Bab 11. Mencari pencuri

Perlahan lahan Ryu membuka matanya. Ia merasa sangat segar seperti terlahir kembali. Tapi ada masalah, dimana ia berada? Seingat Ryu dirinya berada di dalam gua hantu yang memiliki banyak energi jahat. Tapi disini yang ada malah gua yang dipenuhi energi murni yang menyegarkan dan ada banyak pepohonan plum di sekitarnya. Apa mungkin dirinya dipindahkan oleh ketiga hantu ke gua lain.

Ting!?

...[Selamat!? Host berhasil mendapatkan pedang Yin ]...

...[Selamat!? Host berhasil menyelesaikan misi ]...

...[Selamat!? Host berhasil memurnikan energi jahat pedang Yin ]...

...[Hadish bonus akan diberikan sebagai penyelesaian perjalanan pertama]...

...[Rasa suka Mei Lin bertambah menjadi 100%]...

...[Rasa suka Ruyu bertambah 100%]...

...[Host mendapatkan 1000 poin ]...

...[Host mendapatkan 1000 poin]...

"Hm?"

"Tuan Ryu~akhirnya Tuan selesai!?" seru Ruyu sembari memeluk Ryu.

"Ada apa?" tanya Ryu sembari mendorong Ruyu menjauh. Ia melihat semua orang menatapnya sambil tercengang. 'Ada apa sebenarnya?' pikirnya khawatir.

Pertapa Lindong mendekat dengan tatapan kagum tak percaya, "Apa kau adalah dewa?" tanyanya tidak masuk akal.

Ryu bahkan sampai tersedak ludahnya sendiri mendapat pertanyaan tak masuk akal tersebut. "Apa maksud pertapa Lindong?" tanya Ryu tak mengerti.

"Itu…" pertapa Lindong menceritakan segalanya pada Ryu apa yang terjadi ketika dirinya berkultivasi.

Mendengarkan ceritanya agak membuat Ryu tak percaya. Itu seperti dibuat buat. Namun melihat keadaan sekitar dan dirinya juga mengalami hal yang sama di alam batinnya, sepertinya itu benar adanya. 'Sepertinya itu benar, aku yang membuat gua ini sangat berubah. Aku tahu perbedaan kekuatan di sini sangat jauh dengan yang di dunia utama. Tapi bahkan Qi murni yang kubuang dapat membuat tempat ini penuh dengan Qi murni. Benar benar menakjubkan. Bisa dibilang aku adalah yang terkuat setelah pertapa Li Zhetian.' pikir Ryu baik baik.

Ting

...[Hitung mundur kembali ke dunia utama akan dimulai dalam 3 detik ]...

"Apa? Tunggu tunggu tunggu!?"

...[3…]...

...[2…]...

...[1…]...

Ting!?

...[Host akan dikembalikan ke dunia utama secara paksa.]...

Wossshhh

Sebuah cahaya terang mengelilingi tubuh Ryu membuat segala yang dilihat pemuda itu menjadi putih.

"TUNGGU SEBENTAR!?"

Ryu terbangun di kamar kapal. Saat ini dirinya sedang menaiki kapal yang akan menuju kota pelabuhan Yunan.

"Sial!? Padahal ada yang ingin kukatakan pada tiga hantu itu." ujar Ryu kesal.

klatak

"Hm? Apa ini?" Ryu memungut sebotol kecil berwarna putih yang berbau obat. Itu jatuh dari balik lengan bajunya. 'Bukankah ini elixir tingkat rendah? Dan jumlahnya ada dua. Sistem benar benar menghadiahiku benda ini.' pikir Ryu sembari tersenyum senang.

Disaat bersamaan matahari pagi menyingsing keluar membuatnya terlihat seperti keluar dari air. Ia bis melihatnya dari jendela kapal. Sudah lima hari dirinya dalam perjalanan menuju Yunan. Menemukan pencuri itu atau tidak dirinya tidak tahu. Tapi yang dirinya tahu saat ini adalah ia sangat bau.

Ryu melihat tangan serta tubuhnya mengeluarkan banyak cairan hitam. "Sudah kuduga ini tidak akan indah seperti dalam mimpi." ujarnya dengan wajah masam.

Pluk

Suara itu terdengar dejavu.

Lagi lagi sebuah hadiah yaitu berupa cincin. Ryu tersenyum lebar melihat cincin ruang di tangannya. Ini paati hadiah bonus yang dikatakan sistem padanya. "Aku akan memakainya!?" ujarnya senang sembari melihat jarinya yang telah memakai cincin. Tapi ia merasa aneh, didalam cincin ruang ini ia merasa ada benda yang tersimpan.didalamnya.

Jika memperhatikan bagaimana cara kultivator menggunakan cincin mereka, cukup hanya memikirkannya saja. Jadi ayo pikirkan bagaimana benda didalam cincin ini keluar.

'Keluar!?'

Sebuah pedang dengan ukiran yang indah berwarna putih, terdapat ukiran naga dan pohon plum pada bilahnya, berta dengan gantungan giok putih pada gagangnya. Pada bilahnya tertulis jelas nama seseorang.

Ji Meng Ryu

Ryu tidak tahan lagi menahan wajah bahagianya mendapatkan pedang pertama dalam seumur hidupnya. "Ini benar benar_" kata katanya terpotong karena Ryu merasakan adanya keberadaan yang samar di luar pintu kamar.

Keberadaan itu sangat tipis sampai Ryu sendiri hampir tidak bisa merasakannya. Jika saja ia tidak memegang pedang Yin yang mana dapat merasakan jiwa seseorang, ia tidak akan pernah tahu seseorang dibalik pintu mengawasi gerak geriknya. Takutnya orang itu adalah pengawas yang di tugaskan Ji Lanwei padanya. "Ini benar benar hari yang indah… dengan cec*nguk di balik pintu!?" rutuknya keras sengaja supaya orang di depan dengar.

Mendengar rutukan tersebut, seseorang itu langsung pergi bahkan tanpa meninggalkan suara sedikitpun.

...***...

Di jalanan pasar Ryu melihat lihat toko toko yang menjual beraneka ragam barang jualan.

"Tuan muda!? Tunggu aku!?" panggil seseorang membuat Ryu berbalik melihat pengawal khusus Ji Lanwei yang ditugaskan bersama dengan Ryu.

Nama pengawal tersebut adalah Chang Luo.

"Apa kau benar benar pengawal khusus? Kenapa lambat sekali?" gerutu Ryu tidak senang. Tentu tidak senang, Chang Luo adalah pengawal Ji Lanwei yang artinya ditugaskan untuk mengawasinya.

"He he he he he, T Tuan muda saja yang berjalan terlalu cepat!?" ujar Chang Luo cengengesan.

Ryu hanya menatap tajam Chang Luo. Sebenarnya kalau di lihat dari luar Chang Luo terlihat seperti orang bodoh yang ceroboh. Tapi semua orang tahu, tidak ada yang tahu hati manusia. Karena itu Ryu terus waspada meskipun Chang Luo bersikap bodoh didepannya. "Cepat jalan!? Aku lapar." gerutunya.

"B baik!?"

Setelah mengganti baju dengan yang baru, Ryu pergi ke penginapan di kota Yunan. Seperti yang diperkirakan makanan makanan disini semuanya bebau seafood. Mungkin karena namanya adalah kota pelabuhan dan juga dekat dengan laut, penginapan penginapan disini rata rata menghidangkan seafood. Ryu tersenyum lebar melihat banyaknya hidangan yang tersedia. Satu hal yang baik dari ayahnya yang baj*ngan. Dia memberikan banyak koin silver padanya hingga bisa makan sepuasnya.

Meskipun kultivator, tapi menikmati makanan juga perlu. Tanpa menunggu lagi Ryu langsung menyerang satu persatu makanan enak didepannya.

"Hi hi hi hi, lihat bocah itu! Dia makan seperti tidak makan selama setahun. Apalagi dia sangat kurus, kering, dan kecil." ujar seorang perempuan yang sepertinya dari keluarga kaya.

"Kakak benar!? Tapi," gadis itu tersipu malu menatap ke arah meja Ryu. Seakan ia melihat pangeran berkuda putih. "Pria di depannya tampan juga~" ujar seorang lagi yang tersipu melihat Chang Luo.

Diam diam Ryu mendengarkan pembicaraan mereka. Awalnya ia kira yang akan dipuji dirinya. Tapi sepertinya takdir berkata lain. Mereka malah memuji Chang Luo yang tengah makan didepannya.

Yah, Ryu memang harus mengakui kalau Chang Luo itu tampan. Buktinya para gadis selalu tersipu melihatnya. Apalah daya dirinya yang memiliki wajah pas pasan.

"Tuan muda, jangan diambil hati omongan mereka. Tuan muda hanya masih kecil dan kekurangan gizi. Makanlah yang banyak agar bisa tumbuh tinggi." ujar Chang Luo ramah.

"Apa maksudmu aku pendek?" tanya Ryu tersinggung.

"T tidak, maksudku bukan begitu." jawabnya gelagapan.

Lihatlah pria itu yang aktingnya sebagai orang kikuk begitu sempurna. Tanpa mempedulikan Chang Luo dirinya lanjut makan. Lagipula kapan lagi dirinya bisa makan enak jika bukan sekarang.

Setelah ini dirinya masih harus mendapatkan informasi. Ada dua cara mendapatkannya, pertama dari sekte pengemis. Ryu harus mencari cabang mereka di kota Yunan yang luas ini. Itu merepotkan dan membuang waktu. Lalu yang kedua, dari klan Hao. Mereka tersebar dimana mana. Contohnya pelayan yang saat ini sedang membereskan piring kotor. Dan Ryu akan menggunakan cara yang kedua.

"Pelayan, apa ada pengunjung yang mencurigakan datang kemari?" tanya Ryu sembari memberikan beberapa koin silver.

Senyum pelayan itu langsung menjadi senyum bisnis, "Tentu saja ada banyak Tuan muda!? Tapi yang paling mecurigakan adalah pelanggan beberapa hari yang lalu." ujar pelayan tersebut. "Ah, tidak, pelayan rendah ini lupa bagaimana ciri cirinya." ujar pelayan itu meminkan trik tarik ulur.

Inilah masalahnya pada anggota klan Hao. Mereka suka memoroti uang para pelanggan mereka. Tapi tidak hanya mereka yang memiliki trik. Ryu juga memilikinya.

Ryu sedikit memperlihatkan pergelangan tangannya yang bergambar bulan sabit kecil. "Waah, bagaimana ini? Sepertinya para pelayan disini pelupa. Aku akan mencari ke tempat lain saja, ayo Wu Chang!?" ajak Ryu sembari memainkan triknya. Ia sengaja menggoyang goyangan pergelangan tangannya di depan mata si pelayan.

"Tuan muda, namaku Chang Luo!?" tegas Chang Luo.

"Iya iya, terserah, cepatlah!?" sambil memainkan pergelangan tangan didepan pelayan.

'T tato itu… bagaimana bisa?' pikir pelayan tersebut tercengang.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!