Tiga

Semua anak di kelas melihat ke arah Ambar yang sebenarnya tidak suka bicara dan galak itu. Tapi Ambar tidak peduli. Dia sudah muak dengan semua rayuan yang diucapkan para anak laki-laki maupun guru ditujukan untuk kedua sahabatnya. Semua menyanjung mereka berdua karena kecantikan, kepandaian dan yang paling penting kekayaan. Ambar tahu nasibnya tidak akan mungkin sama seperti kedua sahabatnya itu. Dia jelek, gendut dan miskin. Belum lagi masa depan tidak menentu yang menyambutnya setelah lulus dari SMU. Semua pemikiran ini membuatnya kesal sekali dan akhirnya meledak.

"Hei gendut" jawab Kenzo yang belum juga pergi dari hadapan Feli, Rea dan Ambar.

"APA?? LO TULI?? BELOM PERGI JUGA???" teriak Ambar lagi mengejutkan semua anak. termasuk kedua sahabatnya.

"Dasar gendut, jelek. Aku heran gimana kamu bisa jadi temen kedua bidadari ini. Pasti kamu pake pelet" ucap Kenzo yang membuat Ambar semakin kesal. Tapi ... sebelum dia bisa melampiaskan kekesalannya, wajah Kenzo terdorong keras ke belakang sampai badannya jatuh ke lantai. Kenzo juga mulai merintih kesakitan saat kakinya diinjak oleh seseorang.

"Apa??? Berani kau ngatain sahabat gue!!" teriak Rea dengan gaya gangster.

"Iya!!! Dasar anak kecil!!! Sampe kapan aku harus bilang kalo aku gak mau pacaran sama elo. F*****G S**T" nada sopan tapi kata-kata yang sangat kasar keluar dari putri sejati. Feli ternyata bisa mengeluarkan kata-kata seperti itu\, membuat Ambar kaget.

Rupanya bukan Ambar saja yang kaget, anak laki-laki yang terbaring di lantai itu juga terpaku dan menahan sakit di pergelangan kakinya. Bocah kelas dua itu pasti tidak mengira kalau putri sejati yang dia sukai selama ini bisa mengeluarkan kata-kata kasar dari mulut manisnya. Dan injakan kaki kecil dan indah itu pasti sangat menyakitkan karena bibir bocah laki-laki itu berkumpul di tengah dan tertutup rapat. Ambar maju ke arah kedua sahabatnya dan menarik kaki Feli yang panjang itu.

"Sudah, dia bisa lumpuh nanti" kata Ambar berusaha menenangkan sahabatnya. Dia juga memberi isyarat agar Kenzo segera pergi dari kelas ini agar tidak mengalami kejadian yang lebih mengejutkan.

"Dasar anak kecil bodoh!!" teriak Rea saat Kenzo pergi

"Sudah, Rea. Sudah ada bel masuk. nanti ketahuan guru"

Bujukan Ambar berhasil. Kedua sahabatnya yang sedang menahan emosi akhirnya duduk di bangkunya masing-masing dan tenang selama guru matematika dalam perjalanan. Tapi begitu Pak Guru masuk ke dalam kelas, Ambar, Feli dan Rea tertawa bersamaan. Dan seperti di komando, semua anak di kelas 3 IPS 4 tertawa bersama mereka. Membuat Pak Guru yang tidak tahu apa-apa kebingungan.

Pulang sekolah ketiga sahabat itu makan di sebuah restoran makanan cepat saji dekat sekolah.

" Ini adalah tanda terima kasihku kepada kalian karena sudah mengusir Kenzo keras kepala itu" seru Feli seperti mengalami kebebasan hidupnya. Ambar dan Rea hanya bisa melihat temannya yang sedang tersenyum cantik dan membuat banyak orang memusatkan perhatian padanya. Terpaksa Ambar menyudahi acara bersyukur Feli dengan alasan lapar. Mereka bertiga makan bersama dan membicarakan semua kejadian hari ini dengan bahagia.

Kehidupan sekolah mereka berjalan menyenangkan sampai akhirnya Ujian Akhir Sekolah berlangsung. Feli dan Rea yang dibantu belajar dengan tutor serta Ambar yang belajar sendiri mati-matian bisa menyelesaikan ujian dengan baik. Tapi ... Ambar belum bicara apapun tentang keputusannya untuk tidak melanjutkan pendidikan lagi.

"Akhirnya!!!!! selesai!!!" teriak Rea lalu membuang semua soal-soal latihan dari tutornya  Dan semua anak mengikuti jejaknya. Ambar sendiri tidak melakukannya dan terdiam di bangkunya.

"Kenapa Mbar? Sejak ujian kamu kok gak semangat?" tanya Feli. Ambar lalu tersenyum dan berusaha menyembunyikan masalahnya.

"Kayaknya ujianku hancur" jawabnya.

"Apa??? Gak mungkin" Rea ikut terkejut dengan jawaban Ambar.

"Iya nih. Banyak yang gak bisa kujawab" keluh Ambar.

Feli dan Rea tidak menjawab perkataan Ambar lagi dan saling berpandangan. Keduanya tidak bisa menghibur dan membantu karena Ambar bukanlah orang yang suka dikasihani. Keduanya diam sampai kelulusan diumumkan. Danem Ambar ternyata menjadi yang terbaik di kelas IPS dan menerima piagam penghargaan dari sekolah. Kedua orang tuanya merasa bangga saat menemani Ambar menerima penghargaan yang bagi putri mereka tidak bernilai apa-apa. Meskipun ada kemungkinan Ambar diterima di Universitas Negeri karena prestasinya, dia tidak mungkin membebani kedua orang tuanya dengan uang saku dan pengeluaran tak terduga lainnya nanti. Karena itu Ambar tetap dengan keputusannya untuk tidak melanjutkan pendidikan.

Dan saat ini Ambar merasa kesal dan sedih karena kedua sahabatnya tidak datang ke acara kelulusan. Alasannya cuma satu, mereka sibuk mempersiapkan kuliah di luar negeri. Rea di London dan Feli di Jepang. Seminggu setelah acara kelulusan, Ambar dikejutkan oleh kedatangan kedua sahabatnya di rumah. Ambar tidak malu dengan keadaan keluarganya sejak berteman dengan dua putri konglomerat itu, hanya terkejut karena keduanya masih mengingatnya.

"Kupikir kalian bakal pergi tanpa pamitan" kata Ambar ketus.

"Ambar, maaf. Aku gak datang waktu perpisahan"

"Iya, tapi kamu gak sedih dan nangis karena kita gak dateng kan?" jelas Rea lalu masuk  ke dalam rumah Ambar tanpa permisi. Rea dan Feli akhirnya mengetahui kehidupan sahabatnya yang sebenarnya.

"Mana kamarmu?" tanya Rea.

Ambar menunjuk ke arah suatu pintu kayu berwarna coklat lapuk di tengah ruangan.

Feli dan Rea masuk ke dalam kamar dan Ambar siap menerima kata-kata menghibur dari dua sahabatnya. Pasti mereka akan memuji salah satu sisi kamar yang terlihat lebih baik dari lainnya, pikir Ambar.

"Waduh, jelek banget kamarmu Mbar" ternyata bukan kata pujian yang diterima olehnya. Tapi kata-kata pedas Rea yang mengomentari plafon berjamur, cat tembok yang pudar, ranjang dan lemari tua yang ada di dalam kamarnya.

"Mulut kamu tuh yang jelek" jawab Ambar membuat ketiganya tertawa. Ambar memang tidak salah memilih sahabat. Tapi Feli yang terdiam sejak tadi tiba-tiba memeluknya yang duduk di atas ranjang.

"Maafin aku ya. Aku bakalan pergi jauh, gimana ini?" ujarnya lalu menagis di pundak lebar dan tebal Ambar.

Rea yang tadinya sangat semangat mengomentari kejelekan kamar Ambar juga terdiam seperti menahan tangis. Ambar sebenarnya tidak pernah iri dengan nasib sahabatnya yang jauh lebih baik daripada dirinya. Ambar hanya menyesal tidak bisa menghadirkan gaji besar untuk membantu kedua orang tuanya nanti. Setelah Feli puas menangis, Ambar melihat kedua sahabatnya.

"Aku gak pernah cerita sama kalian, maaf. Tapi aku gak akan kuliah"

"Apa? nilaimu kan bagus Mbar"

"Iya, kamu juga nerima piagam dari sekolah, kan?"

Ambar berusaha tersenyum lalu menepuk pundak Feli dan Rea.

"Aku bisa dapet beasiswa tapi gak punya uang saku buat berangkat kuliah. Belum lagi buku, perjalanan studi banding, Praktek Kerja Lapangan, Kuliah Kerja Nyata dan biaya skripsi. Daripada ngeluarin duit buat itu semua, aku milih kerja aja" jelas Ambar disambut keheningan.

Karena kedua sahabatnya tidak bisa berkomentar apapun, Ambar kembali bicara.

"Kapan kalian berangkat?"

"Rea lusa, kalo aku besok siang" jawab Feli lalu menangis lagi.

Ambar memeluk sahabat paling cantik, pintar dan terlihat lemah lembut itu, seperti tidak ingin berpisah. Rea yang sedari tadi terdiam akhirnya memeluk keduanya dan ikut menangis.

Ketiga sahabat itu tidak lama lagi akan menjalani kehidupan masing-masing yang penuh dengan kejutan. Mereka tidak akan bertemu sampai salah satu dari ketiganya memberi kabar yang sangat menggembirakan. Felicya akan menikah dengan penerus perusahaan keamanan besar dari Inggris. katanya kakak Rea yang memperkenalkan mereka. Ambar yang sudah bekerja selama tujuh tahun merasa ikut bahagia dengan kabar itu.

Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh Sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 Sembilan Puluh Tujuh
98 Sembilan Puluh Delapan
99 Sembilan Puluh Sembilan
100 Seratus
101 Seratus Satu
102 Seratus Dua
103 Seratus Tiga
104 Seratus Empat
105 Seratus Lima
106 Seratus Enam
107 Seratus Tujuh
108 Seratus Delapan
109 Seratus Sembilan
110 Seratus Sepuluh
111 Seratus Sebelas
112 Seratus Dua Belas
113 Seratus Tiga Belas
114 Seratus Empat Belas
115 Seratus Lima Belas
116 Seratus Enam Belas
117 Seratus Tujuh Belas
118 Seratus Delapan Belas
119 Seratus Sembilan Belas
120 Seratus Dua Puluh
121 Seratus Dua Puluh Satu
122 Seratus Dua Puluh Dua
123 Seratus Dua Puluh Tiga
124 Seratus Dua Puluh Empat
125 Seratus Dua Puluh Lima
126 Seratus Dua Puluh Enam
127 Seratus Dua Puluh Tujuh
128 Seratus Dua Puluh Delapan
129 Seratus Dua Puluh Sembilan
130 Seratus Tiga Puluh
131 Seratus Tiga Puluh Satu
132 Seratus Tiga Puluh Dua
133 Seratus Tiga Puluh Tiga
134 Seratus Tiga Puluh Empat
135 Seratus Tiga Puluh Lima
136 Seratus Tiga Puluh Enam
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh Sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
Sembilan Puluh Tujuh
98
Sembilan Puluh Delapan
99
Sembilan Puluh Sembilan
100
Seratus
101
Seratus Satu
102
Seratus Dua
103
Seratus Tiga
104
Seratus Empat
105
Seratus Lima
106
Seratus Enam
107
Seratus Tujuh
108
Seratus Delapan
109
Seratus Sembilan
110
Seratus Sepuluh
111
Seratus Sebelas
112
Seratus Dua Belas
113
Seratus Tiga Belas
114
Seratus Empat Belas
115
Seratus Lima Belas
116
Seratus Enam Belas
117
Seratus Tujuh Belas
118
Seratus Delapan Belas
119
Seratus Sembilan Belas
120
Seratus Dua Puluh
121
Seratus Dua Puluh Satu
122
Seratus Dua Puluh Dua
123
Seratus Dua Puluh Tiga
124
Seratus Dua Puluh Empat
125
Seratus Dua Puluh Lima
126
Seratus Dua Puluh Enam
127
Seratus Dua Puluh Tujuh
128
Seratus Dua Puluh Delapan
129
Seratus Dua Puluh Sembilan
130
Seratus Tiga Puluh
131
Seratus Tiga Puluh Satu
132
Seratus Tiga Puluh Dua
133
Seratus Tiga Puluh Tiga
134
Seratus Tiga Puluh Empat
135
Seratus Tiga Puluh Lima
136
Seratus Tiga Puluh Enam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!