Enam

Ambar yang sedang bahagia memeluk gulingnya dengan erat. Baru kali ini, sepertinya jalan emas terbentang di depan matanya untuk meraih cita-cita yang selalu diimpikannya. Bukan menjadi seorang konglomerat, tapi hanya pegawai dengan gaji tetap setiap bulannya. Dia mulai menghitung semua pengeluaran kuliah administrasi bisnis di kepalanya lalu mulai membayangkan apa yang terjadi nantinya. Dia merasa sangat senang dan tersenyum-senyum sendiri di dalam kamar.

"Mbar, ada Ratih cari kamu"

Khayalannya terganggu oleh pemberitahuan ibunya yang terdengar menyebalkan. Untuk apa Ratih mencarinya lagi? Dia akan menyerahkan surat pengunduran diri besok dan tidak ingin lagi bertemu dengan Ratih. Lalu, apa sekarang?

Tanpa memiliki firasat buruk, Ambar menemui Ratih yang terlihat bingung.

"Ngapain kamu kesini?" tanya Ambar sebal.

"Mbar, kamu bantuin aku" jawab Ratih lalu memegang tangan Ambar dengan erat.

"Maaf, aku gak bisa bantu kamu. Kamu tau sendiri kalo aku gak punya uang"

Ambar tidak ingin berlama-lama lagi menemui teman yang ingin menjerumuskannya itu. Tapi Ratih tidak ingin melepaskan tangannya.

"Bukan uang. Aku cuma butuh kamu ambil barang di mobil"

"Apa?" tanya Ambar curiga. Untuk apa dia mengambil barang di mobil Ratih?

"Iya, barangnya berat dan aku pengen nitip ke kamu dulu. Kalo gak nanti ibu tahu aku ... "

Sebenarnya Ambar malas mencampuri urusan tetangganya ini. Tapi ... melihat wajah takut Ratih, dia merasa tidak tega. Paling tidak Ambar bisa membantunya sebatas ini karena Ratih adalah orang yang membantunya mencari kerja.

Ambar memakai sandalnya lalu pergi ke mobil Ratih. Dia masuk ke dalam berusaha mengambil kotak besar yang ada di kursi penumpang mobil tapi sesuatu yang tidak disangkanya terjadi. Ratih masuk ke dalam, mengunci semua pintu lalu menyalakan mobil.

"Eh, ngapain kamu?"

"Mbar, bantu aku kali ini aja. Kalo gak nanti aku bisa mati"

"Apaan sih kamu? Kamu mau bawa aku kemana?"

"udah Mbar, kamu ikut aja. Aku janji kamu gak bakal diapa-apain"

"Apa??? Eh kalo ngomong yang bener kamu"

"Daripada aku tabrakin mobil ini mending kamu diam deh Mbar"

Mendengar ancaman Ratih, Ambar menjadi sedikit takut. Saat ini Ratih kemungkinan bisa melakukan yang diucapkannya. Ambar memilih diam dan mencoba untuk membaca situasi. Dia tidak membawa ponsel dan senjata apapun. Yang bisa digunakan olehnya hanya tubuh terlatih ini. kalau ada sesuatu yang berbahaya bagi kehormatannya, Ambar siap membela dirinya sendiri. Dengan pertolongan Allah, maka tidak ada yang tidak mungkin, pikir Ambar lalu mulai mengucapkan doa dengan suara berbisik.

Ketakutan Ambar terjadi, ratih membawanya ke sebuah tempat hiburan malam yang terlihat mewah. Apa yang mau Ratih lakukan disini? tanya Ambar dalam hati.

"Mbar, kamu harus ikut aku masuk sekarang" kata Ratih dengan wajah yang semakin pucat.

"Eh, kamu gila ya? Aku berhijab dan gak mungkin mau masuk ke tempat kayak gini"

"Udahlah Mbar. Masuk aja. Kalo gak aku nanti hancur"

"Kan itu salahmu sendiri, ngapain ngajak-ngajak aku"

Ambar terus saja membalas setiap perkataan Ratih, berusaha untuk tidak keluar dari mobil. Tapi Ratih menyadarinya dan memukul mobilnya dengan keras.

"Cepet keluar!!!"

Ambar terpaksa keluar dari mobil dan ditarik oleh ratih untuk masuk ke dalam tempat yang penuh dengan gemerlap lampu serta musik itu.

"Eh, kamu gila ya? AKu pake hijab tau"

"Udah ikut aku"

Ambar tidak bisa melawan kekuatan Ratih yang sekarang. Sepertinya Ratih dirasuki salah satu pengawal tinggi besar yang ada di depan tempat ini. Dan yang membuat Ambar merasa aneh, kedua pengawal disansa tidak berusaha memberhentikan Ratih. Padahal Ambar memakai kaus, celana dan hijab lusuh serta sandal rumah karet dengan bunga-bunga di atasnya.

"Pak, ini saya bawa Ambar" kata Ratih lalu Ambar mulai melihat pria tua yang pernah ditemuinya di pabrik. Pria ini kalau tidak salah penghitung pajak pabrik. Ratih dan pria itu berbicara sesuatu yang tidak bisa Ambar dengar karena suara musik. Ambar juga mulai merasa diperhatikan oleh pengunjung yang lain karena penampilannya. Wah, Ratih emang udah gila, pikirnya dalam hati.

"Mbar, sini!" Ratih kembali menarik tangan Ambar dan meletakkannya di atas paha pria tua itu. tentu saja Ambar kaget, dia seperti diumpankan pada pria ini oleh Ratih. Jadi, benar pikiran Ambar di mobil. Ratih memaksanya kesini untuk tujuan yang tidak baik. Saat pria tua itu tiba-tiba saja menyentuh tangan Ambar, dia mengambil langkah reflek.

Ambar berputar dan menaikkan kakinya ke atas. Untungnya, kaki itu tepat mengenai kepala pria tua itu. Pria tua itu terjatuh ke arah kiri dengan keras dan Ratih menunjuukan wajah kagetnya. Ambar sendiri juga terkejut, keahliannya ternyata sebagus ini. tanpa latihan bela diri apapun, Ambar ternyata bisa mengalahkan seorang pria dengan sekali tendang. Mirip seperti ahli taekwondo yang mengalahkan lawannya. Kejadian itu rupanya menarik perhatian pengunjung lain. dan Ambar merasa malu sekali.

"Ambar??" sapa seseorang dengan suara yang dikenalnya.

"Kenzo?" Ambar terkejut melihat Kenzo, anak laki-laki cengeng yang datang ke rumahnya setengah tahun lalu ada di tempat ini.

"Ngapain kamu disini?" tanya Kenzo lalu menyadari tatapan banyak orang. Dia menyeret Ambar keluar dari tempat hiburan ini dan membawanya ke tempat parkir.

"Kamu kerja disini?" tanya Ambar curiga.

Kenzo adalah anak orang kaya yang tiba-tiba saja miskin. Setengah tahun lalu, ayahnya terkena kasus korupsi lalu ditahan sampai lima tahun kedepan. Untuk mempelajari bagaimana cara menjadi orang miskin, Kenzo datang ke rumah dan mulai berguru pada Ambar. Tentu saja awalnya Ambar tersinggung dengan yang diucapkan Kenzo. Tapi Ambar tidak bisa tidak membantu laki-laki menyedihkan itu. Apalagi Ambar tahu cinta Kenzo pada Feli tidak pernah bisa terbalas. Mereka sering bertemu setidaknya seminggu sekali sampai tidak ada kabar dari Kenzo dua bulan lalu.

"Iya"

"Wah, kamu gila ya"

"Gimana lagi, aku kan gak lulus SMA"

Ambar ingin sekali marah tapi juga bisa mengerti kebutuhan hidup yang harus ditanggung Kenzo.

"Eh, kamu ngapain disini? Pake hijab lagi" tanya Kenzo mengalihkan pembicaraan.

"Tetanggaku tuh, Ratih. Dia paksa aku masuk ke dalam. Padahal aku pake baju mulung kayak gini"

"Wah, tetanggamu itu ternyata buta juga ya"

"Apa maksudnya?"

"Yang masuk kesini itu cuma wanita cantik. Bukan perempuan lusuk kayak kamu"

Ambar merasa terhina dengan apa yang diucapkan Kenzo. Dia memukul perut Kenzo yang mulai terbatuk-batuk itu. Senyum puas merekah di wajahnya. Tapi senyum itu tidak bertahan lama di wajahnya. karena di belakang Kenzo muncul sosok tinggi, berambut dan berpakaian hitam. Tatapan mata sosok itu tajam sekali seperti menusuk ke jantung Ambar.

"Belakangmu" Ambar berusaha memberi kode pada Kenzo tapi terlambat. Kenzo melihat ke arah belakangnya dan berteriak karena terkejut. Tentu saja Ambar juga ikut berteriak karena mengira sosok itu adalah malaikan pencabut nyawa. Padahal sosok tinggi itu adalah pemilik tempat hiburan malam yang hanya ingin mendapatkan penjelasan.

Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh Sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 Sembilan Puluh Tujuh
98 Sembilan Puluh Delapan
99 Sembilan Puluh Sembilan
100 Seratus
101 Seratus Satu
102 Seratus Dua
103 Seratus Tiga
104 Seratus Empat
105 Seratus Lima
106 Seratus Enam
107 Seratus Tujuh
108 Seratus Delapan
109 Seratus Sembilan
110 Seratus Sepuluh
111 Seratus Sebelas
112 Seratus Dua Belas
113 Seratus Tiga Belas
114 Seratus Empat Belas
115 Seratus Lima Belas
116 Seratus Enam Belas
117 Seratus Tujuh Belas
118 Seratus Delapan Belas
119 Seratus Sembilan Belas
120 Seratus Dua Puluh
121 Seratus Dua Puluh Satu
122 Seratus Dua Puluh Dua
123 Seratus Dua Puluh Tiga
124 Seratus Dua Puluh Empat
125 Seratus Dua Puluh Lima
126 Seratus Dua Puluh Enam
127 Seratus Dua Puluh Tujuh
128 Seratus Dua Puluh Delapan
129 Seratus Dua Puluh Sembilan
130 Seratus Tiga Puluh
131 Seratus Tiga Puluh Satu
132 Seratus Tiga Puluh Dua
133 Seratus Tiga Puluh Tiga
134 Seratus Tiga Puluh Empat
135 Seratus Tiga Puluh Lima
136 Seratus Tiga Puluh Enam
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh Sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
Sembilan Puluh Tujuh
98
Sembilan Puluh Delapan
99
Sembilan Puluh Sembilan
100
Seratus
101
Seratus Satu
102
Seratus Dua
103
Seratus Tiga
104
Seratus Empat
105
Seratus Lima
106
Seratus Enam
107
Seratus Tujuh
108
Seratus Delapan
109
Seratus Sembilan
110
Seratus Sepuluh
111
Seratus Sebelas
112
Seratus Dua Belas
113
Seratus Tiga Belas
114
Seratus Empat Belas
115
Seratus Lima Belas
116
Seratus Enam Belas
117
Seratus Tujuh Belas
118
Seratus Delapan Belas
119
Seratus Sembilan Belas
120
Seratus Dua Puluh
121
Seratus Dua Puluh Satu
122
Seratus Dua Puluh Dua
123
Seratus Dua Puluh Tiga
124
Seratus Dua Puluh Empat
125
Seratus Dua Puluh Lima
126
Seratus Dua Puluh Enam
127
Seratus Dua Puluh Tujuh
128
Seratus Dua Puluh Delapan
129
Seratus Dua Puluh Sembilan
130
Seratus Tiga Puluh
131
Seratus Tiga Puluh Satu
132
Seratus Tiga Puluh Dua
133
Seratus Tiga Puluh Tiga
134
Seratus Tiga Puluh Empat
135
Seratus Tiga Puluh Lima
136
Seratus Tiga Puluh Enam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!