Adhi membuka matanya dengan malas. Rasa sakit mulai menjalar dari kaki ke punggungnya. Tubuhnya terasa sangat tidak nyaman. Pasti ada beberapa tulang yang patah setelah mobilnya berputar tiga kali saat bertabrakan dengan truk besar tadi. Bodoh. Padahal dia memiliki pengalaman selama lebih dari tujuh belas tahun. Bahkan sebelum berumur lima belas tahun, Adhi selalu mencoba mengendarai mobil ayahnya di lingkungan rumah mereka yang luas. Perlahan dia mengangkat tangannya tapi terasa ada yang menahan. Adhi berusaha menoleh tanpa menimbulkan rasa sakit di lehernya dan disana ada perempuan yang dikenalnya.
Feli
Sejak kapan perempuan ini disini? tanya Adhi dalam hati. Dengan penuh kelembutan, dia mengangkat tangan kanannya yang bebas dan membelai kepala perempuan itu. Hanya karena telepon perempuan ini, dia kehilangan semua pengalaman menyetirnya dan tidak memperhatikan kalau mobilnya telah berpindah jalur. Sampai kapan dia akan terus merasa seperti ini? Padahal tidak lama lagi, perempuan ini akan menikah dengan kakaknya. Kakaknya yang sempurna dalam bidang apapun itu.
Adhi menarik tangannya lagi dan sadar ada seseorang yang sedang memperhatikannya. Samar, tapi terlihat kalau orang itu laki-laki. Tidak mungkin kalau itu adalah kakaknya. kalau iya, maka dia melakukan kesalahan besar.
"Tenang saja, Bos. Ini saya"
Adhi dapat bernapas lega. Ternyata orang itu adalah Kenzo.
"Apa yang kau lakukan dengan berdiri disana?" tanyanya kesal.
"Saya hanya tidak ingin mengganggu Feli, atau bisa saya sebut calon istri Bos?"
"Apa?"
"Feli adalah kakak kelas saya di sekolah. Dan saya dengar kalau dia akan segera menikah. Saya tidak tahu kalau ternyata calon suaminya adalah ... "
Adhi akan bersyukur kalau itu yang terjadi. Tapi tidak. Feli bukanlah calon istrinya. Feli adalah calon kakak iparnya.
"Kau salah"
"Apa? maksud Bos?"
"Feli bukan calon istriku. Dia akan menikah dengan orang lain"
Keduanya terdiam membuat suasana di dalam kamar perawatan sungguh sunyi. Tak lama ada pergerakan dari kepala perempuan yang menekan tangan Adhi.
"Lebih baik saya keluar. Saya tidak memberitahu siapapun tentang kecelakaan Bos. Jadi, Bos santai saja" kata Kenzo lalau terasa hembusan angin dari pintu yang terbuka dan menutup.
"Kau sudah sadar?" tanya perempuan yang baru bangun itu. Adhi berusaha menenangkan diri seperti yang telah dia lakukan selama ini.
"Sudah. Terima kasih sudah menjengukku"
"Apa?" Sepertinya perempuan itu ingin bicara lebih babnyak tapi Adhi tidak suka. Lebih lama dia bersama perempuan ini, maka rasa cinta yang berusaha dikuburnya pasti akan muncul lagi. Ini sudah sepuluh tahun sejak dia menyukai perempuan ini. Kali ini waktunya benar-benar berhenti memikirkan perempuan ini.
"Tidak lama lagi, kekasihku akan datang. Sebaiknya kau pergi"
Adhi tidak ingin melihat wajah perempuan yang selama ini mengisi hatinya atau dia bisa berubah lagi.
"Oh, begitu. Ya ... baiklah"
Akhirnya Feli bergerak menuju pintu tapi berbalik kembali.
"Aku akan tunggu sampai kekasihmu datang saja. Agar ada seseorang yang menemanimu"
Sial. Bagaimana ini? Adhi tidak punya kekasih, bagaimana bisa dia mendatangkan perempuan kemari begitu saja?
"Tidak perlu. Aku khawatir kekasihku akan salah paham" jawabnya berusaha mengusir Felysia.
"Aku akan menjelaskan padanya. Tenang saja"
Feli, perempuan itu kembali duduk di sofa. Dan tidak menunjukkan keinginan beranjak pergi. Adhi segera mengambil ponsel yang diselipkan Kenzo dibawah badannya.
Kenzo tidak percaya pada penglihatannya sendiri. Bagaimana bisa Bosnya ternyata mengenal Feli. Dan kelihatannya, Feli menyukai Bosnya. Tapi, kenapa perempuan itu menikah dengan orang lain? Berbagai pertanyaan mulai membingungkannya. Lebih baik dia mengurus urusan cintanya sendiri. Hari ini dia mengalami kegagalan total. Ambar yang diharapkan tergoda dengan dadanya yang bidang malah kabur begitu saja. cara apa yang bisa dia pakai untuk membuat Ambar menyukainya lebih dari seorang teman?
Saat sibuk berpikir, tiba-tiba ada pesan di ponselnya.
"Carikan aku wanita yang bisa berpura-pura menjadi kekasihku. Sekarang juga!!!"
Kenzo melotot dan berusaha membaca pesan dari bos-nya baik-baik. Cari wanita sekarang juga? Sebagai kekasih? Siapapun pasti mau menjadi kekasih bos-nya, meskipun hanya pura-pura. lau, pesan kedua dari Bos-nya muncul.
"Jangan wanita nakal. Harus terlihat baik!!"
Banyaknya tanda seru yang dipakai Bos-nya membuat Kenzo panik. Dimana dia mencari wanita baik yang dapat dijadikan kekasih dadakan Bos-nya? Dan lagi, apa alasan Bos-nya meminta hal mendadak seperti ini? Apa karena Feli?
Kenzo tidak punya waktu berpikir untuk yang lain. Dia mulai membuka kontak yang ada di ponselnya dan berusaha mencari seseorang yang dapat datang segera untuk menjadi kekasih bohongan Bos-nya.
Ambar datang ke rumah tepat sebelum adzan Maghrib berkumandang. Dia segera membantu ibunya, menyiapkan makanan yang akan dibagikan pada tetangga.
"Udah siap semua?" tanya ibu Ambar siap pergi ke masjid.
"Sudah Bu. Tapi gak papa kalo kita titip ke masjid?"
"Udah tenang aja. Kita juga gak bikin banyak. Kalo ada tetangga gak kebagian, bisa repot nanti"
Ambar menggigit bibirnya. Niatnya memang hanya mengadakan syukuran kecil untuk renovasi rumah yang akhirnya sudah selesai sebulan lalu. Karena uangnya harus dibagi dengan toko souvenir, jadi terpaksa syukuran yang diadakan super kecil sekali.
Selesai mengantar kotak nasi beserta kue ke masjid, Ambar dapat berisitirahat di rumah. Dia memakai masker wajah dan merebahkan diri di atas kasur.
Cita-citanya merenovasi rumah orang tuanya akhirnya terlaksana dan selesai sudah. Tidak ada lagi rumah tua reyot itu. Berganti dengan bangunan dua lantai dengan desain minimalis dan sebuah toko permanen di depan rumah.
"Belum sholat kamu?" Ternyata ibunya sudah pulang dari masjid. pasti Ambar ketiduran tadi.
"Belum Bu. Ini mau mandi"
Ambar berlari kencang ke kamar mandi dan segera sholat.
Jam sembilan malam, mata Ambar mulai menutup saat melihat laporan keuangan toko. Rasanya capek sekali hari ini. Saat dia merangkak ke kasur untuk tidur, ponselnya berbunyi.
"Halo"
"Mbar"
Ambar merengut karena Kenzo menghubunginya saat ingin beristirahat. Apalagi, laki-laki itu menunjukkan kelakuan yang absurd tadi sore, membuat Ambar sedikit tidak nyaman.
"Apaan?" tanya Ambar malas.
"Bisa gak kamu ke rumah sakit pusat?"
Mendengar kata rumah sakit, Ambar segera bangun dan tidak lagi merasakan kantuk.
"Kenapa? Kamu sakit?"
Padahal waktu Ambar pergi, Kenzo kelihatannya tidak sakit sama sekali.
"Cepet kesini, jangan lupa pake baju agak bagus ya"
"Apa? Kamu kenapa emangnya? Trus kenapa aku mesti pake pakaian bagus?" tanya Ambar tidak mendapatkan jawaban dari Kenzo.
"Udah cepet. Aku kirim nomor ruangannya"
Ambar terpaksa berganti pakaian, menyambar tas dan ponselnya lalu segera pergi ke mobil.
"Mau kemana Mbar?" teriiak ibunya.
"Rumah sakit pusat Bu. Kenzo sakit"
Ambar memacu mobilnya dengan cepat namun penuh waspada. Dia takut setelah melihat kecelakaan mobil yang terjadi sore tadi.
Sampai di rumah sakit, Ambar mencari ruangan yang dikatakan Kenzo. Karena tidak ada siapapun di depan ruangannya, Ambar menunggu selama beberapa saat. Dia takut kalau masuk ke dalam ruangan yang salah, tapi Kenzo juga tidak membalas pesan yang baru saja dikirimkannya. Perlahan, Ambar membuka pintu dan melihat seorang perempuan yang baru lima hari lalu dijumpainya.
"Feli?"
Feli mendongak dan menatapnya dengan raut wajah terkejut.
"Ambar?"
"Kenapa kamu?"
Ambar masih bingung dengan situasi yang terjadi, tiba-tiba dikejutkan dengan suara laki-laki yang berbaring di atas ranjang rumah sakit.
"Sayang, perkenalkan ini Feli, calon kakak iparku" kata laki-laki itu semakin mengejutkan Ambar.
Bagaimana bisa laki-laki itu memanggilnya sayang? Di depan Feli? Ambar bahkan tidak mengenal laki-laki itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Lisa Kusmiran07
alur ceritanya bagus kak,cuma agak bingung pas pembagian settingan tempatnya,pas diawal belanja shovenir langsung cerita dimasa SMA itu misal dikasih tulisan kemali kemasa lalu gitu lebih mudah memahami,sama ada yg setting tempat Ambar tiba2 ada bait bawahnya udah diapartemen,mungkin ga cuma paragraf yg beda tp dikasih enter yg berjarak.(maaf kak blepotan ngasih masukannya,saya bukan penulis cuma pembaca )maaf jika menyinggung,semangat bikin novel lagi.
2024-03-28
0