Dua puluh

Angin dingin yang bertiup dari luar membangunkan Adhi dari tidurnya. Setelah Feli keluar dari kamarnya, Adhi merasa tenang dan tertidur begitu saja. Melupakan waktu yang berharga untuknya. Dia membuka mata dan masih tidak melihat siapapun di dalam kamarnya. Lalu, siapa yang dari tadi menghembuskan angin dari luar ruangan? pikirnya. Saat dia ingin memanggil perawat, tiba-tiba saja pintu kamar terbuka. Tidak tahu kenapa, Adhi memejamkan matanya, dan berpura-pura tidur.

"Apa Tuan Adhitama masih tidur?"

"Sepertinya"

Suara siapa itu yang menjawab pertanyaan perawat? Sepertinya dia pernah mendengar suara itu.

"Sudah lewat satu hari sejak operasi Tuan Adhitama. pasti dia lapar sekali sekarang"

"Apa seharusnya dia makan?"

"Iya. Tapi, mungkin pengaruh obat bius yang kami berikan tadi pagi terlalu kuat"

"Kenapa diberikan obat bius lagi?"

"Tuan Adhitama yang meminta. Mungkin rasa sakit di kakinya muncul setelah pengaruh obat bius yang semalam hilang"

"Oh, begitu"

Adhi kini tahu suara siapa yang menjawab pertanyaan perawt. Itu adalah wanita yang tadi membuat masalah dengannya. Teman Kenzo. Untuk pa wanita itu datang kemari lagi?

Saat Adhi sibuk dengan pikirannya, wanita itu kembali melanjutkan obrolan dengan perawat.

"Mba ini siapanya Tuan Adhitama? Kelihatannya khawatir sekali"

"Oh, saya ... bukan siapa-siapa"

"Kok dari tadi nemenin Tuan Adhitama disini?"

"Saya? Nemenin? Bukan. Saya ada urusan yang harus diselesaikan dengan Tuan Adhitama"

"Oh gitu. Saya pikir mba ini pacarnya Tuan Adhitma. Saya baru aja mau tanya, kok bisa dapet pacar seganteng itu?"

Perawat dan wanita itu tertawa bersama, membuat Adhi menjadi objek pembicaraan mereka. Karena kesal, dia  mulai membuat gerakan agar wanita dan perawat yang ada di depan pintu itu sadar objek yang mereka bicarakan telah bangun. Serta dapat mendengar apa yang sedang mereka bicarakan.

"Oh, itu Tuan Adhitama sudah bangun. Saya akan mengambil makanan dan segera memanggil dokter untuk memeriksa"

"Iya, terima kasih"

"Itu kan sudah tugas saya mba"

 

Ambar baru saja selesai sholat maghrib saat melihat ada gerakan dari arah ranjang tempat cowok bule itu tertidur. an baru Ambar tahu kalau laki-laki itu sudah tidur sejak pagi tadi, mungkin selepas Feli pergi dari kamar ini. Ambar mendekat ke arah ranjang dan bertemu mata dengan orang yang membuatnya tidak enak hatti seharian ini.

"Apa Anda baik-baik saja?" tanyanya berusaha membuat suasana tidak terlalu canggung. Cowok bule itu sama sekali tidak menjawab ataupun merespon apa yang dikatakan oleh Ambar. Mungkin karena masih marah dengan apa yang tadi Ambar katakan. Sebelum perawat datang lagi ke kamar ini, sebaiknya dia segera mengutarakan kata-kata yang dari tadi mengganjal di hatinya.

"Saya merasa bersalah telah menyinggung perasaan Anda. Seharusnya saya tidak melakukan itu. Dan ... saya minta maaf"

Sudah. Akhirnya Ambar sudah selesai mengatakan semuanya dan menunggu reaksi Bos Kenzo. tapi ... reaksi yang diharapkannya tidak kunjung muncul. Jadilah Ambar melihat ke arah cowok bule itu dan kecewa. Sepertinya, Bos Kenzo ini masih sakit hati karena ucapannya. Yah, itu pantas saja.

"Kalau begitu, saya akan pergi. Sekali lagi ... saya minta maaf kalau ucapan saya menyakiti hati Anda. Semoga Anda cepat pulih" kata Ambar lalu berjalan ke arah pintu.

Belum sempat dia keluar, pintu kamar terbuka dan rombongan dokter masuk ke dalam kamar. Tidak lupa perawat yang tadi bicara dengannya, membawa senampan makanan.

"Selamat malam Mba. Saya dengar Tuan Adhitama sudah bangun" Ambar bingung karena diajak bicara oleh dokter tentang orang yang masih kesal padanya.

"Iya. Saya harus pergi dulu"

"Saya harus bicara dengan keluarga pasien juga nanti"

"Tapi ... saya bukan ... "

Sebuah suara berat tiba-tiba terdengar dari arah ranjang.

"Dia bukan keluargaku. Kalau mau bicara, bicara saja padaku" kata cowok yang dari tadi diam saat Ambar meminta maaf.

"Oh begitu. kalau begitu saya mohon maaf" kata dokter sepertinya merasa aneh.

"Tidak apa-apa. Saya juga mau pergi sekarang"

Ambar keluar dari kamar yang penuh dengan orang dan merasa kecewa. Padahal dia sudah memberanikan diri untuk pergi kemari dan meminta maaf. Tapi balasan yang dia dapatkan ternyata mengecewakan. Bukannya cowok yang ada di atas ranjang itu berumur lebih tua dari dia? Kenapa tingkahnya lebih mirip anak kecil yang ngambek? Daripada Ambar merasa lebih kesal, dia lebih baik pulang saja.

 

Adhi mendengar semua penjelasan dokter tentang keadaannya sekrang. Yang hanya bisa ditangkapnya hanyalah tulang kakinya retak. Pergelangan tangannya juga retak karena benturan. Kesehatan dan fungsi anggota tubuhnya akan segera kembali saat dia rajin beristirahat. Sesuatu yang tidak akan bisa dia lakukan dengan senang hati.

"Setelah seminggu, Anda akan segera bisa beraktivitas lagi seperti biasa. Meskipun gips yang ada di kaki Anda masih terpasang"

"Aku ingin segera keluar dari rumah sakit. Dan lakukan apa saja untuk membuat itu terjadi!"

"Baik Tuan. Kami akan mengusahakan secepatnya Anda dapat keluar dari rumah sakit ini"

Akhirnya Adhi merasakan kedamaian setelah semua dokter dan perawat keluar dari kamarnya. Tapi, kenapa masih ada satu perawat yang belum keluar?

"Maaf Tuan, saya datang mengantar makanan untuk Anda"

kata perawat itu dan menunjuk nampan yang diletakkannya dia atas meja.

"Ya" jawab Adhi singkat, ingin perawat itu ikut keluar dari kamarnya.

"Tapi, sebaiknya saya membantu Anda. karena Anda belum bis turun dari ranjang"

"Keluar!!!" teriaknya mengejutkan perawat tua itu.

"Wah, masih muda tapi tidak sopan dengan orang tua"

Tidak tahu darimana asalnya. Wanita yang dikira Adhi pergi dari kamarnya sejak tadi masuk kembali dengan langkah yang ringan. Juga tidak segan mengomentari apa yang dilakukannya pada perawat.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanyanya tidak mendapat tanggapan. Wanita itu berhadapan dengan perawat tua itu dan tersenyum.

"Saya akan pastikan dia makan. Nanti saya akan mengabari ibu kalau makanannya sudah habis"

"Oh iya mba. Saya keluar dulu"

Beraninya ... beraninya wanita ini mengatakan sesuatu yang tidak bisa dia pertanggung jawabkan.

Adhi melihat wajah tegas teman Kenzo perlahan menoleh padanya. Sama sekali tidak ada rasa bersalah seperti yang dikatakan wanita ini tadi padanya.

"Untuk apa kau kemari lagi?" tanya Adhi kesal.

"Saya kemari untuk minta maaf"

"Aku sudah mendengarnya"

"Baguslah kalau begitu. Sekarang lebih baik Anda makan"

Wanita itu dengan cekatan membawa meja untuk makan ke hadapan Adhi lalu meletakkan nampan penuh makanan di atasnya.

"Apa yang kau lakukan?"

"Saya meletakkan makanan di depan Anda. Anda tidak bisa melihatnya?"

"Aku tidak butuh bantuanmu"

"Memang siapa yang mau membantu Anda?"

"Kau ... "

Ketegangan antara keduanya berhenti sejenak karena wanita yang ada di depan Adhi terlihat menarik napas panjang secara berulang kali.

"Saya akan menunggu sampai Anda menghabiskan makan lalu segera pergi dari sini"

"Sekarang pergilah dari sini!!!"

"Tidak. Saya akan tetap disini sampai Anda menghabiskan makanan itu"

Adhi belum pernah melihat seorang wanita yang memiliki kepala sekeras wanita ini. Rea yang merupakan teman Feli saja tidak pernah berdebat dengannya. Tapi wanita ini, membuatnya kesal setengah mati. Ingin sekali dia melempar nampan makanan ini ke arah wanita itu. tapi sepertinya hal itu terlalu kejam. Adhi memilih untuk makan dan mulai mengisi perutnya yang kosong sejak semalam.

Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh Sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 Sembilan Puluh Tujuh
98 Sembilan Puluh Delapan
99 Sembilan Puluh Sembilan
100 Seratus
101 Seratus Satu
102 Seratus Dua
103 Seratus Tiga
104 Seratus Empat
105 Seratus Lima
106 Seratus Enam
107 Seratus Tujuh
108 Seratus Delapan
109 Seratus Sembilan
110 Seratus Sepuluh
111 Seratus Sebelas
112 Seratus Dua Belas
113 Seratus Tiga Belas
114 Seratus Empat Belas
115 Seratus Lima Belas
116 Seratus Enam Belas
117 Seratus Tujuh Belas
118 Seratus Delapan Belas
119 Seratus Sembilan Belas
120 Seratus Dua Puluh
121 Seratus Dua Puluh Satu
122 Seratus Dua Puluh Dua
123 Seratus Dua Puluh Tiga
124 Seratus Dua Puluh Empat
125 Seratus Dua Puluh Lima
126 Seratus Dua Puluh Enam
127 Seratus Dua Puluh Tujuh
128 Seratus Dua Puluh Delapan
129 Seratus Dua Puluh Sembilan
130 Seratus Tiga Puluh
131 Seratus Tiga Puluh Satu
132 Seratus Tiga Puluh Dua
133 Seratus Tiga Puluh Tiga
134 Seratus Tiga Puluh Empat
135 Seratus Tiga Puluh Lima
136 Seratus Tiga Puluh Enam
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh Sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
Sembilan Puluh Tujuh
98
Sembilan Puluh Delapan
99
Sembilan Puluh Sembilan
100
Seratus
101
Seratus Satu
102
Seratus Dua
103
Seratus Tiga
104
Seratus Empat
105
Seratus Lima
106
Seratus Enam
107
Seratus Tujuh
108
Seratus Delapan
109
Seratus Sembilan
110
Seratus Sepuluh
111
Seratus Sebelas
112
Seratus Dua Belas
113
Seratus Tiga Belas
114
Seratus Empat Belas
115
Seratus Lima Belas
116
Seratus Enam Belas
117
Seratus Tujuh Belas
118
Seratus Delapan Belas
119
Seratus Sembilan Belas
120
Seratus Dua Puluh
121
Seratus Dua Puluh Satu
122
Seratus Dua Puluh Dua
123
Seratus Dua Puluh Tiga
124
Seratus Dua Puluh Empat
125
Seratus Dua Puluh Lima
126
Seratus Dua Puluh Enam
127
Seratus Dua Puluh Tujuh
128
Seratus Dua Puluh Delapan
129
Seratus Dua Puluh Sembilan
130
Seratus Tiga Puluh
131
Seratus Tiga Puluh Satu
132
Seratus Tiga Puluh Dua
133
Seratus Tiga Puluh Tiga
134
Seratus Tiga Puluh Empat
135
Seratus Tiga Puluh Lima
136
Seratus Tiga Puluh Enam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!