Bab 12. Aksi menipu

"Silahkan masuk Tuan Tuan sekalian." ujar pelayan pria sembari mempersilahkan masuk ke dalam sebuah ruangan yang terlihat khusus memberikan informasi.

Ryu duduk bersama Chang Luo di sampingnya.

"Tuan muda, bagaimana cara mu mendapatkan pelayanan khusus mereka?" tanya Chang Luo penasaran. Dia pikir Ryu akan menyerah dan mencari markas cabang pengemis. Tapi tidak disangka malah berhasil menarik perhatian klan Hao.

"Kau ingin tahu?" tanya Ryu dijawab anggukan oleh Chang Luo. "Kalau begitu beritahu dulu siapa dirimu sebenarnya dan aku akan memberitahu segalanya. Bagaimana?" tanya Ryu memberi pilihan.

"…" Chang Luo tidak bisa memberitahu Ryu tentang dirinya. Semua pengawal khusus kepala keluarga harus menjaga informasi pribadi mereka. "Aku juga akan memberitahu segalanya jika Tuan muda memberitahu kenapa Tuan muda bisa naik ranah begitu cepat." lanjutnya dengan senyum ramah.

Ryu melirik tajam Chang Luo, "Hemph!?" dengusnya. Ia benar benar berpikir Chang Luo akan memberitahunya. Pengawal yang awalnya Ryu kira domba ternyata adalah rubah.

Karena Ryu tidak bisa memperkirakan ranahnya meskipun sudah naik tingkat ke Yuanying, itu artinya ranah Chang Luo begitu tinggi hingga tak bisa diperkirakan.

Datang seorang pemilik penginapan. ternyata pemilik penginapan adalah salah satu ketua cabang klan Hao di Yunan. Ryu bisa merasakan berada di tingkat mana kepala cabang ini. Dia berada di ranah Zhuji tingkat menengah. Yah, tidak heran jika seorang kepala cabang klan Hao berada di ranah level rendah. Karena memang semua anggota klan Hao terkecuali pemimpin klan dan murid muridnya memiliki ranah yang rendah meskipun klan Hao bisa dibilang sebagai klan terkenal dan besar.

Kepala penginapan tersenyum bisnis menatap Ryu, "Ada apa tamu terhormat seperti Tuan muda datang ke penginapan kecil ini?" tanya ketua cabang Yunan, Cao Bo.

'Tamu terhormat?' Chang Luo melirik bingung kedua orang ini yang sepertinya tidak biasa.

"Oh tidak, kenapa aku begitu tidak sopan. Perkenalkan, Aku adalah ketua cabang klan Hao di kota Yunan, namaku adalah Cao Bo. Tuan muda bisa memanggilku Cao Bo saja." ujar Cao Bo memperkenalkan diri.

"Hmm, aku akan langsung ke intinya saja. Apa kau tahu keberadaan pencuri yang sedang dicari oleh keluarga Ji?" tanya Ryu.

"Pencuri… Ah!? Sepertinya aku tahu yang dimaksud Tuan muda." jeda beberapa detik. Cai Bo melihat bawahannya bernama Linxu. Dia memberi isyarat untuk mengambil sesuatu dari ruangannya.

Linxu segera menunduk dan pergi berlalu mengambil barang yang diminta.

"Kalau boleh tahu, bagaimana tuan muda mendapatkan tatto itu?" tanya Cao Bo penasaran dengan tatto bulan sabit yang tergambar pada pergelangan tangan Ryu.

"Oh, ini… sebenarnya aku agak malu mengatakannya." ujarnya Ryu sembari melirik Chang Luo sebagai isyarat.

Segera Cao Bo tahu bahwa pria disamping Ryu adalah masalahnya. "Ah, tidak apa apa jika Tuan muda malu mengatakannya. Kita bisa bicara lain kali saja jika Tuan muda ada waktu." ujar Cao Bo mengerti dengan isyarat Ryu.

'Siapa sebenarnya bocah ini? Bagaimana dia bisa mendapatkan tatto bulan sabit yang hanya didapatkan oleh para murid ketua klan? Untuk sekarang aku harus baik baik bicara dengannya. Dan sepertinya identitas bocah ini juga tidak sederhana meskipun pakaiannya lusuh. Karena pria tampan disebelahnya memanggil Tuan muda, artinya dia berasal dari keluarga berpengaruh. Keluarga berpengaruh di kekaisaran ini hanya ada empat. Itu artinya…'

"Tuan Cao Bo, saya sudah bawakan barangnya!?" ujar Linxu memotong pemikiran Cao Bo.

"Ah ya, terima kasih." Cao Bo mengambil gulungan kertas dari Linxu. "Tuan muda, silahkan diperiksa. Ini adalah beberapa daftar nama mencurigakan akhir akhir ini." ujar Cao Bo menyerahkan gulungan tersebut pada Ryu.

Segera Ryu membuka gulungan kertas yang isinya ada tiga lembar kertas. Ada tiga tersangka, tapi yang paling menarik perhatian Ryu adalah pria bernama Chui Xin. Seorang pria yang membawa bawa anak kecil sekitar umur lima tahun. Anak itu dibawanya dengan tangan kaki dan leher yang dibelenggu. 'Tidak mungkin dia orangnya. Tapi aku penasaran kenapa dia membawa anak kecil yang dirantai.' pikir Ryu.

"Apa kau punya dugaan Wu Chang?" tanya Ryu lagi lagi salah menyebut nama orang.

"Tuan muda, namaku Chang Luo." tegas Chang Luo.

"Iya iya, cepat katakan apa kau punya dugaan?" ujar Ryu.

"Haah, dia!?" Chang Luo memberikan satu kertas tersangka dengan sedikit helaan.

"Dia?" tanya Ryu sembari menunjuk gambar seorang perempuan. "Kenapa dia?" tanya Ryu lagi.

"Saat aku dan para pengejar yang lain mengejar pencuri itu, dia sedikit bersuara seperti perempuan. Apalagi dia memiliki mata berwarna emas yang jarang dimiliki semua orang. Karena itu aku yakin dia orangnya." jelas Chang Luo.

"Ooh, begitu…" jawab Ryu hanya bisa berkata oh. "Wu Chang, aku tidak menyangka ternyata kau pintar." ujar Ryu dengan pujian yang tidak ikhlas.

"He he he, Terima kasih, Tuan muda." sahut Chang Luo sembari menggaruk belakang kepalanya.

Ryu memperhatikan gambar yang tengah dipegangnya. Beberapa informasi tertulis jelas pada kertas. Nama pencuri itu ialah Xie Yun. Berumur 27 tahun, seorang pencuri legendaris di masa lalu yang berasal dari faksi hitam, dan sering berhubungan dengan Chui Xin.

'Chui Xin?' Ryu melirik satu kertas lagi yang dipegangnya. Seseorang yang dalam informasi disana tertulis bernama Chui Xin. Terlihat senyum kecil di bibirnya. Sepertinya ia menemukan sesuatu yang menarik. "Bos~berapa semua informasi ini?" tanya Ryu ramah.

"Ah, Tuan muda tidak perlu repot repot membayarnya. Ini hanya sekedar informasi saja. Apalagi Tuan muda adalah murid dari ketua klan. Jadi tentu saja kami harus membantu." ujar Cao Bo dengan senyum ramahnya.

"Tidak tidak tidak, jangan begitu. Ini adalah informasi tingkat menengah jadi harganya pasti mahal. Ini, aku akan memberimu beberapa uang saja." seru Ryu sembari memberikan tiga koin perak.

Cao Bo hanya bisa tersenyum kosong melihat betapa pelitnya pelanggan satunya ini. Tapi di balik tiga koin itu Ryu menyelipkan segulung kecil kertas.

"Kalau begitu kami pamit, terima kasih informasinya." Ryu pergi keluar pintu awal ia masuk. Bersama dengan Chang Luo yang mengekor dibelakangnya.

...***...

"Tuan muda, apa Tuan muda benar benar murid dari ketua klan Hao?" tanya Chang Luo benar benar penasaran. Siapa sangka Tuan muda terlantar Ji Meng Ryu adalah murid dari ketua klan Hao.

Ryu melirik Chang Luo yang menatapnya begitu penasaran, "Oh, tidak." jawabnya enteng.

"Tapi ketua cabang itu bilang kalau Tuan muda adalah murid dari ketua klan. Apa dia sengaja berbohong?" tanya Chang Luo merasa curiga.

Ryu sedikit merasa bersalah. Sebenarnya dirinya yang membohongi semua orang. "Lihat ini…" ujar Ryu sembari menunjuk pergelangan tangannya. Tanda bulan sabit kecil disana hilang setelah Ryu menghapusnya dengan tangan.

Mata Chang Luo terbelalak terkejut. "Tuan muda, kau baru saja menipu mereka?"

"Ya, dan kau juga termasuk dalam penipuan ini." ujar Ryu. Ia sudah menyiapkan secarik kertas kecil yang ia berikan pada ketua cabang. Setidaknya jika Ryu ketahuan, Chang Luo juga ikut didalamnya.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!