Enam Belas

Adhi membuka matanya dengan malas. Rasa sakit mulai menjalar dari kaki ke punggungnya. Tubuhnya terasa sangat tidak nyaman. Pasti ada beberapa tulang yang patah setelah mobilnya berputar tiga kali saat bertabrakan dengan truk besar tadi. Bodoh. Padahal dia memiliki pengalaman selama lebih dari tujuh belas tahun. Bahkan sebelum berumur lima belas tahun, Adhi selalu mencoba mengendarai mobil ayahnya di lingkungan rumah mereka yang luas. Perlahan dia mengangkat tangannya tapi terasa ada yang menahan. Adhi berusaha menoleh tanpa menimbulkan rasa sakit di lehernya dan disana ada perempuan yang dikenalnya.

Feli

Sejak kapan perempuan ini disini? tanya Adhi dalam hati. Dengan penuh kelembutan, dia mengangkat tangan kanannya yang bebas dan membelai kepala perempuan itu. Hanya karena telepon perempuan ini, dia kehilangan semua pengalaman menyetirnya dan tidak memperhatikan kalau mobilnya telah berpindah jalur. Sampai kapan dia akan terus merasa seperti ini? Padahal tidak lama lagi, perempuan ini akan menikah dengan kakaknya. Kakaknya yang sempurna dalam bidang apapun itu.

Adhi menarik tangannya lagi dan sadar ada seseorang yang sedang memperhatikannya. Samar, tapi terlihat kalau orang itu laki-laki. Tidak mungkin kalau itu adalah kakaknya. kalau iya, maka dia melakukan kesalahan besar.

"Tenang saja, Bos. Ini saya"

Adhi dapat bernapas lega. Ternyata orang itu adalah Kenzo.

"Apa yang kau lakukan dengan berdiri disana?" tanyanya kesal.

"Saya hanya tidak ingin mengganggu Feli, atau bisa saya sebut calon istri Bos?"

"Apa?"

"Feli adalah kakak kelas saya di sekolah. Dan saya dengar kalau dia akan segera menikah. Saya tidak tahu kalau ternyata calon suaminya adalah ... "

Adhi akan bersyukur kalau itu yang terjadi. Tapi tidak. Feli bukanlah calon istrinya. Feli adalah calon kakak iparnya.

"Kau salah"

"Apa? maksud Bos?"

"Feli bukan calon istriku. Dia akan menikah dengan orang lain"

Keduanya terdiam membuat suasana di dalam kamar perawatan sungguh sunyi. Tak lama ada pergerakan dari kepala perempuan yang menekan tangan Adhi.

"Lebih baik saya keluar. Saya tidak memberitahu siapapun tentang kecelakaan Bos. Jadi, Bos santai saja" kata Kenzo lalau terasa hembusan angin dari pintu yang terbuka dan menutup.

"Kau sudah sadar?" tanya perempuan yang baru bangun itu. Adhi berusaha menenangkan diri seperti yang telah dia lakukan selama ini.

"Sudah. Terima kasih sudah menjengukku"

"Apa?" Sepertinya perempuan itu ingin bicara lebih babnyak tapi Adhi tidak suka. Lebih lama dia bersama perempuan ini, maka rasa cinta yang berusaha dikuburnya pasti akan muncul lagi. Ini sudah sepuluh tahun sejak dia menyukai perempuan ini. Kali ini waktunya benar-benar berhenti memikirkan perempuan ini.

"Tidak lama lagi, kekasihku akan datang. Sebaiknya kau pergi"

Adhi tidak ingin melihat wajah perempuan yang selama ini mengisi hatinya atau dia bisa berubah lagi.

"Oh, begitu. Ya ... baiklah"

Akhirnya Feli bergerak menuju pintu tapi berbalik kembali.

"Aku akan tunggu sampai kekasihmu datang saja. Agar ada seseorang yang menemanimu"

Sial. Bagaimana ini? Adhi tidak punya kekasih, bagaimana bisa dia mendatangkan perempuan kemari begitu saja?

"Tidak perlu. Aku khawatir kekasihku akan salah paham" jawabnya berusaha mengusir Felysia.

"Aku akan menjelaskan padanya. Tenang saja"

Feli, perempuan itu kembali duduk di sofa. Dan tidak menunjukkan keinginan beranjak pergi. Adhi segera mengambil ponsel yang diselipkan Kenzo dibawah badannya.

 

 

Kenzo tidak percaya pada penglihatannya sendiri. Bagaimana bisa Bosnya ternyata mengenal Feli. Dan kelihatannya, Feli menyukai Bosnya. Tapi, kenapa perempuan itu menikah dengan orang lain? Berbagai pertanyaan mulai membingungkannya. Lebih baik dia mengurus urusan cintanya sendiri. Hari ini dia mengalami kegagalan total. Ambar yang diharapkan tergoda dengan dadanya yang bidang malah kabur begitu saja. cara apa yang bisa dia pakai untuk membuat Ambar menyukainya lebih dari seorang teman?

Saat sibuk berpikir, tiba-tiba ada pesan di ponselnya.

"Carikan aku wanita yang bisa berpura-pura menjadi kekasihku. Sekarang juga!!!"

Kenzo melotot dan berusaha membaca pesan dari bos-nya baik-baik. Cari wanita sekarang juga? Sebagai kekasih? Siapapun pasti mau menjadi kekasih bos-nya, meskipun hanya pura-pura. lau, pesan kedua dari Bos-nya muncul.

"Jangan wanita nakal. Harus terlihat baik!!"

Banyaknya tanda seru yang dipakai Bos-nya membuat Kenzo panik. Dimana dia mencari wanita baik yang dapat dijadikan kekasih dadakan Bos-nya? Dan lagi, apa alasan Bos-nya meminta hal mendadak seperti ini? Apa karena Feli?

Kenzo tidak punya waktu berpikir untuk yang lain. Dia mulai membuka kontak yang ada di ponselnya dan berusaha mencari seseorang yang dapat datang segera untuk menjadi kekasih bohongan Bos-nya.

 

 

Ambar datang ke rumah tepat sebelum adzan Maghrib berkumandang. Dia segera membantu ibunya, menyiapkan makanan yang akan dibagikan pada tetangga.

"Udah siap semua?" tanya ibu Ambar siap pergi ke masjid.

"Sudah Bu. Tapi gak papa kalo kita titip ke masjid?"

"Udah tenang aja. Kita juga gak bikin banyak. Kalo ada tetangga gak kebagian, bisa repot nanti"

Ambar menggigit bibirnya. Niatnya memang hanya mengadakan syukuran kecil untuk renovasi rumah yang akhirnya sudah selesai sebulan lalu. Karena uangnya harus dibagi dengan toko souvenir, jadi terpaksa syukuran yang diadakan super kecil sekali.

Selesai mengantar kotak nasi beserta kue ke masjid, Ambar dapat berisitirahat di rumah. Dia memakai masker wajah dan merebahkan diri di atas kasur.

Cita-citanya merenovasi rumah orang tuanya akhirnya terlaksana dan selesai sudah. Tidak ada lagi rumah tua reyot itu. Berganti dengan bangunan dua lantai dengan desain minimalis dan sebuah toko permanen di depan rumah.

"Belum sholat kamu?" Ternyata ibunya sudah pulang dari masjid. pasti Ambar ketiduran tadi.

"Belum Bu. Ini mau mandi"

Ambar berlari kencang ke kamar mandi dan segera sholat.

Jam sembilan malam, mata Ambar mulai menutup saat melihat laporan keuangan toko. Rasanya capek sekali hari ini. Saat dia merangkak ke kasur untuk tidur, ponselnya berbunyi.

"Halo"

"Mbar"

Ambar merengut karena Kenzo menghubunginya saat ingin beristirahat. Apalagi, laki-laki itu menunjukkan kelakuan yang absurd tadi sore, membuat Ambar sedikit tidak nyaman.

"Apaan?" tanya Ambar malas.

"Bisa gak kamu ke rumah sakit pusat?"

Mendengar kata rumah sakit, Ambar segera bangun dan tidak lagi merasakan kantuk.

"Kenapa? Kamu sakit?"

Padahal waktu Ambar pergi, Kenzo kelihatannya tidak sakit sama sekali.

"Cepet kesini, jangan lupa pake baju agak bagus ya"

"Apa? Kamu kenapa emangnya? Trus kenapa aku mesti pake pakaian bagus?" tanya Ambar tidak mendapatkan jawaban dari Kenzo.

"Udah cepet. Aku kirim nomor ruangannya"

Ambar terpaksa berganti pakaian, menyambar tas dan ponselnya lalu segera pergi ke mobil.

"Mau kemana Mbar?" teriiak ibunya.

"Rumah sakit pusat Bu. Kenzo sakit"

Ambar memacu mobilnya dengan cepat namun penuh waspada. Dia takut setelah melihat kecelakaan mobil yang terjadi sore tadi.

Sampai di rumah sakit, Ambar mencari ruangan yang dikatakan Kenzo. Karena tidak ada siapapun di depan ruangannya, Ambar menunggu selama beberapa saat. Dia takut kalau masuk ke dalam ruangan yang salah, tapi Kenzo juga tidak membalas pesan yang baru saja dikirimkannya. Perlahan, Ambar membuka pintu dan melihat seorang perempuan yang baru lima hari lalu dijumpainya.

"Feli?"

Feli mendongak dan menatapnya dengan raut wajah terkejut.

"Ambar?"

"Kenapa kamu?"

Ambar masih bingung dengan situasi yang terjadi, tiba-tiba dikejutkan dengan suara laki-laki yang berbaring di atas ranjang rumah sakit.

"Sayang, perkenalkan ini Feli, calon kakak iparku" kata laki-laki itu semakin mengejutkan Ambar.

Bagaimana bisa laki-laki itu memanggilnya sayang? Di depan Feli? Ambar bahkan tidak mengenal laki-laki itu.

Terpopuler

Comments

Lisa Kusmiran07

Lisa Kusmiran07

alur ceritanya bagus kak,cuma agak bingung pas pembagian settingan tempatnya,pas diawal belanja shovenir langsung cerita dimasa SMA itu misal dikasih tulisan kemali kemasa lalu gitu lebih mudah memahami,sama ada yg setting tempat Ambar tiba2 ada bait bawahnya udah diapartemen,mungkin ga cuma paragraf yg beda tp dikasih enter yg berjarak.(maaf kak blepotan ngasih masukannya,saya bukan penulis cuma pembaca )maaf jika menyinggung,semangat bikin novel lagi.

2024-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh Sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 Sembilan Puluh Tujuh
98 Sembilan Puluh Delapan
99 Sembilan Puluh Sembilan
100 Seratus
101 Seratus Satu
102 Seratus Dua
103 Seratus Tiga
104 Seratus Empat
105 Seratus Lima
106 Seratus Enam
107 Seratus Tujuh
108 Seratus Delapan
109 Seratus Sembilan
110 Seratus Sepuluh
111 Seratus Sebelas
112 Seratus Dua Belas
113 Seratus Tiga Belas
114 Seratus Empat Belas
115 Seratus Lima Belas
116 Seratus Enam Belas
117 Seratus Tujuh Belas
118 Seratus Delapan Belas
119 Seratus Sembilan Belas
120 Seratus Dua Puluh
121 Seratus Dua Puluh Satu
122 Seratus Dua Puluh Dua
123 Seratus Dua Puluh Tiga
124 Seratus Dua Puluh Empat
125 Seratus Dua Puluh Lima
126 Seratus Dua Puluh Enam
127 Seratus Dua Puluh Tujuh
128 Seratus Dua Puluh Delapan
129 Seratus Dua Puluh Sembilan
130 Seratus Tiga Puluh
131 Seratus Tiga Puluh Satu
132 Seratus Tiga Puluh Dua
133 Seratus Tiga Puluh Tiga
134 Seratus Tiga Puluh Empat
135 Seratus Tiga Puluh Lima
136 Seratus Tiga Puluh Enam
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh Sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
Sembilan Puluh Tujuh
98
Sembilan Puluh Delapan
99
Sembilan Puluh Sembilan
100
Seratus
101
Seratus Satu
102
Seratus Dua
103
Seratus Tiga
104
Seratus Empat
105
Seratus Lima
106
Seratus Enam
107
Seratus Tujuh
108
Seratus Delapan
109
Seratus Sembilan
110
Seratus Sepuluh
111
Seratus Sebelas
112
Seratus Dua Belas
113
Seratus Tiga Belas
114
Seratus Empat Belas
115
Seratus Lima Belas
116
Seratus Enam Belas
117
Seratus Tujuh Belas
118
Seratus Delapan Belas
119
Seratus Sembilan Belas
120
Seratus Dua Puluh
121
Seratus Dua Puluh Satu
122
Seratus Dua Puluh Dua
123
Seratus Dua Puluh Tiga
124
Seratus Dua Puluh Empat
125
Seratus Dua Puluh Lima
126
Seratus Dua Puluh Enam
127
Seratus Dua Puluh Tujuh
128
Seratus Dua Puluh Delapan
129
Seratus Dua Puluh Sembilan
130
Seratus Tiga Puluh
131
Seratus Tiga Puluh Satu
132
Seratus Tiga Puluh Dua
133
Seratus Tiga Puluh Tiga
134
Seratus Tiga Puluh Empat
135
Seratus Tiga Puluh Lima
136
Seratus Tiga Puluh Enam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!