamat siang Pak Ramdani. " Sapa salah seorang karyawan wanita.

Yang tentu saja hanya di balas anggukan oleh Dani, itu lebih baik bukan dari pada tidak mendapat balasan sama sekali.

Langkah jenjang Dani memasuki lift untuk menuju ruangan Danisa.

Sesampainya di sana, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Dani langsung membuka pintu ruangan Danisa.

"Kak... di suruh ke ruangan Papi. " Ujar Dani menyampaikan pesan yang dia bawa.

"Uncle Dani.... "

Mendengar suara itu Dani langsung menolehkan kearah sumber suara. Ternyata ada keponakan tersayangnya bersama dengan Laras yang sedang duduk di sofa. Dani memang tidak melihatnya karena pandangannya tadi langsung tertuju kepada Danisa yang saat ini sedang duduk di kursinya.

"Haii Princess... " Ujar Dani seraya melangkahkan kakinya kearah Lala. Tidak dia pedulikan gadis di samping Lala yang saat ini tengah menunduk menyibukkan dirinya dengan sebuah pensil dan kertas.

" Di suruh ngapain Dan? " Tanya Danisa kepada Dani. Danisa tidak terlalu ambil pusing mengenai adiknya yang masuk ke dalam ruangannya tanpa mengetuk pintu.

"Nggak tau, ada yang harus di diskusiin sama kamu kali. " Jawab Dani santai.

"Heii, kamu lagi apa Princess? " Tanya Dani kepada Lala.

"Lagi gambar pemandangan. " Jawab Lala seraya memperlihatkan gambarannya.

Dani melirik kearah Laras yang sama sekali tidak mengalihkan perhatiannya kepada Dani sedikitpun. Dan itu mengingatkan Dani akan kejadian tadi pagi. Kenapa setiap ada dirinya gadis ini selalu menundukan kepalanya? Apa dia terlalu menakutkan? Tanya Dani dalam hati.

" Oke, kakak keluar dulu ya. Kamu disini aja, kakak lagi pesen bakso. Kalau udah sampe terus kakak belum balik, itu baksonya buat kamu aja. " Ujar Danisa kepada Dani.

" Mommy keluar dulu ya sayang. " Ujar Danisa seraya mencium puncak kepala Lala. "Titip Lala ya Ras, kalau mau tidur itu di sana ada kamar kok. " Ujar Danisa kepada Laras.

"Iya Kak. " Jawab Laras seraya menatap Danisa. Namun tanpa sengaja tatapannya justru bertemu dengan tatapan tajam mata Dani. Hal ini membuat Laras kembali menundukkan kepalanya berpura-pura sibuk dengan gambarnya.

Setelah Danisa keluar, tinggallah disini hanya ada Laras, Dani dan Lala.

" Uncle, Lala mau nunjukkin sesuatu. " Ujar Lala kepada Dani.

Gadis kecil itu teringat akan gambarnya yang mendapat bintang 5 di sekolah tadi.

"Apa? " Tanya Dani kepada Lala.

"Sebentar Lala ambil dulu. " Ujar Lala beranjak dari duduknya meninggalkan Dani bersama Laras.

Hening, tidak ada percakapan diantara keduanya. Laras tetap menundukkan kepalanya sedangkan Dani menatap tajam kearah Laras. Sebenarnya ini tatapan biasa, hanya saja mata hitam yang memiliki bulu mata panjang dan alis tebal itu membuat mata Dani menjadi lebih tajam di bandingkan yang lain. Jangan lupakan juga jambang halus dan rambut panjang Dani yang membuat kesan menyeramkan pada dirinya.

"Taraa.... Lala dapet bintang 5 dari Miss Sella. " Ucap Lala dengan ceria.

Hal ini membuat Dani langsung mengalihkan tatapannya dari Laras.

Tanpa sadar Laras tersenyum saat melihat Lala yang begitu ceria. Dan senyum Laras ini tidak luput dari perhatian Dani.

"Waoowwww, hebat sekali princess nya Uncle Dani. " Ujar Dani memuji gambar Lala.

"Terima kasih. " Lala tersipu malu mendapatkan pujian dari Dani.

"Jadi, Lala mau apa sebagai hadiah? " Tanya Dani kepada Lala.

Lala mendekat ke arah Dani dan membisikkan sesuatu di telinga uncle nya itu.

"Oke, weekend kita pergi kesana. " Ujar Dani kepada Lala.

Hal ini membuat Laras menjadi penasaran. Apa yang sedang di bicarakan antara paman dan keponakan itu? Kenapa harus berbisik-bisik?

Namun Laras tidak ambil pusing, toh dia juga tidak terlalu ingin tau.

"Laras... " Panggil Dani tiba-tiba.

Laras langsung mendongakkan kepalanya.

"Iya, kenapa Mas Dani? " Tanya Laras dengan sopan. Tidak mungkin kan kalau berbicara dengan seseorang tapi Laras terus menunduk. Itu akan menjadi sangat tidak sopan.

"Apa kamu bisa membuat kopi? " Tanya Dani kepada Laras.

"Kopi? Bisa Mas. " Jawab Laras.

"Kalau gitu tolong buatkan saya kopi. " Ujar Dani.

Entah kenapa tiba-tiba Dani menginginkan kopi.

"Kopi apa Mas? " Tanya Laras.

Kopi apa? Dani hanya ingin kopi, itu saja. Tidak ada yang spesifik, yang penting adalah kopi.

"Terserah, sebisa kamu saja. " Jawab Dani.

Laras beranjak dari duduknya untuk membuatkan Dani kopi.

" Pantry ada di ujung sebelah kanan. " Ujar Dani memberitahu.

Selain di lantai 1, 10, 20, dan 30, pantry juga ada di lantai 34 dan 35, dimana ruangan Ketua Direksi dan juga Direktur berada.

"Baik Mas. " Jawab Laras sopan.

Sebenarnya bisa saja Dani meminta OB untuk membuatkan Dani kopi, tapi entah kenapa tiba-tiba saja Dani ingin mencoba kopi buatan Laras. Setelah kopi terenak yang tadi pagi dia minum, Dani ingin menikmatinya lagi, tapi tidak ada embak disini. Jadi mari kita coba kopi buatan Laras.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🥰🥰

2023-08-31

0

susi 2020

susi 2020

😍😍

2023-08-31

0

Sintia Dewi

Sintia Dewi

kopi terenak itu ya kopi buatannya laras mas dani

2023-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 Permintaan Mami (DANI)
2 Gadis Sederhana (LARAS)
3 Tawaran (LARAS)
4 Terbujuk (DANI)
5 Dani Pulang (DANI)
6 Kedatangan Danisa (DANI)
7 Bertamu (Laras)
8 Muffin
9 Menikah dan Merantau
10 Awal Bertemu (LARAS)
11 Kamar Baru
12 Hari Pertama
13 Interaksi Pertama
14 Kantor Persada (LARAS)
15 Kopi
16 Bakso
17 Berdua
18 Hilang
19 Janggal
20 Perubahan penampilan
21 Salah Laras
22 Mematai
23 Lapar tengah malam
24 Pulang ke rumah
25 Terciduk
26 Mengintai
27 Kembali
28 Penolakan Dani
29 Pergi bersama
30 Couple
31 Salon-salonan
32 Menikahlah denganku!
33 Masih tentang penawaran
34 Akan aku lakukan
35 Melamar
36 Minggu depan
37 Entah rencana apa!
38 Calon mantu
39 Fakta untuk Randi
40 Ungkapan Randi
41 Masa lalu
42 H-1 Lamaran resmi
43 Belanja Seserahan
44 Detik-detik
45 Lamaran resmi
46 Konsep Pernikahan
47 Ikut Andil
48 Mantan Jodoh
49 Selera
50 Menuju Sah
51 Sudah sah
52 Drama Resepsi
53 Pisah Ranjang
54 Hari Pertama
55 Anggaran rumah tangga
56 Usaha Laras
57 Menunggu
58 Upik Abu-Cinderella
59 Galau X Galau
60 Mulai terbiasa?
61 Interview
62 Kunjungan ke rumah Sya
63 Berbagi Cerita
64 Mendadak manja
65 Mendapat izin
66 Tetap berjuang
67 D'cafe Two
68 Bertemu
69 Kenapa sama dia!
70 Seksi
71 Tragedi malam ini
72 Pembangkang kecil
73 Harus nurut
74 Sebuah rencana
75 Karena Lala?
76 Tetep telur dadar
77 Iya atau tidak sama sekali?
78 Status Pernikahan
79 Lagi-lagi Dia
80 Inikah genderang perang?
81 Ungkapan rasa tak berbalas
82 Kamu istri aku
83 Perasaan baru
84 Sakit hati
85 First Kiss
86 Bukan mimpi
87 Istri ke 2
88 Selalu enak
89 Bukan salah kamar
90 Beda Usia
91 Dipaksa menyerah
92 Perusak mood
93 Suatu saat akan memakainya
94 Telah diputuskan
95 Kita lakukan perlahan
96 Malam Pertama
97 Batalkan saja
98 Kencan
99 Perasaan Dani
100 Mencoba menghilangkan
101 Tujuan awal Dani
102 Dani aneh
103 Karena tamu
104 Perhatian Dani
105 Maunya Kamu
106 Keberangkatan ke Medan
107 Malam Kesendirian
108 Resep kopi
109 Kiriman foto
110 Percaya?
111 Pulang
112 Akan aku cari
113 Ikut ke kampus
114 Awal bocornya sebuah rahasia
115 Kayanya sih liat:)
116 Dalang pengiriman foto
117 Boleh?
118 Kita tunda untuk nanti malam
119 Posesifnya Mas Dani
120 Jatah malam adalah mutlak
121 Drama lembur
122 Menggoda Laras
123 Laras sakit
124 Pulang ke rumah orang tua
125 Menyusul
126 Lidah Melokal
127 Firasat calon ayah
128 2 Garis Merah
129 Es teh di pagi hari
130 Danisa tau
131 Baby Triplet
132 Mami Irene dapat cucu-cucu
133 Pindah Kamar/Pindah Rumah
134 Bersyukur bersamamu
135 4 sehat 5 sempurna
136 Aku sayang kamu
137 Khilafnya si calon Daddy
138 Mami Irene dan Papi Adi pulang
139 Panggilan Adek
140 Pisah ranjang lagi
141 Menculik Laras
142 Pengakuan
143 Sehari bersama bumil
144 Kedatangan teman-teman
145 Bergegas Pulang
146 Cemburu Teross!!!
147 Tak terjawab
148 Menunggu Laras ngidam
149 Selesai Bedrest
150 Kecemasan Dani
151 2 boys 1 girl
152 Flek
153 Keturunan Ramdani
154 Ikut ke Kantor
155 Masa depan terancam
156 Tidak ada lain kali !!!
157 Mas Posesif
158 Terselesaikan
159 4 bulanan dan wejangan
160 Kunjungan
161 Medan hari pertama
162 Mama Triplet kangen Daddy
163 Jebakan Clara
164 Haruskah berpisah?
165 Kita cerai Mas!
166 Salah Paham
167 Atasi sendiri
168 Masalah 1 selesai
169 Maafin aku Mas
170 Saling memaafkan
171 Demam
172 Laras sadar
173 Buah dan pohon sama
174 Pilihan yang salah
175 Kesempatan
176 2 orang bertemu
177 Datang menjenguk
178 Dari hati ke hati
179 Hari ulang tahun
180 Pangeran menjemput sang Putri
181 Selamat ulang tahun sayang
182 Hadiah untuk Laras
183 Laras kangen
184 Lebih ganteng
185 3 Boys
186 Ralat! 2 boys 1 girl
187 Daven, Davian, Della
188 Welcome Home
189 Mengurus triplet
190 Kunjungan Aunty Uncle
191 Terus bahagia (END)
192 Mengejar Cinta Duda Baru & UNWANTED WEDDING (Perjodohan dengan Nadya)
193 Karya baru...
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Permintaan Mami (DANI)
2
Gadis Sederhana (LARAS)
3
Tawaran (LARAS)
4
Terbujuk (DANI)
5
Dani Pulang (DANI)
6
Kedatangan Danisa (DANI)
7
Bertamu (Laras)
8
Muffin
9
Menikah dan Merantau
10
Awal Bertemu (LARAS)
11
Kamar Baru
12
Hari Pertama
13
Interaksi Pertama
14
Kantor Persada (LARAS)
15
Kopi
16
Bakso
17
Berdua
18
Hilang
19
Janggal
20
Perubahan penampilan
21
Salah Laras
22
Mematai
23
Lapar tengah malam
24
Pulang ke rumah
25
Terciduk
26
Mengintai
27
Kembali
28
Penolakan Dani
29
Pergi bersama
30
Couple
31
Salon-salonan
32
Menikahlah denganku!
33
Masih tentang penawaran
34
Akan aku lakukan
35
Melamar
36
Minggu depan
37
Entah rencana apa!
38
Calon mantu
39
Fakta untuk Randi
40
Ungkapan Randi
41
Masa lalu
42
H-1 Lamaran resmi
43
Belanja Seserahan
44
Detik-detik
45
Lamaran resmi
46
Konsep Pernikahan
47
Ikut Andil
48
Mantan Jodoh
49
Selera
50
Menuju Sah
51
Sudah sah
52
Drama Resepsi
53
Pisah Ranjang
54
Hari Pertama
55
Anggaran rumah tangga
56
Usaha Laras
57
Menunggu
58
Upik Abu-Cinderella
59
Galau X Galau
60
Mulai terbiasa?
61
Interview
62
Kunjungan ke rumah Sya
63
Berbagi Cerita
64
Mendadak manja
65
Mendapat izin
66
Tetap berjuang
67
D'cafe Two
68
Bertemu
69
Kenapa sama dia!
70
Seksi
71
Tragedi malam ini
72
Pembangkang kecil
73
Harus nurut
74
Sebuah rencana
75
Karena Lala?
76
Tetep telur dadar
77
Iya atau tidak sama sekali?
78
Status Pernikahan
79
Lagi-lagi Dia
80
Inikah genderang perang?
81
Ungkapan rasa tak berbalas
82
Kamu istri aku
83
Perasaan baru
84
Sakit hati
85
First Kiss
86
Bukan mimpi
87
Istri ke 2
88
Selalu enak
89
Bukan salah kamar
90
Beda Usia
91
Dipaksa menyerah
92
Perusak mood
93
Suatu saat akan memakainya
94
Telah diputuskan
95
Kita lakukan perlahan
96
Malam Pertama
97
Batalkan saja
98
Kencan
99
Perasaan Dani
100
Mencoba menghilangkan
101
Tujuan awal Dani
102
Dani aneh
103
Karena tamu
104
Perhatian Dani
105
Maunya Kamu
106
Keberangkatan ke Medan
107
Malam Kesendirian
108
Resep kopi
109
Kiriman foto
110
Percaya?
111
Pulang
112
Akan aku cari
113
Ikut ke kampus
114
Awal bocornya sebuah rahasia
115
Kayanya sih liat:)
116
Dalang pengiriman foto
117
Boleh?
118
Kita tunda untuk nanti malam
119
Posesifnya Mas Dani
120
Jatah malam adalah mutlak
121
Drama lembur
122
Menggoda Laras
123
Laras sakit
124
Pulang ke rumah orang tua
125
Menyusul
126
Lidah Melokal
127
Firasat calon ayah
128
2 Garis Merah
129
Es teh di pagi hari
130
Danisa tau
131
Baby Triplet
132
Mami Irene dapat cucu-cucu
133
Pindah Kamar/Pindah Rumah
134
Bersyukur bersamamu
135
4 sehat 5 sempurna
136
Aku sayang kamu
137
Khilafnya si calon Daddy
138
Mami Irene dan Papi Adi pulang
139
Panggilan Adek
140
Pisah ranjang lagi
141
Menculik Laras
142
Pengakuan
143
Sehari bersama bumil
144
Kedatangan teman-teman
145
Bergegas Pulang
146
Cemburu Teross!!!
147
Tak terjawab
148
Menunggu Laras ngidam
149
Selesai Bedrest
150
Kecemasan Dani
151
2 boys 1 girl
152
Flek
153
Keturunan Ramdani
154
Ikut ke Kantor
155
Masa depan terancam
156
Tidak ada lain kali !!!
157
Mas Posesif
158
Terselesaikan
159
4 bulanan dan wejangan
160
Kunjungan
161
Medan hari pertama
162
Mama Triplet kangen Daddy
163
Jebakan Clara
164
Haruskah berpisah?
165
Kita cerai Mas!
166
Salah Paham
167
Atasi sendiri
168
Masalah 1 selesai
169
Maafin aku Mas
170
Saling memaafkan
171
Demam
172
Laras sadar
173
Buah dan pohon sama
174
Pilihan yang salah
175
Kesempatan
176
2 orang bertemu
177
Datang menjenguk
178
Dari hati ke hati
179
Hari ulang tahun
180
Pangeran menjemput sang Putri
181
Selamat ulang tahun sayang
182
Hadiah untuk Laras
183
Laras kangen
184
Lebih ganteng
185
3 Boys
186
Ralat! 2 boys 1 girl
187
Daven, Davian, Della
188
Welcome Home
189
Mengurus triplet
190
Kunjungan Aunty Uncle
191
Terus bahagia (END)
192
Mengejar Cinta Duda Baru & UNWANTED WEDDING (Perjodohan dengan Nadya)
193
Karya baru...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!