Bab 15. Pembebasan sandra

Xie Yun berjalan duduk menghadap meja kecil yang sudah disiapkan. Para wanita penghibur sudah menyiapkan makanan serta minuman lezat di atas meja tersebut. Xie Yun menatap curiga hidangan yang disajikan.

"Kenapa? Apa kau curiga aku meracuni wanita secantik dirimu?" tanya Chui Xin tersenyum menggoda Xie Yun dan memberikan wink padanya.

Seketika itu Xie Yun membuang wajahnya dengan ekspresi mual, "Tidak tahu malu!?" gerutunya keras.

"Eeyy, jangan begitu~ bagaimanapun aku masih mencintaimu~" ujar Chui Xin. Terlihat jelas pria itu sedang mabuk.

"Jangan membuang waktuku lagi. Dan kuharap kau menepati janjimu kali ini. Kembalikan Zheyun'er padaku!?" ujar Xie Yun penuh penekanan.

"Tenanglah~ dia akan baik baik saja. Selain itu, dimana dokumennya?" pinta Chui Xin.

"Tidak sebelum kau kembalikan Zheyun'er padaku!?" ujar Xie Yun tetap kekeh dengan jawabannya.

Brak

Chui Xin menggeprak meja membuat semua wanita kecuali Xie Yun terkejut. "DASAR JAL**G!? AKU SUDAH BERBAIK HATI BICARA BAIK BAIK DENGANMU B**I!? TAPI JAWABANMU MASIH TETAP SAMA SEPERTI T**?!" teriak Chui Xin.

Seketika itu mata Xie Yun terbelalak marah mendengar kabar kematian anaknya. "APA?! DASAR BRE**SEK!?" teriak Xie Yun balik.

Gubrak

Xie Yun lebih barbar lagi dengan membalikkan meja ke depan Chui Xin.

Trang trang

Tanpa basa basi lagi pedang mereka saling bertemu mengadu ketajaman serta kelihaian.

Disaat itu, Zheyun yang tertidur segera bangun mendengar suara makian di luar lemari. Mendengar suara ibunya Zheyun langsung tersenyum lebar.

Brak brak brak

Dia memukul mukul pintu agar Xie Yun tahu dirinya didalam lemari. "Ibu aku disini!? Zheyun disini!? Ibu!?" teriaknya keras sembari memukul mukul pintu lemari.

"Zheyun'er?!" Xie Yun segera bergegas menuju sumber suara.

Jleb

Gerakan Xie Yun terhenti ketika pisau di lemparkan ke pintu lemari. Seketika itu juga suara teriakan Zheyun hening. "Zheyun'er?" tanya Xie Yun pelan. Dia melihat bengis Chui Xin yang mencelakai anaknya.

Didalam lemari Zheyun begitu kaget serta shok melihat ujung tajam pisau hampir mengenai matanya. Jika saja Xiaoyu tidak menariknya ke belakang sudah pasti sekarang dia akan menjerit kesakitan. "T terima kasih, kakak Yu!?" ujar Zheyun masih terlihat shok.

"Jangan melihatku begitu~ Aku juga terganggu mendengar bocah itu berteriak teriak memanggil ibunya." ujar Chui Xin dengan enteng.

Ryu yang ada di balik pintu hanya bisa mendengarkan orang orang dari faksi hitam saling merutuki satu sama lain dengan suara lantang dan suara pedang beradu. 'Mereka benar benar barbar. Bagus sekali bocah itu berteriak. Aku jadi tidak perlu susah payah mencarinya.' pikirnya senang.

"Apa kita benar benar akan bekerja sama dengan pencuri itu, Tuan muda?" tanya Chang Luo berbau harum parfum wanita.

'Seberapa banyak wanita yang menempel padanya?' pikir Ryu heran. "Iya, kita akan bekerja sama dengannya. Saat ini Xie Yun sedang mengalihkan perhatian Chui Xin, disaat itu kau dan aku masuk untuk membebaskan si kecil." ujar Ryu.

Chang Luo terlihat ingin protes karena mereka harus bekerja sama dengan seseorang dari faksi hitam yang kebanyakan dari mereka selalu ingkar janji. Tapi Ryu pasti memiliki rencana lain melihat beberapa kebolehannya mencari dalang pencurian dokumen. "Baik." ujarnya mengiyakan.

Satu persatu dari mereka berdua masuk bergantian menyembunyikan keberadaan mereka disaat Chui Xin sibuk bertarung melawan Xie Yun.

"S siapa kalian?" tanya seorang wanita penghibur.

Gara gara pertanyaan itu, Chui Xin tahu adanya dua orang yang ikut campur. "Dasar wanita licik!? Kau bekerja sama dengan orang lain? Kau sudah melanggar perjanjiannya!?"

"Heh!? Perjanjian? Apa kau pikir aku bodoh? Sejak kapan kau perduli dengan perjanjian? Siapa yang lebih dulu melanggar perjanjian?!" balas Xie Yun.

Disaat mereka berdebat saling adu cekcok, Ryu memanfaatkan waktu dengan membebaskan kedua sandra. Ada dua orang sandra dalam lemari. Pertama seorang wanita penghibur yang wajahnya babak beluk dan pakaiannya berantakan. Kedua, anak kecil yang memakai belenggu besi dengan wajah kotor dan mata berwarna emas. Pastilah anak ini yang sedang di cari Xie Yun sekaligus adalah anaknya. "Cepat keluar!? Kalian sudah bebas." ujar Ryu.

"Terima kasih Tuan!?" ujar Xiaoyu masih mamakai kesopanan rumah kecantikan.

"Iya iya, cepatlah!?" ujar Ryu buru buru, takutnya Chui Xin memergoki dirinya. 'Dasar, kenapa repot sekali.' gerutunya dalam hati.

'Dasar, pasti Tuan muda manja.' pikir Xiaoyu jengkel.

Mereka tanpa sadar saling memaki dalam hati.

"Xie Yun!? Karena kau sudah melanggar perjanjian, maka rasakan karma'mu sekarang!?" Chui Xin menunjukkan tangan kanannya seperti akan meremas sesuatu. Terlihat energi merah mengelilingi sekitar tangannya.

"Aaahh!?" teriak keras Zheyun meremas erat dadanya.

"Zheyun!? Apa yang kau lakukan padanya?!" teriak Xie Yun.

"Ha ha ha ha ha ha apa kau pikir aku tidak akan melakukan apapun pada bocah merepotkan itu? Jangan naif Xie Yun~ Aku sudah memasukkan Qi jahat dewa iblis pada anak itu. Tidak akan lama lagi tubuh kecilnya akan meledak!?" jelas Chui Xin dengan kejam. "Tapi, jika kau menyerahkan gulungan perjanjian keluarga Ji dan keluarga Tang serta menyerahkan dirimu padaku, tentu saja aku akan mengeluarkan Qi jahat dewa iblis dari dalam tubuh anakmu, bagaimana?" tawarnya dengan sebuah senyum. Tentu saja dengan senyum seorang villain.

"Kau_"

"Uhuk!?" Zheyun memuntahkan darah hitam dari mulutnya, tubuh kecilnya seketika lemas tak bertenaga. Dengan cepat Ryu menangkap tubuh kecil itu, "Ibu…" rintihnya kesakitan.

"Aku…" Xie Yun mulai ingin mengeluarkan gulungan yang mana adalah dokumen perjanjian keluarga Ji dan keluarga Tang.

Mata Ryu terbelalak kaget melihat Xie Yun akan menyerahkan gulungan di tangannya. Tentu Ryu harus mengambil tindakan. Jika dirinya diam saja maka Ji Lanwei akan menghukumnya nanti. Dan yang namanya hukuman tidak ada yang enak. "Jangan berikan gulungan itu!?" teriak Ryu.

Chui Xin mengernyit tak senang, "Kau diam saja bocah!?" sentaknya.

Xie Yun juga menatap kesal Ryu, "Apa yang bisa kau lakukan? Memangnya kau bisa menolong Zheyun'er?" tanya Xie Yun merasa kesal pada kedua belah pihak yang hanya memikirkan diri sendiri tanpa memikirkan Zheyun-nya yang menjadi korban.

Lagi lagi Chui Xin tersenyum meremehkan, "Heh, paling paling bocah sepertimu hanya bisa merengek!?" ejek Chui Xin.

Seketika itu juga Ryu menatap mereka heran, 'Apa apaan ini? Kenapa dua orang ini tiba tiba akur?' pikirnya bingung. Baru beberapa detik lalu mereka adu cekcok, sekarang malah akur. "Aku bisa!?" jawab Ryu membuat ketiga orang disana kaget.

Chang Luo mendekat sembari berbisik, "T tuan muda, jangan mengatakan omong kosong. Ini urusan nyawa seseorang, jika Tuan muda salah menanganinya maka tidak hanya nyawa bocah ini. Tapi nyawa Tuan muda juga dapat terancam." peringat Chang Luo.

"Kau diam saja, aku tahu apa yang harus kulakukan!?" balas Ryu. Ia menengok Xie Yun yang menatapnya kurang percaya, "Bibi, aku tahu kau tidak mempercayaiku." ujar Ryu terus terang. Itu terlihat jelas dari tatapan tatapan kurang percaya yang mereka tunjukkan. "Hanya untuk saat ini saja percayalah padaku. Andaikan aku gagal maka aku juga akan mati. Dan jika kau tidak puas dengan kematianku kau boleh membalaskan dendam pada keluarga Ji!? Membunuh mereka semua juga tidak apa apa!?" ujarnya sangat jujur. Ya, Ryu sangat ikhlas jika mereka semua terbunuh.

Arwahnya mungkin akan tersenyum bahagia.

"Tuan muda!?" seru Chang Luo. Kata kata itu sangat sakral di ucapkan. Apalagi Chang Luo adalah pengawal khusus Ji Lanwei.

"Ppfft, baiklah. Aku akan percaya padamu hanya untuk saat ini." ujar Xie Yun tersenyum lembut. Yang mana itu mengingatkan Ryu akan senyum ibunya.

Ryu juga tersenyum kecil membalasnya.

"Hmph, kau akan menyesalinya!?" rutuk Chui Xin sembari melompat keluar jendela.

"Dasar pengecut!?" Xie Yun dengan cepat mengejar Chui Xin.

"Chang Luo!? Kau juga ikut!?" perintah Ryu pada Chang Luo.

"B baik!?" jawabnya setelahnya melesat pergi.

Sekarang, diruangan ini hanya ada Ryu dan juga Zheyun. Sedangkan gadis gadis penghibur sebelumnya sudah lari keluar ruangan. Itu jauh lebih baik daripada menjadi sandra berikutnya.

"Apa…Zheyun bisa… bersama ibu lagi?" tanya Zheyun terpotong potong.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!