Kamar Baru

Dani sedang duduk di sofa ruang keluarga saat tiba-tiba Pak Asep masuk ke dalam rumah menghampiri kakak perempuannya.

"Permisi Mbak Danisa, di luar sudah ada Mbak Laras menunggu. " Ujar Pak Asep kepada Danisa.

"Laras? Siapa lagi itu?" Tanya Dani dalam hati. Padahal baik Mami Irene ataupun Danisa sudah sering menjelaskannya, tapi Dani selalu lupa. Ya, sebuah kebiasaan, jika itu bukan hal penting untuknya Dani akan cepat melupakannya.

"Oo iya Pak terima kasih ya." Ujar Danisa kepada Pak Asep.

"Sama-sama Mbak." Setelah itu Pak Asep keluar melalui pintu belakang.

"Lala, Mbak Laras nya udah dateng." Ujar Danisa memanggil Lala yang saat ini sedang di dapur bersama Dimas.

Mendengar teriakan dari Mommy nya Lala langsung berlari menghampirinya bersama Dimas yang mengikutinya di belakang.

"Mana Mbak Laras nya Mom?" Tanya Lala kepada Danisa.

"Masih di luar sayang, yuk kita temuin. Ayo Daddy." Ujar Danisa mengajak serta Dimas untuk menemui Laras.

Dani hanya memperhatikan Lala yang terlihat begitu antusias dengan kedatangan si Laras itu. Tapi tetap saja Dani tidak ikut tetarik.

Sepeninggalnya Danisa, Lala dan Dimas keluar untuk menemui Laras, Dani kembali memfokuskan dirinya bermain game di ponselnya.

"Pada kemana Dan?" Tanya Papi Adi yang baru saja keluar dari ruang kerjanya.

"Lapi pada di luar nyambut baby sitter barunya Lala." Jawab Dani santai.

Papi Adi hanya menganggukan kepalanya kemudian duduk di kursinya untuk menyalakan TV.

Ya seperti inilah keadaan jika kedua orang yang memiliki sifat dingin ini di satukan, tidak ada pembicaraan di antara mereka jika itu tidak penting. Baik Dani maupun Papi Adi sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Sampai akhirnya terdengar sebuah suara asing bernada lembut seorang wanita, itu bukan suara kakakya Danisa ataupun Mami Irene, tidak suara mereka tidak selembut itu.

Dani mendongakkan kepalanya, terlihat seorang gadis berparas cukup cantik dan imut menurutnya. Usianya juga mungkin masih sangat muda. Gadis itu dengan ramah menyalami Papi Adi.

"Jadi ini yang namanya Laras, yakin Kak Danisa milih dia buat jadi baby sitter Lala? Apa iya dia enggak terlalu muda." Ucap Dani tentunya hanya di dalam hatinya.

Saat Laras ingin memperkenalkan dirinya kepada Dani, laki-laki itu justru hanya diam menatap tangan gadis itu tanpa menyambut uluran tangannya. Dengan santai Dani berlalu dari sana untuk naik ke kamarnya, entah kenapa melihat Laras membuat Dani merasakan sesuatu yang asing pada dirinya, dan Dani tidak menyukai itu.

TIdak, bukan Dani tidak menyukai Laras, tapi memang pada dasarnya sikapnya terhadap wanita memang selalu dingin selain kepada Mami dan kakaknya saja. Jadi jangan menyalah artikan semua itu.

Sesampainya di kamar, Dani langsung duduk di balkon kamarnya, tentu saja bersama sebatang rokok yang terselip diantara jemarinya. Tidak, Dani tidak sedang setres atau apapun itu. Dani memang sudah menjadi pecandu rokok dan ya sedikit alkohol. Hal ini di lakukan Dani kapanpun dia mau, tidak harus menunggu dia setres terlebih dahulu. Tapi untuk minuman alkohol, Dani tidak berani membawanya ke rumah, terlalu berbahaya jika sampai ketahuan Lala. Tapi untuk orang tuanya, baik Mami Irene atau Papi Adi tidak melarang asal tidak terlalu berlebihan. Ya, kehidupan di keluarganya memang tidak terlalu agamis. Tapi meski begitu orang tuanya tetap menjankan kewajibann mereka sebagai seorang muslim. Berbeda dengan Dani yang sudah sangat jarang menjalankan ibadahnya.

Ingin rasanya Dani kembali ke Canberra, menjalankan kehidupannya sebagai seorang fotografer. Tapi sepertinya itu tidak bisa dia lakukan lagi, karena muulai besok Dani harus mulai bekerja di kantor untuk menggantikan posisi Papi Adi. Bukan menggantikan sih, lebih tepatnya mulai mempelajari seluk beluk kantor karena suatu saat nanti dia lah yang akan menggantikan posisi Papi Adi untuk memegang perusahaan.

"Maafin Dani ya Ras, dia emang orangnya gitu, terlalu lama di luar negeri jadi soapan santunnya agak hilng." Ujar Mami Irene kepada Laras.

Ingin rasanya dia menjitak kepala anak bungsunya yang entah di dalamnya ada isinya atau tidak.

"Enggak apa-apa Bu, Laras ngerti kok." Jawab Laras dengan sopan.

"Ya udah, ayo Ras aku tunjukkin kamar kamu." Ujar Danisa kepada Laras.

Danisa bisa memahami apa yang Dani rasakan saat ini. Dani seperti biasa tidak menyukai adanya wanita asing di keluarga mereka. Tapi mau bagaimana lagi, Danisa membutuhkan Laras untuk membantunya menjaga Lala selama dia bekerja nantinya. Danisa juga sudah tidak tau harus bagaimana untuk mengembalikan sikap dingin Dani agar bisa lebih hangat seperti dulu.

Laras mengikuti langkah Danisa yang akan mengantarkan dirinya ke kamarnya di rumah ini. Tentu saja bersama Lala yang terus mengikuti dengan tetap menggandeng tangan Laras.

Bayangan Laras sebelumnya, biasanya kamar seorang asisten rumah tangga atau pekerja-pekerja perumahan biasanya biasa saja atau tidak terlalu besar. Tapi saat Laras melihat kamar untuknya, waoww apa ini tidak salah?

"Kak Danisa, ini beneran kamar buat aku?" Tanya Lara tidak percaya.

Kamar yang memiliki ranjang dengan ukuran cukup besar, memiliki nuansa minimalis namun terlihat mewah. Ini bahkan lebih bagus dari kamarnya di rumah.

"Iya, kenapa Ras? Kamu enggak nyaman ya disini? Atau kita cari kamar lain aja, masih ada beberapa kamar kosong kok di rumah ini." Ujar Danisa menawarkan kepada Laras.

"Eehh, enggak usah Kak, aku nyaman kok disini, tapi apa enggak terlalu besar ya Kak." Ujar Laras dengan malu-malu.

Danisa tersenyum mendengar ucapan Laras, sudah di bilang bukan kalau gadis ini itu polos sekali.

"Kamu ini ada-ada aja. Kayaknya buat kamu enggak terlalu besar kok Ras, kan nanti barang-barang kamu pasti nambah." Jawab Danisa.

Sebagai infomasi, sebenarnya para pekerja di keluarga Persada ini memang di berikan fasilitas kamar seperti ini, hanya saja karena mereka memiliki 10 asisten rumah tangga, jadi setiap kamar di isi 2 orang. Sedangkan untuk pekerja laki-laki seperti supir, satpam dan petugas kebun di bangunkan paviliun di halaman belakang. Dan karena Laras posisinya sebagai pengasuh Lala, jadilah kamarnya sendiri.

"Nanti Lala boleh bobok sama Mbak Laras kan Mom?" Tanya Lala kepada Danisa.

"Boleh dong sayang." jawab Danisa seraya tersenyum.

"Kalau gitu kita keluar dulu yuk, biarin Mbak Larasnya beres-beres sama istirahat dulu."Ajak Danisa kepada Lala.

"Tapi Lala masih mau disini temenin Mbak Laras, Lala juga mau bantuin Mbak Laras beres-beres." Ujar Lala menolak untuk di ajak keluar.

"Tapi Mbak Laras pasti capek Lala, mainnya besok aja ya." Bujuk Danisa. Tapi tetap saja Lala menolak.

"Enggak papa Kak, lagian aku juga enggak capek kok." UJar laras kepada Danisa.

"Ya udah, tapi Lala jangan nakal ya, jangan ngrepotin Mbak Laras." Ujar Danisa kepada Lala. Dan gadis kecil itu seketika mengangguk mengiyakan.

"Kalau gitu aku keluar dulu ya Ras." Ujar Danisa kepada Laras.

"Iya Kak, terima kasih banyak ya Kak." Ujar Laras kepada Danisa.

Danisa hanya tersenyum sebagai jawaban.

Terpopuler

Comments

Sintia Dewi

Sintia Dewi

udh ada rasa getar2 gimna gitu?

2023-03-30

0

Sitorus Boltok Nurbaya

Sitorus Boltok Nurbaya

awal2 cuek dan setelah itu Bucin akut😃

2022-06-23

0

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Lala betah deh kayanya di kamarnya laras tar

2022-05-25

1

lihat semua
Episodes
1 Permintaan Mami (DANI)
2 Gadis Sederhana (LARAS)
3 Tawaran (LARAS)
4 Terbujuk (DANI)
5 Dani Pulang (DANI)
6 Kedatangan Danisa (DANI)
7 Bertamu (Laras)
8 Muffin
9 Menikah dan Merantau
10 Awal Bertemu (LARAS)
11 Kamar Baru
12 Hari Pertama
13 Interaksi Pertama
14 Kantor Persada (LARAS)
15 Kopi
16 Bakso
17 Berdua
18 Hilang
19 Janggal
20 Perubahan penampilan
21 Salah Laras
22 Mematai
23 Lapar tengah malam
24 Pulang ke rumah
25 Terciduk
26 Mengintai
27 Kembali
28 Penolakan Dani
29 Pergi bersama
30 Couple
31 Salon-salonan
32 Menikahlah denganku!
33 Masih tentang penawaran
34 Akan aku lakukan
35 Melamar
36 Minggu depan
37 Entah rencana apa!
38 Calon mantu
39 Fakta untuk Randi
40 Ungkapan Randi
41 Masa lalu
42 H-1 Lamaran resmi
43 Belanja Seserahan
44 Detik-detik
45 Lamaran resmi
46 Konsep Pernikahan
47 Ikut Andil
48 Mantan Jodoh
49 Selera
50 Menuju Sah
51 Sudah sah
52 Drama Resepsi
53 Pisah Ranjang
54 Hari Pertama
55 Anggaran rumah tangga
56 Usaha Laras
57 Menunggu
58 Upik Abu-Cinderella
59 Galau X Galau
60 Mulai terbiasa?
61 Interview
62 Kunjungan ke rumah Sya
63 Berbagi Cerita
64 Mendadak manja
65 Mendapat izin
66 Tetap berjuang
67 D'cafe Two
68 Bertemu
69 Kenapa sama dia!
70 Seksi
71 Tragedi malam ini
72 Pembangkang kecil
73 Harus nurut
74 Sebuah rencana
75 Karena Lala?
76 Tetep telur dadar
77 Iya atau tidak sama sekali?
78 Status Pernikahan
79 Lagi-lagi Dia
80 Inikah genderang perang?
81 Ungkapan rasa tak berbalas
82 Kamu istri aku
83 Perasaan baru
84 Sakit hati
85 First Kiss
86 Bukan mimpi
87 Istri ke 2
88 Selalu enak
89 Bukan salah kamar
90 Beda Usia
91 Dipaksa menyerah
92 Perusak mood
93 Suatu saat akan memakainya
94 Telah diputuskan
95 Kita lakukan perlahan
96 Malam Pertama
97 Batalkan saja
98 Kencan
99 Perasaan Dani
100 Mencoba menghilangkan
101 Tujuan awal Dani
102 Dani aneh
103 Karena tamu
104 Perhatian Dani
105 Maunya Kamu
106 Keberangkatan ke Medan
107 Malam Kesendirian
108 Resep kopi
109 Kiriman foto
110 Percaya?
111 Pulang
112 Akan aku cari
113 Ikut ke kampus
114 Awal bocornya sebuah rahasia
115 Kayanya sih liat:)
116 Dalang pengiriman foto
117 Boleh?
118 Kita tunda untuk nanti malam
119 Posesifnya Mas Dani
120 Jatah malam adalah mutlak
121 Drama lembur
122 Menggoda Laras
123 Laras sakit
124 Pulang ke rumah orang tua
125 Menyusul
126 Lidah Melokal
127 Firasat calon ayah
128 2 Garis Merah
129 Es teh di pagi hari
130 Danisa tau
131 Baby Triplet
132 Mami Irene dapat cucu-cucu
133 Pindah Kamar/Pindah Rumah
134 Bersyukur bersamamu
135 4 sehat 5 sempurna
136 Aku sayang kamu
137 Khilafnya si calon Daddy
138 Mami Irene dan Papi Adi pulang
139 Panggilan Adek
140 Pisah ranjang lagi
141 Menculik Laras
142 Pengakuan
143 Sehari bersama bumil
144 Kedatangan teman-teman
145 Bergegas Pulang
146 Cemburu Teross!!!
147 Tak terjawab
148 Menunggu Laras ngidam
149 Selesai Bedrest
150 Kecemasan Dani
151 2 boys 1 girl
152 Flek
153 Keturunan Ramdani
154 Ikut ke Kantor
155 Masa depan terancam
156 Tidak ada lain kali !!!
157 Mas Posesif
158 Terselesaikan
159 4 bulanan dan wejangan
160 Kunjungan
161 Medan hari pertama
162 Mama Triplet kangen Daddy
163 Jebakan Clara
164 Haruskah berpisah?
165 Kita cerai Mas!
166 Salah Paham
167 Atasi sendiri
168 Masalah 1 selesai
169 Maafin aku Mas
170 Saling memaafkan
171 Demam
172 Laras sadar
173 Buah dan pohon sama
174 Pilihan yang salah
175 Kesempatan
176 2 orang bertemu
177 Datang menjenguk
178 Dari hati ke hati
179 Hari ulang tahun
180 Pangeran menjemput sang Putri
181 Selamat ulang tahun sayang
182 Hadiah untuk Laras
183 Laras kangen
184 Lebih ganteng
185 3 Boys
186 Ralat! 2 boys 1 girl
187 Daven, Davian, Della
188 Welcome Home
189 Mengurus triplet
190 Kunjungan Aunty Uncle
191 Terus bahagia (END)
192 Mengejar Cinta Duda Baru & UNWANTED WEDDING (Perjodohan dengan Nadya)
193 Karya baru...
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Permintaan Mami (DANI)
2
Gadis Sederhana (LARAS)
3
Tawaran (LARAS)
4
Terbujuk (DANI)
5
Dani Pulang (DANI)
6
Kedatangan Danisa (DANI)
7
Bertamu (Laras)
8
Muffin
9
Menikah dan Merantau
10
Awal Bertemu (LARAS)
11
Kamar Baru
12
Hari Pertama
13
Interaksi Pertama
14
Kantor Persada (LARAS)
15
Kopi
16
Bakso
17
Berdua
18
Hilang
19
Janggal
20
Perubahan penampilan
21
Salah Laras
22
Mematai
23
Lapar tengah malam
24
Pulang ke rumah
25
Terciduk
26
Mengintai
27
Kembali
28
Penolakan Dani
29
Pergi bersama
30
Couple
31
Salon-salonan
32
Menikahlah denganku!
33
Masih tentang penawaran
34
Akan aku lakukan
35
Melamar
36
Minggu depan
37
Entah rencana apa!
38
Calon mantu
39
Fakta untuk Randi
40
Ungkapan Randi
41
Masa lalu
42
H-1 Lamaran resmi
43
Belanja Seserahan
44
Detik-detik
45
Lamaran resmi
46
Konsep Pernikahan
47
Ikut Andil
48
Mantan Jodoh
49
Selera
50
Menuju Sah
51
Sudah sah
52
Drama Resepsi
53
Pisah Ranjang
54
Hari Pertama
55
Anggaran rumah tangga
56
Usaha Laras
57
Menunggu
58
Upik Abu-Cinderella
59
Galau X Galau
60
Mulai terbiasa?
61
Interview
62
Kunjungan ke rumah Sya
63
Berbagi Cerita
64
Mendadak manja
65
Mendapat izin
66
Tetap berjuang
67
D'cafe Two
68
Bertemu
69
Kenapa sama dia!
70
Seksi
71
Tragedi malam ini
72
Pembangkang kecil
73
Harus nurut
74
Sebuah rencana
75
Karena Lala?
76
Tetep telur dadar
77
Iya atau tidak sama sekali?
78
Status Pernikahan
79
Lagi-lagi Dia
80
Inikah genderang perang?
81
Ungkapan rasa tak berbalas
82
Kamu istri aku
83
Perasaan baru
84
Sakit hati
85
First Kiss
86
Bukan mimpi
87
Istri ke 2
88
Selalu enak
89
Bukan salah kamar
90
Beda Usia
91
Dipaksa menyerah
92
Perusak mood
93
Suatu saat akan memakainya
94
Telah diputuskan
95
Kita lakukan perlahan
96
Malam Pertama
97
Batalkan saja
98
Kencan
99
Perasaan Dani
100
Mencoba menghilangkan
101
Tujuan awal Dani
102
Dani aneh
103
Karena tamu
104
Perhatian Dani
105
Maunya Kamu
106
Keberangkatan ke Medan
107
Malam Kesendirian
108
Resep kopi
109
Kiriman foto
110
Percaya?
111
Pulang
112
Akan aku cari
113
Ikut ke kampus
114
Awal bocornya sebuah rahasia
115
Kayanya sih liat:)
116
Dalang pengiriman foto
117
Boleh?
118
Kita tunda untuk nanti malam
119
Posesifnya Mas Dani
120
Jatah malam adalah mutlak
121
Drama lembur
122
Menggoda Laras
123
Laras sakit
124
Pulang ke rumah orang tua
125
Menyusul
126
Lidah Melokal
127
Firasat calon ayah
128
2 Garis Merah
129
Es teh di pagi hari
130
Danisa tau
131
Baby Triplet
132
Mami Irene dapat cucu-cucu
133
Pindah Kamar/Pindah Rumah
134
Bersyukur bersamamu
135
4 sehat 5 sempurna
136
Aku sayang kamu
137
Khilafnya si calon Daddy
138
Mami Irene dan Papi Adi pulang
139
Panggilan Adek
140
Pisah ranjang lagi
141
Menculik Laras
142
Pengakuan
143
Sehari bersama bumil
144
Kedatangan teman-teman
145
Bergegas Pulang
146
Cemburu Teross!!!
147
Tak terjawab
148
Menunggu Laras ngidam
149
Selesai Bedrest
150
Kecemasan Dani
151
2 boys 1 girl
152
Flek
153
Keturunan Ramdani
154
Ikut ke Kantor
155
Masa depan terancam
156
Tidak ada lain kali !!!
157
Mas Posesif
158
Terselesaikan
159
4 bulanan dan wejangan
160
Kunjungan
161
Medan hari pertama
162
Mama Triplet kangen Daddy
163
Jebakan Clara
164
Haruskah berpisah?
165
Kita cerai Mas!
166
Salah Paham
167
Atasi sendiri
168
Masalah 1 selesai
169
Maafin aku Mas
170
Saling memaafkan
171
Demam
172
Laras sadar
173
Buah dan pohon sama
174
Pilihan yang salah
175
Kesempatan
176
2 orang bertemu
177
Datang menjenguk
178
Dari hati ke hati
179
Hari ulang tahun
180
Pangeran menjemput sang Putri
181
Selamat ulang tahun sayang
182
Hadiah untuk Laras
183
Laras kangen
184
Lebih ganteng
185
3 Boys
186
Ralat! 2 boys 1 girl
187
Daven, Davian, Della
188
Welcome Home
189
Mengurus triplet
190
Kunjungan Aunty Uncle
191
Terus bahagia (END)
192
Mengejar Cinta Duda Baru & UNWANTED WEDDING (Perjodohan dengan Nadya)
193
Karya baru...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!