Berdua

Setelah menghabiskan semangkok Bakso, Lala yang tadi sedang menggambar menjadi merasa mengantuk.

"Mbak Laras, Lala ngantuk mau di gendong. " Ujar Lala kepada Laras.

Dengan sigap Laras menggendong gadis cantik itu. Memang terkadang jika sedang mengantuk Lala akan berubah menjadi lebih manja dari biasanya. Dan Laras tidak akan keberatan akan hal itu.

Laras menepuk-nepuk punggung Lala pelan agar gadis cantik ini cepat tertidur. Untuk ukuran tubuh Laras, Lala sudah cukup berat untuknya.

Dan upaya yang Laras lakukan untuk menidurkan Lala itu tidak lepas dari perhatian seorang laki-laki yang sedang mengerjakan berkasnya. Entah apa yang ada di pikiran laki-laki itu, tidak ada yang tau selain dirinya dan juga Tuhan.

Mungkin karena efek kenyang juga membuat Lala menjadi lebih cepat tidur. Tidak sampai 15 menit Lala sudah tertidur dengan nyenyak.

"Lala sudah tidur. Bawa dia ke kamar dan kembali lagi kesini. " Ujar Dani bersuara.

Segera saja Laras menuruti ucapan Dani. Laras menidurkan Lala di ranjang berukuran king size. Apa memang setiap ruangan petinggi perusahaan memiliki kamar di ruangannya?

Setelah memastikan Lala tidur dengan nyaman, Laras kembali keluar seperti yang Dani perintahkan. Sebenarnya tanpa di perintah pun Laras juga tidak ingin berlama-lama di kamar ini karena dia takut kalau tiba-tiba ngantuk dan justru ikut tertidur.

Saat Laras keluar pun Dani tidak mengatakan apa-apa dan tetap fokus dengan berkasnya seolah Laras tidak ada disini.

Karena tidak tahu harus apa, Laras memutuskan untuk membereskan barang-barang milik Lala yang beberapa tercecer di karpet.

Setelah semuanya selesai, Lala duduk di sofa tidak jauh dari Dani. Tidak melakukan aktivas apapun ternyata membuat Laras menjadi mengantuk, di tambah suasana begitu hening tanpa adanya suara. Sampai akhirnya tanpa sadar Laras tertidur dengan bersandar di sofa. Melupakan akan adanya laki-laki dewasa di ruangan ini.

"Bagaimana tubuh sekecil itu bisa kuat menggendong tubuh gempal Lala? " Ucap Dani dalam hati.

Saat ini Dani sedang memperhatikan segala sesuatu yang sedang Laras lakukan. Tidak tau kenapa hal itu justru menarik perhatiannya.

Sampai akhirnya perhatiannya tertuju kepada Lala yang sudah tertidur di pundak Laras.

Dani memberitahu Laras kalau Lala sudah tidur. Bukan apa-apa, hanya saja Dani tidak tega melihat Laras yang menggendong Lala terlalu lama.

Saat Laras keluar dari kamar pun Dani sengaja mendiamkannya. Pasalnya Dani juga tidak tau harus mengatakan apa.

Hingga saat Dani benar-benar fokus dengan pekerjaannya, ternyata Laras sudah tertidur dengan nyenyak di sofa. Posisinya yang duduk membuatnya terlihat tidak nyaman.

Dani ingin memperbaiki posisi Laras yang tidak nyaman itu. Tapi tidak-tidak, untuk apa dia melakukan itu, yang ada nanti Laras mengira kalau dia perhatian kepadanya.

Dani memutuskan untuk membiarkan Laras tetap dalam posisinya. Sedangkan dirinya kembali melanjutkan pekerjaannya.

Bukannya fokus kembali dengan berkas-berkas di meja, Dani justru kehilangan fokusnya karena kehadiran Laras. Entah kenapa matanya selalu ingin tertuju kepada gadis itu.

Biarlah, biarkan Dani menikmati kecantikan Laras. Toh saat ini tidak ada orang lain selain mereka berdua. Itu pun Laras tengah tertidur.

Laras merasa ada seseorang yang tengah memperhatikannya, hal ini membuatnya langsung membuka mata. Dengan perlahan dia mengerjapkan matanya. Begitu matanya terbuka, rasa kantuknya seketika menghilang begitu saja. Tepat di depannya, duduk seorang laki-laki tampan dengan kaki bersilang dan tangan saling bertumpu menatap ke arahnya. Tatapan tajam dari bola mata berwarna hitam itulah yang membuat Laras semakin merinding.

"Ehmmm maaf Mas, saya ketiduran. " Ujar Laras seraya buru-buru membenarkan posisi duduknya agar lebih baik.

Bodoh, bisa-bisanya dia tidur disaat ada Dani disini. Apa yang akan laki-laki itu pikirkan karena sikapnya yang sudah tidak sopan itu. Apa tadi dia tidur dengan mulut menganga? tidak, Laras harap tidak. Ibunya juga pernah bilang kalau tidur Laras tidak pernah dengan mulut terbuka. Dan Laras harap itu memang benar adanya.

"Tidak apa-apa." Jawab Dani datar. Kemudian laki-laki itu mengambil ponselnya untuk memainkan sesuatu.

Padahal, yang sebenarnya terjadi adalah Dani sedang memperhatikan Laras yang sedang tidur. Tapi karena tiba-tiba Laras membuka matanya membuat Dani langsung salah tingkah. Itu lah kenapa Dani langsung memainkan ponselnya. Padahal sebenarnya Dani tidak sedang melakukan apapun selain menscroll aplikasi di ponselnya.

"Saya ke kamar mandi dulu Mas. " Ujar Laras gugup.

"Ya." Jawab Dani tetap dengan nada datar.

Buru-buru Sya beranjak dari duduknya untuk ke kamar mandi. Selain untuk mengosongkan kandung kemih nya, Laras juga ingin mencuci muka agar wajahnya menjadi lebih segar.

Rasanya Laras malu sekali karena kedapatan tidur oleh Dani. Kenapa Laras seceroboh ini sampai tidak bisa menahan kantuknya.

Setelah selesai dengan aktivitasnya di kamar mandi Laras langsung keluar. Kembali Laras duduk di sofa namun bergeser sedikit agar posisinya tidak tepat di depan Dani.

Lagi-lagi seperti biasa tidak ada pembicaraan di antara keduanya. Dani sibuk dengan ponselnya sedangkan Laras sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Kak Danisa belum selesai rapatnya ya Mas? " Laras memberanikan diri untuk bertanya kepada Dani. Jika di lihat dari jam di dinding itu berarti Danisa sudah keluar hampir 2 jam, dan Laras sendiri tidur selama 30 menit.

"Belum." Jawab Dani singkat.

Kenapa sih harus ada laki-laki sedingin Dani? Kalau begini terus bagaimana bisa Laras membuka obrolan sedangkan lawan bicaranya saja selalu menjawab dengan sangat singkat, padat dan jelas.

"Kenapa? " Tanya Dani tiba-tiba saat melihat Laras yang sepertinya tengah melamunkan sesuatu.

"Ehhh... Enggak papa kok Mas, saya emang suka bengong. " Jawab Laras seraya tersenyum canggung. Sekarang ini Laras sangat berharap kalau Danisa segera kembali dari rapatnya.

Dani terdiam lagi.

Benar-benar, apa sebegitu mahalkah suara dari adik Danisa ini?

15 menit dalam keheningan, tidak lama kemudian Danisa datang sebagai seorang penyelamat untuk Laras.

"Heyy... Maaf ya Ras jadi nunggu lama. Oo iya, Lala dimana? tidur ya? " Tanya Danisa kepada Laras.

"Iya Kak, Lala tidur dari 1 jam lalu sehabis makan bakso. " Jawab Sya.

Danisa menanggukan kepalanya.

"Kamu masih disini dek? aku kira kamu balik ke ruangan kamu. " Ujar Danisa kepada Dani.

"Enggak, pengen disini aja, ACnya lebih adem. " Jawab Dani santai.

Memang AC di ruangan Dani rusak? Ujar Danisa dalam hati.

"Oo iya, nanti aku sama Lala mau pergi ke Timezone sebagai hadiah karena dapat bintang 5. Kakak mau ikut enggak? " Tanya Dani mengalihkan pembicaraan.

"Timezone? Kayaknya enggak bisa deh, Bang Dimas nanti ada acara dan kakak harus nemenin. Laras aja deh yang ikut. " Jawab Danisa.

Laras harus ikut Dani dan Lala ke Timezone? Apa dia tidak ada kesempatan untuk menolak sampai-sampai Danisa tidak bertanya kepadanya terlebih dahulu?

"Oke." Ujar Dani tanpa bertanya kepada Laras.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😘😘

2023-09-01

0

susi 2020

susi 2020

🤩🤩

2023-09-01

0

Nova Septiarini

Nova Septiarini

hahaha... iyaa jelas ruangan danisa lebih adem yaa dan, soalnya ada cwe yg bikin adem hati😜

2022-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Permintaan Mami (DANI)
2 Gadis Sederhana (LARAS)
3 Tawaran (LARAS)
4 Terbujuk (DANI)
5 Dani Pulang (DANI)
6 Kedatangan Danisa (DANI)
7 Bertamu (Laras)
8 Muffin
9 Menikah dan Merantau
10 Awal Bertemu (LARAS)
11 Kamar Baru
12 Hari Pertama
13 Interaksi Pertama
14 Kantor Persada (LARAS)
15 Kopi
16 Bakso
17 Berdua
18 Hilang
19 Janggal
20 Perubahan penampilan
21 Salah Laras
22 Mematai
23 Lapar tengah malam
24 Pulang ke rumah
25 Terciduk
26 Mengintai
27 Kembali
28 Penolakan Dani
29 Pergi bersama
30 Couple
31 Salon-salonan
32 Menikahlah denganku!
33 Masih tentang penawaran
34 Akan aku lakukan
35 Melamar
36 Minggu depan
37 Entah rencana apa!
38 Calon mantu
39 Fakta untuk Randi
40 Ungkapan Randi
41 Masa lalu
42 H-1 Lamaran resmi
43 Belanja Seserahan
44 Detik-detik
45 Lamaran resmi
46 Konsep Pernikahan
47 Ikut Andil
48 Mantan Jodoh
49 Selera
50 Menuju Sah
51 Sudah sah
52 Drama Resepsi
53 Pisah Ranjang
54 Hari Pertama
55 Anggaran rumah tangga
56 Usaha Laras
57 Menunggu
58 Upik Abu-Cinderella
59 Galau X Galau
60 Mulai terbiasa?
61 Interview
62 Kunjungan ke rumah Sya
63 Berbagi Cerita
64 Mendadak manja
65 Mendapat izin
66 Tetap berjuang
67 D'cafe Two
68 Bertemu
69 Kenapa sama dia!
70 Seksi
71 Tragedi malam ini
72 Pembangkang kecil
73 Harus nurut
74 Sebuah rencana
75 Karena Lala?
76 Tetep telur dadar
77 Iya atau tidak sama sekali?
78 Status Pernikahan
79 Lagi-lagi Dia
80 Inikah genderang perang?
81 Ungkapan rasa tak berbalas
82 Kamu istri aku
83 Perasaan baru
84 Sakit hati
85 First Kiss
86 Bukan mimpi
87 Istri ke 2
88 Selalu enak
89 Bukan salah kamar
90 Beda Usia
91 Dipaksa menyerah
92 Perusak mood
93 Suatu saat akan memakainya
94 Telah diputuskan
95 Kita lakukan perlahan
96 Malam Pertama
97 Batalkan saja
98 Kencan
99 Perasaan Dani
100 Mencoba menghilangkan
101 Tujuan awal Dani
102 Dani aneh
103 Karena tamu
104 Perhatian Dani
105 Maunya Kamu
106 Keberangkatan ke Medan
107 Malam Kesendirian
108 Resep kopi
109 Kiriman foto
110 Percaya?
111 Pulang
112 Akan aku cari
113 Ikut ke kampus
114 Awal bocornya sebuah rahasia
115 Kayanya sih liat:)
116 Dalang pengiriman foto
117 Boleh?
118 Kita tunda untuk nanti malam
119 Posesifnya Mas Dani
120 Jatah malam adalah mutlak
121 Drama lembur
122 Menggoda Laras
123 Laras sakit
124 Pulang ke rumah orang tua
125 Menyusul
126 Lidah Melokal
127 Firasat calon ayah
128 2 Garis Merah
129 Es teh di pagi hari
130 Danisa tau
131 Baby Triplet
132 Mami Irene dapat cucu-cucu
133 Pindah Kamar/Pindah Rumah
134 Bersyukur bersamamu
135 4 sehat 5 sempurna
136 Aku sayang kamu
137 Khilafnya si calon Daddy
138 Mami Irene dan Papi Adi pulang
139 Panggilan Adek
140 Pisah ranjang lagi
141 Menculik Laras
142 Pengakuan
143 Sehari bersama bumil
144 Kedatangan teman-teman
145 Bergegas Pulang
146 Cemburu Teross!!!
147 Tak terjawab
148 Menunggu Laras ngidam
149 Selesai Bedrest
150 Kecemasan Dani
151 2 boys 1 girl
152 Flek
153 Keturunan Ramdani
154 Ikut ke Kantor
155 Masa depan terancam
156 Tidak ada lain kali !!!
157 Mas Posesif
158 Terselesaikan
159 4 bulanan dan wejangan
160 Kunjungan
161 Medan hari pertama
162 Mama Triplet kangen Daddy
163 Jebakan Clara
164 Haruskah berpisah?
165 Kita cerai Mas!
166 Salah Paham
167 Atasi sendiri
168 Masalah 1 selesai
169 Maafin aku Mas
170 Saling memaafkan
171 Demam
172 Laras sadar
173 Buah dan pohon sama
174 Pilihan yang salah
175 Kesempatan
176 2 orang bertemu
177 Datang menjenguk
178 Dari hati ke hati
179 Hari ulang tahun
180 Pangeran menjemput sang Putri
181 Selamat ulang tahun sayang
182 Hadiah untuk Laras
183 Laras kangen
184 Lebih ganteng
185 3 Boys
186 Ralat! 2 boys 1 girl
187 Daven, Davian, Della
188 Welcome Home
189 Mengurus triplet
190 Kunjungan Aunty Uncle
191 Terus bahagia (END)
192 Mengejar Cinta Duda Baru & UNWANTED WEDDING (Perjodohan dengan Nadya)
193 Karya baru...
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Permintaan Mami (DANI)
2
Gadis Sederhana (LARAS)
3
Tawaran (LARAS)
4
Terbujuk (DANI)
5
Dani Pulang (DANI)
6
Kedatangan Danisa (DANI)
7
Bertamu (Laras)
8
Muffin
9
Menikah dan Merantau
10
Awal Bertemu (LARAS)
11
Kamar Baru
12
Hari Pertama
13
Interaksi Pertama
14
Kantor Persada (LARAS)
15
Kopi
16
Bakso
17
Berdua
18
Hilang
19
Janggal
20
Perubahan penampilan
21
Salah Laras
22
Mematai
23
Lapar tengah malam
24
Pulang ke rumah
25
Terciduk
26
Mengintai
27
Kembali
28
Penolakan Dani
29
Pergi bersama
30
Couple
31
Salon-salonan
32
Menikahlah denganku!
33
Masih tentang penawaran
34
Akan aku lakukan
35
Melamar
36
Minggu depan
37
Entah rencana apa!
38
Calon mantu
39
Fakta untuk Randi
40
Ungkapan Randi
41
Masa lalu
42
H-1 Lamaran resmi
43
Belanja Seserahan
44
Detik-detik
45
Lamaran resmi
46
Konsep Pernikahan
47
Ikut Andil
48
Mantan Jodoh
49
Selera
50
Menuju Sah
51
Sudah sah
52
Drama Resepsi
53
Pisah Ranjang
54
Hari Pertama
55
Anggaran rumah tangga
56
Usaha Laras
57
Menunggu
58
Upik Abu-Cinderella
59
Galau X Galau
60
Mulai terbiasa?
61
Interview
62
Kunjungan ke rumah Sya
63
Berbagi Cerita
64
Mendadak manja
65
Mendapat izin
66
Tetap berjuang
67
D'cafe Two
68
Bertemu
69
Kenapa sama dia!
70
Seksi
71
Tragedi malam ini
72
Pembangkang kecil
73
Harus nurut
74
Sebuah rencana
75
Karena Lala?
76
Tetep telur dadar
77
Iya atau tidak sama sekali?
78
Status Pernikahan
79
Lagi-lagi Dia
80
Inikah genderang perang?
81
Ungkapan rasa tak berbalas
82
Kamu istri aku
83
Perasaan baru
84
Sakit hati
85
First Kiss
86
Bukan mimpi
87
Istri ke 2
88
Selalu enak
89
Bukan salah kamar
90
Beda Usia
91
Dipaksa menyerah
92
Perusak mood
93
Suatu saat akan memakainya
94
Telah diputuskan
95
Kita lakukan perlahan
96
Malam Pertama
97
Batalkan saja
98
Kencan
99
Perasaan Dani
100
Mencoba menghilangkan
101
Tujuan awal Dani
102
Dani aneh
103
Karena tamu
104
Perhatian Dani
105
Maunya Kamu
106
Keberangkatan ke Medan
107
Malam Kesendirian
108
Resep kopi
109
Kiriman foto
110
Percaya?
111
Pulang
112
Akan aku cari
113
Ikut ke kampus
114
Awal bocornya sebuah rahasia
115
Kayanya sih liat:)
116
Dalang pengiriman foto
117
Boleh?
118
Kita tunda untuk nanti malam
119
Posesifnya Mas Dani
120
Jatah malam adalah mutlak
121
Drama lembur
122
Menggoda Laras
123
Laras sakit
124
Pulang ke rumah orang tua
125
Menyusul
126
Lidah Melokal
127
Firasat calon ayah
128
2 Garis Merah
129
Es teh di pagi hari
130
Danisa tau
131
Baby Triplet
132
Mami Irene dapat cucu-cucu
133
Pindah Kamar/Pindah Rumah
134
Bersyukur bersamamu
135
4 sehat 5 sempurna
136
Aku sayang kamu
137
Khilafnya si calon Daddy
138
Mami Irene dan Papi Adi pulang
139
Panggilan Adek
140
Pisah ranjang lagi
141
Menculik Laras
142
Pengakuan
143
Sehari bersama bumil
144
Kedatangan teman-teman
145
Bergegas Pulang
146
Cemburu Teross!!!
147
Tak terjawab
148
Menunggu Laras ngidam
149
Selesai Bedrest
150
Kecemasan Dani
151
2 boys 1 girl
152
Flek
153
Keturunan Ramdani
154
Ikut ke Kantor
155
Masa depan terancam
156
Tidak ada lain kali !!!
157
Mas Posesif
158
Terselesaikan
159
4 bulanan dan wejangan
160
Kunjungan
161
Medan hari pertama
162
Mama Triplet kangen Daddy
163
Jebakan Clara
164
Haruskah berpisah?
165
Kita cerai Mas!
166
Salah Paham
167
Atasi sendiri
168
Masalah 1 selesai
169
Maafin aku Mas
170
Saling memaafkan
171
Demam
172
Laras sadar
173
Buah dan pohon sama
174
Pilihan yang salah
175
Kesempatan
176
2 orang bertemu
177
Datang menjenguk
178
Dari hati ke hati
179
Hari ulang tahun
180
Pangeran menjemput sang Putri
181
Selamat ulang tahun sayang
182
Hadiah untuk Laras
183
Laras kangen
184
Lebih ganteng
185
3 Boys
186
Ralat! 2 boys 1 girl
187
Daven, Davian, Della
188
Welcome Home
189
Mengurus triplet
190
Kunjungan Aunty Uncle
191
Terus bahagia (END)
192
Mengejar Cinta Duda Baru & UNWANTED WEDDING (Perjodohan dengan Nadya)
193
Karya baru...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!