Terbujuk (DANI)

Setelah seharian menyelesaikan jobnya memotret untuk sebuah majalah, Dani kembali ke apartemennya. Ya, seperti inilah kehidupan Dani, bekerja, kembali ke apartemen, atau sekedar minum bersama teman-temannya di sebuah club. Tapi untuk malam ini Dani tidak berniat untuk ke club. Roy juga sudah pulang setelah tadi lebih dulu mengantarkan Dani pulang.

Setibanya di apartemen Dani langsung menuju kamar mandi, tubuhnya terasa begitu lengket setelah bekerja seharian.

Selesai membersihkan diri, Dani duduk di balkon untuk menikmati pemandangan malam di temani sekaleng beer. Rasanya hidupnya selama ini terasa sangat hampa. Semua yang dia lakukan terasa monoton. Tapi Dani menikmatinya, dia menyukai hidupnya yang datar ini.

Selama tinggal di Australia Dani bahkan tidak menemukan kesulitan yang berarti. Hidupnya selalu bejalan dengan mudah dan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Permasalahn uang? Jangan tanyakan itu, Dani bahkan sedari kecil tidak pernah merasakan apa itu kekurangan uang, semua kebutuhannya tercukupi dengan sangat baik. Kasih sayang keluarga? Dani sangat mendapatkannya, meskipun orang tuanya sangat sibuk, tapi mereka tidak pernah lupa untuk memberikan perhatiannya kepada anak-anaknya. Pekerjaan? Dengan kemampuannya yang begitu mumpuni membuat Dani dengan mudah mendapatkannya.

Hidup Dani benar-benar tidak memiliki tantangan sedikitpun. Permasalahan besar yang pernah ada di hidupnya hanya mengenai DIA.

Terlalu hanyut dengan pikirannya, Dani dikagetkan dengan suara ponselnya tanda sebuah panggilan telefon masuk.

Terlihat nama 'MAMI' sebagai si penelefon. Dani menghela nafasnya berat. Dia sudah tau apa yang akan Maminya itu katakan kepadanya.

"Iya Mi, kenapa? " Tanya Dani langsung pada intinya tanpa mengucapkan halo terlebih dahulu.

"Kamu ini, Mami belum juga bilang halo udah langsung ditanya begitu. Emang kenapa kalo Mami telfon kamu? Salah gitu? Bener-bener kamu ya. " Mami Irene langsung sensi begitu mendengar pertanyaan Dani seolah dia tidak suka kalau Maminya itu telefon.

"Mulai deh, jangan lebay lah Mi. Aku juga tau Mami mau ngomong apa. Mau bujuk aku buat balik ke Indonesia kan? " Jawab Dani cuek.

Bukannya Dani mau jadi anak durhaka, tapi dia memang belum ingin pulang ke Indonesia. Dani masih ingin menikmati karirnya sebagai seorang photografer.

" Ramdani, kamu ini ya, sekali ini aja nurut sama Mami. Janji deh habis ini Mami nggak akan minta apa-apa lagi sama kamu asal kamu pulang ke Indonesia. Mami juga nggak akan maksa kamu supaya kamu cepat nikah. Apa perlu Mami suruh orang buat seret kamu biar pulang ke Indonesia? " Ujar Mami Irene membujuk sekaligus mengancam Dani.

Mendengar ancaman Mami Irene, Dani justru tertawa. Kalau memang ada yang mampu menyeretnya untuk pulang ke Indonesia ya kenapa tidak?

" Hahaha, terserah Mami aja lah. Kalau memang mau kirim orang kesini buat bawa aku balik ya kirim aja. Aku pasrah. " Dengan tidak sopannya Dani justru meledek niatan Mami Irene.

"Dani, please dong kali ini aja. Kamu nggak mau gitu kumpul sama keluarga. Udah cukup 10 tahun ini kamu tinggal sendiri di negara orang. Kamu tega sama Mami sama Papi yang kesepian karena semua anak dan cucunya jauh? " Ujar Mami Irene dengan nada memelasnya.

Mami Irene sadar kalau untuk membujuk Dani tidak bisa dengan paksaan. Semakin anak itu di paksa maka akan semakin keras juga dia menolaknya. Benar-benar kopian dari Papinya, Heriadi Persada.

Mendengar ucapan Mami Irene Dani terdiam sedikit memikirkannya. Benar, sudah lebih dari 10 tahun Dani menetap di Australia. Tadinya memang untuk melarikan diri, tapi berlanjut karena Dani memang nyaman ada disini.

"Tapi ucapan Mami yang tadi bener kan? Mami nggak akan ingkar janji?" Tanya Dani kepada Mami Irene.

Sekarang ganti Mami Irene yang terdiam tidak tau ucapan yang mana yang dimaksud oleh Dani.

"Ucapan Mami yang mana? " Tanya Mami Irene.

" Yang Mami bilang kalau Mami tidak akan memaksa aku buat nikah. " Jawab Dani santai.

Mami Irene yang mendengar ucapan Dani seketika langsung tersentak. Apa tadi dia memang mengatakan tidak akan memaksa Dani untuk menikah? Kenapa bisa dia mengatakan itu. Tujuannya meminta Dani untuk pulang selain untuk membantu mengurus perusahaan juga untuk mengenalkan Dani dengan perempuan-perempuan dari anak koleganya. Tapi untuk sekarang akan dia iyakan saja ucapan Dani itu, yang penting putranya itu pulang terlebih dahulu baru setelahnya dia akan membujuk Dani lagi agar mau menikah suatu saat nanti.

" Iya, tapi kamu harus pulang. " Jawab Mami Irene. Dia sengaja hanya mengucapkan kata iya saja tanpa menambahkan kata janji agar dia merasa memang tidak memiliki janji kepada Dani. Sungguh cerdik bukan pemikiran Mami Irene. Dengan begitu dia terbebas dari kata janji.

"Baiklah, beri waktu aku seminggu lagi. Aku akan menyelesaikan urusan aku disini. " Jawab Dani pada akhirnya. Rayuan dari Mami Irene berhasil membuatnya luluh. Sepertinya Dani memang harus segera pulang ke Indonesia, dia harus membangun kembali masa depannya di sana.

" Yeayyy... Janji ya seminggu lagi kamu pulang!" Mami Irene senang karena bujuk rayunya berhasil membawa Dani kembali ke Indonesia.

"Hmmm.... " Ujar Dani menjawab dengan gumaman.

Setelah berbincang-bincang beberapa lama, Dani mengakhiri panggilan telfonnya dari Mami Irene.

Dani sudah berjanji untuk pulang ke Indonesia dalam seminggu ini, karena laki-laki yang dipegang adalah ucapannya maka Dani akan melakukan apa yang dia ucapkan kepada Mami Irene. Untuk itu sekarang dia harus menghubungi Roy untuk memberitahunya.

Sebelum Roy mengatakan halo Dani sudah langsung mengatakan maksud tujuannya menelefon Roy.

" Aku harus pulang ke Indonesia Minggu depan, dan sampai satu minggu ini jangan menerima job pemotretan lagi. " Ujar Dani kepada Roy.

Untung saja Dani memang menyusun jobnya hanya untuk satu minggu saja sebelum dia menerima yang baru. Dan ini sedikit memudahkannya karena membuat Dani tidak memiliki hutang kepada kliennya.

" Apa kau berhasil diluluhkan oleh Mami Irene? " Tanya Roy seraya terkekeh. Sebenarnya selain menjadi manager Dani, Roy juga memiliki beberapa usaha rumah makan. Lalu kenapa Roy memilih untuk tetap menjadi manager Dani meski dia memiliki usaha sendiri? Tentu saja karena pertemanan mereka. Ditambah karena Dani jugalah Roy bisa mendirikan usahanya itu. Jadi Roy merasa berhutang budi kepada Dani.

" Hhmm... Baiklah aku hanya ingin mengatakan itu. " Ujar Dani santai.

" Kau tidak ingin menceritakan detailnya? " Tanya Roy tidak percaya.

"Tidak." Jawab Dani

Menelfonnya hanya untuk mengatakan itu tanpa menjelaskan apapun, lalu kenapa tidak besok saja disaat mereka bertemu? Ujar Roy menghela nafas pelan.

" Baiklah, kalau memang sudah selesai kamu bisa menutup telfonnya. " Ujar Roy kepada Dani.

Dan benar, Dani seketika langsung mematikan sambungan telfon mereka.

" Benar-benar tidak sopan." Ujar Roy menggerutu.

Terpopuler

Comments

gemini

gemini

untung Heriadi bukan Hariadi, kalau sempat Hariadi punya istri mami Irene alamat ngamok emak ku😂😂

2023-03-09

0

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Akhirnya dani pulang...

2022-05-25

1

mimi

mimi

😍😍

2022-02-26

1

lihat semua
Episodes
1 Permintaan Mami (DANI)
2 Gadis Sederhana (LARAS)
3 Tawaran (LARAS)
4 Terbujuk (DANI)
5 Dani Pulang (DANI)
6 Kedatangan Danisa (DANI)
7 Bertamu (Laras)
8 Muffin
9 Menikah dan Merantau
10 Awal Bertemu (LARAS)
11 Kamar Baru
12 Hari Pertama
13 Interaksi Pertama
14 Kantor Persada (LARAS)
15 Kopi
16 Bakso
17 Berdua
18 Hilang
19 Janggal
20 Perubahan penampilan
21 Salah Laras
22 Mematai
23 Lapar tengah malam
24 Pulang ke rumah
25 Terciduk
26 Mengintai
27 Kembali
28 Penolakan Dani
29 Pergi bersama
30 Couple
31 Salon-salonan
32 Menikahlah denganku!
33 Masih tentang penawaran
34 Akan aku lakukan
35 Melamar
36 Minggu depan
37 Entah rencana apa!
38 Calon mantu
39 Fakta untuk Randi
40 Ungkapan Randi
41 Masa lalu
42 H-1 Lamaran resmi
43 Belanja Seserahan
44 Detik-detik
45 Lamaran resmi
46 Konsep Pernikahan
47 Ikut Andil
48 Mantan Jodoh
49 Selera
50 Menuju Sah
51 Sudah sah
52 Drama Resepsi
53 Pisah Ranjang
54 Hari Pertama
55 Anggaran rumah tangga
56 Usaha Laras
57 Menunggu
58 Upik Abu-Cinderella
59 Galau X Galau
60 Mulai terbiasa?
61 Interview
62 Kunjungan ke rumah Sya
63 Berbagi Cerita
64 Mendadak manja
65 Mendapat izin
66 Tetap berjuang
67 D'cafe Two
68 Bertemu
69 Kenapa sama dia!
70 Seksi
71 Tragedi malam ini
72 Pembangkang kecil
73 Harus nurut
74 Sebuah rencana
75 Karena Lala?
76 Tetep telur dadar
77 Iya atau tidak sama sekali?
78 Status Pernikahan
79 Lagi-lagi Dia
80 Inikah genderang perang?
81 Ungkapan rasa tak berbalas
82 Kamu istri aku
83 Perasaan baru
84 Sakit hati
85 First Kiss
86 Bukan mimpi
87 Istri ke 2
88 Selalu enak
89 Bukan salah kamar
90 Beda Usia
91 Dipaksa menyerah
92 Perusak mood
93 Suatu saat akan memakainya
94 Telah diputuskan
95 Kita lakukan perlahan
96 Malam Pertama
97 Batalkan saja
98 Kencan
99 Perasaan Dani
100 Mencoba menghilangkan
101 Tujuan awal Dani
102 Dani aneh
103 Karena tamu
104 Perhatian Dani
105 Maunya Kamu
106 Keberangkatan ke Medan
107 Malam Kesendirian
108 Resep kopi
109 Kiriman foto
110 Percaya?
111 Pulang
112 Akan aku cari
113 Ikut ke kampus
114 Awal bocornya sebuah rahasia
115 Kayanya sih liat:)
116 Dalang pengiriman foto
117 Boleh?
118 Kita tunda untuk nanti malam
119 Posesifnya Mas Dani
120 Jatah malam adalah mutlak
121 Drama lembur
122 Menggoda Laras
123 Laras sakit
124 Pulang ke rumah orang tua
125 Menyusul
126 Lidah Melokal
127 Firasat calon ayah
128 2 Garis Merah
129 Es teh di pagi hari
130 Danisa tau
131 Baby Triplet
132 Mami Irene dapat cucu-cucu
133 Pindah Kamar/Pindah Rumah
134 Bersyukur bersamamu
135 4 sehat 5 sempurna
136 Aku sayang kamu
137 Khilafnya si calon Daddy
138 Mami Irene dan Papi Adi pulang
139 Panggilan Adek
140 Pisah ranjang lagi
141 Menculik Laras
142 Pengakuan
143 Sehari bersama bumil
144 Kedatangan teman-teman
145 Bergegas Pulang
146 Cemburu Teross!!!
147 Tak terjawab
148 Menunggu Laras ngidam
149 Selesai Bedrest
150 Kecemasan Dani
151 2 boys 1 girl
152 Flek
153 Keturunan Ramdani
154 Ikut ke Kantor
155 Masa depan terancam
156 Tidak ada lain kali !!!
157 Mas Posesif
158 Terselesaikan
159 4 bulanan dan wejangan
160 Kunjungan
161 Medan hari pertama
162 Mama Triplet kangen Daddy
163 Jebakan Clara
164 Haruskah berpisah?
165 Kita cerai Mas!
166 Salah Paham
167 Atasi sendiri
168 Masalah 1 selesai
169 Maafin aku Mas
170 Saling memaafkan
171 Demam
172 Laras sadar
173 Buah dan pohon sama
174 Pilihan yang salah
175 Kesempatan
176 2 orang bertemu
177 Datang menjenguk
178 Dari hati ke hati
179 Hari ulang tahun
180 Pangeran menjemput sang Putri
181 Selamat ulang tahun sayang
182 Hadiah untuk Laras
183 Laras kangen
184 Lebih ganteng
185 3 Boys
186 Ralat! 2 boys 1 girl
187 Daven, Davian, Della
188 Welcome Home
189 Mengurus triplet
190 Kunjungan Aunty Uncle
191 Terus bahagia (END)
192 Mengejar Cinta Duda Baru & UNWANTED WEDDING (Perjodohan dengan Nadya)
193 Karya baru...
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Permintaan Mami (DANI)
2
Gadis Sederhana (LARAS)
3
Tawaran (LARAS)
4
Terbujuk (DANI)
5
Dani Pulang (DANI)
6
Kedatangan Danisa (DANI)
7
Bertamu (Laras)
8
Muffin
9
Menikah dan Merantau
10
Awal Bertemu (LARAS)
11
Kamar Baru
12
Hari Pertama
13
Interaksi Pertama
14
Kantor Persada (LARAS)
15
Kopi
16
Bakso
17
Berdua
18
Hilang
19
Janggal
20
Perubahan penampilan
21
Salah Laras
22
Mematai
23
Lapar tengah malam
24
Pulang ke rumah
25
Terciduk
26
Mengintai
27
Kembali
28
Penolakan Dani
29
Pergi bersama
30
Couple
31
Salon-salonan
32
Menikahlah denganku!
33
Masih tentang penawaran
34
Akan aku lakukan
35
Melamar
36
Minggu depan
37
Entah rencana apa!
38
Calon mantu
39
Fakta untuk Randi
40
Ungkapan Randi
41
Masa lalu
42
H-1 Lamaran resmi
43
Belanja Seserahan
44
Detik-detik
45
Lamaran resmi
46
Konsep Pernikahan
47
Ikut Andil
48
Mantan Jodoh
49
Selera
50
Menuju Sah
51
Sudah sah
52
Drama Resepsi
53
Pisah Ranjang
54
Hari Pertama
55
Anggaran rumah tangga
56
Usaha Laras
57
Menunggu
58
Upik Abu-Cinderella
59
Galau X Galau
60
Mulai terbiasa?
61
Interview
62
Kunjungan ke rumah Sya
63
Berbagi Cerita
64
Mendadak manja
65
Mendapat izin
66
Tetap berjuang
67
D'cafe Two
68
Bertemu
69
Kenapa sama dia!
70
Seksi
71
Tragedi malam ini
72
Pembangkang kecil
73
Harus nurut
74
Sebuah rencana
75
Karena Lala?
76
Tetep telur dadar
77
Iya atau tidak sama sekali?
78
Status Pernikahan
79
Lagi-lagi Dia
80
Inikah genderang perang?
81
Ungkapan rasa tak berbalas
82
Kamu istri aku
83
Perasaan baru
84
Sakit hati
85
First Kiss
86
Bukan mimpi
87
Istri ke 2
88
Selalu enak
89
Bukan salah kamar
90
Beda Usia
91
Dipaksa menyerah
92
Perusak mood
93
Suatu saat akan memakainya
94
Telah diputuskan
95
Kita lakukan perlahan
96
Malam Pertama
97
Batalkan saja
98
Kencan
99
Perasaan Dani
100
Mencoba menghilangkan
101
Tujuan awal Dani
102
Dani aneh
103
Karena tamu
104
Perhatian Dani
105
Maunya Kamu
106
Keberangkatan ke Medan
107
Malam Kesendirian
108
Resep kopi
109
Kiriman foto
110
Percaya?
111
Pulang
112
Akan aku cari
113
Ikut ke kampus
114
Awal bocornya sebuah rahasia
115
Kayanya sih liat:)
116
Dalang pengiriman foto
117
Boleh?
118
Kita tunda untuk nanti malam
119
Posesifnya Mas Dani
120
Jatah malam adalah mutlak
121
Drama lembur
122
Menggoda Laras
123
Laras sakit
124
Pulang ke rumah orang tua
125
Menyusul
126
Lidah Melokal
127
Firasat calon ayah
128
2 Garis Merah
129
Es teh di pagi hari
130
Danisa tau
131
Baby Triplet
132
Mami Irene dapat cucu-cucu
133
Pindah Kamar/Pindah Rumah
134
Bersyukur bersamamu
135
4 sehat 5 sempurna
136
Aku sayang kamu
137
Khilafnya si calon Daddy
138
Mami Irene dan Papi Adi pulang
139
Panggilan Adek
140
Pisah ranjang lagi
141
Menculik Laras
142
Pengakuan
143
Sehari bersama bumil
144
Kedatangan teman-teman
145
Bergegas Pulang
146
Cemburu Teross!!!
147
Tak terjawab
148
Menunggu Laras ngidam
149
Selesai Bedrest
150
Kecemasan Dani
151
2 boys 1 girl
152
Flek
153
Keturunan Ramdani
154
Ikut ke Kantor
155
Masa depan terancam
156
Tidak ada lain kali !!!
157
Mas Posesif
158
Terselesaikan
159
4 bulanan dan wejangan
160
Kunjungan
161
Medan hari pertama
162
Mama Triplet kangen Daddy
163
Jebakan Clara
164
Haruskah berpisah?
165
Kita cerai Mas!
166
Salah Paham
167
Atasi sendiri
168
Masalah 1 selesai
169
Maafin aku Mas
170
Saling memaafkan
171
Demam
172
Laras sadar
173
Buah dan pohon sama
174
Pilihan yang salah
175
Kesempatan
176
2 orang bertemu
177
Datang menjenguk
178
Dari hati ke hati
179
Hari ulang tahun
180
Pangeran menjemput sang Putri
181
Selamat ulang tahun sayang
182
Hadiah untuk Laras
183
Laras kangen
184
Lebih ganteng
185
3 Boys
186
Ralat! 2 boys 1 girl
187
Daven, Davian, Della
188
Welcome Home
189
Mengurus triplet
190
Kunjungan Aunty Uncle
191
Terus bahagia (END)
192
Mengejar Cinta Duda Baru & UNWANTED WEDDING (Perjodohan dengan Nadya)
193
Karya baru...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!