Menikah dan Merantau

Dani menghabiskan waktunya untuk bermain dengan ponakan kesayangannya ini. Tentu saja menjadi kesayangan, karena Dani memang hanya memiliki 1 ponakan saja. Kakaknya itu sepertinya belum berniat untuk memproduksi keponakan lagi untuknya. Padahal kalau ada 2 Lala lagi di rumah ini pasti akan sangat ramai dan menyenangkan.

"Kamu beneran enggak mau nikah dek? " Tanya Danisa kepada Dani yang sedang bermain barbie bersama Lala. Sebenarnya Dani tidak ikut bermain, dia hanya duduk memperhatikan Lala yang sedang asik dengan boneka plastik berambut panjang berwarna pirang yang memiliki tubuh layaknya wanita dewasa.

"Kenapa nanya begitu? Dan stop panggil aku adek. Aku udah bukan anak kecil lagi kak. " Jawab Dani dengan santai. Tidak dia lepaskan matanya dari ponsel yang sedang menampilkan sebuah aplikasi game online yang sedang booming saat ini. Padahal saat masih di Canberra Dani sama sekali tidak memiliki waktu untuk memainkannya. Tapi karena sudah 2 hari ini dia nganggur dan tidak memiliki pekerjaan, jadilah Dani mendownload aplikasi ini.

"Kalau udah dewasa harusnya sekarang kamu udah punya anak kecil dong. Umur kamu aja udah lebih dari 30 tahun. " Ujar wanita itu mengejek Dani.

" Baru 31 tahun, 30 tahunnya cuma lebih dikit. Lagian umur bukan patokan buat mau punya anak. " Jawab Dani.

" Ya umur kamu udah cukup buat punya anak sendiri. " Ujar Danisa.

"Kamu sebenarnya mau ngomong apa sih kak? Mau nyuruh aku punya anak? Ya kamu aja yang bikin, gitu aja kok repot. Emang apa bedanya anak aku sama anak kamu? Kan enggak bakal ada bedanya. " Jawab Dani cuek, rasanya malas dia membahas masalah ini. Bukan apa-apa, hanya saja Dani tidak berniat untuk menikah dan memiliki anak.

"Ya bedalah, kalau secara garis keturunan, Lala itu lebih ke keturunannya keluarga Pramono karena lebih kuat gen Daddy nya. Kalau anak kamu nantinya kan lebih ke keturunan keluarga Persada karena kamu laki-laki dan pastinya gen keturunan dari kamu yang lebih kuat. " Ujar Danisa.

Dani hanya memutar bola matanya malas, garis keturunan apa sih. Laki-laki maupun perempuan tidak ada bedanya menurut Dani.

"Terserah deh, intinya aku nggak mau nikah Tapi kalau punya anak tanpa nikah kayaknya boleh di coba." Jawab Dani dengan santai.

Plaakkkk.... Danisa memukul punggung Dani dengan sekuat tenaga.

"Aduuhh... apaa sih kak mukul-mukul. Sakit tau." Ujar Dani seraya mengelus punggungnya yang terasa sakit sekaligus panas. Sebenarnya terbuat dari apa telapak tangan kakaknya ini. Padalah tanganya saja kecil dan tipis, tapi saat memukulnya rasa sakitnya lumayan juga.

"Lagian kamu itu kalo ngomong. Ya kali mau punya anak tanpa nikah. Kamu mau kumpul kebo?" Ujar Danisa murka.

Danisa benar-benar tidak tau dengan apa yang ada di pikiran adik laki-lakinya ini. Bagaimana bisa dia berpikir memiliki anak tanpa adanya sebuah pernikahan. Apa kepalanya tadi terbentur sesuatu sampai membuatnya berbicara ngelantur seperti ini?

"Ya bukan kumpul kebo juga kak, sekarang kan ada yang namanya ibu rahim. Ya kita manfaatin itu aja selagi bisa, apa salahnya kan." Jawab Dani santai tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Danisa menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Dani. Darimana Dani bisa memilki pemikiran seperti itu? Apa karena dia terlalu lama hidup di negara yang memiliki kehidupan bebas?

"Enggak, pokoknya enggak ada acara punya anak dari rahim sewaan. Pokoknya kamu harus harus nikah kalau mau punya anak." Ujar Daniisa kepada Dai.

"Ya terserah kalau mau nunggu yang sudah pasti tidak akan pernah terjadi. Sampai kapanpun aku enggak bakal nikah." Jawab Dani dengan santai. Keinginan untuk menikah sudah tidak ada lagi dalam diri Dani. Baginya dengan kehadiran keluarga terlebih keponakannya ini sudah lebih dari cukup. Dani tidak memiliki rencana untuk membawa anggota baru ke dalam hidupnya.

"Enggak yakin kakak, coba aja kalau kamu bisa mempertahankan rencana kamu itu. Kakak yakin tidak sampai 1 tahun lagi kamu juga akan ketemu sama wanita yang mau tidak mau akan kamu nikahi."

Lagi-lagi Dani tidak peduli dengan apa yang Kakaknya itu katakan. Intinya terserah, yang pasti dia tidak akan merubah keputusannya untuk menikah.

Di rumahnya Laras, saat ini gadis itu sedang mempersiapkan barang-barang yang akan di bawanya ke tempat kerja barunya, yaitu ke rumah Danisa. Laras tidak memiliki bayangan apapun mengenai tempat yang akan dia tinggali nanti. Danisa juga tidak mengatakan apapun, wanita itu hanya mengatakan kalau Laras hanya perlu membawa barang yang dia butuhkan saja.

Dan ya, barang yang laras bawa tidak banyak. Hanya beberapa setel pakaian, peralatan mandinya dan jam weker kecil saja.

Mengenai gaji, Danisa sudah memberitahu berapa jumlah yang akan Laras terima. Dan betapa terkejutnya Laras saat tau kalau uang yang akan di terima dari bekerja sebagai pengasuh Lala ini 2 kali lipat dari gajinya saat bekerja di toko roti. Ini sangatlah besar menurut Laras. Padaha Laras sendiri tidak pernah meminta berapa banyak gaji untuknya.

Saat Laras sedang memasukkan pakaaian ke dalam ranselnya, ya ransel, itu karena Laras tidak memiliki koper. Tiba-tiba saja Ibu Tia mengetuk pintu kamarnya.

Tok...tok...

"Mbak, Ibu boleh masuk." Terdengar suara Ibu Tia yang meminta izin untuk masuk ke kamar Laras.

"iya boleh Bu, masuk aja." Jawab Laras dari dalam.

Ibu Tia tersenyum melihat Laras yang sedang membenahi pakaiannya.

"Udah semua Mbak? Ada yang kurang enggak?" Tanya Ibu Tia kepada Laras.

"Enggak Bu, kayaknya udah semua deh. Laras juga enggak bawa barang banyak-banyak. Kan seminggu sekali masih bisa pulang kalau nanti emang ada yang kurang." Jawab Laras.

ibu Tia menganggukan kepalanya.

"Nati emang di jemputu jam berapa?" Tanya Ibu Tia.

" Kata Kak Danisa sih sekitar jam 5 sorean sebelum maghrib Bu."

"Semoga embak betah kerja disana. Baik-baik, jaga kesehatan sama jangan makan sembarangan. Inget loh Mbak kan punya magh." Ujar Ibu Tia mengingatkan.

"Iya Ibu, Laras bakal inget terus pesen Ibu. Udah dong jangan sedih gitu. Laras kan kerja juga enggak jauh. Dan seminggu sekali juga pulang Bu." Ujar Laras kepada ibunya.

"Ya tapi tetep aja, selama ini kan Embak nggak pernah pisah sama Ibu dan Ayah lebih dari 2 hari selain study tour waktu sekolah dulu. Seminggu itu lama loh Mbak. " Jawab Ibu Tia.

Laras hanya tertawa kecil mendengar ucapan Ibunya.

"Iiihhh, Laras kan juga udah gede Bu pengen mandiri, temen-temen Laras malah banyak tuh yang merantau jauh di luar kota bahkan ada yang di luar negeri." jawab Laras.

"Iya sih, tapi Ibu enggak tega kalau embak kerjanya jauh-jauh begitu. "

Iya, Laras bisa memaklumi kekhawatiran orang tuanya itu. Bagi Laras tidak apa-apa dia tidak bisa bekerja jauh. Toh asal kita terus berusaha rezeky juga tidak akan kemana.

Terpopuler

Comments

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Siap2 ketemu dani si laras..

2022-05-25

1

Yunia Afida

Yunia Afida

aku suka

2021-09-06

1

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

lanjut thor tambah penasaran

2021-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 Permintaan Mami (DANI)
2 Gadis Sederhana (LARAS)
3 Tawaran (LARAS)
4 Terbujuk (DANI)
5 Dani Pulang (DANI)
6 Kedatangan Danisa (DANI)
7 Bertamu (Laras)
8 Muffin
9 Menikah dan Merantau
10 Awal Bertemu (LARAS)
11 Kamar Baru
12 Hari Pertama
13 Interaksi Pertama
14 Kantor Persada (LARAS)
15 Kopi
16 Bakso
17 Berdua
18 Hilang
19 Janggal
20 Perubahan penampilan
21 Salah Laras
22 Mematai
23 Lapar tengah malam
24 Pulang ke rumah
25 Terciduk
26 Mengintai
27 Kembali
28 Penolakan Dani
29 Pergi bersama
30 Couple
31 Salon-salonan
32 Menikahlah denganku!
33 Masih tentang penawaran
34 Akan aku lakukan
35 Melamar
36 Minggu depan
37 Entah rencana apa!
38 Calon mantu
39 Fakta untuk Randi
40 Ungkapan Randi
41 Masa lalu
42 H-1 Lamaran resmi
43 Belanja Seserahan
44 Detik-detik
45 Lamaran resmi
46 Konsep Pernikahan
47 Ikut Andil
48 Mantan Jodoh
49 Selera
50 Menuju Sah
51 Sudah sah
52 Drama Resepsi
53 Pisah Ranjang
54 Hari Pertama
55 Anggaran rumah tangga
56 Usaha Laras
57 Menunggu
58 Upik Abu-Cinderella
59 Galau X Galau
60 Mulai terbiasa?
61 Interview
62 Kunjungan ke rumah Sya
63 Berbagi Cerita
64 Mendadak manja
65 Mendapat izin
66 Tetap berjuang
67 D'cafe Two
68 Bertemu
69 Kenapa sama dia!
70 Seksi
71 Tragedi malam ini
72 Pembangkang kecil
73 Harus nurut
74 Sebuah rencana
75 Karena Lala?
76 Tetep telur dadar
77 Iya atau tidak sama sekali?
78 Status Pernikahan
79 Lagi-lagi Dia
80 Inikah genderang perang?
81 Ungkapan rasa tak berbalas
82 Kamu istri aku
83 Perasaan baru
84 Sakit hati
85 First Kiss
86 Bukan mimpi
87 Istri ke 2
88 Selalu enak
89 Bukan salah kamar
90 Beda Usia
91 Dipaksa menyerah
92 Perusak mood
93 Suatu saat akan memakainya
94 Telah diputuskan
95 Kita lakukan perlahan
96 Malam Pertama
97 Batalkan saja
98 Kencan
99 Perasaan Dani
100 Mencoba menghilangkan
101 Tujuan awal Dani
102 Dani aneh
103 Karena tamu
104 Perhatian Dani
105 Maunya Kamu
106 Keberangkatan ke Medan
107 Malam Kesendirian
108 Resep kopi
109 Kiriman foto
110 Percaya?
111 Pulang
112 Akan aku cari
113 Ikut ke kampus
114 Awal bocornya sebuah rahasia
115 Kayanya sih liat:)
116 Dalang pengiriman foto
117 Boleh?
118 Kita tunda untuk nanti malam
119 Posesifnya Mas Dani
120 Jatah malam adalah mutlak
121 Drama lembur
122 Menggoda Laras
123 Laras sakit
124 Pulang ke rumah orang tua
125 Menyusul
126 Lidah Melokal
127 Firasat calon ayah
128 2 Garis Merah
129 Es teh di pagi hari
130 Danisa tau
131 Baby Triplet
132 Mami Irene dapat cucu-cucu
133 Pindah Kamar/Pindah Rumah
134 Bersyukur bersamamu
135 4 sehat 5 sempurna
136 Aku sayang kamu
137 Khilafnya si calon Daddy
138 Mami Irene dan Papi Adi pulang
139 Panggilan Adek
140 Pisah ranjang lagi
141 Menculik Laras
142 Pengakuan
143 Sehari bersama bumil
144 Kedatangan teman-teman
145 Bergegas Pulang
146 Cemburu Teross!!!
147 Tak terjawab
148 Menunggu Laras ngidam
149 Selesai Bedrest
150 Kecemasan Dani
151 2 boys 1 girl
152 Flek
153 Keturunan Ramdani
154 Ikut ke Kantor
155 Masa depan terancam
156 Tidak ada lain kali !!!
157 Mas Posesif
158 Terselesaikan
159 4 bulanan dan wejangan
160 Kunjungan
161 Medan hari pertama
162 Mama Triplet kangen Daddy
163 Jebakan Clara
164 Haruskah berpisah?
165 Kita cerai Mas!
166 Salah Paham
167 Atasi sendiri
168 Masalah 1 selesai
169 Maafin aku Mas
170 Saling memaafkan
171 Demam
172 Laras sadar
173 Buah dan pohon sama
174 Pilihan yang salah
175 Kesempatan
176 2 orang bertemu
177 Datang menjenguk
178 Dari hati ke hati
179 Hari ulang tahun
180 Pangeran menjemput sang Putri
181 Selamat ulang tahun sayang
182 Hadiah untuk Laras
183 Laras kangen
184 Lebih ganteng
185 3 Boys
186 Ralat! 2 boys 1 girl
187 Daven, Davian, Della
188 Welcome Home
189 Mengurus triplet
190 Kunjungan Aunty Uncle
191 Terus bahagia (END)
192 Mengejar Cinta Duda Baru & UNWANTED WEDDING (Perjodohan dengan Nadya)
193 Karya baru...
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Permintaan Mami (DANI)
2
Gadis Sederhana (LARAS)
3
Tawaran (LARAS)
4
Terbujuk (DANI)
5
Dani Pulang (DANI)
6
Kedatangan Danisa (DANI)
7
Bertamu (Laras)
8
Muffin
9
Menikah dan Merantau
10
Awal Bertemu (LARAS)
11
Kamar Baru
12
Hari Pertama
13
Interaksi Pertama
14
Kantor Persada (LARAS)
15
Kopi
16
Bakso
17
Berdua
18
Hilang
19
Janggal
20
Perubahan penampilan
21
Salah Laras
22
Mematai
23
Lapar tengah malam
24
Pulang ke rumah
25
Terciduk
26
Mengintai
27
Kembali
28
Penolakan Dani
29
Pergi bersama
30
Couple
31
Salon-salonan
32
Menikahlah denganku!
33
Masih tentang penawaran
34
Akan aku lakukan
35
Melamar
36
Minggu depan
37
Entah rencana apa!
38
Calon mantu
39
Fakta untuk Randi
40
Ungkapan Randi
41
Masa lalu
42
H-1 Lamaran resmi
43
Belanja Seserahan
44
Detik-detik
45
Lamaran resmi
46
Konsep Pernikahan
47
Ikut Andil
48
Mantan Jodoh
49
Selera
50
Menuju Sah
51
Sudah sah
52
Drama Resepsi
53
Pisah Ranjang
54
Hari Pertama
55
Anggaran rumah tangga
56
Usaha Laras
57
Menunggu
58
Upik Abu-Cinderella
59
Galau X Galau
60
Mulai terbiasa?
61
Interview
62
Kunjungan ke rumah Sya
63
Berbagi Cerita
64
Mendadak manja
65
Mendapat izin
66
Tetap berjuang
67
D'cafe Two
68
Bertemu
69
Kenapa sama dia!
70
Seksi
71
Tragedi malam ini
72
Pembangkang kecil
73
Harus nurut
74
Sebuah rencana
75
Karena Lala?
76
Tetep telur dadar
77
Iya atau tidak sama sekali?
78
Status Pernikahan
79
Lagi-lagi Dia
80
Inikah genderang perang?
81
Ungkapan rasa tak berbalas
82
Kamu istri aku
83
Perasaan baru
84
Sakit hati
85
First Kiss
86
Bukan mimpi
87
Istri ke 2
88
Selalu enak
89
Bukan salah kamar
90
Beda Usia
91
Dipaksa menyerah
92
Perusak mood
93
Suatu saat akan memakainya
94
Telah diputuskan
95
Kita lakukan perlahan
96
Malam Pertama
97
Batalkan saja
98
Kencan
99
Perasaan Dani
100
Mencoba menghilangkan
101
Tujuan awal Dani
102
Dani aneh
103
Karena tamu
104
Perhatian Dani
105
Maunya Kamu
106
Keberangkatan ke Medan
107
Malam Kesendirian
108
Resep kopi
109
Kiriman foto
110
Percaya?
111
Pulang
112
Akan aku cari
113
Ikut ke kampus
114
Awal bocornya sebuah rahasia
115
Kayanya sih liat:)
116
Dalang pengiriman foto
117
Boleh?
118
Kita tunda untuk nanti malam
119
Posesifnya Mas Dani
120
Jatah malam adalah mutlak
121
Drama lembur
122
Menggoda Laras
123
Laras sakit
124
Pulang ke rumah orang tua
125
Menyusul
126
Lidah Melokal
127
Firasat calon ayah
128
2 Garis Merah
129
Es teh di pagi hari
130
Danisa tau
131
Baby Triplet
132
Mami Irene dapat cucu-cucu
133
Pindah Kamar/Pindah Rumah
134
Bersyukur bersamamu
135
4 sehat 5 sempurna
136
Aku sayang kamu
137
Khilafnya si calon Daddy
138
Mami Irene dan Papi Adi pulang
139
Panggilan Adek
140
Pisah ranjang lagi
141
Menculik Laras
142
Pengakuan
143
Sehari bersama bumil
144
Kedatangan teman-teman
145
Bergegas Pulang
146
Cemburu Teross!!!
147
Tak terjawab
148
Menunggu Laras ngidam
149
Selesai Bedrest
150
Kecemasan Dani
151
2 boys 1 girl
152
Flek
153
Keturunan Ramdani
154
Ikut ke Kantor
155
Masa depan terancam
156
Tidak ada lain kali !!!
157
Mas Posesif
158
Terselesaikan
159
4 bulanan dan wejangan
160
Kunjungan
161
Medan hari pertama
162
Mama Triplet kangen Daddy
163
Jebakan Clara
164
Haruskah berpisah?
165
Kita cerai Mas!
166
Salah Paham
167
Atasi sendiri
168
Masalah 1 selesai
169
Maafin aku Mas
170
Saling memaafkan
171
Demam
172
Laras sadar
173
Buah dan pohon sama
174
Pilihan yang salah
175
Kesempatan
176
2 orang bertemu
177
Datang menjenguk
178
Dari hati ke hati
179
Hari ulang tahun
180
Pangeran menjemput sang Putri
181
Selamat ulang tahun sayang
182
Hadiah untuk Laras
183
Laras kangen
184
Lebih ganteng
185
3 Boys
186
Ralat! 2 boys 1 girl
187
Daven, Davian, Della
188
Welcome Home
189
Mengurus triplet
190
Kunjungan Aunty Uncle
191
Terus bahagia (END)
192
Mengejar Cinta Duda Baru & UNWANTED WEDDING (Perjodohan dengan Nadya)
193
Karya baru...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!