Tujuh Belas

Ambar masih dalam keadaan bengong. Beberapa menit lalu dia berpikir Kenzo mengalami kecelakaan atau sakit dan sedang dirawat di rumah sakit. Ambar sedikit terkejut karena kamar yang sedang dituju olehnya berada di paviliun tempat orang-orang kaya dirawat. Tapi Kenzo memang tipe orang yang suka menyombongkan diri. Seperti saat membawa mobil barunya ke toko Ambar tadi. Belum lagi gaya flamboyan yang dibalut jas baru pemberian Bos-nya. Sungguh anak boros yang bodoh, pikir Ambar. Semoga saja anak itu baik-baik saja. Dan ketika dia masuk ke dalam kamar yang dimaksud oleh Kenzo, Ambar terkejut. Bagaimana bisa dia tidak terkejut, karena ada Feli sang peri cantik disana.

'Kok ada Feli disini? Sejak kapan Feli kenal Kenzo lagi? Bukannya mereka gak pernah ketemu sejak Feli, Ambar dan Rea lulus sekolah?' pikir Ambar dalam hati. Ingin sekali dia menanyakan alasan keberadaan Feli di kamar rawat yang super bagus ini dan kemudian kembali terkejut karena suara laki-laki yang memanggilnya dengan sebutan sayang.

Dia melihat ke arah ranjang yang berada di tengah-tengah ruangan itu dan bertanya-tanya.

'Siapa laki-laki bule itu?'

'Dia kan gak kenal. Kok laki-laki itu panggil Ambar dengan sebutan sayang?'

'Apa mungkin laki-laki itu salah panggil?'

"Ato panggilan sayang itu ditujukan pada Feli? Berarti laki-laki itu calon suaminya yang katanya pengusaha kaya dari Inggris. Gila, cakep banget calon suami Feli'

Lha terus kalo cowok bule itu calon suami Feli, kenapa Ambar jadi calon kakak ipar? Bukannya Feli nikah sama anak pertama keluarga kaya?'

Banyak sekali pertanyaan di dalam benak Feli dan semuanya tidak terjawab dengan keheningan yang tercipta di dalam kamar itu.

Yang bisa diperhatikan oleh Ambar adalah cowok bule itu melihat ke arahnya ketika bicara seperti itu. Dan raut wajah Feli berubah ... seperti sedih bercampur kecewa. Lalu, apa ini? Situasi aneh apa ini yang sedang dihadapi oleh Ambar?

"Jadi, kamu pacar Adhi?" tanya Feli padanya, masih dengan raut wajah menyedihkan. Ambar tidak pernah berpikir akan menyaksikan wajah Feli yang seperti ini dalam hidupnya. Belum sempat dia membuka mulut untuk menyangkal pertanyaan Feli, cowok bule yang tiduran di ranjang dengan kaki dan tangan yang di gips itu mengambil kata-katanya.

"Iya, dia kekasihku. Kau pergi saja sekarang! Dan jangan datang kesini lagi!"

Cowok bule itu berkata dengan kasar dan membuat raut wajah Feli semakin menyedihkan. Ambar tidak tahan dengan hal ini. Ingin sekali dia menyangkal semua omongan cowok bule itu tapi tidak memiliki kesempatan. Karena Feli mengambil tasnya dan segera pergi dari ruangan. Tanpa bicara apa-apa. Dan Ambar yakin mendengar isakan sahabatnya itu saat melewatinya.

Secara reflek, Ambar tentu saja bergerak ke arah pintu dan ingin mengejar sahabatnya itu. Tapi cowok bule itu menahannya.

"Aku tidak tahu kau siapa. Tapi aku pasti membayarmu dengan uang yang cukup"

"Ha? Apa?"

Ambar tidak mengerti sama sekali dengan yang dibicarakan oleh cowok bule ini. Kenapa rasanya dia disalah artikan dengan orang lain yang seharusnya datang kemari.

"Kau adalah wanita yang diminta Kenzo kemari"

"Kenzo?"

"Iya"

"Apa?? maaf, tapi sepertinya Bapak ini salah orang deh"

"Apa?"

"iya. Saya ini kesini soalnya Kenzo bilang dia kecelakaan"

"Tapi benar kamu kenal dengan Kenzo"

"Iya, saya ini temennya. Lah Bapak ini siapa?"

Cowok bule tapi ngomong bahasa Indonesianya lancar sekali, pikir Ambar.

"Tunggu. Kamu siapa?" tanya cowok bule itu membuat Ambar semakin bingung.

"Lha, saya tanya duluan"

"Aku ... Kenzo adalah pegawaiku"

Pegawai? itu berarti cowok bule ini adalah Bos Kenzo. Bukannya Bos Kenzo itu punya rambut hitam kayak orang Indonesia ya? Kenapa Bos Kenzo yang sekarang lebih mirip bule gini? Apa Kenzo pindah kerja?

"Tapi ... rambut Bos Kenzo dulu gak kayak gitu"

"Kau ... mengenalku?"

"Jadi Bapak ini Bos Kenzo yang dulu itu?"

"Kau siapa?"

Ah, benar, meskipun berbaring di atas ranjang, cowok bule ini memiliki sosok sama dengan Bos Kenzo yang diingat oleh Ambar. Tinggi, besar, punya mata biru dan ... cakep.

"Saya ini yang dulu Bos tolong. Cari temen saya yang sering mabuk di klub malam Bos"

 

Adhi melihat lagi wanita yang masuk ke dalam kamarnya itu. Memang bukan seseorang yang diharapkannya. Wanita ini menutup hampir semua bagian tubuhnya. Itu membuat Adhi ingin memecat Kenzo saat mereka bertemu nanti. Tapi, ternyata wanita ini mengenalnya. Wanita ini mengingat saat dia memiliki rambut hitam, sekitar enam tahun lalu. Dia mencoba mengingat-ingat lagi dan menemukan seorang wanita yang juga memakai penutup kepal. Hanya saja, wanita yang diingatnya memiliki tubuh agak lebih besar. Bedqa sekali dengan wanita yang ada di depannya.

"Kau ... "

"Iya ... saya sempet ketiduran di kantor bos waktu itu. Juga yang bersihin apartemen Bos yang mirip kandang babi itu"

Apartemen yang mirip kandang babi? Berani sekali wanita ini menyebut apartemen berharga hampir lima milyar itu kandang babi? Dan segera saja, Adhi mengingat sosok yang ada di depannya. meskipun berganti casing, mulut wanita ini masih sama. Berani dan tidak bisa membedakan siapa yang diajaknya bicara.

"Ya, aku mengingatmu. kenapa kamu yang kemari?" tanyanya tidak mengerti. Seharusnya Kenzo mencari wanita yang sedikit lebih sexy lagi, bukan yang seperti ini.

"Lha, saya udah bilang tadi kalo saya kesini karena mengira Kenzo kecelakaan"

Dan disinilah Adhi mengerti siapa yang sedang mempermainkannya. Dasar anak buah bodoh itu.

"Bukan Kenzo yang kecelakaan tapi aku"

"Oh gitu. Kalo gitu kenapa Feli ada disini tadi? terus kenapa Bos panggil saya kekasih?"

Menyesal, itulah yang sedang dirasakan oleh Adhi saat ini. Ingin sekali dia menarik semua yang telah dikatakannya sejak tadi, tapi tidak mungkin bisa. bagaimana bisa Feli percaya dia memiliki kekasih seperti ini? tapi ... sepertinya wanita ini mengenal Feli.

"Iya, Feli itu sahabat saya, juga Rea, Edrea"

Terkejut, Adhi terkejut dengan apa yang sedang dijelaskan oleh wanita yang berdiri di depannya Sahabat dengan Feli dan Rea? itu berarti, wanita ini adalah sahabat yang ramai dibicarakan oleh Rea dan Feli saat berkumpul dengan geng mereka.

"Namamu?" tanyanya mencoba mengkonfirmasi.

"Ambar. Temen SMA Rea, Feli dan juga kakak kelas Kenzo"

Setelah mendengar jawaban wanita ini, Adhi merasa lemah sekali. bagaimana bisa ada kebetulan yang mengerikan seperti ini. Dia salah. Dia salah mempercayai orang. Anak buahnya yang brengsek itu telah membuatnya ada dalam situasi yang sangat membingungkan.

 

Ambar masih menunggu cowok bule yang sekarang bersandar di bantalnya itu mengatakan sesuatu. Dia sudah mengatakan namanya. Tapi ... kenapa cowok bule ini kelihatan terpukul? Emangnya ada masalah apa sih antara cowok ini sama Feli?

"Maaf kalo boleh tahu. Bapak ... eh ... Bos ada masalah apa sama Feli?"

Cowok itu sepertinya tidak berniat menjawab pertanyaan Ambar dan mengangkat tangannya yang di gips untuk menutupi wajah cakep itu. Ambar kini bertambah bingung. Dia ada dalam situasi yang tidak bisa dimengerti.

"Kau ... harus berpura-pura menjadi kekasihku!!" Akhirnya cowok bule itu bicara kata-kata yang membuat Ambar semakin bingung.

"Apa??"

"Iya, kau mulai malam ini adalah kekasihku. Kekasih Adhi Syahreza, calon adik ipar Felisya"

Kalo di drama-drama nih biasanya tiap ada adegan seperti ini selalu terdengar petir atau suara jeng ... jeng ... jeng... . Situasi yang dihadapi oleh Ambar sekarang benar-benar seperti drama. Drama percintaan yang membagongkan semua orang. terpasuk para pemeran yang ada di dalamnya. Seingat Ambar, Feli bertunangan dengan pengusaha kaya dari Inggris. Pengusaha itu cakep dan baik juga memiliki adik yang lebih tampan lagi, menurut laporan gosip Rea.

"Berarti Bos ini?"

"Kenapa?"

Yah, sepertinya Rea benar. Meskipun Ambar tidak pernah melihat calon suami Feli. Kabar kalau adik calon suami Feli sangat cakep ternyata memang benar. Laki-laki ini memang cakep banget untuk ukuran manusia berjenis kelamin laki-laki yang pernah dilihat Ambar sebelumnya.

Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh Sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 Sembilan Puluh Tujuh
98 Sembilan Puluh Delapan
99 Sembilan Puluh Sembilan
100 Seratus
101 Seratus Satu
102 Seratus Dua
103 Seratus Tiga
104 Seratus Empat
105 Seratus Lima
106 Seratus Enam
107 Seratus Tujuh
108 Seratus Delapan
109 Seratus Sembilan
110 Seratus Sepuluh
111 Seratus Sebelas
112 Seratus Dua Belas
113 Seratus Tiga Belas
114 Seratus Empat Belas
115 Seratus Lima Belas
116 Seratus Enam Belas
117 Seratus Tujuh Belas
118 Seratus Delapan Belas
119 Seratus Sembilan Belas
120 Seratus Dua Puluh
121 Seratus Dua Puluh Satu
122 Seratus Dua Puluh Dua
123 Seratus Dua Puluh Tiga
124 Seratus Dua Puluh Empat
125 Seratus Dua Puluh Lima
126 Seratus Dua Puluh Enam
127 Seratus Dua Puluh Tujuh
128 Seratus Dua Puluh Delapan
129 Seratus Dua Puluh Sembilan
130 Seratus Tiga Puluh
131 Seratus Tiga Puluh Satu
132 Seratus Tiga Puluh Dua
133 Seratus Tiga Puluh Tiga
134 Seratus Tiga Puluh Empat
135 Seratus Tiga Puluh Lima
136 Seratus Tiga Puluh Enam
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh Sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
Sembilan Puluh Tujuh
98
Sembilan Puluh Delapan
99
Sembilan Puluh Sembilan
100
Seratus
101
Seratus Satu
102
Seratus Dua
103
Seratus Tiga
104
Seratus Empat
105
Seratus Lima
106
Seratus Enam
107
Seratus Tujuh
108
Seratus Delapan
109
Seratus Sembilan
110
Seratus Sepuluh
111
Seratus Sebelas
112
Seratus Dua Belas
113
Seratus Tiga Belas
114
Seratus Empat Belas
115
Seratus Lima Belas
116
Seratus Enam Belas
117
Seratus Tujuh Belas
118
Seratus Delapan Belas
119
Seratus Sembilan Belas
120
Seratus Dua Puluh
121
Seratus Dua Puluh Satu
122
Seratus Dua Puluh Dua
123
Seratus Dua Puluh Tiga
124
Seratus Dua Puluh Empat
125
Seratus Dua Puluh Lima
126
Seratus Dua Puluh Enam
127
Seratus Dua Puluh Tujuh
128
Seratus Dua Puluh Delapan
129
Seratus Dua Puluh Sembilan
130
Seratus Tiga Puluh
131
Seratus Tiga Puluh Satu
132
Seratus Tiga Puluh Dua
133
Seratus Tiga Puluh Tiga
134
Seratus Tiga Puluh Empat
135
Seratus Tiga Puluh Lima
136
Seratus Tiga Puluh Enam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!