Ambar masih dalam keadaan bengong. Beberapa menit lalu dia berpikir Kenzo mengalami kecelakaan atau sakit dan sedang dirawat di rumah sakit. Ambar sedikit terkejut karena kamar yang sedang dituju olehnya berada di paviliun tempat orang-orang kaya dirawat. Tapi Kenzo memang tipe orang yang suka menyombongkan diri. Seperti saat membawa mobil barunya ke toko Ambar tadi. Belum lagi gaya flamboyan yang dibalut jas baru pemberian Bos-nya. Sungguh anak boros yang bodoh, pikir Ambar. Semoga saja anak itu baik-baik saja. Dan ketika dia masuk ke dalam kamar yang dimaksud oleh Kenzo, Ambar terkejut. Bagaimana bisa dia tidak terkejut, karena ada Feli sang peri cantik disana.
'Kok ada Feli disini? Sejak kapan Feli kenal Kenzo lagi? Bukannya mereka gak pernah ketemu sejak Feli, Ambar dan Rea lulus sekolah?' pikir Ambar dalam hati. Ingin sekali dia menanyakan alasan keberadaan Feli di kamar rawat yang super bagus ini dan kemudian kembali terkejut karena suara laki-laki yang memanggilnya dengan sebutan sayang.
Dia melihat ke arah ranjang yang berada di tengah-tengah ruangan itu dan bertanya-tanya.
'Siapa laki-laki bule itu?'
'Dia kan gak kenal. Kok laki-laki itu panggil Ambar dengan sebutan sayang?'
'Apa mungkin laki-laki itu salah panggil?'
"Ato panggilan sayang itu ditujukan pada Feli? Berarti laki-laki itu calon suaminya yang katanya pengusaha kaya dari Inggris. Gila, cakep banget calon suami Feli'
Lha terus kalo cowok bule itu calon suami Feli, kenapa Ambar jadi calon kakak ipar? Bukannya Feli nikah sama anak pertama keluarga kaya?'
Banyak sekali pertanyaan di dalam benak Feli dan semuanya tidak terjawab dengan keheningan yang tercipta di dalam kamar itu.
Yang bisa diperhatikan oleh Ambar adalah cowok bule itu melihat ke arahnya ketika bicara seperti itu. Dan raut wajah Feli berubah ... seperti sedih bercampur kecewa. Lalu, apa ini? Situasi aneh apa ini yang sedang dihadapi oleh Ambar?
"Jadi, kamu pacar Adhi?" tanya Feli padanya, masih dengan raut wajah menyedihkan. Ambar tidak pernah berpikir akan menyaksikan wajah Feli yang seperti ini dalam hidupnya. Belum sempat dia membuka mulut untuk menyangkal pertanyaan Feli, cowok bule yang tiduran di ranjang dengan kaki dan tangan yang di gips itu mengambil kata-katanya.
"Iya, dia kekasihku. Kau pergi saja sekarang! Dan jangan datang kesini lagi!"
Cowok bule itu berkata dengan kasar dan membuat raut wajah Feli semakin menyedihkan. Ambar tidak tahan dengan hal ini. Ingin sekali dia menyangkal semua omongan cowok bule itu tapi tidak memiliki kesempatan. Karena Feli mengambil tasnya dan segera pergi dari ruangan. Tanpa bicara apa-apa. Dan Ambar yakin mendengar isakan sahabatnya itu saat melewatinya.
Secara reflek, Ambar tentu saja bergerak ke arah pintu dan ingin mengejar sahabatnya itu. Tapi cowok bule itu menahannya.
"Aku tidak tahu kau siapa. Tapi aku pasti membayarmu dengan uang yang cukup"
"Ha? Apa?"
Ambar tidak mengerti sama sekali dengan yang dibicarakan oleh cowok bule ini. Kenapa rasanya dia disalah artikan dengan orang lain yang seharusnya datang kemari.
"Kau adalah wanita yang diminta Kenzo kemari"
"Kenzo?"
"Iya"
"Apa?? maaf, tapi sepertinya Bapak ini salah orang deh"
"Apa?"
"iya. Saya ini kesini soalnya Kenzo bilang dia kecelakaan"
"Tapi benar kamu kenal dengan Kenzo"
"Iya, saya ini temennya. Lah Bapak ini siapa?"
Cowok bule tapi ngomong bahasa Indonesianya lancar sekali, pikir Ambar.
"Tunggu. Kamu siapa?" tanya cowok bule itu membuat Ambar semakin bingung.
"Lha, saya tanya duluan"
"Aku ... Kenzo adalah pegawaiku"
Pegawai? itu berarti cowok bule ini adalah Bos Kenzo. Bukannya Bos Kenzo itu punya rambut hitam kayak orang Indonesia ya? Kenapa Bos Kenzo yang sekarang lebih mirip bule gini? Apa Kenzo pindah kerja?
"Tapi ... rambut Bos Kenzo dulu gak kayak gitu"
"Kau ... mengenalku?"
"Jadi Bapak ini Bos Kenzo yang dulu itu?"
"Kau siapa?"
Ah, benar, meskipun berbaring di atas ranjang, cowok bule ini memiliki sosok sama dengan Bos Kenzo yang diingat oleh Ambar. Tinggi, besar, punya mata biru dan ... cakep.
"Saya ini yang dulu Bos tolong. Cari temen saya yang sering mabuk di klub malam Bos"
Adhi melihat lagi wanita yang masuk ke dalam kamarnya itu. Memang bukan seseorang yang diharapkannya. Wanita ini menutup hampir semua bagian tubuhnya. Itu membuat Adhi ingin memecat Kenzo saat mereka bertemu nanti. Tapi, ternyata wanita ini mengenalnya. Wanita ini mengingat saat dia memiliki rambut hitam, sekitar enam tahun lalu. Dia mencoba mengingat-ingat lagi dan menemukan seorang wanita yang juga memakai penutup kepal. Hanya saja, wanita yang diingatnya memiliki tubuh agak lebih besar. Bedqa sekali dengan wanita yang ada di depannya.
"Kau ... "
"Iya ... saya sempet ketiduran di kantor bos waktu itu. Juga yang bersihin apartemen Bos yang mirip kandang babi itu"
Apartemen yang mirip kandang babi? Berani sekali wanita ini menyebut apartemen berharga hampir lima milyar itu kandang babi? Dan segera saja, Adhi mengingat sosok yang ada di depannya. meskipun berganti casing, mulut wanita ini masih sama. Berani dan tidak bisa membedakan siapa yang diajaknya bicara.
"Ya, aku mengingatmu. kenapa kamu yang kemari?" tanyanya tidak mengerti. Seharusnya Kenzo mencari wanita yang sedikit lebih sexy lagi, bukan yang seperti ini.
"Lha, saya udah bilang tadi kalo saya kesini karena mengira Kenzo kecelakaan"
Dan disinilah Adhi mengerti siapa yang sedang mempermainkannya. Dasar anak buah bodoh itu.
"Bukan Kenzo yang kecelakaan tapi aku"
"Oh gitu. Kalo gitu kenapa Feli ada disini tadi? terus kenapa Bos panggil saya kekasih?"
Menyesal, itulah yang sedang dirasakan oleh Adhi saat ini. Ingin sekali dia menarik semua yang telah dikatakannya sejak tadi, tapi tidak mungkin bisa. bagaimana bisa Feli percaya dia memiliki kekasih seperti ini? tapi ... sepertinya wanita ini mengenal Feli.
"Iya, Feli itu sahabat saya, juga Rea, Edrea"
Terkejut, Adhi terkejut dengan apa yang sedang dijelaskan oleh wanita yang berdiri di depannya Sahabat dengan Feli dan Rea? itu berarti, wanita ini adalah sahabat yang ramai dibicarakan oleh Rea dan Feli saat berkumpul dengan geng mereka.
"Namamu?" tanyanya mencoba mengkonfirmasi.
"Ambar. Temen SMA Rea, Feli dan juga kakak kelas Kenzo"
Setelah mendengar jawaban wanita ini, Adhi merasa lemah sekali. bagaimana bisa ada kebetulan yang mengerikan seperti ini. Dia salah. Dia salah mempercayai orang. Anak buahnya yang brengsek itu telah membuatnya ada dalam situasi yang sangat membingungkan.
Ambar masih menunggu cowok bule yang sekarang bersandar di bantalnya itu mengatakan sesuatu. Dia sudah mengatakan namanya. Tapi ... kenapa cowok bule ini kelihatan terpukul? Emangnya ada masalah apa sih antara cowok ini sama Feli?
"Maaf kalo boleh tahu. Bapak ... eh ... Bos ada masalah apa sama Feli?"
Cowok itu sepertinya tidak berniat menjawab pertanyaan Ambar dan mengangkat tangannya yang di gips untuk menutupi wajah cakep itu. Ambar kini bertambah bingung. Dia ada dalam situasi yang tidak bisa dimengerti.
"Kau ... harus berpura-pura menjadi kekasihku!!" Akhirnya cowok bule itu bicara kata-kata yang membuat Ambar semakin bingung.
"Apa??"
"Iya, kau mulai malam ini adalah kekasihku. Kekasih Adhi Syahreza, calon adik ipar Felisya"
Kalo di drama-drama nih biasanya tiap ada adegan seperti ini selalu terdengar petir atau suara jeng ... jeng ... jeng... . Situasi yang dihadapi oleh Ambar sekarang benar-benar seperti drama. Drama percintaan yang membagongkan semua orang. terpasuk para pemeran yang ada di dalamnya. Seingat Ambar, Feli bertunangan dengan pengusaha kaya dari Inggris. Pengusaha itu cakep dan baik juga memiliki adik yang lebih tampan lagi, menurut laporan gosip Rea.
"Berarti Bos ini?"
"Kenapa?"
Yah, sepertinya Rea benar. Meskipun Ambar tidak pernah melihat calon suami Feli. Kabar kalau adik calon suami Feli sangat cakep ternyata memang benar. Laki-laki ini memang cakep banget untuk ukuran manusia berjenis kelamin laki-laki yang pernah dilihat Ambar sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments