Sembilan

Adhi tidak pernah membayangkan dapat melihat wanita yang membuatnya tertawa beberapa malam lalu. Tapi, kenapa wanita itu tetap memakai hijab di tempat seperti ini? Apa wanita itu mencari Kenzo yang sedang tugas ke luar kota? Adhi meminta pihak keamanan untuk segera mengeluarkan wanita itu dari tempatnya. Banyak tamu yang akan marah kalau melihat wanita yang seperti itu diperbolehkan masuk ke tempat ini. Wanita itu mulai menjelaskan alasannya masuk kembali ke tempat ini, dan Adhi menawarkan untuk menunggu di kantornya.

Hampir saja Adhi tertawa keras saat wanita itu mengira dia mengajaknya ke kantor untuk melakukan sesuatu.

"Kau bukan seleraku" jelas Adhi, sebelum wanita itu semakin salah paham.

"Saya tahu, tapi ... "

Wanita itu terlihat ragu tapi mengambil langkah mengikuti Adhi ke jalan belakang. Sesampainya di kantor, wanita itu tidak segera duduk sampai Adhi mempersilahkannya.

"Apa kau ingin minum sesuatu?" tanya Adhi.

"Tidak, terima kasih Pak"

Pak? Apa benar tadi wanita ini memangginya dengan kata itu? Apa dia terlihat tua sehingga pantas dipanggil seperti itu? Dan wanita ini menunjukkan sikap yang berbeda dengan wanita lain. Wanita ini sama sekali tidak tertarik meskipun melihatnya di bawah lampu yang terang. Beberapa hari lalu, wanita ini juga memanggilnya malaikat maut. Sepertinya ada yang salah dengan mata wanita ini.

"Apa kau teman sekolah Kenzo?"

"Iya, Pak. Saya teman SMA Kenzo"

Lagi-lagi panggilan yang membuatnya terasa lebih tua itu keluar dari mulut wanita ini.

"Siapa namamu?"

Wanita itu tiba-tiba saja melotot dan menunjukkan sikap waspada karena pertanyaan Adhi. Apa wqanita ini mengira Adhi akan berbuat sesuatu yang aneh?

"Maaf, Pak. Saya kesini cuma mau cari temen. Bukan kenalan" jawab wanita itu membuat Adhi merasa sangat terkejut. Memangnya dia bertanya seperti itu karena ingin lebih mengenal wanita ini? Daripada harga dirinya terus terluka, Adhi memilih melanjutkan pekerjaannya.

Tak lama, ada petugas keamanan masuk ke dalam kantornya.

"Maaf, Tuan. Ada perkelahian di dalah kamar VIP 2"

Adhi berdiri dan berjalan keluar mengikuti petugas keamanan tempatnya, meninggalkan wanita itu sendirian. Dia melihat seorang putra dari pejabat tinggi di negeri ini berubah menjadi seekor singa yang lapar. Menggigit wanita-wanita yang dibawanya sendiri lalu terlibat perkelahian tanpa alasan.

"Kirimkan wanita-wanita itu ke rumah sakit dan bawa tamu pulang. Aku akan mengurus yang lainnya"

"Baik Tuan"

Adhi kesal, harusnya yang mengurus hal-hal seperti ini adalah Kenzo. Dia seharusnya tidak mengirim Kenzo lebih dari tiga hari untuk melihat cabang tempat barunya di luar Jawa. Lagipula, akhir pekan ini dia harus kembali ke Inggris, menyusul kakaknya yang pergi hari ini.

"Tuan, apa kabar?"

"Tuan, kapan datang? kami kangen"

Hal ini juga yang membuatnya tidak suka berada di bawah. Bebebrapa wanita yang melihatnya seperti terkena sihir untuk mendekat dan memegangnya. Adhi benci tangan-tangan kotor itu menyentuhnya.

"Maaf, saya ada tamu. Silahkan bersenang-senang"

Untung saja dia bisa berkelit dan kembali ke ruangannya. Tapi, tamu yang menunggunya ternyata sedang tertidur. Dan posisi tidurnya sungguh aneh. Seperti siput dalam cangkang, bergelung. Apa mungkin di ruangannya terlalu dingin? Adhi melepas jas yang disentuh oleh wanita-wanita di bawah dan memberikannya kepada tamunya yang sedang tertidur. Ternyata, wanita ini kecil sekali, jas Adhi bisa menutupi seluruh tubuhnya.

Adhi kembali ke mejanya dan mulai bekerja lagi. Dia harus selesai memeriksa keadaan keuangan tempat usahanya ini. Meskipun baru berjalan dua tahun, usahanya ini mendatangkan uang yang besar. Cukup untuknya menopang dirinya sendiri tanpa haru mengemis uang dari ayahnya. Ya ... ayah yang selalu memandangnya sebelah mata. hanya karena dia tidak sepintar dan sebaik kakaknya. Setlah hampir tiga jam bekerja, seorang keamanan mengetuk dan meminta ijin untuk bertemu dengannya lagi. Semakin malam, maka pengunjung di tempat ini semakin liar. Adhi bersiap untuk kasus yang terburuk.

"Tuan, wanita yang Anda cari ada di bawah. Setengah sadar"

"Bawa wanita itu keluar dan tahan disana!!" perintah Adhi. Dia lalu berdiri dan akan segera membangunkan siput yang dari tadi tertidur. Dan dalam lima detik berikutnya Adhi tertawa terbahak-bahak. Wanita ini, posisi tidurnya sungguh aneh.

Tadinya wanita ini bergulung seperti siput, sekarang telentang dengan hijab yang bergeser menutupi setengah wajahnya. Aneh, sangat aneh. tapi lucu sekali. Baru kali ini ada wanita yang tidur dengan tampilan seaneh ini. Adhi tidak berhenti tertawa hingga wanita itu terbangun dan menggeser-geser hijabnya. Semakin terlihat aneh dan lucu. Dan lagi, wanita itu melihatnya dengan wajah bangun tidur yang bengkak. Adhi tidak bisa berhenti tertawa.

Antara was-was dan sangat butuh bantuan, Ambar menerima tawaran dari bos Kenzo. Dia masuk ke dlam ruangan yang terpisah dari ruangan penuh orang dan kagum. Ruangan pemilik pabrik tempatnya kerja bahkan tidak semewah ini. Tapi ... yah, dia tidak akan pernah masuk ke tempat seperti ini kalau tidak sedang mencari Ratih. Sebenarnya dimana anak itu? Membuat ibu, adik dan neneknya kebingungan. Ambar duduk di atas sofa dan mulai memperhatikan orang yang katanya bos Kenzo itu. Ternyata, orang itu tidak tampak tua. Malah bisa dibilang muda dan tampan. Lebih tampan dari pemain sinetron kesukaan ibunya.

Ada seseorang berbadan besar meminta ijin masuk dan berbicara tentang masalah perkelahian. Bos Kenzo pergi begitu saja meninggalkan Ambar sendiri di ruangan besar dan dingin itu. Ambar menunggu tapi laki-laki itu tidak kunjung kembali. Karena hari sudah semakin malam dan ruangan ini begitu dingin serta nyaman, perlahan mata Ambar menjadi berat. Dia tertidur tidak mengerti kalau Bos Kenzo kembali. Dia terbangun saat ada suara berisik di dekatnya. Setengah mengantuk, Ambar bangun dan memperbaiki hijabnya yang bergeser kemana-mana. Lalu terdengar suara tertawa yang tidak berhenti.

Ambar menoleh dan didepannya ada bos Kenzo sedang tertawa dengan memegangi perutnya.

"Kenapa, Pak?" tanya Ambar tidak mengerti apa yang terjadi.

"Nggak" jawab Bos Kenzo lalu berusaha menahan tawanya dan berdiri dengan tegak.

Ambar meregangkan tangan dan kakinya lalu tersadar ada kain di bawah pantatnya. Dia terkejut melihat bahwa yang sedang ditindihnya adalah jas Bos Kenzo.

"Maaf, Pak. Aduh, ini pasti mahal ya. Maaf ya Pak. Saya gak sengaja" katanya lalu berusaha membuat jas halus dan hangat itu lurus.

"Taruh saja disitu. Temanmu sudah datang"

Ambar menjadi serius dan mengikuti Bos Kenzo berjalan keluar ke belakang tempat hiburan malam itu. Ratih terlihat seperti orang yang mabuk dan dipegangi oleh dua petugas keamanan.

Bagaimana ini? kalau Ambar membawa Ratih pulang dalam keadaan seperti ini, maka keluarganya pasti terkejut. Tapi, apa ada cara lain untuk menyembunyikan hal ini?

"Terima kasih, Pak. Sudah bantu saya. Ratih ... Ratih ... hei. Ayo pulang!!!" kata Ambar memberi hormat pada Bos Kenzo lalu berusaha menyadarkan temannya.

"Orangku akan mengantar kalian pulang" tambah Bos Kenzo berusaha membantu lagi. Tapi Ambar malu menerima begitu banyak pertolongan dari orang yang bahkan tidak dikenalnya.

"Saya bisa panggil taksi, Pak"

"Bahaya. Lebih baik orangku yang antar kalian pulang"

Akhirnya Ambar memegang Ratih yang masih setengah sadar di mobil pegawai tempat hiburan itu. bagaimana dia bisa berterima kasih pada bos Kenzo untuk semua bantuan ini. Mereka pasti tidak akan bertemu lagi setelah ini. Karena Ambar tidak mungkin masuk ke tempat seperti itu.

Ambar mengantar Ratih ke rumahnya dan menimbulkkan begitu banyak pertanyaan dari keluarga temannya itu.

"Biar Ratih yang ngomong aja Budhe. Ambar cuma cari Ratih aja"

"Iya, Mbar. Makasih ya"

"Iya"

Ambar berjalan kaki pulang dan merasa sangat lega sudah menemukan Ratih dalam keadaan utuh. Sampai di rumah, dia memeriksa ponsel dan mendapat berita kalau dua sahabatnya telah sampai di negara masing-masing. Ambar harus semangat belajar agar tidak menyusahkan orang tuanya. Meskipun tidak bisa setinggi Rea dan Feli, Ambar ingin membuat prestasi yang membanggakan orang tuanya. dan mendapatkan penghasilan yang halal.

Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh Sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 Sembilan Puluh Tujuh
98 Sembilan Puluh Delapan
99 Sembilan Puluh Sembilan
100 Seratus
101 Seratus Satu
102 Seratus Dua
103 Seratus Tiga
104 Seratus Empat
105 Seratus Lima
106 Seratus Enam
107 Seratus Tujuh
108 Seratus Delapan
109 Seratus Sembilan
110 Seratus Sepuluh
111 Seratus Sebelas
112 Seratus Dua Belas
113 Seratus Tiga Belas
114 Seratus Empat Belas
115 Seratus Lima Belas
116 Seratus Enam Belas
117 Seratus Tujuh Belas
118 Seratus Delapan Belas
119 Seratus Sembilan Belas
120 Seratus Dua Puluh
121 Seratus Dua Puluh Satu
122 Seratus Dua Puluh Dua
123 Seratus Dua Puluh Tiga
124 Seratus Dua Puluh Empat
125 Seratus Dua Puluh Lima
126 Seratus Dua Puluh Enam
127 Seratus Dua Puluh Tujuh
128 Seratus Dua Puluh Delapan
129 Seratus Dua Puluh Sembilan
130 Seratus Tiga Puluh
131 Seratus Tiga Puluh Satu
132 Seratus Tiga Puluh Dua
133 Seratus Tiga Puluh Tiga
134 Seratus Tiga Puluh Empat
135 Seratus Tiga Puluh Lima
136 Seratus Tiga Puluh Enam
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh Sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
Sembilan Puluh Tujuh
98
Sembilan Puluh Delapan
99
Sembilan Puluh Sembilan
100
Seratus
101
Seratus Satu
102
Seratus Dua
103
Seratus Tiga
104
Seratus Empat
105
Seratus Lima
106
Seratus Enam
107
Seratus Tujuh
108
Seratus Delapan
109
Seratus Sembilan
110
Seratus Sepuluh
111
Seratus Sebelas
112
Seratus Dua Belas
113
Seratus Tiga Belas
114
Seratus Empat Belas
115
Seratus Lima Belas
116
Seratus Enam Belas
117
Seratus Tujuh Belas
118
Seratus Delapan Belas
119
Seratus Sembilan Belas
120
Seratus Dua Puluh
121
Seratus Dua Puluh Satu
122
Seratus Dua Puluh Dua
123
Seratus Dua Puluh Tiga
124
Seratus Dua Puluh Empat
125
Seratus Dua Puluh Lima
126
Seratus Dua Puluh Enam
127
Seratus Dua Puluh Tujuh
128
Seratus Dua Puluh Delapan
129
Seratus Dua Puluh Sembilan
130
Seratus Tiga Puluh
131
Seratus Tiga Puluh Satu
132
Seratus Tiga Puluh Dua
133
Seratus Tiga Puluh Tiga
134
Seratus Tiga Puluh Empat
135
Seratus Tiga Puluh Lima
136
Seratus Tiga Puluh Enam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!