Lima Belas

"Kak ,,, kak Ambar? Kok diem aja?"

Layla terbangun dari kenangan masa lalu yang pernah terjadi. Dia menarik napas lega lalu membayar pembelian pernak-pernik tokonya.

"Maaf, aku sedikit inget masa SMU dulu" katanya membuat pegawainya manggut-manggut.

Enam tahun sudah masa yang diingatnya itu berlalu. Hubungannya dengan dua sahabatnya itu masih terjalin dengan baik, sampai sekarang. Hanya saja, Feli agak menarik diri dari pembicaraan masalah calon suaminya. Baru beberapa bulan lalu, akhirnya Feli berbicara dengannya masalah pernikahannya. Padahal Rea mengatakan pernilkahan Feli akan diadakan di dua negara. Indonesia dan Inggris. Tapi ini peluang bisnis besar bagi Ambar, jadi dia tidak terlalu banyak bertanya tentang hal lain. Selain masalah undangan, dan kotak souvenir yang dipesan oleh keluarga Feli.

"Apa lagi yang kita butuhkan?" tanya Ambar sembari memeriksa catatan di notepad-nya.

"Kita harus ambil bahan undangan untuk pernikahan April depan, Kak Ambar"

"O iya, aku lupa"

Ambar segera berjalan, mengajak pegawainya keluar dari pasar dan kembali ke mobil"

"Besok, kita kerjakan undangan itu dan sorenya harus ambil kotak untuk souvenir"

"Yang untuk teman Kak Ambar?"

"iya. Mereka agak eksklusif, jadi kita harus menepati jadual mereka"

"Baru kali ini kita kerja sama dengan mereka"

"Ini untuk pengalaman kita juga"

"Bener kak Ambar"

Untunglah Ambar memiliki pegawai yang mendukung setiap langkahnya. Meskipun butuh perjuangan besar untuk mencapai tujuannya.

Sampai di depan toko, hari sudah beranjak senja. Dan ada mobil yang dikenalnya terparkir di depan toko.  Ambar keluar dari mobil lalu membantu pegawainya membawa barang-barang. Tapi tidak untuk waktu yang lama, hanya beberapa detik saja. karena barang yang ada di tangannya telah berpindah tempat ke pelukan orang lain.

"Belanja banya?" tanya laki-laki yang dikala senggang selalu menemuinya.

"Iya, lagi banyak orderan nih" jawab Ambar dengan nada bangga.

"Lembur lagi?"

"Gak kok. Semua udah direncanain dengan baik kali ini. Tenang, aku gak bakal panggil kamu malem-malem buat kerja lagi"

"Siapa yang mau dateng kalo gak dibayar lagi"

Ambar berbalik dan menghadiahkan pukulan ke bahu laki-laki di depannya.

"Ngapain kesini?" tanya kesal.

"Ngajak makan"

Ambar melihat satu-satunya teman laki-laki yang dimilikinya dan merasa heran. Tiap kali Kenzo mengajaknya makan, pasti karena laki-laki itu baru saja putus dari pacarnya.

"Siapa lagi yang kamu putusin?" tanyanya penasaran.

"Kenapa? Cemburu?" Kenzo balik bertanya, membuat Ambar sedikit jijik.

Dia memang sudah mengerti sikap temannya yang sangat pandai merayu perempuan ini. Tapi semakin hari, perkataannya pada Ambar menjadi sedikit menjijikkan. Karena Kenzo mulai menggunakan kata rayuan padanya. Hal itu membuat Ambar tidak nyaman.

"Cih. Gak mau deh aku nemenin makan"

Ambar mengambil kembali barangnya di tangan Kenzo lalu masuk ke dalam toko.

"Sore, pak Kenzo. Tambah ganteng aja nih" puji pegawai Ambar membuat Kenzo memamerkan ketampanannya. Sungguh muak, Ambar melihatnya. Dia tahu kalau temannya itu tampan dan semakin berwibawa karena memiliki pekerjaan tetap yang menghasilkan banyak uang. Tapi Ambar tidak pernah memiliki rasa lain pada Kenzo. Hanya sebagai teman yang pernah mengalami pahitnya hidup.

"Wah, gak sia-sia aku minta setelan jas dan mobil baru" kata Kenzo yang baru saja masuk ke dalam ruangan Ambar di lantai dua tokonya.

"Gila kamu. Kamu minta mobil baru di bawah itu?" Ambar heran bos Kenzo itu bodoh atau terlalu baik. Perlakuannya pada Kenzo sungguh terlalu baik sebagai seorang Bos besar.

"Kenapa memangnya? Usahanya berkembang sampai seperti ini kan karena usahaku juga" jawab Kenzo begitu percaya diri. Ambar sedikit menyesal tadi sempat memujinya dalam hati.

"Aku bener-bener gak bisa pergi sekarang. Besok harus lembur pagi-pagi sekali" kata Ambar membuat raut wajah Kenzo berubah.

"Padahal aku sudah pake baju baru. Apa aku bau?"

"Hah?"

"Aku wangi kan? Gimana kalau aku buka satu kancing kemejaku?"

Ambar merinding mendengar suara sok seksi yang keluar dari mulut Kenzo. Dia sempat berpikir kalau temannya itu mabuk,. tapi tidak ada bau alkohol dari Kenzo.

"Mending kamu pergi"

"Kenapa? Aku cuma membuka satu kancing. Apa aku kelihatan lebih ... tampan?"

Mual. Itulah yang dirasakan oleh Ambar sekarang. Sepertinya tak lama lagi, dia akan mengeluarkan isi perutnya kalau terus mendengar perkataan Kenzo.

"Udah ... kamu pergi sekarang juga. Kalo gak, aku aja yang pulang"

Ambar mengambil semua barang yang diperlukan dan keluar dengan cepat dari ruangannya. Meninggalkan Kenzo di dalam sana entah melakukan apa.

Beberapa menit kemudian Ambar telah dalam perjalanan pulang. Dia memacu mobilnya agak kencang karena ingin cepat sampai rumah. Malam ini ada acara di rumahnya. Tapi keinginannya tidak dapat terwujud karena ada kemacetan menghalangi jalannya. Katanya ada kecelakaan antara dua mobil di depan sana. Sekitar lima ratus meter dari mobil Ambar sekarang. Padahal hari masih sore dan matahari bersinar menerangi jalan. Kenapa juga ada kecelakaan di waktu pulang kerja seperti ini? tanya Ambar dalam hati perlahan merasa kesal.

Kenzo yang masih ada di dalam ruangan Ambar mengancingkan kemejanya dengan perasaan malu. Padahal dia kemari ingin membuat Ambar melihatnya dengan cara yang lain. Dan kemungkinan itu berhasil. Tapi tidak seperti yang diharapkan olehnya. Ponselnya berbunyi saat Kenzo mencoba menyimpan rasa malu dalam-dalam.

"Bos, ada apa?" tanyanya, tapi kemudian raut wajahnya berubah serius. Dan dalam sekejap saja, Kenzo berlari ke mobilnya tanpa menyapa pegawai Ambar lagi lalu melest ke rumah sakit. Bosnya mengalami kecelakaan. Polisi yang menghubunginya dari ponsel Bosnya. Untung saja Bosnya tidak pernah menggunakan kode pada ponselnya.

Sesampainya di rumah sakit, Kenzo berlari ke arah informasi tapi didahului oleh seorang wanita cantik. Wanita berambut panjang, berkulit putih dan memiliki aura seorang peri. Kenzo tercekat saat tahu kalau wanita yang ada di hadapannya adalah peri cantik yang pernah disukainya dulu.

"Feli?" tanyanya berusaha mengkonfirmasi. Ternyata wanita itu menoleh dan melihatnya dengan tatapan bingung.

"Ini aku. Kenzo. Anak kelas dua di SMU ... "

"Oh, ya Tuhan. Benar. Kenzo. Gimana kamu bisa ... . Tunggu ... maaf saya mencari Adhitama Elvan Syahreza yang baru saja dibawa kemari karena kecelakaan"

Suara Feli terdengar bergetar hebat saat menyebutkan nama yang dikenal Kenzo. Apa hubungan Feli dengan bosnya? Dan kenapa Feli terlihat sangat khawatir? Bukannya wanita ini akan menikah dengan penerus perusahaan besar dari Inggris?

Kenzo berdiri diam saat pegawai rumah sakit memberi arahan untuk Feli ke ruang Gawat Darurat. entah kenapa, tapi dia berpikir lebih baik diam di tempat dan memperhatikan semuanya dari jauh. Dengan begini, dia dapat melihat dengan jelas apa yang terjadi antara Bos dan wanita yang pernah disukainya itu.

Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh Sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 Sembilan Puluh Tujuh
98 Sembilan Puluh Delapan
99 Sembilan Puluh Sembilan
100 Seratus
101 Seratus Satu
102 Seratus Dua
103 Seratus Tiga
104 Seratus Empat
105 Seratus Lima
106 Seratus Enam
107 Seratus Tujuh
108 Seratus Delapan
109 Seratus Sembilan
110 Seratus Sepuluh
111 Seratus Sebelas
112 Seratus Dua Belas
113 Seratus Tiga Belas
114 Seratus Empat Belas
115 Seratus Lima Belas
116 Seratus Enam Belas
117 Seratus Tujuh Belas
118 Seratus Delapan Belas
119 Seratus Sembilan Belas
120 Seratus Dua Puluh
121 Seratus Dua Puluh Satu
122 Seratus Dua Puluh Dua
123 Seratus Dua Puluh Tiga
124 Seratus Dua Puluh Empat
125 Seratus Dua Puluh Lima
126 Seratus Dua Puluh Enam
127 Seratus Dua Puluh Tujuh
128 Seratus Dua Puluh Delapan
129 Seratus Dua Puluh Sembilan
130 Seratus Tiga Puluh
131 Seratus Tiga Puluh Satu
132 Seratus Tiga Puluh Dua
133 Seratus Tiga Puluh Tiga
134 Seratus Tiga Puluh Empat
135 Seratus Tiga Puluh Lima
136 Seratus Tiga Puluh Enam
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh Sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
Sembilan Puluh Tujuh
98
Sembilan Puluh Delapan
99
Sembilan Puluh Sembilan
100
Seratus
101
Seratus Satu
102
Seratus Dua
103
Seratus Tiga
104
Seratus Empat
105
Seratus Lima
106
Seratus Enam
107
Seratus Tujuh
108
Seratus Delapan
109
Seratus Sembilan
110
Seratus Sepuluh
111
Seratus Sebelas
112
Seratus Dua Belas
113
Seratus Tiga Belas
114
Seratus Empat Belas
115
Seratus Lima Belas
116
Seratus Enam Belas
117
Seratus Tujuh Belas
118
Seratus Delapan Belas
119
Seratus Sembilan Belas
120
Seratus Dua Puluh
121
Seratus Dua Puluh Satu
122
Seratus Dua Puluh Dua
123
Seratus Dua Puluh Tiga
124
Seratus Dua Puluh Empat
125
Seratus Dua Puluh Lima
126
Seratus Dua Puluh Enam
127
Seratus Dua Puluh Tujuh
128
Seratus Dua Puluh Delapan
129
Seratus Dua Puluh Sembilan
130
Seratus Tiga Puluh
131
Seratus Tiga Puluh Satu
132
Seratus Tiga Puluh Dua
133
Seratus Tiga Puluh Tiga
134
Seratus Tiga Puluh Empat
135
Seratus Tiga Puluh Lima
136
Seratus Tiga Puluh Enam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!