Delapan Belas

"Subhahanallah" kata Ambar yang mengagumi ciptaan Allah dalam jarak dekat itu.

"Apa?"

"Ha?" Dia lupa cowok itu bukan objek mati yang tidak bisa terganggu dengan caranya memandang.

"Aku tidak tahu bagaimana caramu meyakinkan Rea, tapi Feli harus percaya kalau kita sudah berhubungan sejak lama" kata cowok itu menyadarkan Ambar dari lamunannya.

"Apa? Ngapain saya?" tanyanya masih tidak mengerti.

"Apa kau bodoh? Tidak mengerti apa yang kukatakan?"

Tiba-tiba saja Ambar menjadi orang bodoh sekarang. Berani sekali cowok bule ini mengatinya seperti itu.

"Saya ini bertanya kenapa saya harus melakukan itu? Kita tidak saling kenal, hanya sekali bertemu lalu tiba-tiba ... menjadi pacar? Lawak sekali"

"Dua kali"

"Ha?"

"Kita bertemu dua kali. Dan apa itu lawak?"

"Bos, saya itu sahabat Feli dan Rea. Mereka sangat mengerti kalau saya tidak akan pernah pacaran dengan siapapun"

"Apa? Apa kau tidak menyukai laki-laki?"

Tadi Ambar menjadi orang bodoh, sekarang dituduh tidak normal. Kenapa cowok bule ini lama-lama menjadi sangat menyebalkan.

"Saya ini memang tidak ingin pacaran dan langsung menikah. Itu prinsip saya dan dua sahabat saya itu sangat mengerti tentang hal itu"

"Apa? kau memintaku menikahimu?"

Duhhhh, rasanya ingin sekali membunuh cowok bule yang ada di depannya ini. Meskipun cakep, rasanya kecelakaan membuat cowok ini menjadi aneh. padahal seingat Ambar, Bos Kenzo memiliki kesan keren dan pendiam.

"Saya tidak bisa berpura-pura menjadi apa yang Bos inginkan. Saya ini sahabat Feli" tegas Ambar mulai membuat cowok di atas ranjang itu mengerti.

"Aku tidak tahu sejauh mana kau bersahabat dengan Rea dan Feli. Tapi, seharusnya kau juga tahu kalau Feli akan menikah dua bulan lagi"

"Iya, saya kan ... "

Belum selesai Ambar menjelaskan kalau dia mengurus souvenir pernikahan itu, omongannya dipotong begitu saja.

"Kalau begitu, kau harus membantuku untuk menjaga pernikahan itu tetap terlaksana seperti rencana"

"Ha? Emangnya ada yang ... "

Ambar perlahan mengingat tentang fakta yang pernah dikatakan Rea tentang Feli, calon suami dan calon adik iparnya. Cinta segitiga. Oh, Ya Tuhan.

":Aku sudah berusaha menjauh tapi ... aku tidak bisa mengendalikan diriku di depan ... Feli"

Itu berarti, cowok ini masih menyukai Feli?

"Maksud Bos"

"Jadilah dinding yang bisa menghalangiku untuk merebut Feli dari tangan kakakku!"

Ohhh, sungguh romantis. Ambar suka sekali dengan kalimat yang dikatakan oleh cowok ini. Dinding yang menahannya. Sungguh puitis dan penuh omong kosong besar. Ambar bukan orang yang akan terjun ke dalam masalah orang begitu saja. Dia lebih baik tidak terlibat dalam drama percintaan ini.

"Gak mau"

Cowok itu terlihat tertohok saat mendengar jawaban Ambar. Mungkin cowok ini jarang menerima penolakan.

"Saya sudah bilang. Saya ini sahabat Feli dan tidak ingin melakukan sesuatu yang akan mencederai hubungan kami berdua"

"Oh begitu"

"Iya. Saya tidak mau. Sebaiknya saya pulang karena ini sudah malam. Untuk apa juga saya kemari"

Ambar sudah berjalan hingga ke pintu dan berhenti karena perkataan cowok yang ada di kamar itu.

"Bagaimana kalau pekerjaan Kenzo yang jadi pertimbangan?"

Ambar segera menoleh dan melihat senyum tipis menghiasi wajah cowok bule itu.

"Apa yang baru saja?"

"Semua ini memang kesalahan Kenzo, jadi ... aku memiliki hak untuk memecatnya"

Sebenarnya Ambar juga setuju kalau semua ini adalah kesalahan temannya yang bodoh itu. Tapi ... ayah Kenzo akan dibebaskan setengah tahun lagi. kalau Kenzo kehilangan pekerjaan, bagaimana dengan biaya pendidikan dua adiknya, ibunya serta biaya pembebasan ayahnya? Apa Ambar bisa membantu Kenzo kalau-kalau temannya itu dipecat gara-gara masalah ini? Pendirian Ambar mulai goyah dan sepertinya hal itu dimanfaatkan oleh cowok bule itu.

"Pulanglah dan kembalilah besok untuk menjawabnya. Kau akan menjadi pacarku hanya untuk dua bulan atau Kenzo dipecat dan aku akan mengambil semua fasilitas yang telah dia gunakan selama ini"

Mendadak syarat yang diajukan oleh cowok bule itu meningkat begitu saja. Ambar tidak bisa menjawabnya sekarang. Dia harus berpikir. Ambar memutuskan untuk keluar dari kamar tempat Bos Kenzo dirawat dan melihat sekeliling lorong. Mencari temannya yang bodoh dan sembrono itu.

"Gimana Kenzo, Mbar?" tanya ibu Ambar saat dia sampai di rumah.

"Gak ada Buk"

"Apa??? Kenzo gak ada???"

Ambar heran kenapa ibunya bereaksi aneh saat mendengar jawabannya tentang Kenzo, lalu dia segera tersadar. kalau ibunya salah paham.

"Maksud Ambar, Kenzo gak apa-apa"

"Ohh, Alhamdulillah. Kok kamu pulang? Apa ibunya yang jaga Kenzo sekarang?"

"Iya" jawab Ambar sembarang lalu pergi ke kamarnya.

"Jangan lupa ganti pakaian Mbar. Kamu dari rumah sakit!" kata ibunya mnecoba memperingatkan.

Tapi Ambar tidak bisa mendengarnya. yang ada di kepalanya sejak dalam perjalan pulang adalah apakah dia akan melakukan permintaan Bos Kenzo? hanya untuk menyelamatkan teman bodohnya? maka dia akan berhadapan dengan sahabat yang selama ini selalu dia sayangi? Lagipula, kenapa harus dia sih? Bukannya wanita lain yang lebih bohay dan cantik asih banyak. Emangnya Bos Kenzo itu gak bisa cari wanita lain daripada dia?

 

Dengan menahan rasa sakit, Adhi meraih ponselnya yang ada di atas meja dan menghubungi anak buahnya yang melakukan keslahan besar.

"Kau dimana?"

"Oh, Bos. Saya ada di rumah sakit"

"Kenapa kau tidak kemari?"

"Saya pikir, Bos pengen waktu sendiri dengan ... "

"Temanmu?"

"Ambar tadi ... "

"Aku menyuruhmu mencari wanita yang bisa menjadi kekasihku dan kau mengirim temanmu?"

"Saya pikir ... Ambar tidak mungkin ... "

"Dia mengira kau kecelakaan"

"Ambar berpikir seperti itu dan tetap datang kemari?"

Adhi terganggu dengan senyum yang ada di wajah anak buahnya. Senyum yang membuat anak buahnya terlihat semakin bodoh. Apa maksud Kenzo tersenyum seperti itu? Apa anak buahnya itu menyukai ... ohh menjijikkan. Adhi tidak ingin melihat wajah bodoh itu lagi.

Percuma saja bicara dengan Kenzo malam ini. Anak buahnya itu terbuai dengan khayalannya sendiri dan tidak peduli yang lainnya. Adhi kini menghabiskan malam hari di ranjang rumah sakit. Mencoba untuk tidur dengan rasa sakit yang mulai muncul karena pengaruh obat bius menghilang. Jadilah dia tidak tidur semalaman dan memilih untuk bekerja meskipun seluruh badannya sakit. Ini karena kebodohannya sendiri.

 

Ambar bangun dari tidurnya dan merasa lelah sekali. Semalaman dia mencari solusi untuk situasi yang dihadapinya tapi tetap tidak menemukan caranya. Terbayang kesulitan yang akan dihadapi Kenzo saat dipecat, membuatnya kembali merasa bersalah. Padahal, bukan dia yang membuat masalah. Tapi kenapa dia merasa dihukum? Saat dia meras tidak bisa berpikir lagi, ponselnya berbunyi dengan kencang. Rea? Kenapa Rea menghubunginya pagi-pagi begini? Bukannya di London sekarang tengah malam?

"Halo"

"Ambaaaarr!!!"

Ambar menjauhkan telepon dari telinganya agar tidak menjadi tuli karena suara teriakan Rea.

"Apa sih?"

"Kamu gila!!!!!"

Apa? Kenapa Rea mengumpat padanya pagi-pagi begini? Dia tidak merasa melakukan kesalahan apapun sejak terakhir mereka saling menghubungi.

"Kamu mabuk ya Re?" balas Ambar kesal.

"Ambar!!! Sejak kapan kamu? Ngapain kamu? Kok bisa kamu ... jadian sama Adhi?"

Ambar mencoba menelaah semua kata-kata yang diucapkan Rea dan mulai mengerti arah pembicaraan yang akan mereka lakukan. Darimana Rea tahu? Feli? Tidak mungkin. Feli tidak mungkin bercerita hal-hal semacam ini pada Rea. lagipula, cowok bule itu kan ... .

"Kamu denger darimana Re?"

"Eh kenapa?"

"Kamu denger dari mana?" tanya Ambar lagi mencoba mencari tahu.

"Aku ditelpon sama Feli tadi sore. Kamu tau gak kalo aku hampir aja ngelempar hp aku ke tanah gara-gara gak percaya?"

Jangakan Rea, Ambar saja gak percaya dengan apa yang dialaminya semalam. Dan Feli, kenapa memberitahu Rea tentang kabar ini? Padahal, kelihatannya Feli sangat khawatir dengan calon adik iparnya.

"Lempar aja Re"

"Eh, jangan ngeles kamu. Sejak kapan kamu jadian sama Adhi? Darimana kamu kenal Adhi?"

"Gak jadian dan gak tau" jawab Ambar jujur.

Rea adalah sahabt yang paling dekat dengannya. Meskipun mereka ada tiga orang, Rea lebih mudah dihubungi daripada Feli. Mungkin karena sejak enam tahun lalu, Feli mengalami perubahan hidup yang sangat drastis.

"Lho, apa maksudnya?" tanya Rea tidak mengerti.

Ambar mulai mengulang kembali kejadian semalam dalam bentuk cerita tanpa mengurangi atau menambahkan apapun. Rea yang mendengarnya terlihat semakin serius. Apalagi saat Ambar mengatakan raut wajah Feli sangat menyedihkan.

"Dasar cowok bodoh!" komentar Rea setelah mendengar cerita lengkap.

"Siapa Re?"

"Siapa lagi? Ya Adhi"

Sepertinya Rea mengenal keluarga calon suami Feli dengan sangat baik sehingga dapat mengatakan hal itu.

"Kamu kenal semuanya Re?"

"Iyalah. Keluarga Syahreza ... keluarga calon suami Feli itu terkenal banget di Inggris. Perusahaan bapaknya gedhe, lebih besar sepuluh kali lipat daripada usaha ayahku. Belum lagi kenalan-kenalan mereka yang super banyak. dari kalangan politis, sampai artis dunia"

"Wah tajir dong"

"Bukan tajir lagi. Keluarga mereka itu super kaya. Makanya Feli beruntung banget dapet penerus perusahaan itu"

"Terus, Adhi itu?"

"Adhitama, putra kedua keluarga Syahreza. yang aku pernah bilang cakep banget lebih dari kakaknya"

"Iya, aku inget"

"Adhi itu rebel. Yang dilakukan sama Adhi kebanyakan kenakalan remaja. makanya diusir dari London dan disuruh hidup sendiri"

"Apa???" Bagaimana bisa sebuah keluarga mengusir keturunan mereka? Kecuali apa yang dilakukan cowok bule itu sangat keterlaluan.

"Ya gitu deh. Pokoknya Adhi itu gak bisa diatur. Tapi ... baik juga sih."

Ambar terkejut dengan tambahan yang sepertinya agak dipaksakan untuk memperbaiki citra cowok bule yang didengarnya. Tapi, Ambar juga pernah dibantu oleh cowok itu. Kelihatannya, cowok bule itu memang baik.

"Terus cowok ini suka sama Feli juga?"

"Itu dia. kabarnya yang pertama ketemu dan jatuh cinta sama Feli duluan itu Adhi. Akhirnya Feli dikenal sama keluarga Syahreza dan ... juederrr ... sekarang mau jadi Nyonya Syahreza. istri dari penerus perusahaan yang kaya dan berkuasa"

Rea bercerita panjang lebar sampai merasa mengantuk dan tertidur saat masih tersambung di telepon. Tidak ingin mengganggu istirahat sahabatnya, Ambar segera mematikan telepon dan mulai bersiap untuk bekerja. Mendadak, ada sesuatu yang mengganggunya.

Kenapa cowok bule itu butuh penghalang? Bukannya cowok itu bisa aja menjauh selama dua bulan, sampai pernikahan kakaknya dan Feli terjadi. Mudah saja kan? Mungkin Ambar harus segera pergi ke rumah sakit dan mengatakan solusi yang baru saja dia dapatkan pada cowok bule itu. dan dia akan terbebas dari rasa bersalah pada Kenzo.

Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh Sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 Sembilan Puluh Tujuh
98 Sembilan Puluh Delapan
99 Sembilan Puluh Sembilan
100 Seratus
101 Seratus Satu
102 Seratus Dua
103 Seratus Tiga
104 Seratus Empat
105 Seratus Lima
106 Seratus Enam
107 Seratus Tujuh
108 Seratus Delapan
109 Seratus Sembilan
110 Seratus Sepuluh
111 Seratus Sebelas
112 Seratus Dua Belas
113 Seratus Tiga Belas
114 Seratus Empat Belas
115 Seratus Lima Belas
116 Seratus Enam Belas
117 Seratus Tujuh Belas
118 Seratus Delapan Belas
119 Seratus Sembilan Belas
120 Seratus Dua Puluh
121 Seratus Dua Puluh Satu
122 Seratus Dua Puluh Dua
123 Seratus Dua Puluh Tiga
124 Seratus Dua Puluh Empat
125 Seratus Dua Puluh Lima
126 Seratus Dua Puluh Enam
127 Seratus Dua Puluh Tujuh
128 Seratus Dua Puluh Delapan
129 Seratus Dua Puluh Sembilan
130 Seratus Tiga Puluh
131 Seratus Tiga Puluh Satu
132 Seratus Tiga Puluh Dua
133 Seratus Tiga Puluh Tiga
134 Seratus Tiga Puluh Empat
135 Seratus Tiga Puluh Lima
136 Seratus Tiga Puluh Enam
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh Sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
Sembilan Puluh Tujuh
98
Sembilan Puluh Delapan
99
Sembilan Puluh Sembilan
100
Seratus
101
Seratus Satu
102
Seratus Dua
103
Seratus Tiga
104
Seratus Empat
105
Seratus Lima
106
Seratus Enam
107
Seratus Tujuh
108
Seratus Delapan
109
Seratus Sembilan
110
Seratus Sepuluh
111
Seratus Sebelas
112
Seratus Dua Belas
113
Seratus Tiga Belas
114
Seratus Empat Belas
115
Seratus Lima Belas
116
Seratus Enam Belas
117
Seratus Tujuh Belas
118
Seratus Delapan Belas
119
Seratus Sembilan Belas
120
Seratus Dua Puluh
121
Seratus Dua Puluh Satu
122
Seratus Dua Puluh Dua
123
Seratus Dua Puluh Tiga
124
Seratus Dua Puluh Empat
125
Seratus Dua Puluh Lima
126
Seratus Dua Puluh Enam
127
Seratus Dua Puluh Tujuh
128
Seratus Dua Puluh Delapan
129
Seratus Dua Puluh Sembilan
130
Seratus Tiga Puluh
131
Seratus Tiga Puluh Satu
132
Seratus Tiga Puluh Dua
133
Seratus Tiga Puluh Tiga
134
Seratus Tiga Puluh Empat
135
Seratus Tiga Puluh Lima
136
Seratus Tiga Puluh Enam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!