Empat Belas

Ambar merasa kesal sekali karena orang tuanya kini sedikit lebih ketat mengawasinya. Bahkan sekarang, ayahnya bersikeras untuk mengantar jemputnya ke kampus. Padahal Ambar terbiasa mandiri sejak kecil mdan merasa tidak nyaman dengan hal yang baru ini. Berapa kalipun dia berusaha untuk membuat ayahnya percaya, tidak pernah berhasil. Ibunya yang biasanya baik juga kali ini tidak dapat membantunya. Padahal Feli bakal datang akhir minggu ini dan Ambar ingin sekali melihat sahabatnya itu.

"Ngapain Mbar?"

"Wallaikum salam. Lagi males" balas Ambar pada telepon tiba-tiba Rea sore hari itu.

"Iya ... eh kayaknya Feli batal pulang"

Ambar beristirahat dari kemalasannya lalu duduk di atas tempat tidur reotnya. Dia merasa terkejut dan kecewa secara bersamaan.

"Kenapa?" tanya Ambar penasaran. Padahal Ambar berencana menjadikan kedatangan Feli sebagai alasan untuk keluar rumah dan lepas dari mata elang ayahnya.

"Gak tau. Kayaknya ada masalah lagi tapi Feli gak mau bilang"

Ambar kini tidak bisa bicara apa-apa. Dia memang kecewa dengan kabar ini tapi keadaan sahabatnya lebih penting.

"Aku boleh hubungi dia gak ya?" tanya Ambar ragu. Dia tidak dapat memberikan bantuan apapun pada Feli karena keadaan keluarganya. Hanya saja ... dia juga ingin tahu bagaimana perasaan Feli sekarang.

"Kenapa enggak? GC kita kan dibuat memang untuk alasan itu"

"Tapi ... aku kan gak bisa bantu"

"Oh ... rendah diri. Kalo gitu jangan temenan sama kita lagi"

Ambar tidak suka dengan tuduhan Rea. tapi itu memang benar. Kadang dia memang merasa tidak pantas berteman dengan dua sahabatnya itu.

"Iya deh, aku bakal telepon Feli" jawab Ambar kesal

"Ya udah. Aku mau mandi dulu. Dah"

"Assalamualaikum"

Ambar menunggu beberapa menit sebelum menghubungi Feli. Tidak ada jawaban dari sahabat seperti peri yang ada di Jepang itu. Inginnya Ambar terus mencoba menghubungi Feli, tapi dia menahan diri. Mungkin saja Feli memang menghadapi masalah yang besar. Dia segera pergi ke kamar mandi dan sholat Ashar. Mencoba menjernihkan otaknya yang sedikit ruwet.

Adhi sengaja menyibukkan diri di Indonesia selama beberapa minggu ini. Dia mulai membangun kerajaan bisnisnya yang baru setelah membuat keputusan sembarangan dengan beberapa tempat hiburan malamnya. Beberapa tempat telah dilihatnya dan dia telah memilih lima dari tempat itu untuk usaha barunya. Kenzo sebagai anak buah kepercayaannya telah berusaha mendapatkan harga terbaik dengan bantuan teman-teman yang kebanyakan perempuan itu. Adhi tidak keberatan dengan tingkah laku anak buahnya yang agak mengganggu itu asalkan dia meraup keuntungan besar.

"Bos, apa Bos tidak kembali ke London?" tanya Kenzo berusaha mencampuri urusannya lagi.

"Kau tidak perlu tahu"

"Saya adalah asisten Bos. Saya harus tahu"

"Kau hanya membantuku saat aku ada di Indonesia. Aku memiliki beberapa orang yang lebih ahli di London, jauh dari kemampuanmu"

Adhi tidak ingin anak berusia dua puluh tahun yang ada di depannya ini besar kepala dengan capaiannya selama ini. Meskipun gigh dan selalu bekerja keras, Kenzo memiliki potensi lain yang harus dikembangkannya.

"Wah, sakit hati saya" jawab Kenzo lalu memegang dadanya, berpura-pura merasa sakit. Adhi tidak menghiraukannya dan mengurus beberapa pekerjaan yang tertunda di London. Di negara itu, dia memiliki beberapa supermarket yang terpaksa dijualnya beberapa waktu lalu. Kini dia sangat menyesal dan harus memulai semuanya dari awal.

"Apa kau tidak ingin bersekolah lagi?" tanya Adhi berusaha membuat Kenzo berpikir serius.

"Apa fungsinya saya sekolah lagi. Asal bisa dapat uang banyak, sekolah itu tidak penting" jawab Kenzo sembarangan.

"Aku butuh asisten yang pandai. Bukan seorang yang isi otaknya terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya"

Kenzo memperbaiki duduknya lalu berubah menjadi sangat serius, mengejutkan Adhi.

"Memangnya, kita tampak lebih baik kalau bersekolah tinggi?"

"Apa maksudmu?"

"Sekarang, saya sering dibilang seperti preman. Padahal saya punya mobil"

"Kepandaian dan status seseorang tidak lagi dilihat dari apa yang kaupunya. Tapi bagaimana cara berpenampilan, cara bicara dan kelakuanmu" nasehat Adhi membuat Kenzo tampak sangat serius sekarang. Apa sebenarnya yang terjadi pada anak ini? Kenapa Kenzo mirip sekali dengannya sepuluh tahun yang lalu?

Seorang anak laki-laki yang berusaha untuk mencari tujuan untuk hidup. Sayangnya, untuk Kenzo semuanya sangat jelas. Dia harus bekerja untuk keluarganya. Terpaksa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup yang banyak sampai melupakan apa yang dibutuhkannya.

"Apa seorang perempuan juga akan melihat saya dengan pandangan berbeda saat saya lebih pandai?"

Biasanya, Adhi tidak suka mencampuri urusan pribadi anak buahnya. Tapi kini dia juga tidak memiliki siapapun untuk diajak bicara.

"Kau menyukai seseorang?"

"Tidak ... mungkin ... tapi ... pasti dia tidak menyukai saya"

"Alasannya?"

"Dia berada di dunia yang lain"

Adhi menghentikan pekerjaannya dan melihat sikap malu-malu yang tidak pernah ditunjukkan Kenzo seperti sekarang.

"Apa perempuan itu sudah ... "

"Bukan Bos. Apa saya gila lalu menyukai hantu? Maksud saya, perempuan itu seperti tidak memiliki dosa"

Adhi trermenung mendengar jabaran wanita yang disukai oleh anak buahnya. Tampak seperti tidak memiliki dosa. Hal itulah yang dilihatnya dalam diri Felisya. Seorang peri dan malaikat yang murni dan cantik. Bersih dan tidak memiliki niat untuk jatuh dalam perangkap dunia. Tapi kenyataannya lain. Malaikat cantik itu akhirnya jatuh juga dalam kelamnya kebutuhan dunia yang menyesakkannya. Dan Adhi tidak dapat melakukan apapun karena semua itu adalah keputusan perempuan itu.

"Bos" panggil Kenzo menyadarkan Adhi dari lamunannya.

"Sebaiknya kau pulang, ini sudah malam"

"Baik Bos. Selamat malam" ucap Kenzo lalu meninggalkan Adhi dalam apartemennya yang sepi.

Perempuan.

Makhluk yang dapat seorang laki-laki melakukan apapun. Adhi pernah terperosok jauh dalam perasaannya sendiri yang tak terbalas. Dia tidak akan mengulanginya lagi dan mengorbankan diri begitu saja. Kali ini, dia ingin berhasil maju lebih jauh daripada kakaknya. Kakak yang telah merebut alasannya untuk hidup.

Feli duduk di kamarnya melihat ponsel. Tangannya gemetar saat melihat nama Ambar di layar ponselnya. Ada rasa rindu menyelimuti dirinya. Ingin sekali rasanya dia berlari pulang ke Indonesia dan tinggal di rumah Ambar. Melupakan semua masalah yang dihadapi oleh keluarganya sekarang. Setelah bertunangan beberapa hari lalu, dia tidak bisa merasa senang. Semua berjalan terlalu cepat baginya. Meskipun Danial adalah laki-laki yang baik ... sangat baik bahkan. Feli belum merasakan sesuatu yang disebut dengan cinta itu. Mungkin karena usianya yang masih terlalu muda. Dua puluh tahun. Disaat sahabatnya sibuk berpikir tentang sekolah, dia diharuskan memilih jalan hidup untuk kedepannya nanti. Tapi, mau bagaimana lagi. Semua ini tidak dapat dihindarinya. Meskipun dia harus mengorbankan perasaannya.

 

 

Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh Sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 Sembilan Puluh Tujuh
98 Sembilan Puluh Delapan
99 Sembilan Puluh Sembilan
100 Seratus
101 Seratus Satu
102 Seratus Dua
103 Seratus Tiga
104 Seratus Empat
105 Seratus Lima
106 Seratus Enam
107 Seratus Tujuh
108 Seratus Delapan
109 Seratus Sembilan
110 Seratus Sepuluh
111 Seratus Sebelas
112 Seratus Dua Belas
113 Seratus Tiga Belas
114 Seratus Empat Belas
115 Seratus Lima Belas
116 Seratus Enam Belas
117 Seratus Tujuh Belas
118 Seratus Delapan Belas
119 Seratus Sembilan Belas
120 Seratus Dua Puluh
121 Seratus Dua Puluh Satu
122 Seratus Dua Puluh Dua
123 Seratus Dua Puluh Tiga
124 Seratus Dua Puluh Empat
125 Seratus Dua Puluh Lima
126 Seratus Dua Puluh Enam
127 Seratus Dua Puluh Tujuh
128 Seratus Dua Puluh Delapan
129 Seratus Dua Puluh Sembilan
130 Seratus Tiga Puluh
131 Seratus Tiga Puluh Satu
132 Seratus Tiga Puluh Dua
133 Seratus Tiga Puluh Tiga
134 Seratus Tiga Puluh Empat
135 Seratus Tiga Puluh Lima
136 Seratus Tiga Puluh Enam
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh Sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
Sembilan Puluh Tujuh
98
Sembilan Puluh Delapan
99
Sembilan Puluh Sembilan
100
Seratus
101
Seratus Satu
102
Seratus Dua
103
Seratus Tiga
104
Seratus Empat
105
Seratus Lima
106
Seratus Enam
107
Seratus Tujuh
108
Seratus Delapan
109
Seratus Sembilan
110
Seratus Sepuluh
111
Seratus Sebelas
112
Seratus Dua Belas
113
Seratus Tiga Belas
114
Seratus Empat Belas
115
Seratus Lima Belas
116
Seratus Enam Belas
117
Seratus Tujuh Belas
118
Seratus Delapan Belas
119
Seratus Sembilan Belas
120
Seratus Dua Puluh
121
Seratus Dua Puluh Satu
122
Seratus Dua Puluh Dua
123
Seratus Dua Puluh Tiga
124
Seratus Dua Puluh Empat
125
Seratus Dua Puluh Lima
126
Seratus Dua Puluh Enam
127
Seratus Dua Puluh Tujuh
128
Seratus Dua Puluh Delapan
129
Seratus Dua Puluh Sembilan
130
Seratus Tiga Puluh
131
Seratus Tiga Puluh Satu
132
Seratus Tiga Puluh Dua
133
Seratus Tiga Puluh Tiga
134
Seratus Tiga Puluh Empat
135
Seratus Tiga Puluh Lima
136
Seratus Tiga Puluh Enam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!