"Beberapa hari yang lalu, ada yang mencuri dokumen kerja sama antara keluarga Ji dan keluarga Tang. Dukomen itu sangat penting untuk menjalin kerja sama. Bagaimanapun caranya kau harus mendapatkan dokumen itu kembali. Aku akan memberimu waktu satu bulan. Jika kau tidak berhasil maka kau tidak akan mendapatkan apapun. Untuk teknik pernafasan Tian Ji anggap saja itu kompensasi dariku karena tidak memberimu teknik pernafasan apapun sebelumnya." jelas Ji Lanwei.
Ryu langsung kesal mendengar kata 'kompensasi'. Bukankah itu sudah seharusnya? Kenapa pria tua itu malah menganggapnya sebagai rugi. Yang disebut kompensasi itu jika dia memberikan banyak uang dan makanan serta pil tingkat tinggi. Barulah itu yang dinamakan kompensasi. Kenapa dia begitu bangga hanya karena teknik tingkat rendah diberikan pada Ryu.
"Baiklah, aku terima misinya. Kemana aku harus mencari pencuri itu?" tanya Ryu.
"Pencuri itu kabur ke kota pelabuhan Yunan. Pergilah kesana, aku akan memberikan beberapa uang dan plakat nama keluarga Ji untuk menyewa kapal." lanjut Ji Lanwei. Dia memberikan sekantung uang dan plakat nama anggota keluarga Ji.
Namun saat Ryu akan mengambil plakat nama yang diberikan Ji Lanwei melalui tangannya, dia menahan pemberiannya. "Kau harus mendapatkan dokumen itu, jika tidak maka hukuman mengerikan akan menantimu. Apa kau paham?" ujar Ji Lanwei tidak segera memberikan plakat namanya.
Dengan kasar Ryu menarik plakat nama tersebut, "Paham!?" jawabnya dengan sedikit sentakan. Segera ia ingin cepat cepat pergi dari sana. Ia tidak ingin melihat wajah pria itu lagi.
"Aku dengar kau menang melawan Yuan Yu." ujar Ji Lanwei menghentikan langkah Ryu.
Tapi hanya sebentar, kemudian Ryu kembali melanjutkan langkahnya.
Di luar ruang kerja Ji Lanwei. 'Tidak kusangka dia mengirim pengamat untuk memperhatikan pertarunganku dengan baj*ngan Yu. Apa kedatangan Yuan Yu dia yang merencanakannya? Aku yakin begitu. Dan alasannya untuk melihat kemampuanku dalam bertarung. Aku pikir dia akan marah anaknya dikalahkan olehku. Di luar dugaan dia terdengar biasa saja. Memang benar benar ayah dari seorang baj*ngan Yu.'
...***...
Malam hari, di kamar Shi Xuan. Ryu berbaring melihat plakat nama keluarga Ji. Hampir lupa, mulai hari ini ia akan tinggal di kamar ibunya. Kamar ini lebih besar dari kamarnya, dan alasan utamanya karena agar ia bisa merasakan bersama Shi Xuan meskipun wanita itu telah tiada.
Plakat nama keluarga Ji bukanlah plakat nama biasa. Plakat nama ini hanya bisa di gunakan dalam keadaan keadaan tertentu saja. Bisa dibilang hanya dalan keadaan genting. Itu artinya kerja sama dengan keluarga Tang sangatlah penting. Keluarga Tang adalah keluarga ahli pembuatan senjata dan racun. Sedangkan keluarga Ji adalah keluarga ahli pembuat kultivator terbaik. Kedua keluarga ini sudah bekerja sama sejak zaman Kaisar Ming Yu, Kaisar pertama kekaisaran Mingchuan.
"Aku dengar perang antara keluarga Ji dan keluarga Wei hanya tinggal dua bulan lagi. Pantas saja mereka keteteran mencari dokumen yang dicuri. Rupanya kunci kerja sama dengan keluarga Tang adalah dokumen itu. Keluarga Ji pasti menawarkan sesuatu yang besar pada keluarga Tang di dalam dokumen. Bukan keluarga Ji namanya jika tidak sombong, ha ha ha ha ha ha…" meskipun mencela keluarga sendiri Ryu tidak menyesal. Karena sejak awal ia tidak mengganggap dirinya sebagai bagian dari keluarga.
Ryu menarik selimutnya dan menyimpan plakat nama tersebut ke atas meja. "Baiklah, waktunya tidur. Besok aku harus pergi pagi pagi sekali." ujarnya sembari menutup mata.
...***...
"Hoam!?" Ryu menutup mulutnya yang menguap lebar. Ia meregangkan punggungnya untuk memulai perjalanan ke_
"Tuan Ryu~ kau sudah bangun? Ayo cepat keluar!? Kami sudah menyiapkan makanan untuk Tuan Ryu!?" ujar Mei Lin. Dia kembali ke luar setelah menengok Ryu sebentar.
Lembah hantu? Ini lembah hantu?
Ryu tidak berkedip sama sekali saat melihat ketiga hantu benar benar didepan matanya. "Sistem…" panggilnya.
...[Sistem telah aktif!?]...
Ini benar benar sistem!?
Glek
Jadi yang sebelumnya bukan mimpi? Tapi kenapa sistem tidak aktif?
"Sistem jelaskan padaku kenapa saat aku bangun di dunia utama kau tidak ada?" tanya Ryu geram.
...[Jawab host… sistem mimpi seperti namanya hanya aktif ketika host tertidur di dunia utama. Ketika host bangun di dunia kecil sistem secara otomatis aktif.]...
...[Apapun yang terjadi di dunia kecil benar benar adalah kenyataan. Host tidak perlu khawatir kalau host merasa gila tanpa sistem.]...
Seketika itu juga Ryu mengernyit dalam, "Siapa yang khawatir? Dan siapa yang akan gila? Aku bisa hidup tanpa adanya kau, mengerti?" tunjuknya pada layar biru. "Huh, benar benar. Apa layar biru ini mengira kalau aku tidak bisa hidup tanpanya? Aku bahkan bisa hidup sejauh ini tanpa layar biru." gerutunya.
"R Ryu gege, kau bicara dengan siapa?" tanya Yunshi khawatir.
"Hm? Jangan dipikirkan. Aku memang kadang sering bicara sendiri sebagai hiburan." jawab Ryu sudah leluasa berbohong.
"Ooh, ternyata begitu.Aku pikir Ryu gege kerasukan hantu di lembah hantu." ujar Yunshi.
Ryu melirik wanita itu yang sedang tertawa kecil, 'Suamimu memang sedang kerasukan. Dan hantunya adalah aku, Meng Ryu.' pikirnya dengan senyum miring kecil di wajahnya.
Ryu keluar kamar. Saat keluar ia melihat kelinci panggang sudah tersedia. "Bagaimana kalian mendapatkan kelinci liar ini? Bukannya lembah hantu tidak memiliki makhluk hidup lain selain hantu?" tanya Ryu penasaran.
"Ryu gege, apa Ryu gege lupa karena baru bangun tidur? Kami hantu kelas menengah memiliki sub ruang di dalam tubuh kami. Jadi kami dapat menyimpan makanan ke dalam tubuh kami." jawab Yunshi.
"Oh! Benar juga. Aku lupa karena baru bangun tidur ha ha ha ha…" jawabnya disertai tawa kecil. 'Jadi aku makan kelinci panggang ini dari dalam tubuh mereka?' pikir Ryu merasa ragu memakan kelinci panggang tersebut. Tapi daripada dirinya merasa lapar dan tidak ada tenaga untuk melanjutkan perjalanan, lebih baik memakan kelinci panggang tersebut.
Beberapa waktu berlalu setelah sarapan pagi. Ryu akan melanjutkan perjalanannya di lembah hantu yang ia kira akan ke pelabuhan. Kemanapun tidak masalah asalkan menghasilkan keuntungan. 'Ngomong nhomong, hadiah menyelesaikan misi adalah pedang Yin bukan? Kebetulan sekali aku tidak memiliki pedang. Pedang ini pasti akan sangat berguna.' pikirnya senang.
Namun dalam perjalanannya, Ryu mencium bau sesuatu. Ini bau anyir darah. "Apa kalian menciumnya?" tanya Ryu waspada.
"Bau apa?" tanya Ruyu bingung.
'Oh, aku lupa. Mereka kan hantu, mana bisa mencium bebauan.' pikir Ryu baru sadar.
"Aku mencium bau darah, pasti terjadi pertarungan didekat sini." ujar Ryu.
"Tuan Ryu!? Disana!?" tunjuk Mei Lin ke depan.
Ryu segera berlari ke arah yang di tunjuk Mei Lin. Matanya terbelalak kaget melihat beberapa orang yang terkapar tak bernyawa berlumuran darah. Ditambah lagi ia sepertinya pernah melihat orang orang ini.
"Bukankah mereka bawahan Li Shen?" ujarnya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
9C Agha Rifai Budionarko
lanjut thor
2024-01-01
1