Bab 4. Lembah hantu

Di dasar lembah yang gelap dan dipenuhi suara rauangan roh roh penasaran, dapat membuat siapapun bergidik ngeri. Lembah hantu, tempat yang paling di sukai para hantu karena energi jahatnya yang lebih kental. Orang biasa yang datang ke lembah hantu, mereka hanya bisa tinggal nama.

Tapi tidak dengan para pertapa dao yang terlatih. Mereka melindungi jiwa mereka dengan dao yang suci. Karena itu energi jahat yang dapat mengikis jiwa mereka tidak dapat melukai karena adanya dao.

"Tuan muda, lembah ini sangat luas dan panjang. Gua yang dimaksudkan leluhur Li Zhetian dalam kitabnya tidak begitu jelas disebutkan. Kita sudah berhari hari mencari gua tersebut, tapi tidak menemukan hasil. Jika kita tidak kembali maka Qi para pertapa akan segera habis." ujar seorang pria tua berjenggot putih. Dia mengenakan pakaian khas seorang pertapa dao, bernapa pertama Lindong.

Seorang lagi yang mengenakan pakaian pertapa namun terlihat lebih muda, dia berambut hitam dan bermata coklat. Bernama Li Shen, putra tertua keluarga Li. Dia melihat beberapa pertapa dao sudah mulai kehabisan Qi. Akan gawat jika mereka benar benar kehabisan Qi di zona paling banyak energi jahatnya. "Untuk yang tidak kuat lagi dalam perjalanan ini kalian bisa kembali menggunakan kertas teleportasi. Bagi kalian yang masih kuat tetap lanjutkan perjalanan." perintahnya mutlak.

Pertapa Lindong mulai khawatir. Meskipun memang beberapa pertapa kembali dengan selamat, tapi apa harus perjalanan dilanjutkan? Pusaka keluarga Li yang leluhur Li Zhetian sembunyikan pasti bukan tanpa alasan. Li Zhetian terkenal sebagai pembasmi hantu terhebat sepanjang sejarah. Tapi dia menyembunyikan pedang pembasmi hantunya di tempat mengerikan seperti ini dan bukannya diwariskan ke keluarganya sendiri.

Pertapa Lindong takut akan terjadi malapetaka jika perjalanan ini tetap berlanjut. "Oh, dewa… semoga engkau melindungi kami." gumamnya penuh kekhawatiran.

Di waktu yang sama, Ryu dengan ketiga istri hantu nya berjalan menelusuri lembah. "Yu'er!? Berapa lama lagi kita sampai ke gua itu?" tanya Ryu sembari membenarkan masker hitamnya.

Terlihat Ruyu yang sedang memperhatikan peta yang dia buat sendiri, "Hmm, menurut peta yang kubuat, kita akan sampai sekitar……lima hari lagi!?"

Ryu mendelik tajam mendengar waktu lima hari, "Apa waktunya tidak bisa dipercepat?" tanya Ryu.

"Tidak bisa~ Yu'er sudah membuat jalan pintas yang paling dekat!? Jika orang awam mencari pasti akan membutuhkan waktu bertahun tahun!?" rengek Ruyu sembari mengerucutkan bibirnya. Dia merasa Ryu sama sekali tidak bersyukur dengan waktu lima hari.

Puk

"Iya iya, maafkan aku Yu'er. Sepertinya aku terlalu terburu buru." ujar Ryu sembari mengelus kepala Ruyu. Meskipun hantu, tapi karena Ruyu hantu tingkat menengah jadi bisa disentuh.

Wajah Ruyu langsung memerah hanya dengan elusan Ryu padanya, "T ti tidak masalah Tuan Ryu. Yu'er juga harusnya membuat jalan pintas yang paling singkat." ujarnya gugup.

Ting

...[Rasa suka Ruyu bertambah 10%]...

...[Rasa suka Ruyu menjadi 50%]...

'Oh? Begini saja bertambah? Gampang sekali.' pikir Ryu.

Mai Lin melihat dengan cemburu Ryu mengelus Ruyu. Dia langsung memeluk lengan Ryu dan bermanja dengannya, "Tuan Ryu~Lin'er juga mau!?" pintanya dengan suara imut.

"Oh tentu tentu…" Ryu mengelus kepala Mai Lin.

...[Rasa suka Mai Lin bertambah 10%]...

...[Rasa suka Mai Lin menjadi 50%]...

'Mantaap~' pikirnya senang karena mereka memberinya rasa suka. 'Dengan begini toko mimpi akan segera terbuka ki ki ki ki ki ki…' pikirnya dengan tawa yang aneh.

"R Ryu gege, jika Ryu gege tidak keberatan, apa Yun'er juga bisa mendapatkannya?" tanya Yunshi malu malu.

"Hm? Tentu saja!? Siapa bilang istri pertama tidak dapat sedangkan istri lain dapat?" seru Ryu membuat wajah Yunshi memerah.

...[Rasa suka Yunshi bertambah 5%]...

...[Rasa suka Yunshi menjadi 45%]...

'Oh, apa ini? Aku belum mengelusnya dan dia sudah menyumbang? Sepertinya gadis malu malu yang lebih mudah.' Ryu juga mengelus kepala Yunshi dengan lembut. Rasa sukanya makin bertambah.

"Humph, Tuan Ryu~ kenapa Yu'er tidak dapat?" rengek gadis itu cemberut kesal.

"Yu'er, kau sudah dapat!? Dan tanganku hanya dua!?"

Ruyu mendengus kesal mendengarnya.

"Tck, apa ini? Kenapa aku bisa bertemu si aneh alergi manusia ini?" ujar seseorang bernada tidak suka.

Ryu menengok ke arah sumber suara. Ia melihat seorang pria dewasa dengan beberapa pengikut di belakangnya. 'Sistem!? Sistem!? Informasi, cepat!?'

Ting!?

...[Nama: Li Shen...

...Umur: 37 tahun...

...Pekerjaan: Pertapa dao (putra sulung keluarga Li)...

...Tingkat kultivasi hantu: Raja hantu (puncak)...

...Li Shen, putra tertua keluarga Li. Terlahir di keluarga yang memiliki segalanya membuat Li Shen penuh ambisi. Tidak memiliki hubungan baik dengan Feng Ryu karena pernah dipermalukan. Memiliki dendam terhadap host. Harap host berhati hati.]...

Tangan Ryu menyilang dada dan segera memasang tatapan angkuhnya. Meskipun tidak kenal tapi setidaknya ia harus berpura pura berani, "Heh, bukankah ini Li Shen dari keluarga Li? Ada apa tuan muda manja datang ke tempat seperti ini?" balas Ryu pura pura mengenalnya.

"Kau_sudahlah, aku tidak memiliki waktu beradu mulut dengan orang aneh sepertimu. Aku memiliki tugas yang lebih penting sekarang." Li Shen pergi begitu saja dengan bawahannya. Mengabaikan Ryu yang mengira mereka akan adu kekuatan.

"Dia pergi? Begitu saja? Heh, ternyata Li Shen adalah pengecut." ujar Ryu mengompor ngompori.

Li Shen menahan emosinya mendengar dirinya dibilang pengecut. Jaraknya dan Ryu tidak begitu jauh karena dia berjalan baru beberapa meter. Dia mengepal erat tangannya, 'Tunggu saja kau Feng Ryu!? Aku akan membunuhmu setelah mendapatkan pedang Yin!? Setelah aku membunuhmu, ayah pasti tidak akan membanding bandingkan aku denganmu lagi!?' pikirnya dengan senyum licik di wajahnya.

"Hm?"

...[Rasa kebencian Li Shen bertambah 50%]...

Ryu tersenyum kaku melihat kebencian Li Shen padanya langsung 50%. 'Apa pria itu sebenci itu dengan Feng Ryu? Meskipun itu tidak masalah karena dia memberiku banyak poin sistem.' pikirnya sembari melanjutkan perjalanan.

...***...

Untuk hari ini cukup sampai disini. Bagaimanapun manusia membutuhkan istirahat, makan dan tidur. Begitu pun dengan Ryu yang sudah memasang tenda untuknya tidur. Sedangkan ketiga hantu akan berjaga melindunginya dari energi jahat lembah hantu.

Ryu merasa dirinya seperti bayi karena harus di lindungi wanita. Yah, lagi pula mereka hantu dan tidak bisa tidur. Dari pada harus pura pura tidur lebih baik menjaganya. Itu akan lebih bermanfaat.

"Maafkan aku karena harus mengandalkan kalian menjagaku." ujar Ryu sedikit merasa bersalah. Walaupun dirinya brengsek tapi ketiga hantu adalah wanita. Ia merasa tidak enak harus mengandalkan wanita.

"Tidak apa apa Ryu gege, kau tidur saja. Kami akan menjagamu dari energi jahat lembah hantu." sahut lembut Yunshi.

"Ya, aku mengandalkan kalian." Ryu masuk kedalam tenda membaringkan tubuhnya. 'Ibu, semoga kau tidur dengan tenang. Aku akan hidup dengan bahagia. Aku tidak menjamin dapat menjadi orang baik, karena ibu pasti tahu aku anak yang pendendam. Tapi aku akan berusaha. Ibu, selamat tidur.' Ryu berbicara dalam hatinya seakan berbicara dengan Shi Xuan.

Dalam tidurnya Ryu merasa sudah tidur berjam jam. Tapi saat ia bangun, ia terbangun di kamar ibunya.

"Aku kembali?"

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!